You are on page 1of 9

Business UHO: JurnalAdministrasiBisnis

ISSN 2503-1406 (Online)


Vol 5 No 2 (October), (2020)

ANALISIS PENGEMBANGAN PRODUK ROTI HOLLAND BAKERY


DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS
Muhammad Alfurqan, Jopang, Liwaul
Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Halu Oleo
alfurqanm542@gmail.com. jopang@uho.ac.id,liw4ul@gmail.com
Kota Kendari, 93232, Sulawesi Tenggara, Indonesia

Abstract
This study aims to find out how the product development process is carried out by
Holland Bakery. This thesis research methodology uses a qualitative approach whose research
results are presented in descriptive form. For data collection, the authors use observation,
interviews, and documentation.
The results of study are, the type of product development carried out by Holland bakery
is product development in terms of flavor variants, with the initial stages of finding a product
concept that will later be developed into a new product, while the obstacles that Holland
bakery faces in developing a product are limited. resources and raw materials needed in
developing the product, as well as the results or impact obtained by Holland Bakery from
developing the product is the sales target which has increased every year in the last 3 years
Holland Holland's sales target each year is realized close to the existing target,in business
competition indicators, the role of bread product development by Holland Bakery is the right
step in dealing with business competition, by developing Holland Bakery products, it is more
innovative in the products offered to consumers, and Holland Bakery has good potential in
dealing with increasingly fierce business competition, especially in the sale of bread in the city
of Kendari.

Keywords : : Product Development; Business Competition.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui bagaimana proses pengembangan


produk yang dilakukan Holland bakery. Metodologi penelitian skripsi ini menggunakan
pendekatan kualitatif yang hasil penelitiannya disajikan dalam bentuk deskriptif. Untuk
pengumpulan data, penulis menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian adalah: jenis pengembangan produk yang dilakukan Holland bakery ialah
pengembangan produk dari segi varian rasa, dengan tahapan awal yaitu menemukan
konsep produk yang nantinya akan dikembangkan menjadi produk baru,adapun hambatan
yang didapatkan Holland bakery dalam melakukan pengembangan produk ialah dari
terbatasnya sumber daya maupun bahan baku yang dibutuhkan dalam melakukan
pengembangan produk, serta hasil atau dampak yang diperoleh Holland Bakery dari
melakukan pengembangan produk ialah target penjualan yang tiap tahunnnya mengalami
kenaikan dalam waktu 3 tahun terakhir target penjualan Holland bakery an tiap tahunnya
terealisasikan mendekati dengan target yang ada. Dalam indikator persaingan bisnis ialah,
peran pengembangan produk roti yang dilakukan Holland Bakery merupakan langkah yang
tepat dalam menghadapi persaingan bisnis,dengan melakukan pengembangan produk
Holland Bakery lebih berinovasi pada produk yang ditawarkan kepada konsumen produk
yang ditawarkan, serta Holland Bakery memiliki potensi yang bagus dalam menghadapi
persaingan bisnis yang semakin ketat khususnya pada penjualan roti yang ada dikota Kendari.

Kata Kunci : Pengembangan Produk; Persaingan Bisnis.

