You are on page 1of 8

PANDUAN

SKRINING GIZI

RSUD RA BASOENI
JL. RAYA GEDEG NO. 17GEDEG
KABUPATEN MOJOKERTO
DAFTAR ISI
Halaman Judul ….............................................................................. i
Daftar Isi ............................................................................................ ii
Lembar Pengesahan .......................................................................... iii
Definisi ........................................................................................... 1
1. Pengertian .................................................................................... 1
2. Tujuan .......................................................................................... 1
RuangLingkup ................................................................................. 2
1. Skrining Gizi Pada Anak (0-14 Tahun) ........................................... 2
2. Skrining Gizi Pada Pasien Dewasa (mulai usia 15 tahun)................. 2
3. Skrining Gizi Pada Pasien Kehamilan dan Nifas ............................. 3
Tata Laksana .................................................................................... 4
Dokumentasi …................................................................................. 6
DEFINISI

1. Pengertian
Skrining gizi adalah suatu system dari nutrisional assessment
untuk mendetekdi dini pada perseorangan atau sekelompok orang
yang memiliki resiko terkena malnutrisi, berisiko malnutrisi atau
tidak terkena malnutrisi sehingga dapat berikan intervensi dengan
cepat san dalam skala yang banyak ( Principle of Nutrition Asessment,
Gibson 2005).
Komponen utama skrining gizi adalah kondisi sekarang yang
meliputi BB, TB, IMT, LILA. Kondisi yang stabil yang ditandai adanya
penurunan/kehilangan Berat Badan. Kondisi memburuk seperti
penurunan asupan makanan. Pengaruh penyakit terhadap status gizi
yaitu penyakit infeksi atau ada gangguan metabolism.
2. Tujuan
- Mengidentifikasi secara cepat individu yang berisiko dan tidak
berisiko malnutrisi
- Memprediksi kemungkinan membaik atau memburuknya keadaan
pasien untuk intervensi lebih lanjut
- Menentukan siapa yang membutuhkan dukungan nutrisi yang
dengan melakukan Asuhan Gizi terstandart
RUANG LINGKUP

1. Skrining Gizi Pada Anak (0-14 Tahun)


a. Skrining gizi dilakukan dengan sitem skor menurut SNST atau
Simple Nutrition Screening Tool.
b. Langkah pertama adalah melihat status nutrisi anak kurang /
buruk secara klinis, yaitu sangat kurus, tampak tua, iga gambang,
keriput, oedema, bokong kisut,
c. Langkah kedua menanyakan apakah terjadi penurunan berat
badan selama 1 bulan terakhir.
d. Langkah ketiga apakah menanyakan apakah terdapat salah satu
kondisi berikut Diare profuse yaitu lebih dari 5 x per hari, dan
terjadi muntah lebih dari 3 X per hari. Keadaan berikutnya adalah
apakah asupan makan berkurang selama 1 minggu terakhir SMRS
e. Langkah keempat adalah menanyakan apakah terdapat penyakit
dasar atau kedaan yang mengakibatkan pasien mengalami
malnutrisi seperti Diare, prematur, HIV, hepatitis, GGA, RM,
kelainan bawaan, BP, TBC, Luka bakar, kanker, dll.......
f. Langkah kelima adalah resiko malnutrisi secara keseluruhan
Pada tahap ini skor yng dinilai pada tahap 1, 2, 3, 4
diakumulasikan, kemudian hasilnya dibandingkan dengan baku
acuan untuk menentukan resiko nutrisi pasien, berisiko tinggi dan
resiko rendah,

Cut off Score


Resiko Tinggi >2
Resiko Rendah 0-2

2. Skrining Gizi Pada Pasien Dewasa ( mulai usia 15 tahun )


a. Skrining gizi dilakukan dengan sitem skor menurut SNST atau
Simple Nutrition Screening Tool.
b. Langkah pertama adalah menanyakan apakah nafsu makan
berkurang karena tidak nafsu makan selama 3 hari SMRS.
c. Langkah kedua menanyakan apakah ada gangguan metabolisme
seperti DM, Gangguan tiroid, HT, infeksi kronis seperti HIV, TB,
Lupus, dll................
d. Langkah ketiga menanyakan Apakah ada penurunan berat badan
selama 1 bulan terakhir
e. Langkah keempat menanyakan apakah terdapat gejala
Gastrointestinal seperti mual, anoreksia, diare profuse yaitu lebih
dari 5 x per hari, dan terjadi muntah lebih dari 3 X per hari.
f. Langkah kelima adalah resiko malnutrisi secara keseluruhan
Pada tahap ini skor yng dinilai pada tahap 1, 2, 3, 4
diakumulasikan, kemudian hasilnya dibandingkan dengan baku
acuan untuk menentukan resiko nutrisi pasien, berisiko tinggi dan
resiko rendah,

