You are on page 1of 8

Critical Review Jurnal

Mata Kuliah : Pendidikan Generasi Muda & Kepramukaan

Dosen Pengampu : Drs. Suprayogi, M.Pd

Natal Kristiono, S.Pd., M.H

Eni Rahmawati, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Arya Bangga Pratama ( 3301422095 )

Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Jurusan Politik Dan Kewarganegaraan

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri semarang

2022
Judul jurnal : Implementasi Pendidikan Politik Dalam membentuk Karakter Kepemimpinan
Lintas Budaya Pada Generasi Muda Demi Mewujudkankan Budaya Politik Pancasila

Penulis : Aris Riswandi, Cecep Dermawan

Tahun Terbit : Edisi Juni 2016

Sumber : JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 25

Ringkasan Jurnal

Pendahuluan

Generasi muda memiliki posisi dan peran yang sangat vital dalam kehidupan kebangsaan
Indonesia. Hal ini didasarkan pada peran pemuda seperti yang dimuat dalam UU RI No. 40 tahun
2009 tentang Kepemudaan yang berbunyi pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral,
kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional. Peran pemuda
menjadi salah satu kunci terlahirnya negara Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai
persatuan di atas kemajemukan bangsa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa
peristiwa sejarah Indonesia yang memberikan gambaran tentang vitalnya peran pemuda yaitu
peristiwa sejarah Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadi kunci
terbentuknya kekuatan pemuda untuk bersatu melawan penjajahan kolonial Belanda. Peristiwa
lain diantaranya yaitu perjuangan pemuda pada era orde lama dan akhir orde baru Permasalahan
yang mendera generasi muda menjadi latar belakang diperlukannya pendidikan politik bagi
warga negara Indonesia.

Pendidikan politik memiliki peran penting dalam menciptakan bangsa yang melek politik serta
membentuk karakter dan perilaku warga negara. Pendidikan politik berpotensi untuk membentuk
karakter, watak, dan tanggung jawab warga negara yang demokratis sehingga dapat mencapai
peradaban bangsa yang lebih maju. Peran pendidikan politik menjadi lebih penting karena
memiliki peran sebagai alat distribusi nilai kebangsaan bagi generasi muda yang memiliki posisi
sangat vital dalam kehidupan kebangsaan, pendidikan politik sangat diperlukan untuk
diselenggarakan. Selain itu, pendidikan politik menjadi sarana membentuk karakater
kepemimpinan pada generasi muda. Hilangnya karakter kepemimpinan menjadi masalah
tersendiri pada generasi muda sehingga harus menjadi agenda berikutnya dalam penyelenggaraan
pendidikan politik. Dalam suasana Indonesia yang terdiri atas masyarakat majemuk, perlu
adanya sosok kepemimpinan antarbudaya pada generasi muda sehingga mampu menjalankan
peran kepemimpinan yang demokratis dalam kondisi bangsa Indonesia yang multikultural dan
plural.
Rumusan masalah penelitian sebagai berikut: 1) Bagaimana cara pandang organisasi
kepemudaan GP Ansor Jawa Barat dalam memaknai pendidikan politik, kepemimpinan lintas
budaya, dan budaya politik Pancasila? 2) Bagaimana peran organisasi kepemudaan GP Ansor
Jawa Barat dalam membentuk karakter kepemimpinan lintas budaya pada generasi muda yang
berasaskan pada nilai-nilai Pancasila melalui penyelenggaraan pendidikan politik? 3) Bagaimana
metode pembelajaran politik di GP Ansor Jawa Barat dalam membentuk karakter kepemimpinan
lintas budaya dalam mewujudkan budaya politik Pancasila? 4) Apa kendala yang dihadapi dalam
penyelenggaraan pendidikan politik generasi muda di GP Ansor Jawa Barat? 5) Bagaiamana
upaya untuk mengatasi kendala dalam penyelenggaraan pendidikan politik generasi muda di GP
Ansor Jawa Barat?
Tujuan pokok dari penelitian ini yaitu 1) Untuk mengetahui cara pandang organisasi
kepemudaan GP Ansor Jawa Barat dalam memaknai pendidikan politik, kepemimpinan lintas
budaya, dan budaya politik Pancasila, 2) Untuk mengetahui peran organisasi kepemudaan GP
Ansor Jawa Barat dalam membentuk karakter kepemimpinan lintas budaya pada generasi muda
yang berasaskan pada nilai-nilai Pancasila melalui penyelenggaraan pendidikan politik, 3) Untuk
mengetahui metode pembelajaran politik di GP Ansor Jawa Barat dalam membentuk karakter
kepemimpinan lintas budaya dalam mewujudkan budaya politik Pancasila, 4) Untuk mengetahui
upaya untuk mengatasi kendala dalam penyelenggaraan pendidikan politik generasi muda di GP
Ansor Jawa Barat.

