Professional Documents
Culture Documents
Tugas Matakuliah Pendidkan Kewarganegaraan Sesi3
Tugas Matakuliah Pendidkan Kewarganegaraan Sesi3
Letak geografis Indonesia yang strategis memiliki potensi ancaman yang kedepannya akan
semakin kompleks. Sementara itu, di sisi lain stabilitas keamanan nasional belum kuat.
Indonesia masih mengalami masa-masa transisi dan konsolidasi (politik, ekonomi, sosial,
budaya, dan pertahanan keamanan) menuju negara yang demokratis. Bentuk ancaman
terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini makin bersifat multidimensional seiring
dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, dan komunikasi,
Oleh karena itu segenap bangsa Indonesiadituntut dapat mengatasi setiap ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri.
Kedaulatan dan keutuhan NKRI merupakan harga mati, sehingga upaya untuk tetap menjaga
negara tetap utuh dan berdaulat menjadi sangat penting. Tulisan ini akan bertujuan untuk
menganalisis faktor-faktor apa saja dan bagaimana peranan faktor kunci tersebut dalam
menjaga pertahanan nasional. Pembahasannya meliputi pemaparan tentang pentingnya faktor
yang dianalisis dalam pertahanan nasional dan menjelaskan data-data relevan yang terkait
dengan faktor-faktor tersebut.
Masa depan bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda
bangsa ini. Kaum muda Indonesia adalah masa depan bangsa ini. Karena
itu, setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa
ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya merupakan faktor-
faktor penting yang sangat diandalkan oleh bangsa Indonesia dalam
mewujudkan cita-cita bangsa dan juga mempertahankan kedaulatan
Bangsa.
ATHG adalah singkatan dari Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan. Ancaman adalah
usaha yang dinilai bisa membahayakan keutuhan wilayah, keselamatan bangsa dan kedaulatan
negara. Tantangan adalah usaha yang digunakan agar suatu tujuan tertahan. Hambatan adalah
usaha yang berasal dari diri sendiri dan mempunyai sifat untuk melemahkan dan menghalangi
secara tak konsepsional. Gangguan adalah usaha dari luar yang mempunyai sifat melemahkan
dan menghalangi secara tidak terarah.
Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menerima perbedaan dari berbagai perilaku, ras,
suku, agama, bahasa, budaya, dan etnis yang ada di dunia ini. Toleransi tumbuh dengan adanya
kesadaran bahwasannya keberagaman itu terjadi karena sejarah dengan semua faktor yang
memengaruhinya.
Padahal, menghargai keberagaman merupakan salah satu cara untuk menjaga persatuan dan
mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
Oleh karena itu seharusnya masyarakat harus bisa menumbuhkan sikap toleransi antar
masyarakat, karena jika tidak maka akan bisa menyebabkan munculnya di negara Indonesia
yang dapat memecah bela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seperti: Perpecahan
bangsa karena konflik sosial dalam kehidupan bermasyarakat bisa juga karena ekonomi, status
sosial, ras, suku, agama, kebudayaan. Serta menimbulkan pandangan dan sikap merendahkan
budaya lain
2. Kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia atas ancaman dan gangguan dari luar
Ancaman ini muncul dari berkembangnya kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) di era revolusi industri 4.0. Di negara Indonesia, contohnya pada daerah Natuna
Kepulauan di Laut Cina Selatan, di daerah Natuna ini menjadi peluang terjadinya konflik baru.
Karena, daerah Natuna berada pada sisi utara pulau Kalimantan dimana sering terjadinya
konflik klaim wilayah yang saling tumpah tindih antara beberapa negara seperti Brunei,
Malaysia, Vietnam, Taiwan dan Tiongkok.
Di sisi masyarakat, masyarakat Indonesia seperti terlena dengan kecanggihan dan kemajuan
dari teknologi, tanpa disadari banyak sekali dampak-dampak negatif, ancaman dan gangguan
dari luar yang tanpa disadari masyarakat terima dan bisa mempengaruhi masyarakat Indonesia,
oleh karena itu masyarakat harus bisa mulai menyaring dan menggunakan kemajuan dari
teknologi ini dengan baik.
Karena jika tidak, maka akan munculnya Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan di
negara Indonesia yang dapat memecah bela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Masyarakat harus bisa mengikuti arus globalisasi tanpa harus terjebak dalam dampak
negatifnya.Jika dampak negatif ini terus-menerus terjadi maka akan munculnya Ancaman,
Tantangan, Hambatan dan Gangguan di negara Indonesia yang dapat memecah bela Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ancaman non militer dibidang politik, seperti provokasi, intimidasi dan juga blokade politik.
Hal ini dapat memicu terjadinya Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan di negara
Indonesia yang dapat memecah bela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) apabila
Indonesia tidak bisa mengatasi hal ini.
Ancaman dibidang sosial budaya dapat berasal dalam negeri dan dari luar negeri. Ancaman
dari dalam negeri disebabkan oleh kebodohan, keterbelakangan, ketidakadilan dan isu-isu
kemiskinan. Jika ancaman ini tidak dapat diatasi maka akan yang dapat memecah bela Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Untuk membina ketahanan nasional, berikut adalah cara yang bisa dilakukan
untuk memperkuat ideologi Pancasila dalam rangka memperkuat wawasan ideologi:
Pancasila adalah ideologi dan juga dasar negara Indonesia. Hal ini membuat Indonesia akan
berusaha untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsanya dengan mengikuti atau
berpedoman pada nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila. Hal ini juga sesuai
dengan salah satu fungsi dan kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia, yaitu sebagai
dasar negara. Sebagai dasar negara, para penyelenggara pemerintah harus bisa
mencerminkan nilai-nilai yang ada pada Pancasila dalam menjalankan kehidupan berbangsa
dan bernegara di Indonesia.
Sumber :
https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/buku_tim/buku-tim-public-97.pdf
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/letak-geografis-indonesia-pengaruh-dan-
keuntungannya-
1#:~:text=Letak%20geografis%20Indonesia%20yang%20strategis,negara%2Dnegara%20yan
g%20sedang%20berkembang.
https://indomaritim.id/tantangan-dan-ancaman-terhadap-integrasi-nasional/
https://tirto.id/pengertian-integrasi-nasional-faktor-pendorong-dan-penghambat-f96a