You are on page 1of 6

Pengaruh Tanah Terhadap Pembuatan Pondasi Tiang Pancang

Aditya Ardhi Nugraha1, Fatahil Alim Triandy2, Larasati Widya Putri3, Lathifa Yashmin Rahdianina4,
Naufal Galuh Satriatama5
Psychology, Universitas Pembangunan Jaya,
South Tangerang, Banten 15413, Indonesia

Aditya.ardhinugraha@student.upj.ac.id
Fatahil.alimtriandy@student.upj.ac.id
Larasati.widyaputri@student.upj.ac.id
Lathifa.yashminrahdianina@student.upj.ac.id
Naufal.galuhsatriatama@student.upj.ac.id

Abstrak

Saat ini, banyak sekali pembangunan yang menggunakan lahan-lahan kosong. Namun, tidak semua tanah dapat
digunakan untuk pembangunan pondasi tiang pancang. Tanah memiliki dua kondisi, yaitu tanah normal dan
tanah khusus. Tanah normal adalah tanah di mana lapisan atas tanah labil dan tidak memiliki pendukung kuat
terdapat pada kedalaman ± 50 centimeter, sehingga letak untuk tanah keras pada tanah normal ini pun tidak
begitu dalam. Pondasi tiang pancang biasa digunakan untuk tanah pada rawa atau yang memiliki struktur tanah
lembek dan memiliki kadar air yang tinggi, sehingga untuk menemukan tanah yang keras dibutuhkan kedalaman
yang lebih. Bahan untuk membuat pondasi ini antara lain kayu, besi, baja, dan beberapa campuran beton
bertulang. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan observasi secara langsung, yaitu
wawancara dengan mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2017. Hasil observasi yang kami dapatkan adalah Gedung
B Universitas Pembangunan Jaya memiliki jenis tanah lempung, sehingga pondasi yang sesuai adalah pondasi
dalam atau tiang pancang. Kesimpulan yang didapat adalah dalam pembangunan sebuah pondasi harus
disesuaikan dengan jenis tanah dan jumlah tingkat yang ada, jika tidak memperhatikan kedua faktor tersebut
dapat mengakibatkan sebuah bencana, sehingga dapat melukai dan memakan korban. Para korban tidak hanya
mengalami luka fisik saja, namun besar kemungkinan mereka akan mengalami traumatis, dan disinilah psikolog
berperan.