552
Business UHO: JurnalAdministrasiBisnis
ISSN 2503-1406 (Online)
Vol 5 No 2 (October), (2020)

PENDAHULUAN

Kebutuhan roti bagi masyarakat merupakan kebutuhan sebagai makanan pengganti atas makanan pokok
sehari-hari. Dengan kata lain, roti merupakan kebutuhan tambahan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
pokok. Persaingan yang terjadi antar perusahaan bakery sangat dirasakan sehingga setiap perusahaan berupaya
untuk meningkatkan volume penjualan agar dapat meningkatkan pangsa pasar bagi pengkonsumsi masing-masing.
Perkembangan pasar yang penuh ketidakpastian menuntut setiap perusahaan yang ada untuk siap mengantisipasi
dan menyesuaikan setiap perubahan dan fenomena yang terjadi di dalamnya lewat penyusunan strategi pemasaran
yang berorientasi pada pasar.
Menurut Kotler dan Keller (2007) “pengembangan produk adalah strategi untuk pertumbuhan perusahaan
dengan menawarkan produk baru atau yang dimodifikasi ke segmen pasar yang sekarang. Mengembangkan
konsep produk menjadi produk fisik untuk meyakinkan bahwa gagasan produk dapat diubah menjadi produk
yang dapat diwujudkan”
Pengembangan produk ini sendiri bukanlah hal yang mudah, karena dalam pengembangan produk itu
sendiri terdapat banyak hambatan baik itu dari dalam perusahaan ataupun dari luar perusahaan. Tidak sedikit
perusahaan yang mengalami kegagalan dalam mengembangan produknya yang disebabkan karena perusahaan
tersebut tidak dapat memecahkan hambatan-hambatan itu.
Kegagalan ini akan mengakibatkan perusahaan tidak berkembang dalam hal produk yang selanjutnya
perusahaan akan tampil dengan produk yang lama yang kemungkinan besar sudah mengalami kejenuhan di pasar,
karena perusahaan tampil dengan produk lama, maka perusahaan tidak dapat bersaing dengan pesaingnya yang
telah mampu mengembangkan produknya. Setiap perusahaan menghendaki adanya inovasi dan pengembangan
produk, yang akhirnya menjadi suatu keharusan agar perusahaan tersebut dapat bertahan hidup atau bahkan lebih
berkembang lagi (Suardi ,2015)
Keberhasilan sistem perusahaan di masa depan akan banyak tergantung kepada kemampuan perusahaan
menyajikan produk-produk yang menarik, kompetitif dan memberikan kualitas sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Inovasi produk harus menjadi strategi prioritas bagi perusahaan, sebab inovasi memiliki peran penting
di tengah pasar yang kompetitif, karena itu suatu prusahaan harus dapat terus melakukan inovasi-inovasi baru
(Mahendradicky, 2012).
Oleh karena itu pengembangan produk sangatlah penting bagi perusahaan agar dapat tetap
bertahan.Perbaikan produk, modifikasi produk, dan merek baru lewat usaha litbang milik perusahaan sendiri.
Karena biaya mengembangkan dan memperkenalkan produk baru terus meningkat, banyak perusahaan besar
membeli merek yang sudah ada ketimbang menciptakan produk baru. Peursahaan lain menghemat biaya dengan
meniru merek pesaing atau dengan menghidupkan kembali merek lama (Kotler dan Keller, 2007)
Suatu perusahaan yang melakukan pengembangan terhadap produknya terlebih dahulu harus menyadari apa
tujuan dilakukannya pengembangan tersebut dan bagaimana proses pengembangan produk tersebut dilaksanakan
sehingga dapat mencapai sasaran yang diinginkan.
Untuk memperoleh laba yang diinginkan melalui volume penjualan yang ditingkatkan suatu perusahaan
harus memperbaiki maupun menambah produk-produk yang dihasilkan berdasarkan atas dua fungsi dasar yaitu
pemasaran dan inovasi produk. Produk baru secara keseluruhan, misalnya produk baru di rancang untuk menjaga
posisi perusahaan dalam pangsa pasar, atau untuk menjaga posisi perusahaan untuk mengembalikan investasi
disaat merintis posisi dalam pasar baru, sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan pengembangan produk yang
dilaksanakan oleh perusahaan. (Buchari 2014).
Ada beberapa faktor yang mendorong perusahaan untuk melakukan pengembangan produk, antara lain faktor
teknologi,faktor selera konsumen, serta faktor persaingan yang kuat. faktor-faktor ini harus dipertimbangkan agar
terlaksananya pengembangan produk yang berhasil. Apabila dalm situasi persaingan yang ketat perusahaan tidak
melakukan usaha pengembangan produk, maka akan menghadapi resiko yang besar, sehingga akan kehilangan
pasar dan pelanggan potensial. (Stanton 2016).

