You are on page 1of 11

KIMIA MEDISINAL II

NAMA : EKI ASRINA


NIM : F202001093
KELAS : A-2 FARMASI
SOAL
1.Proses metabolisme obat dapat mempengaruhi
a. Aktivitas biologis
b. Toksisitas
c. Masa kerja obat
d. Semua benar
2. Yang dimaksud dengan bioavailabilitas adalah
a. Kesediaan hayati
b. Kesediaan obat
c. Kesediaan zat aktif
d. Semua benar
3. Biokatalis yg dapat meningkatkan kecepatan reaksi adalah pengertian dari
a. Molekul
b. Senyawa
c. Katalis
d. Enzim
4. Hasil metabolit obat bersifat toksik dibanding dengan senyawa induk disebut
a. Biotoksifikasi
b. Bioaktivasi
c. Bioinaktivasi
d. Semua benar
5. Tujuan metabolisme obat adalah
a. Mengubah obat dari polar ke non polar
b. Mengubah obat dari non polar ke polar
c. Mengubah obat dari polar ke polar
d. Mengubah obat dari non polar ke non polar
MEKANISME OBAT PADA FASE 1 DAN 2
Metabolisme obat adalah proses pengubahan senyawa yang relatif non polar, menjadi senyawa
yang lebih polar sehingga mudah dikeluarkan dari tubuh. Banyak molekul senyawa organik
mudah larut dalam lemak dan diserap oleh saluran cerna dan masuk ke peredaran darah.
Reaksi metabolisme obat dan senyawa organik asing ada dua tahap, yaitu:
1. Reaksi fasa I atau reaksi fungsionalisme yang meliputi:
a) Reaksi Oksidasi
Banyak senyawa obat mengalami proses metabolisme yang melibatkan reaksi
oksidasi dengan bantuan sitokrom-P-450. Oksidasi senyawa aromatik (arena) akan
menghasilkan metabolit arenol. Proses ini melalui pembentukan senyawa antara
epoksida (arena oksida) yang segera mengalami penataanulang menjadi arenol.

Kadang- kadang hasil metabolit


merupakan senyawa yang lebih aktif dibanding senyawa semula. Contoh : fenilbutazon
mengalami hidroksilasi pada posisi para, menghasilkan oksifenbutazon yang aktif sebagai
antiradang.
- Oksidasi ikatan rangkap alifatik (olefin)
Oksidasi metabolik ikatan rangkap akan menghasilkan epoksida yang lebih
stabil dibanding arena oksida. Contoh karbamazepin, dimetabolisis menjadi
karbamazepin-10,11-epoksidayang stabil dan berkhsiat sebagai antikejang.
Selanjutnya karbamazepin-10,11-epoksida mengalami hidrasi oleh enzim epoksida
hidrase membentuk trans-10,11-dihidroksikarbamazepin.

- Oksidasi atom C-Benzilik


Contoh : tolbutamid

- Oksidasi atom C-Alilik


Contoh : Δ-tetrahidrokanabinol (ΔTHC)
- Oksidasi atom Cα-Karbonil dan Imin
Contoh : Diazepam

- Oksidasi atom C Alifatik dan alisiklik


Contoh Alifatik

Contoh Alisiklik

- Oksidasi sistem C-N, C-O dan C-S


Reaksi umum :
- Oksidasi
alkohol dan aldehida
Alkohol primer akan teroksidasi dengan katalisator enzim alkohol
dehidrogenase menghasilkan aldehida. Aldehida yang terbentuk mengalami osidasi
lebih lanjut dengan katalisator enzim aldehid oksidase menjadi asam karboksilat.

- Reaksi oksidasi lain-lain


Obat yang mengandung halogen dimetabolisis melalui proses dehalogenasi
oksidatif. Contoh : halotan, yang merupakan obat anestesi sistemik.

b) Reaksi Reduksi
Proses reduksi mempunyai peranan penting pada metabolisme senyawa yang
mengandung gugus karbonil (aldehid dan keton), nitro dan azo. Senyawa yang
mengandung gugus karbonil mengalami reduksi menjadi turunan alkohol, sedangkan
gugus nitro dan azo tereduksi menjadi turunan amin. Gugus alkohol dan amin hasil
reduksi akan terkonjugasi, menghsilkan senyawa hidrofil yang mudah diekskresikan
sehingga proses reduksi juga memberikan fasilitass untuk terjadinya eliminasi obat.
- Reduksi gugus karbonil (aldehida dan keton)
Contoh : kloralhidrat, melepas H2O menjadi kloral dan kemudian tereduksi
menjadi trikloretanol yang aktif sebagai sedatif-hipnotik.
- Reduksi gugus nitro dan azo
Senyawa aromatik yang mengandung gugus nitro, mula-mula tereduksi menjadi
nitrozo dan senyawa antara hidroksilamin yang segera tereduksi lebih lanjut
menjadi amin aromatik primer.