Abstract

These days theres's a lot infrastucture that use's an empty lot. But, not all soil can be used for pile foundation.
The soil have two condition, the first one is a normal soil and the second one is special soil. Normal soil is a
soil where it first layers is a unstable soil and it dont have a strong support on a 50 centimeters depth, so the
soil on normal tarrence will be hard and not to deep. tiang pancang pondation can be used on swamp soil or a
land that have soft soil structure and a high water content, so to find a soil that hard enough will require more
depth. The materials to build pile foundation is wood, steel, iron, dan some concrete. The methods that the
reaserchers use is an interview with one of the civil engeneering student from Pembangunan Jaya University.
The result based on the interview is site B from Pembangunan Jaya University is the soil is lampung. so the
foundation that fit this criteria is pile foundation. The conclusion from this reaserch is in a making of a
foundation have to match with the criteria of the soil and the amount of the floor on the building. If the builder
did not consider these two factors the buliding can be harmfull for the people that use it. the victim will not only
hurt phsyically but also mentally.
PENDAHULUAN khusus ini cocok untuk pondasi dalam seperti tiang
pancang.
Kondisi tanah yang ada di Indonesia sangatlah Tanah merupakan media berpori yang aktif secara
beragam. Setidaknya Indonesia memiliki delapan biologis yang berkembang di lapisan paling atas
belas jenis tanah, mulai dari tanah aluvial, vulkanis, kerak bumi. Tanah adalah salah satu substrat utama
humus, gambut, hingga tanah padas. Saat ini, kehidupan di Bumi, berfungsi sebagai reservoir air
banyak sekali pembangunan yang menggunakan dan nutrisi, sebagai media untuk penyaringan dan
lahan-lahan kosong. Namun, tidak semua tanah penguraian limbah berbahaya, dan sebagai media
dapat digunakan untuk pembangunan pondasi tiang untuk peredaran karbon dan elemen lainnya
pancang. Banyak sekali fenomena yang terjadi melalui ekosistem global. Tanah telah berevolusi
karena pembangunan tidak sesuai dengan kondisi melalui proses pelapukan yang didorong oleh
tanah yang ada, salah satunya adalah ratusan rumah pengaruh biologis, iklim, geologis, dan topografi.
hancur karena fenomena likuifaksi. Harry Tirto
Djatmiko (dalam Ibrahim, 2018) menjelaskan Tanah yang terdapat di Indonesia yang pertama
bahwa likuifaksi adalah keadaan dimana hilangnya adalah tanah aluvial, berasal dari sedimen lumpur
kekuatan tanah sehingga tanah tersebut tidak yang dibawa oleh air sungai. Tanah ini bercirikan
memiliki daya ikat. Nugroho (dalam Litha, 2018) memiliki warna kelabu, dan bersifat menyuburkan.
menyebutkan 744 rumah terendam lumpur karena Kedua, terdapat tanah vulkanis yang berasal dari
fenomena likuifaksi ini. Ternyata, sejak tahun 2012 abu gunung api atau material letusan gunung api
peneliti Badan Geologi, Kementerian Energi yang sudah mengalami pelapukan. Tanah vulkanis
Sumber Daya Mineral (ESDM) (dalam Author, mengandung unsur hara yang dapat menyuburkan.
2018) sudah mengindikasi potensi likuifaksi di Tanah ini banyak ditemui di daerah pegunungan
Palu. Keadaan tanah di Palu rata-rata masih dan sering dijadikan ladang pertanian. Tanah
berumur muda, terkandung banyak pasir, vulkanis terbagi menjadi 2 jenis, yaitu tanah
lumpurnya masih belum terikat, dan masih gembur regosol yang memiliki butir pasir, berwarna kelabu,
sehingga tidak cocok untuk pembangunan. serta mengandung bahan organik yang sedikit, dan
tanah latosol yang memiliki warna merah dan
Dikutip dari cnnindonesia.com, peneliti Geografi kuning, serta mengandung bahan organik yang
dan Tata Ruang Badan Informasi Geospasial (BIG) banyak. Ketiga, terdapat tanah humus yang muncul
Yosef Prihanto menjelaskan 2 cara untuk akibat tumbuhan-tumbuhan yang membusuk.
mengidentifikasi ciri-ciri tanah rawan likuifaksi. Adanya tumbuhan yang membusuk membuat tanah
Cara pertama yang harus diperhatikan adalah memiliki unsur hara yang tinggi, sehingga
tekstur tanahnya apakah mengandung banyak pasir membuat tanah ini bersifat subur dan cocok untuk
atau tidak. Cara kedua yang dapat dilihat adalah dijadikan ladang pertanian. Keempat, terdapat