553
Business UHO: JurnalAdministrasiBisnis
ISSN 2503-1406 (Online)
Vol 5 No 2 (October), (2020)

Inovasi merupakan hasil dari pengembangan produk dalam perencanaan produk mengenai gagasan yang
kreatif dan mengubahnya menjadi produk yang bermanfaat, menurut Philip Kotler (2009) menyatakan
bahwa terdapat empat indikator dari pengembangan produk, yaitu :
1. Relative advantage ( Jenis pengembangan produk)
Perusahaan akan semaksimal mungkin melakukan suatu pembaruan dari produk yang ada sebelumnya guna
meningkatkan minat dan daya beli dari konsumen, dengan melakukan pengembangan produk perusahaan
dituntut agar mengedepankan inovasi dari produk yang mereka pasarkan baik dalam bentuk pengembangan
kemasan,varian,maupun komponen-komponen yang mendukung produk tersebut.
2. Complexity (Hambatan)
Hambatan yang dimaksud ialah bagaimana perusahaan melakukan suatu pengembangan produk dengan
mengatisipasi kendala yang nantinya dihadapi perusahaan dalam melakukan pengembangan produk.
3. Divisibility (tahapan atau proses)
Setiap inovasi yang dilakukan suatu perusahaan dalam mengembangkan produknya memiliki beberapa
tahapan yang nantinya akan menentukan tingkat keberhasilan pengembangan produk yang dilakukan
4. Communicability (Dampak atau hasil yang didapatkan)
Setiap pengembangan produk yang dilakukan perusahaan pastinya memiliki dampak yang nantinya akan
mempengaruhi hasil dari penjualan yang akan didapatkan suatu perusahaan baik berupa keuntungan maupun
hasil yang kurang diinginkan suatu perusahaan.
Persaingan usaha (bisnis) adalah istilah yang sering muncul dalam berbagai literatur yang menuliskan
perihal aspek hukum persaingan bisnis.Persaingan berasal dari bahasa Inggris yaitu competition yang artinya
persaingan itu sendiri atau kegiatan bersaing, pertandingan, dan kompetisi. Persaingan adalah ketika organisasi
atau perorangan berlomba untuk mencapai tujuan yang diinginkan seperti konsumen, pangsa pasar, peringkat
survei, atau sumber daya yang dibutuhkan (Kuncoro,2015).

Adapun Jenis-jenis pengembangan produk menurut Kotler dan Keller (2008) dikategorikan kedalam lima
kategori, yaitu:
1. Memperbaiki yang sudah ada
Dalam hal ini perusahaan menggunakan teknologi dan fasilitas yang ada untuk membuat variasi dan
memperbaiki produk yang ada. Dalam menggunakan cara ini perusahaan tidak memiliki resiko
besar, karena hanya akan melakukan perubahan yang menyeluruh.
2. Memperluas lini produk
Jenis pengembangan produk dilakukan perusahaan dengan cara menambah item pada lini produk yang sudah
ada atau menambah lini produk baru.
3. Menambah produk yang ada
Perusahaan dalam hal ini menambah atau memberikan variasi pada produk yang telah ada dan juga
memperluas segmen pasar dengan melayani berbagai macam konsumen atau pembeli yang memiliki
selera yang berbeda-beda.
4. Meniru strategi pesaing
Pada cara ini perusahaan meniru kebijakan pesaing yang dianggap menguntungkan, seperti halnya
penetapan harga.
5. Menambah lini produk
Biasanya perusahaan memerlukan dana besar dalam penambahan produk baru yang tidak ada kaitannya
sama sekali dengan lini produk yang telah ada. Karena produk yang belum pernah diproduksi
sebelumnya, serta dalam hal penggunaan fasilitas-fasilitas untuk mempromosikannya memerlukan
proses yang baru pula.
Dalam dunia persaingan usaha dikenal dengan dinamika persaingan yang berarti perubahan-perubahan
yang terjadi terhadap persaingan yang terjadi pada perusahaan dalam memperebutkan pelanggan pada periode-

554
Business UHO: JurnalAdministrasiBisnis
ISSN 2503-1406 (Online)
Vol 5 No 2 (October), (2020)

periode tertentu. Untuk itu setiap perusahaan perlu memperhatikan dinamika yang terjadi agar mereka bisa
mengikuti persaingan supaya tidak mengalami kekalahan dalam kompetisi di pasar.
Sedangkan menurut Maribun (2013) dalam kamus manajemen, persaingan adalah usaha-usaha dari 2
pihak/lebih perusahaan yang masing-masing bergiat “memperoleh pesanan” dengan menawarkan harga/syarat
yang paling menguntungkan. Persaingan ini dapat terdiri dari beberapa bentuk pemotongan harga, iklan/promosi,
variasi dan kualitas, kemasan, desain, dan segmentasi Pasar.
Dalam dunia perdagangan (persaingan bisnis), telah memberikan aturan-aturan yang jelas dan rinci tentang
hukum dan etika persaingan Hal itu dimaksudkan dengan tujuan untuk menghindari adanya persaingan-persaingan
yang tidak sehat. Paling tidak ada tiga unsur yang perlu untuk dicermati dalam membahas persaingan bisnis yaitu:
pertama, pihak-pihak yang bersaing, kedua, cara persaingan, dan ketiga, produk barang atau jasa yang
dipersaingkan. Ketiga hal tersebut merupakan unsur terpenting yang harus mendapatkan perhatian terkait dengan
masalah persaingan bisnis, (Hariadi ,2015)