Metode Penelitian

Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif untuk meneliti kehidupan suatu sistem organisasi
kepemudaan. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan proses
pendidikan politik dalam organisasi sebagai upaya membentuk karakter kepemimpinan lintas
budaya demi terciptanya budaya politik Pancasila pada generasi muda.
Partisipan penelitian ini adalah ketua umum PW GP Ansor, sekretaris, bendahara, dua orang
wakil ketua, dan wakil sekretaris. Lokasi penelitian ini yaitu sekretariat PW GP Ansor Jawa
Barat yang beralamat Jl. Pasir Salam No. 9A Kelurahan Ancol Kecamatan Regol Kota Bandung.
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Validitas
penelitian dengan menggunakan triangulasi sumber dan teknik penelitian. Analisis data
menggunakan analisis data kualitatif yang dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai tuntas dengan tahapan data reduction, data display, dan conclusion
drawing / verification.
Hasil dan Pembahasan

Cara pandang organisasi kepemudaan GP Ansor Jawa Barat dalam memaknai pendidikan
politik, kepemimpinan lintas budaya, dan budaya politik Pancasila

Pendidikan politik sebagai upaya untuk memberikan pemahaman politik bagi para kader Ansor
secara khusus dan warga NU secara umum sehingga mampu berpikir dan berperilaku beradasar
pada pengamalan nilainilai Aswaja dan Pancasila. Pendidikan politik sebagai upaya menciptakan
pemimpin lintas budaya dapat dimaknai sebagai upaya membentuk kader Ansor yang memiliki
pemahaman lintas budaya sehingga mampu menjadi sosok seorang pemimpin seperti demikian
maupun melalui pemahaman tersebut setidaknya kader Ansor dapat memberikan penilaian dan
analisis terhadap pemimpin yang telah ada dan calon pemimpin yang hendak mengikuti
pemilihan umum atau dengan kata lain kader menjadi pemilih yang cerdas.

Peran organisasi kepemudaan GP Ansor Jawa Barat dalam membentuk karakter


kepemimpinan lintas budaya pada generasi muda yang berasaskan pada nilai-nilai
Pancasila melalui penyelenggaraan pendidikan politik
GP Ansor harus mampu membangun generasimuda unggul yang mampu mengamalkan nilai-
nilai Islam dan Pancasila dalam setiap perilakunya, salah satunya melalui penyelenggaraan
pendidikan politik. peran PW GP Ansor Jawa Barat dalam menyelenggarakan pendidikan politik
adalah untuk membentuk karakter kepemimpinan pada setiap diri kader.

Metode pembelajaran politik di GP Ansor Jawa Barat dalam membentuk karakter


kepemimpinan lintas budaya dalam mewujudkan budaya politik Pancasila

Menciptakan pemimpin lintas budaya bagi para kader haruslah dibekali pemahaman awal dan
mendasar terkait kepemimpinan dan materi ke-Indonesia-an. program pendidikan politik yang
diselenggarakan GP Ansor seperti diungkap N1 yaitu Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD)
yang menjadi kewenangan Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor pada tingkat kabupaten/kota
sedangkan Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor pada tingkat provinsi bertugas memfasilitasi,
asistensi, dan pendampingan

Kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan pendidikan politik generasi muda di GP


Ansor Jawa Barat

Beberapa kendala yang dihadapi adalah sikap apatis dari masyarakat NU. Salah satukelemahan
NU adalah belum bisa bersatunya seluruh masyarakat NU sehingga sistem yang dibangun belum
kuat. Apatisme menjadi kendala mendasar yang terjadi pada masyarakat NU sampai saat ini.
Kendala selanjutnya terletak pada pendanaan organisasi terlebih terkait orientasi personal yang
pragmatis banyak kader yang justru mementingkan kepentingan pribadinya menjadikan GP
Ansor sebagai media untuk mencapai kekuasaan.
Upaya untuk mengatasi kendala dalam penyelenggaraan pendidikan politik generasi muda
di GP Ansor Jawa Barat

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala terkait apatisme masyarakat NU terhadap
gerakan Ansor Jawa Barat yaitu melalui penyuluhan keagamaan dalam bentuk pengajian dari
mesjid ke mesjid yang dilakukan oleh para pengurus, senior, dan ulama-ulama NU.