dari rumput sekitar, jika yang tumbuh adalah tanah gambut yang terbentuk dari proses pelapukan
rumput jarum, maka bisa dipastikan bahwa materi bahan-bahan organik. Tanah ini cenderung bersifat
dasar tanah sekitarnya adalah pasir. Oleh karena asam. Kelima, terdapat tanah podsolik yang
itu, dalam merencanakan pembangunan dan terbentuk karena adanya curah hujan yang tinggi
pemasangan tiang pancang/ pondasi, para dan suhu yang rendah. Pada tanah ini, unsur hara
manajemen pelaksana konstruksi harus mengetahui hanya sedikit, tanahnya tidak subur, dan memiliki
secara jelas jenis tanah yang akan dijadikan warna merah hingga kuning. Keenam, terdapat
bangunan, agar resiko seperti fenomena di atas tanah kapur yang berasal dari batuan kapur. Sifat
tidak terulang lagi. Sehingga, para manajemen dari tanah ini tidak subur dan kurang bisa dijadikan
pelaksana konstruksi harus mengetahui jenis tanah sebagai ladang pertanian. Tanah ini banyak ditemui
yang cocok untuk dilakukan pembangunan. di daerah dataran tinggi. Tanah kapur dibagi
menjadi 2 jenis, yaitu tanah renzina yang berasal
Tanah memiliki dua kondisi, yaitu tanah normal dari hasil proses pelapukan batuan kapur yang
dan tanah khusus. Tanah normal adalah tanah di terjadi di daerah dengan curah hujan tinggi, dan
mana lapisan atas tanah labil dan tidak memiliki tanah mediteran yang terjadi dari hasil proses
pendukung kuat terdapat pada kedalaman ± 50 pelapukan batuan kapur dan batuan sedimen.
centimeter, sehingga letak untuk tanah keras pada Ketujuh, terdapat tanah pasir yang memiliki kadar
tanah normal ini pun tidak begitu dalam. Tanah air sangat sedikit dan unsur hara yang cenderung
normal memiliki struktur yang cocok untuk sedikit pula. Tanah ini sering ditemui di bukit pasir
pondasi dangkal. Sedangkan tanah khusus adalah dan daerah pantai. Kedelapan, terdapat tanah laterit
tanah di mana lapisan atas tanah labil dan tidak yang memiliki sifat tidak subur, terkandung banyak
memiliki pendukung kuat terdapat pada kedalaman zat besi dan alumunium. Kesembilan, terdapat
yang sangat dalam sehingga tanah keras pun tanah litosol yang terbentuk dari proses pelapukan
terletak pada kedalaman yang lebih dalam. Tanah batuan beku dan sedimen. Tanah ini memiliki
butiran kasar dan kerikil, unsur hara yang sedikit
menyebabkan tidak subur dan hanya cocok untuk baru melakukan perhitungan. pondasi itu sendiri
ditanami tanaman-tanaman besar di hutan. banyak jenisnya antara lain, pondasi telapak,
Kesepuluh, terdapat tanah andosol yang merupakan pondasi cakar ayam, pondasi menerus, pondasi
salah satu jenis tanah vulkanik, terbentuknya tiang pancang. pondasi yang kami gunakan adalah
karena ada proses vulkanisme pada gunung berapi. pondasi tiang pancang. pondasi ini menggunakan
Tanah andosol memiliki warna kehitaman, kadar bahan beton yang langsung ditancapkan ke dalam
organik dan kadar airnya tinggi. Kesebelas, tanah dengan menggunakan bantuan mesin
terdapat tanah liat yang sering digunakan sebagai pemukul pancang, ujung dari pondasi ini berbentuk
bahan untuk kerajinan tangan. Tanah liat terdiri runcing supaya mempermudah proses penancapan.
dari campuran dari aluminium serta silikat yang
diameternya dibawah 4 mikrometer. Kedua belas, Pondasi tiang pancang biasa digunakan untuk tanah
terdapat tanah entisol yang terbentuk dari pada rawa atau yang memiliki struktur tanah
pelapukan material dari letusan gunung berapi lembek dan memiliki kadar air yang tinggi,
seperti debu, pasir, dan lahar. Ketiga belas, terdapat sehingga untuk menemukan tanah yang keras
tanah grumusol yang terbentuk dari pelapukan dibutuhkan kedalaman yang lebih, bahan untuk
batuan kapur dan tuffa vulkanik. Tanah ini membuat pondasi ini antara lain kayu, besi, baja,
memiliki tekstur tanah kering dan biasanya berada dan beberapa campuran beton bertulang.
di permukaan dataran rendah. Keempat belas,
terdapat tanah inceptisol yang terbentuk dari batuan Tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi
sedimen atau metamorf. Tanah ini memiliki warna yang dibuat dari kayu, beton, dan atau baja, yang
agak kecoklatan dan kehitaman serta campuran digunakan untuk meneruskan (mentransmisikan)
yang agak keabu-abuan. Kelima belas, terdapat beban-beban permukaan ke tingkat-tingkat