Dalam kamus manajemen persaingan bisnis terdiri dari:


a. Persaingan sehat (healthy competition) adalah persaingan antara perusahaan-perusahaan atau pelaku bisnis
yang diyakini tidak akan menuruti atau melakukan tindakan yang tidak layak dan cenderung mengedepankan
etika-etika bisnis.
b. Persaingan gorok leher (cut throat competition). Persaingan ini merupakan bentuk persaingan yang tidak
sehat, dimana terjadi perebutan pasar antara beberapa pihak yang melakukan usaha yang mengarah pada
menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan lawan, sehingga salah satu tersingkir dari pasar dan salah
satunya menjual barang di bawah harga yang berlaku di pasar.
.Persaingan yang semakin ketat juga seakan mengharuskan orang-orang bisnis untuk bersungguh-sungguh
menjadi profesional bila mereka ingin sukses dalam profesinya. Persaingan dalam dunia bisnis mendorong
pebisnis meningkatkan efisiensi dan kualitas produk untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain dan pelanggan
merasa puas dengan produk tersebut. Selain itu persaingan usaha memiliki pengaruh positif terhadap
pengembangan kreatifitas sumber daya manusia untuk menggunakan sumber daya yang ada secara optimal dan
menghasilkan barang-barang yang bernilai tinggi dengan harga yang kompetitif.
Dalam dunia persaingan usaha dikenal dengan dinamika persaingan yang berarti perubahan-perubahan
yang terjadi terhadap persaingan yang terjadi pada perusahaan dalam memperebutkan pelanggan pada periode-
periode tertentu. Untuk itu setiap perusahaan perlu memperhatikan dinamika yang terjadi agar mereka bisa
mengikuti persaingan supaya tidak mengalami kekalahan dalam kompetisi di pasar.
Kompetisi merupakan persaingan yang merujuk kepada kata sifat siap bersaing dalam kondisi nyata dari
setiap hal atau aktifitas yang dijalani. Ketika kita bersikap kompetitif maka berarti kita memiliki sikap siap serta
berani bersaing dengan orang lain. Dalam arti yang positif dan optimis, kompetisi bisa diarahkan pada kesiapan
dan kemampuan untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan kita sebagai umat manusia.Kompetisi seperti ini
merupakan motivasi diri sekaligus faktor penggali dan pengembang potensi diri dalam menghadapi bentuk-bentuk
kompetisi, sehingga kompetisi tidak semata-mata diarahkan untuk mendapatkan kemenangan dan mengalahkan
lawan.(Saman, 2010)
Dengan memaknai kompetisi yang seperti itu, kita menganggap kompetitor lain sebagai patner (bukan
lawan) yang memotivasi diri untuk meraih prestasi. Inilah bentuk kompetisi yang dilandasi sifat sehat dan tidak
mengarah kepada timbulnya permusuhan atau konflik, sehingga membahayakan kelangsungan dan keharmonisan
kehidupan kita.
Menurut Porter (2009), persaingan sangat penting bagi keberhasilanatau kegagalan sebuah usaha atau
perdagangan. Ada tiga faktor persaingan bisnis yang dapat menentukan kemampuan bersaing:
a. Ancaman pendatang baru
Pendatang baru dalam suatu industri dapat menjadi ancaman bagi pemain yang ada, jika membawa kapasitas
baru, keinginan untuk merebut pangsa pasar, dan memiliki sumber daya yang besar. Dampaknya, harga dapat
menjadi turun atau biaya meningkat sehingga dapat mengurangi profitabilitas perusahaan yang ada.