Reduksi gugus azo menghasilkan senyawa antara hidraso, yang segera tereduksi
lebih lanjut menjadi amin aromatik primer.

- Reaksi reduksi lain-lain


Senyawa yang mengandung gugus disulfida seperti disulfiram akan memecah
ikatan disulfida menghasilkan asam N,N-dietilditiokarbamat.

c)Reaksi Hidrolisis
- Hidrolisis ester dan amida
Contoh hidrolisis ester : perubahan metabolik asetosal menjadi asam salisilat
dan asam asetat.
Contoh hidrolisis amida : prokainamid yang terhidrolisis lebih lambat
dibandingkan prokain.

2. Reaksi fasa II atau reaksi konjugasi yang meliputi:


a) Reaksi Konjugasi
Reaksi konjugasi obat atau senyawa organik asing dengan asam glukuronat, sulfat,
glisin, glutamin dan glutation dapat mengubah senyawa induk atau hasil metabolit fasa I
menjadi metabolit yang leboh polar, mudah larut dalam air, bersifat tidak toksik dan tidak
aktif dan kemudian di ekskresikan melalui ginjal atau empedu. Reaksi konjugasi yang lain
adalah reaksi metilasi dan asetilasi.
- Konjugasi Asam Glukuronat
Konjugasi dengan asam glukuronat (glukuronidasi) merupakan cara konjugasi
umum dalam proses metabolisme dan hampir semua obat mengalami proses ini.
Gambar reaksi pembentukan β-glukuronida dari substrat (obat)

- Konjugasi Sulfat
Konjugasi dengan sulfat terutama terjadi pada senyawa yang mengandung
gugus fenol, dan kadang-kadang juga terjadi pada senyawa alkohol, amin aromatik dan
senyawa N-hidroksi. Konjugasi sulfat pada umumnya untuk meningkatkankelarutan
senyawa dalam air dan membuat senyawa menjadi tidak toksik.

Gambar konjugasi sulfat substrat


- Konjugasi dengan Glisin dan Glutamin
Glisin atau glutamin dapat berkonjugasi dengan substrat yang mengandung
gugus asam karboksilat.
Gambar reaksi konjugasi asam amino (glisin atau glutamin) dari substrat fenil
asetat

- Konjugasi dengan Glutation atau Asam Merkapturat


Konjugasi glutation memegang peran penting pada proses detoksifikasi
senyawa elektrofil reaktif. Senyawa elektrofil reaktif dapat menimbulkan toksisitas.
Glutation terdapat dibanyak jaringan terutama di hati.
Gambar pembentukan konjugat glutation dari senyawa elektrofil dan
perubahannya menjadi asam merkapturat
b) Reaksi Asetilasi
Asetilasi merupakan jalur metabolisme obat yang mengandung gugus amin primer.
Gugus asetil yang digunakan untuk reaksi asetilasi berasal dari asetil koenzim A. Fungsi
utama reaksi asetilasi adalah membuat senyawa menjadi tidak aktif dan untuk detoksifikasi.

Gambar reaksi asetilasi dab biotoksifikasi isonazid

c) Reaksi Metilasi
Reaksi metilasi mempunyai peranan penting pada proses biosintesis beberapa
senyawa endogen serta untuk proses bioinaktivasi obat. Koenzim yang terlibat pada
reaksi metilasi adalah S-adenosil-metionin.

Gambar reaksi metilasi substrat


Contoh jalur metabolisme pada reaksi fasa I dan fasa II dari beberapa obat yaitu
Turunan barbiturate, Turunan fenotiazin, Turunan sulfonamide, Diazepam, Amfetamin,
Meperidin, Efedrin, Propranolol, Lidokain, Indometasin, Siproheptadin, Kokain, Hidralazin,
Simetidin, dan prostaglandin.

You might also like