tanah mergel yang terbentuk dari batuan kapur, permukaan yang lebih rendah di dalam massa
pasir, dan tanah liat dan mengalami pembentukan tanah. Fungsi dan kegunaan dari pondasi tiang
dengan bantuan hujan meski tidak merata. Keenam pancang adalah untuk memindahkan atau
belas, terdapat tanah oxisol yang kaya akan zat besi mentransfer beban-beban dari konstruksi di atasnya
dan alumunium oksida. Tanah ini banyak ditemui (superstruktur) ke lapisan tanah keras yang
di daerah tropis seperti pedesaan atau perkotaan. letaknya sangat dalam ( Hutami, 2013 dalam Adri,
Ketujuh belas, terdapat tanah podsol yang memiliki Y., 2016).
campuran tekstur mulai pasir hingga bebatuan
kecil. Tanah ini memiliki warna kuning dan
memiliki tekstur pasir hingga lempung, kandungan Tiang pancang memiliki beberapa jenis. Pertama,
organiknya cenderung rendah. Terakhir, kedelapan tiang pancang kayu. Jenis pondasi ini terbuat dari
belas, terdapat tanah padas. Tanah ini cukup keras kayu yang memiliki kekuatan dan daya tahan
hingga menyerupai batuan. Tidak terdapat tertentu, tiang pancang kayu biasanya harus melalui
kandungan air dalam tanah tersebut. pemeriksaan terlebih dahulu, yang paling penting
dan perlu diperhatikan adalah daya tahan kayu
Jenis pondasi sangat bergantung pada massa terhadap pelapukan tanah yang bisa disebabkan
bangunan yang akan dibangun, namun yang lebih oleh air atau jamur. Kedua, tiang pancang beton.
penting adalah karakter jenis dan daya dukung Jenis ini sedikit lebih rumit karena harus melalui
tanahnya. Hal ini sangat dipengaruhi oleh lokasi perencanaan yang baik, di cor dan juga dirawat
atau situasi tempat pekerjaan pembangunan. Oleh dulu supaya di saat waktu yang sudah direncanakan
karena itu, sangat penting untuk memperhatikan akan didapatkan kekuatan yang cukup supaya tahan
dan memperhitungkan jenis tanah dan kedalaman terhadap berbagai permasalahan seperti
tanah yang dapat dibangun pondasi. Pembuatan pengangkutan, penanganan, dan beberapa tekanan
pondasi membutuhkan tanah yang keras. Untuk waktu pemancangan. Ketiga, tiang pancang baja.
tiang pancang, biasanya tanah keras terletak pada Jenis ini sering digunakan juga untuk beberapa
kedalaman 20 meter atau lebih. bangunan, biasanya berbentuk tiang pancang baja
pipa dan tiang pancang baja kotak, tiang pancang
Pondasi adalah bangunan struktur yang berada ini nantinya akan diisi oleh adukan beton dengan
pada susunan paling bawah pada suatu bangunan. komposisi tertentu, mutu beton yang baik menjadi
pondasi berfungsi sebagai penyalur beban dari perhatian utama.
bangunan diatasnya menuju tanah. pondasi sebagai
salah satu faktor yang terpenting dalam sebuah METODE PENELITIAN
kekuatan bangunan, apabila pondasi tidak kokoh
maka kemungkinan bangunan roboh sangatlah Metode penelitian yang digunakan adalah dengan
besar, pondasi harus didesain dan dihitung, melakukan observasi secara langsung, yaitu
perhitungan pondasi harus berdasarkan kondisi wawancara dengan mahasiswa Teknik Sipil
tanah dilapangan dan menggunakan alat yang angkatan 2017. Peneliti memberikan 4 pertanyaan
bernama sondir maupun SPT. setelah data didapat
seputar pondasi dan tanah yang dipakai dan sesuai psychological first aid. Psychological first aid
pada gedung B Universitas Pembangunan Jaya. adalah suatu pendekatan yang dilakukan terhadap
anak-anak, remaja, dewasa, dan keluarga yang
mengalami trauma pasca bencana. Terdapat 8 hal
yang dilakukan oleh psychological first aid, yaitu:
contact and engagement, safety and comfort,
HASIL DAN DISKUSI stabilization, information gathering on current
needs and concerns, practical assistance,
Berdasarkan observasi yang kelompok kami connection with social supports, information on
lakukan, narasumber menjawab semua pertanyaan coping, and linkage with collaborative services.
yang kita tanyakan. Pertanyaan pertama adalah
jenis tanah yang dipakai untuk pembangunan
gedung B Universitas Pembangunan Jaya. Tanah
yang digunakan dalam pembangunan gedung B
adalah tanah lempung, yaitu tanah yang berasal
dari pelapukan unsur-unsur kimiawi penyusun
batuan. Tanah lempung memiliki tekstur yang
keras jika dalam keadaan kering, namun akan
bersifat plastis jika berada pada kadar air yang
sedang.