555
Business UHO: JurnalAdministrasiBisnis
ISSN 2503-1406 (Online)
Vol 5 No 2 (October), (2020)

b. Persaingan diantara para pesaing yang ada


Persaingan diantara para pemain (perusahaan) yang ada dalam kompetisi untuk memperebutkan posisi dengan
menggunakan taktik-taktik, seperti kompetisi harga, pengenalan produk, dan perang iklan secara besar-
besaran serta meningkatkan pelayanan atau jaminan kepada pelanggan.
c. Produk yang diunggulkan
Setiap perusahaan memiliki produk yang nantinya akan menjadi pusat atau inti produk utama dalam usaha
yang dijalankan, masing- masing perusahaan berusaha semaksimal mungkin dalam mengungguli para pesaing
yang ada dalam hal produk yang mereka tawarkan. Oleh sebab itu tiap perusahaan memiliki produk unggulan
yang memiliki potensi daya saing yang tinggi dari produk-produk perusahaan yang menjadi kompetitor dalam
dunia usaha maupun bisnis.
Untuk memperoleh laba yang diinginkan melalui volume penjualan yang ditingkatkan suatu perusahaan
harus memperbaiki maupun menambah produk-produk yang dihasilkan berdasarkan atas dua fungsi dasar yaitu
pemasaran dan inovasi produk. Produk baru secara keseluruhan, misalnya produk baru di rancang untuk menjaga
posisi perusahaan dalam pangsa pasar, atau untuk menjaga posisi perusahaan untuk mengembalikan investasi
disaat merintis posisi dalam pasar baru, sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan pengembangan produk yang
dilaksanakan oleh perusahaan. (Kotler 2013).

Tabel 1. Penelitian Terdahulu


No Nama Peneliti/ Judul Hasil Penelitian Persamaan

1. Wais Alkurni, 2014 Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap- Menggunakan teori
tahap proses pengembangan produk baru pengembangan
“Analisis proses yang dilakukan MM. Cake & Bakery produk, serta
pengembangan produk baru Pekanbaru ada enam tahap, yaitu: penciptaan membahas mengenai
dalam rangka menghadapi gagasan, penyaringan gagasan, persaingan bisnis,dan
persaingan bisnis pengembangan dan pengujian konsep, objek yang akan
(Kasus Pada MM. Cake & strategi pemasaran, analisis bisnis dan diteliti juga sama
Bakery Pekanbaru)” komersialisasi. yaitu produk roti

2. Sukma Damayanti, 2017 Faktor penghambat dari pengembangan 1. Menggunakan


produk yaitu kekurangan ide, siklus hidup Metode Kualitatif
“Analisis Strategi produk yang singkat, dan modal yang sangat 2. Menggunakan teori
Pengembangan Produk Dalam besar. Sedangkan faktor pendukung yaitu Pengembangan
Mengatasi Persaingan Usaha pengusaha akan terjun langsung ke lapangan produk
Busana Muslim Perspektif apabila terjadi permasalahan pada 3. Membahas tentang
Ekonomi Islam (Studi Kasus usahanya,kualitas yang digunakan persaingan
Di Citra Collection Botoran menengah, harga tidak mahal. usaha/bisnis
Kabupaten Tulungagung)”

3. Wirawan Surya Wijaya, 2013 Perusahaan inovasi dengan dua cara, yang 1. Menggunakan
”Analisis Pengembangan pertama perusahaan mengembangkan produk Metode Kualitatif
produk pada perusahaan yang sudah ada sebelumnya dengan cara 2. Menggunakan teori
tepung terigu disurabaya” mengubah desain kemasan. Inovasi baru ini pengembangan
juga mempunyai dua model, yang pertama produk
perusahaan melihat tren adanya peralihan
selera masyarakat menjadi menyukai
makanan barat sehingga perusahaan juga
memunculkan produk spaghetti dan beberapa
makanan barat yang siap saji juga praktis.

556
Business UHO: JurnalAdministrasiBisnis
ISSN 2503-1406 (Online)
Vol 5 No 2 (October), (2020)

Kerangka Pikir
Berdasarkan teori yang mendasari penelitian ini, maka kerangka dalam penelitian ini ialah:

Gambar 1. Kerangka Pikir

Pengembangan produk

Dimensi pengembangan produk:


Relative advantage
Divisibility
Complexity
Communicability
(Philip Kotler :2009)

