You are on page 1of 4

BIAYA MODAL

Biaya Modal merupakan elemen penting dalam proses penganggaran modal. Perusahaan
dapat mendapatkan dana investasi dari sumber intenal (dari laba ditahan) atau dari sumber
eksternal (dengan kredit dan menjual saham). Biaya dari penggunanaan dana internal adalah
biaya kesempatan atau pengembalian yang hilang karena dana ini tidak digunakan keluar
perusahaan. Biaya dari dana eksternal adalah tingkat pengembalian terendah yang diminta oleh
pemberi pinjaman dan pemegang saham sebelum mau meminjamkan atau menginvestasikan
dana mereka ke dalam perusahaan.

Hal yang akan dibahas dalam Biaya Modal

1. Biaya Utang

Biaya utang (cost of debt) adalah pengembalian yang diminta pemberi pinjaman untuk
pinjaman yang mereka berikan kepada perusahaan. Karena pembayaran bunga yang dilakukan
oleh perusahaan untuk dana pinjaman ‘dapat dikurangkan’ (deductible) dari laba kena pajak
perusahaan, biaya setelah pajak dari dana yang dipinjam ( K d ) dapat dihittung:

K d =r (1−t)

2. Biaya Modal Ekuitas: Suku Bunga Bebas – Risiko Plus Premi

Biaya modal ekuitas adalah tingkat pengembalian yang diminta pemegang saham agar
mau berinvestasi dalam perusahaan. Biaya pengumpulan modal ekuitas dari sumber eksternal
biasanya melebihi biaya pengumpulan modal ekuitas secara internal sebesar flotation cost (biaya
penerbitan saham)

Salah satu metode yang dipakai untuk pengestimasian biaya dari modal ekuitas (K e )
adalah menggunakan suku bunga bebas – risiko (r f ) dijumlahkan dengan premi risiko ((r p ).
Yaitu:

K e =r f +r p

Suku bunga bebas risiko (r f ) yang biasanya menjadi acuan adalah suku bunga Treasury
Bill berjangka waktu 6 bulan. Alasannya adalah bahwa kemampuan pemerintah untuk
melakukan pembayaran Bungan dan prinsipan diasumsikan pasti. Premi Risiko (r p ) yang harus
dibayarkan dalam mengumpulkan modal ekuitas mempunyai dua komponen. Jika premi yang
berhubungan dengan kedua komponen risiko ini dapat diberi label p1 dan p 2, maka dapat diubah
formula perhitungan biaya dari modal ekuitas menjadi:

K e =r f + p1 + p2 ¿

Jenis pertama dari risiko ( p1 ) biasanya diukur oleh selisih antara suku bunga obligasi
perusahaan (r) dengan suku bunga obligasi pemerintah ( r f ). Risiko tambahan terlibat dalam
pembelian saham dibandingkan obligasi ( p2 ) biasanya diestimasikan 4 persen. Ini adalah selisih
historis antara tingkat pengembalian rata – rata dari saham dengan tingkat pengembalian rata –
rata dari obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan swasta.

3. Biaya Modal Ekuitas: Model Penilaian Dividen

Biaya modal ekuitas juga dapat diestimasikan memakai model penilaian dividen
(dividend valuation model), yaitu dengan menyatakan bahwa di bawah asumsi informasi
sempurna, nilai dari satu lembar saham biasa harus sama dengan nilai sekarang dari semua
dividen masa depan yang diperkirakan akan dibayarkan, yang didiskontokan memakai tingkat
pengembalian yang diminta investor ( K e ). Jika dividen per saham (D) yang dibayarkan kepada
pemegang saham diperkirakan konstan dari waktu ke waktu, nilai sekarang dari satu lembar
saham biasa perusahaan (P) dengan demikian adalah:

n
D
P=∑ t
i=1 (1+ K e )

Jika dividen diasumsikan tetap konstan sepanjang waktu dan akan dibayarkan hingga
waktu yang tidak terbatas, persamaan daiatas dengan demikian adalah anuitas dan dapat menjadi