Gedung B Universitas Pembangunan Jaya memakai


pondasi tiang pancang. Pemilihan pondasi tiang
pancang ini didasarkan pada jumlah lantai dari
bangunan yang akan dibangun. Gedung B
Universitas Pembangunan Jaya memiliki jumlah
lantai di atas 5 lantai, oleh karena itu memakai
pondasi dalam atau tiang pancang. Terdapat
beberapa cara untuk memastikan bahwa pondasi
tiang pancang yang dipakai dalam keadaan baik,
yaitu:
1. Memastikan tidak ada keretakan atau
pecah pada pondasi.
2. Harus sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan.
3. Pastikan umur beton memadai sesuai
standar, yaitu 28 hari. Jika belum 28 hari
maka harus menunggu sampai genap 28
hari.
Selain itu, gedung yang memakai pondasi tiang
pancang memiliki usia sesuai dengan perencanaan.
Tidak hanya itu, usia tiang pancang pun tergantung
pada beban yang ditopang, serta maintenance-nya.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil adalah, dalam


membangun sebuah pondasi khususnya tiang
pancang para manajemen pembangunan harus
mencari tahu jenis tanah yang akan dilakukan
pembangunan, apakah tanah tersebut cocok atau
tidak untuk dilakukan pembangunan. Hal ini wajib
dilakukan agar mengurangi resiko bencana yang
akan terjadi, seperti gedung runtuh karena hal
tersebut tidak hanya merugikan manajemen
pembangunan saja, namun dapat melukai dan
memakan korban. Para korban tidak hanya
mengalami luka fisik saja, namun besar
kemungkinan mereka akan mengalami traumatis.
Disinilah psikolog berperan, yaitu memberikan
Foto diatas merupakan gambar gedung B
Universitas Pembangunan Jaya.

Foto diatas merupakan tanah dari gedung B


Universitas Pembangunan Jaya yang menggunakan
tanah jenis lempung. tanah ini cocok dengan
pondasi tiang pancang karena tanah ini berada di
dekat rawa yanng mengandung banyak kadar
airnya.

Foto diatas merupakan jenis pondasi tiang pancang


yang digunakan dalam pembangunan gedung B
Universitas Pembangunan Jaya, karena gedung B
ini terdiri dari 9 tingkat.
Sposito, G. (2019). Soil. Diakses pada tanggal 7
Desember 2019 dari
https://www.britannica.com/science/soil

Tim CNN Indonesia. (2018). Peneliti ungkap cara


mudah tentukan tanah rawan likuifaksi.
Artikel. Diakses pada tanggal 7 Desember
2019 melalui
REFERENSI https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20
181011192628-199-337803/peneliti-
Adri, Y. (2016). Analisis tingkat produktivitas ungkap-cara-mudah-tentukan-tanah-rawan-
tiang pancang dengan metode Marvin E likuifaksi
Mundel pada Pt. multiguna precast mandiri.
Diakses pada tanggal 7 Desember 2016 dari Wiqoyah, Q. (2006). Pengaruh kadar kapur, waktu
http://repository.uin-suska.ac.id/3088/3/BA perawatan dan perendaman terhadap kuat
B%20II.pdf dukung tanah lempung. Jurnal 6 (1).
Diakses pada tanggal 7 Desember 2019
Ahadi. (2016). Pengertian pondasi adalah. Artikel. melalui
Diakses pada tanggal 7 Desember melalui https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitst
http://www.ilmurumah.com/pengertian- ream/handle/11617/73/Qunik
pondasi-adalah %20Wiqoyah.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
Ibrahim, G. M. (2018). Begini efek fenomena
likuifaksi ‘tanah bergerak’ usai gempa. Yadi, S. (2016). Menentukan jenis pondasi
Artikel. Diakses pada tanggal 7 Desember berdasarkan daya dukung tanah. Diakses
2019 melalui pada tanggal 7 Desember 2019 dari
https://news.detik.com/berita/4236365/begin https://www.kompasiana.com/usahakarya/5
i-efek-fenomena-likuifaksi-tanah-bergerak- 5e449cd779373ae2d1b0db2/menentukan-
usai-gempa jenis-pondasi-berdasarkan-daya-dukung-
tanah
Khaliesh, H. dan Gultom, B., J. (2013). Pondasi
tiang tongkat sebagai adaptasi konstruksi Zakky. (2018). 18+ Jenis-jenis tanah di Indonesia
lahan gambut di kalimantan barat. Diakses beserta pengertiannya [lengkap]. Diakses
pada tanggal 7 Desember 2016 dari pada tanggal 7 Desember 2019 dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t! https://www.zonareferensi.com/jenis-jenis-
@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_19587317 tanah/
2669.pdf

Likuifaksi, ‘tanah bergerak’ yang buat rumah


warga Petobo dan Balaroa amblas. (2018).
Likuifaksi, ‘tanah bergerak’ yang buat
rumah warga Petobo dan Balaroa amblas.
Artikel. Diakses pada tanggal 7 Desember
2019 melalui
https://www.bbc.com/indonesia/media-
45719590

Litha, Y. (2018). Fenomena likuifaksi, ratusan


rumah di Petobo tenggelam. Artikel. Diakses
pada tanggal 7 Desember 2019 melalui
https://www.voaindonesia.com/a/fenomena-
likuifaksi-ratusan-rumah-di-petobo-
tenggelam/4595271.html

Psychological First Aid and SPR. (1 SM)


https://www.nctsn.org/treatments-and-
practices/psychological-first-aid-and-
skills-for-psychological-recovery/about-
pfa

You might also like