Persaingan Bisnis

METODE
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang suatu fenomena didalam suatu
masyarakat tanpa menggunakan proses pengukuran dan perhitungan. Metode penelitian kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati, peneliti kualitatif akan menghasilkan prosedur analisi yang tidak menggunakan
prosedur analisi statistik atau cara kualifikasi lainya.
Peneliti memilih pendekatan kualitatif deskriptif dikarenakan peneliti ingin mengetahui secara mendalam
tentang bagaimana peran yang dilakukan oleh home industry Sagu terhadappendapatan masyarakat.Sehingga di
harapkan memperoleh data-data yang obyektif dan mendalam.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan studi kasus dimana peneliti menelaah secara mendalam analisis pengembangan produk roti Holland Bakery
dalam menghadapi persaingan bisnis
Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam penelitian. Oleh karena itu, harus secara sistematis, terarah
dan sesuai dengan masalah penelitian Pada penilitian kualitatif data dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural
setting), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara yang mendalam
dan dokumentasi (Sugiyono, 2010).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengembangan Produk
1. Jenis Pengembangan Produk (Relative Advitage)
Pengembangan produk merupakan salah satu langkah penting yang harus dijalankan perusahaan agar
mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan. Tujuan tersebut merupakan tujuan jangka panjang dari
perusahaan tersebut, begitu juga dengan usaha Holland Bakery ini membuat suatu strategi agar usahanya dapat
bertahan dalam jangka panjang.
“pengembangan produk yang kami lakukan ialah pengembangan dari segi rasa, dengan membuat
varian-varian roti baru dengan menambahkan isian roti dan tambahan-tambahan roti tanpa
menganggu harga,tidak lupa juga kami meningkatkan kualitas dari produk yang kami kembangkan,
selain itu sebelum kami melakukan pengembangan produk kami melihat potensi produk roti seperti apa
557
Business UHO: JurnalAdministrasiBisnis
ISSN 2503-1406 (Online)
Vol 5 No 2 (October), (2020)

yang banyak diminati oleh konsumen dengan mengamati roti dengan varian rasa apa yang cepat laku
ataupun disukai oleh pembeli”.(Wawancara informan HW,Januari 2020)
Berdasarkan wawancara diatas dan hasil pengamatan yang peneliti lakukan dilapangan, maka peneliti
menyimpulkan bahwa, sebelum melakukan pengembangan produk suatu perusahaan melihat potensi dari produk
yang ditawarkan apakah memiliki nilai jual tinggi dan banyak diminati oleh konsumen atau justru sebaliknaya.
menambah varian maupun keanekaragaman suatu produk merupakan hal yang mendasar dari suatu
pengembangan produk. Dengan membuat terobosan atau inovasi baru dari suatu produk yang ditawarkan, serta
mempebarui atau membuat varian baru dari produk yang diunggulkan dan produk yang memiliki potensi
penjualan yang tinggi. Selain dari melakukan pengembangan produk berupa dari varian rasa tidak luput juga
suatu perusahaan meningkatkan kualitas dari pengembangan produk yang dikembangkan.

2. Tahapan Pengembangan Produk (Divisibilty)


Dalam melakukan pengembangan produk suatu perusahaan terlebih dahulu membuat perencanaan atau
tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam melakukan suatu pengembangan produk. Berikut wawancara yang
dilakukan peneliti terhadap informan mengenai tahapan atau proses yang dilakukan Holland bakery dalam
melakukan pengembangan produk:
“sebelum kami melakukan pengembangan produk, kami melakukan pertemuan antara karyawan dan
melibatkan pimpinan untuk membahas terobosan atau inovasi produk roti seperti apa yang kemudian
akan dikembangkan diliat dari hasil penjualan jenis roti yang mengalami kenaikan, kemudian melihat
potensi sumber dayanya berupa bahan-bahan yang nantinya akan digunakan untuk melakukan
pengembangan produk roti, kebanyakan dari produk roti yang kami kembangkan dengan membuat varian
rasa roti baru atau menambahkan bahan lain seperti menambahkan keju,coklat,daging, maupun irisan
buah-buahan sesuai dengan permintaan konsumen tapi terlebih dahulu kita membicarakan antara
karyawan dan chefnya”. (Wawancara informan HW, Januari 2020).

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan awal penggembangan produk ialah
penciptaan gagasan atau penentuan ide yang dilakukan perusahaan untuk menentukan pengembangan produk
seperti apa yang akan dikembangkan ataupum untuk membuat terobosan produk baru. Setelah itu perusahaan
melakukan pengujian pasar untuk menentukan tingkat keberhasilan pengembangan produk yang dilakukan suatu
perusahaan, hal ini serupa dengan pendapat Kotler dan Keller (2009) tentanng proses atau tahapan pengembangan
produk.