D
P=
Ke

Jika dividen diperkirakan meningkat dari waktu ke waktu dengan laju pertumbuhan
tahunan g, maka harga dari satu lembar saham biasa akan lebih besar dan ditentukan oleh:

D
P=
K e −g
Dengan mengubah persamaan diatas untuk mendapatkan K e , maka biaya model ekuitas
perusahaan adalah:

D
K e= +g
P

Artinya, tingkat pengembalian yang diminta investor dari ekuitas sama dengan rasio dari
dividen yang dibayarkan untuk satu lembar saham biasa terhadap harga dari satu lembar saham
biasa yang bersangkutan ditambah perkiraan laju pertumbuhan pembayaran dividen dari waktu
ke waktu (g). Nilai g adalah laju pertumbuhan historis perusahaan atau prediksi pertumbuhan
laba yang dibuat oleh analisis – analisis sekuritas yang dipublikasikan dalam Business Week,
Forbes, dan publikasi bisnis lainnya.

4. Biaya Modal Ekuitas: Model Penetapan Harga Aset Modal

Metode ini tidak hanya memperhitungkan ‘risiko perbedaan harga’ (risk dfferential)
antara saham biasa dengan sekuritas pemerintah, tetapi juga perbedaan risiko saham biasa
perusahaan dengan saham biasa rata – rata dari semua perusahaan atau portofolio pasar berbasis
– luas.

Risiko perbedaan harga antara saham biasa perusahaan dengan saham biasa dari semua
perusahaan dicerminkan oleh koefisien beta. Ini adalah rasio gejolak dalam pengembalian saham
biasa perusahaan terhadap gejolak dalam pengembalian saham biasa dari semua perusahaan.
Koefisien beta dapat diperoleh dengan meregresikan gejolak pengembalian saham perusahaan
terhadap gejolak dalam pengembalian rata – rata dari saham – saham biasa sepanjang suatu
periode tertentu.

Biaya modal ekuitas yang diestimasikan oleh model CAPM adalah:

K e =r f + β (k m−r f )

Dimana K e adalah biaya modal ekuitas, r f adalah suku bunga bebas – risiko, β adalah
koefisien beta, dan k m adalah pengembalian rata – rata dari saham semua perusahaan. Jadi,
CAPM menyatakan bahwa biaya modal ekuitas sama dengan jumlah dari suku bunga bebas –
risiko ditambah koefisien beta (β ) kali premi risiko dari saham rata – rata (k m=r f ). Perhatikan
bahwa mengalikan (β ) dengan ((k m−r f ) menghasilkan premi risiko atas pemilihan saham biasa
perusahaan tertentu.

5. Biaya Modal Tertimbang

Secara umum, sebuah perusahaan kemungkinan besar akan mengumpulkan modal dari
laba ditahan, dengan meminjam dan dengan menjual saham, sehingga biaya marginal dari modal
bagi perusahaan adalah rata – rataa tertmbang dari biaya pengumpulan berbagai jenis modal.

Karena bunga yang harus dibayarkan untuk dana pinjaman bersifat tax – deductible
sementara dividen yang dibayarkan untuk saham tidak, biaya utang secara umum lebih rendah
daripada biaya dari modal ekuitas. Namun, risko yang terlibat dalam pengumpulan dana dengan
meminjam lebih tinggi daripada risiko modal ekuitas karena untuk dana dengan memnjam lebih
tinggi daripada risiko modal ekuitas karena perusahaan harus secara teratur melakukan
pembayaran dividen. Jadi, perusahaan biasanya tidak hanya mengumpulkan dana melalui
pinjaman tetapi juga dengan menjual saham (serta dari laba ditahan).

Biaya modal gabungan (composite cost of capital) persahaan (kc) dengan demikian
adalah rata – rata tertimbang dari biaya modal utang (kd) dan biaya modal ekuitas (ke), yaitu:

K e =wd k d +w e k e

Dimana w d dan w e masing – masing adalah proporsi dari utang dan ekuitas dalam
struktur modal perusahaan.

You might also like