Cut off Score


Resiko Tinggi >2
Resiko Rendah 0-2

3. Skrining Gizi Pada Pasien Kehamilan dan Nifas


a. Skrining gizi dilakukan dengan sitem skor menurut SNST atau
Simple Nutrition Screening Tool.
b. Langkah pertama adalah menanyakan apakah nafsu makan
berkurang karena tidak nafsu makan selama 3 hari SMRS.
c. Langkah kedua menanyakan apakah ada gangguan metabolisme
seperti DM, Gangguan tiroid, HT, infeksi kronis seperti HIV, TB,
Lupus, dll................
d. Langkah ketiga Apakah ada pertumbuhan berat badan yang
kurang / lebih dari standart selama kehamilan
e. Langkah keempat melihat hasli laboratorium mengenai nilai Hb
9dr/dl atau nilai HCT < 30 %.
f. Langkah kelima adalah resiko malnutrisi secara keseluruhan
Pada tahap ini skor yng dinilai pada tahap 1, 2, 3, 4
diakumulasikan, kemudian hasilnya dibandingkan dengan baku
acuan untuk menentukan resiko nutrisi pasien, berisiko tinggi dan
resiko rendah,

Cut off Score


Resiko Tinggi >2
Resiko Rendah 0-2
TATA LAKSANA

Pasien yang berisiko masalah gizi dilakukan pengkajian gizi lebih lanjut
dengan mengisi formulir Asuhan Gizi , dengan lamhkah-langkah sebagai
berikut :

1. Menuliskan data diri pasien


2. Melakukan assessment gizi berupa :
a. Antropometri
Mengukur berat badan dan tinggi badan atau LILA dan Tinggi Lutut,
kemudian disimpulkan status gizinya
b. Biokimia
Mencatat hasil pemeriksaan laboratorium terkait gizi dari rekam
medis dan menyimpulkan sesuai yang dibutuhkan dan
mencantumkan tanggal pemeriksaan laboratorium
c. Fisik klinis
Mencatat hasil pemeriksaan fizik dan klinis terkait gizi dari rekam
medis seperti tensi darah, suhu, nadi, maupun kondisi umum pasien
dari rekam medis.
d. Dietary atau riwayat gizi dahulu dan sekarang
Melakukan wawancara singkat mengenai kebiasaan makan pasien
sebelum masuk rumah sakit berupa :
- Berapa kali makan sehari
- Makanan pokok yang biasa dikonsumsi dan porsinya
- Lauk hewani yang sering dikonsumsi dan cara pengolahannya
- Lauk nabati yang sering dikonsumsi dan cara pengolahannya
- Sayuran yang sring dikonsumsi dan cara pengolahannya
- Kebiasaan konsumsi buah yang sering dikonsumsi
- Kebiasan minum dan porsinya
- Kebiasaan jajan / ngemil serta aktifitas / kebiasaan olahraga
3. Menentukan Diagnosa Gizi
Membuat diagnose gizi terkait masalag yang ditremukan menggunakan
NCP ( problem-etiologi-sign/symptom),
misalnnya ..problem…..disebabkan oleh ….(etiologi)…ditandai dengan ….
(sign / symptom)..
4. Melakukan Intervensi Gizi
Melakukan Intervensi gizi meliputi menghitung kebutuhan energy
untuk dewasa berdasarkan rumus Harris Benedict atau menggunakan
rumus perkeni sama dengan rumus untuk diabetes. Untuk menghitung
energy untuk anak-anak menggunakan rumus RDA x BBI, untuk usia
10 tahun energy sesuai dengan jenis kelamin. Kemudian diisi dikolom
rencana intervensi gizi.
Intervensi gizi dilengkap dengan menulis tujuan melakukan diet,
prinsip pemberian diet, modifikasi diet, dan melakukan konsultasi gizi
sesuai dengan diagnose gizi, kemudian minta tandatangan keluarga
bahwa sudah dilakukan konsultasi pada lembar konsultasi.
5. Melakukan Monitoring dan Evaluasi
Melakukan monitoring dan evaluasi meliputi tentang data intake
makanan, data fisik klinis, biokimia dan lain-lain.
6. Ahli Gizi menuliskan nama dan mengisikan tanggal melakukan
pengkajian gizi dan menandatangani formulir Asuhan Gizi
DOKUMENTASI

Skrining gizi pasien didokumentasikan di dalam rekam medis

You might also like