3. Hambatan atau Kendala Dalam Pengembangan Produk (Complexity)


Dalam kegiatan pengembangan produk tentu saja memiliki potensi hambatan maupun kendala yang akan
dihadapi oleh suatu perusahaan oleh sebab itu suatu perusahaan memiliki suatu langkah antisipasi untuk
meminimalisir dampak dari hambatan tersebut, hal ini seperti yang dikatakan oleh informan:
“ Hambatan atau kendala yang kami hadapi dalam pengembangan produk jelas ada, tapi kami sudah
bisa mengantisipasi sedini mungkin agar memperkecil kemungkinan resiko kendala yang kami hadapi
dalam proses produksi maupun pengembangan produk, kendala yang sering kami temukan saat
pengembangan produk ialah masalah terbatasnya sumber daya yang digunakan untuk menambah varian
dalam produk roti yang dikembangkan dikarenakan permintaan dari konsumen yang bervariasi untuk
melakukan inovasi atau pengembangan produk roti yang sudah ada terhambat dan terbatas di
penggunaan bahan yang akan digunakan pada proses pengembangan produk” (Wawancara informan
HW, Januari 2020).

Dari hasil wawancara diatas dan hasil pengamatan yang peneliti lakukan dilapangan, maka peneliti
menyimpulkan bahwa kendala atau hambatan utama Holland Bakery dalam melakukan pengembangan produk
terrdapat pada terbatasnya sumber daya atau bahan yang digunakan dalam proses pengembangan produk
dikarenakan permintaan maupun masukan dari konsumen yang beragam dan bervariasi untuk membuat inovasi

558
Business UHO: JurnalAdministrasiBisnis
ISSN 2503-1406 (Online)
Vol 5 No 2 (October), (2020)

baru maupun mengembangkan produk roti yang sudah ada agar menambah varian dari roti produk roti yang
dikembangkan Holland Bakery.

4. Dampak Pengembangan Produk (Communicability)


Pengembangan produk yang dilakukan suatu perusahaan memiliki dampak yang mempengaruhi penjualan
produk yang dipasarkan adapun dampak yang didapat suatu perusahaan setelah melakukan pengembangan
produk apakah produk yang ditawarkan setelah pengembangan produk mengalami keuntungan kenaikan yang
signifikan atau justru sebaliknya. Berikut adalah wawancara yang didapat oleh peneliti terhadap informan
mengenai dampak penjualan setelah pengembangan produk:
“ Keuntungan yang kami peroleh setelah melakukan inovasi pada produk atau pengembangan produk
berkisar sekitar 4-6 juta perhari merupakan pendapatan kotor atau tidak menentu, hasil itupun masih
hasil dari rata-rata penjualan produk roti tiap harinya,dipengaruhi juga dengan jumlah produksi roti
setiap harinya serta pada beberapa situasi tertentu omset penjualan produk roti kami mengalami
kenaikan yang signifikan yaitu pada penerimaan hasil rapor anak sekolah pendapatan yang kami
peroleh mengalami kenaikan, ataupun pada acara-acara tertentu banyak instansi maupun organisasi
masyarakat memesan produk roti kami sebagai makanan pendamping pada acara-acara tertentu.
(Wawancara informan HW, 20 Januari 2020).

Tabel 2. Target dan Realisasi Penjualan Produk Roti Holland Bakery 3 Tahun Terakhir

No Tahun Target Realisasi Persentase


1. 2016 2.000.000.000,- 1.440.000.000,- 72%
2. 2017 2.000.000.000,- 1.620.000.000,- 81%

3. 2018 2.000.000.000,- 1.800.000.000,- 90%

Sumber : Holland Bakery 2019

Salah satu keuntungan yang bisa didapatkan perusahaan dalam melakukan inovasi pada produk yang mereka
tawarkan ialah dengan naiknya volume penjualan yang didapatkan dikarenakan rasa kepuasan konsumen
terhadap berbagai macam varian produk yang ditawarkan suatu perusahaan membuat mereka bisa lebih leluasa
dalam memilih produk yang mereka inginkan.

Persaingan Bisnis
Dengan banyaknya para pesaing yang bermuculan dan mulai berkembang suatu perusahaan tidak bisa hanya
berpatokan pada produk yang mereka miliki, Holland Bakery harus lebih berinovasi dalam menciptakan maupun
mengembangkan produk roti yang nantinya memiliki keunggulan tersendiri disbanding para pesaing-pesaing
usaha penjualan roti yang ada dikota kendari, seperti yang diungkapkan informan berikut ini:
“tentu saja ada persaingan antara sesama toko usaha roti, terlebih lagi dikendari sudah banyak terdapat
toko roti, jadi yang kami lakukan ialah membuat terobosan berupa baru dan melakukan pengembangan
produk roti yang kami produksi dengan cara tersebut membuat Holland bakery mempunyai potensi
persaingan bisnis yang bisa dibilang efektif” (Wawancara informan ST, 19 Januari 2020).

Dari hasil wawancara dari informan dan pengamatan dari peneliti, maka peneliti menyimpulkan bahwa peran
pengembangan produk roti yang dilakukan Holland Bakery merupakan langkah yang tepat dalam menghadapi
persaingan bisnis yang semakin ketat, dengan melakukan pengembangan produk Holland Bakery dipacu untuk
selalu berinovasi dalam memproduksi produk roti yang mereka tawarkan kepada konsumen, selain itu dengan
adanya pengembangan produk roti Holland Bakery dituntut agar lebih mengedepankan kepuasan konsumen dan
mempertahakan kualitas produk roti mereka. Dengan semakin banyaknya usaha penjualan roti

559
Business UHO: JurnalAdministrasiBisnis
ISSN 2503-1406 (Online)
Vol 5 No 2 (October), (2020)

dikendari maka Holland Bakery lebih berfokus pada mempetahankan kepuasan konsumen dan agar konsumen
tidak merasa bosan dengan produk yang tawarkan oleh Holland Bakery oleh sebab itu dengan melakukan
pengembangan maupun pembaruan produk roti yang sudah ada sehingga Holland bakery dapat bersaing dalam
usaha penjualan roti di Kendari.

KESIMPULAN
Jenis pengembangan produk yang dilakukan Hollaand Bakery ialah ialah pengembangan produk dari segi
varian rasa berupa varian produk roti baru maupun roti yang sudah ada kemudian dikembangkan dari segi
variannya. Adapun dalam indikator persaingan bisnis ialah, peran pengembangan produk roti yang dilakukan
Holland Bakery merupakan langkah yang tepat dalam menghadapi persaingan bisnis,dengan melakukan
pengembangan produk Holland Bakery lebih berinovasi pada produk yang ditawarkan kepada konsumen produk
yang ditawarkan, serta Holland Bakery memiliki potensi yang bagus dalam menghadapi persaingan bisnis yang
semakin ketat khususnya pada penjualan roti yang ada dikota Kendari.

DAFTAR PUSTAKA

Alma Buchari. 2014. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta: Bandung
Akhmad Mujahidin 2014, Ekonomi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hlm. 27
B.N Maribun, Kamus Manajemen (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2013), hlm. 276
Hariadi, B. 2015. Strategi Manajemen: strategi memenangkan perang bisnis. Bayumedia Publishing: Jawa Timur
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller 2009. Manajemen Pemasaran jilid 1 edisi 13 Jakarta: Erlangga
Kotler, P. 2013 Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan dan Pengendalian. Alih bahasa Drs. Jaka Wasana,
MSM. Edisi 11. Jilid 1 Jakarta: Erlangga.
Mudrajad Kuncoro,Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif,Jakarta: Erlangga, 2015, hlm. 86
Porter. Michael (2009), Competitive Strategy: Strategi Bersaing bisnis, Jilid 1 Edisi VI, Terj.Joan Magretta,
Jakarta: Erlangga
Risky Dwi Cahyono. 2014 Pelaksanaan Pengembangan Produk.Guna Meningkatkan Penjualan.(Suatu
Kajian.Penelitian pada.Perusahaan Rokok.“369” Bojonegoro). Skripsi Jurusan Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.
Sugiyono 2015, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV. Alfabeta) , hal. 62 Remaja Rosdakarya)
Mahendradicky,“Inovasi Produk Syariah dari Aspek Pengembangan Fikih Muamalah”,
http://mahendradicky.blogspot.co.id/2012/01/ diakses pada tanggal 19 september 2019
Weman Suardi, “Formulasi Strategi Pengembangan Produk Terhadap Tingkat Volume Penjualan”, Jurnal,
(Bogor: STIE Kesatuan, 2015)
William J. Stanton 2016 , Prinsip Pemasaran, Jilid 1., Ed. VII, Terj. Yohanes Lamarto, Jakarta: Erlangga,

560

You might also like