Pembahasan Penelitian Cara pandang organisasi kepemudaan GP Ansor Jawa Barat


dalam memaknai pendidikan politik, kepemimpinan lintas budaya, dan budaya politik
Pancasila
Pedidikan politik GP Ansor merupakan langkah yang ditempuh untuk membentuk kader yang
mampu pribadi mandiri sebagai insan politik. Dalam konteks sosial, ekonomi, dan budaya,
pendidikan politik tidak menonjol pada arah kecerdasan (intelektual) namun lebih pada
kecerdasan moral individu dalam berhubungan dengan individu lain dan masyarakatnya.

Peran organisasi kepemudaan GP Ansor Jawa Barat dalam membentuk karakter


kepemimpinan lintas budaya pada generasi muda yang berasaskan pada nilai-nilai
Pancasila melalui penyelenggaraan pendidikan politik

Peran yang diberikan PW GP Ansor Ansor Jawa Barat adalah melakukan pendidikan dan
pelatihan kepemimpinan kader demi terbentuknya kararakter kepemimpinan tersebut. Adapun
pendidikan dan pelatihan kepemimpinan kader tersebut meliputi sektor strategi keumatan dan
kebangasaan yaitu terkait kepemimpinan isu, kepemimpinan gerakan kultural, dan
kepemimpinan ruhiyah atau spiritual.

Metode pembelajaran politik di GP Ansor Jawa Barat dalam membentuk karakter


kepemimpinan lintas budaya dalam mewujudkan budaya politik Pancasila

Pada dasarnya pendidikan politik GP Ansor merupakan upaya membentuk kader yang memiliki
pemamahaman politik secara teoritis sekaligus praktis.

Kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan pendidikan politik generasi muda di GP


Ansor Jawa Barat

Demi terjaganya keutuhan NKRI dengan segala khasanah kekayaan budaya bangsa di dalamnya
yang sejalan dengan komitmen NU dan GP Ansor, pendidikan politik menjadi tugas penting
yang mesti diselenggarakan sehingga mampu membentuk masyarakat NU dan kader Ansor
memiliki karakter kepemimpinan baik dalam posisinya sebagai pemimpin maupun sebagai warga
negara pada umumnya.

Upaya untuk mengatasi kendala dalam penyelenggaraan pendidikan politik generasi muda
di GP Ansor Jawa Barat
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi permasalahan rendahnya kesadaran masyrakat dan
generasi muda NU adalah melalui penyuluhan keagamaan dalam bentuk pengajian dari mesjid ke
mesjid yang dilakukan oleh para pengurus, senior, dan ulama-ulama NU.

Kesimpulan

Pendidikan politik dalam pandangan GP Ansor Jawa Barat adalah upaya untuk membentuk
karakter kepemimpinan pada generasi muda NU. Karkter kepemimpinan lintas budaya
merupakan suatu kesadaran kader Ansor dalam menyikapai karakteristik bangsa Indoonesia yang
multikultural dan plural sehingga mampu mencapai tujuan bangsa dan negara yaitu civil society
Indonesia di atas kemajemukan bangsa Indonesia. Karakter kepemimpinan lintas budaya menjadi
modal utama bagi para kader dalam membangun suatu budaya politik yang berlandaskan pada
nilainilai Pancasila sebagai alat dan strategi untuk pencapaian tujuan tersebut. Penyelenggaraan
pendidikan politik yang ditujukan untuk membentuk karakter kepemimpinan lintas budaya
merupakan realisasi komitmen NU untuk menjaga keutuhan NKRI dan memberikan perubahan
Indonesia ke arah yang lebih baik dan diridhoi Alloh. Peran PW GP Ansor Jawa Barat sebagai
bagian dari yaitu melakukan pelatihan dan pendidikan kepemimpinan kepada kader untuk
membentuk karakter kepemimpinan lintas budaya yang mencerminkan mabadi khaira ummah
sehingga dapat merubah dan memperbaiki Indonesia kembali pada khitah yang berakar pada
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yaitu khitah 1945.

Rangkaian pendidikan politik yang diselenggarakan GP Ansor Jawa Barat meliputi pendidikan
dan pelatihan kader, pengembangan kader, promosi dan pendistribusian kader. Pendidikan dan
pelatihan kader yang diselenggarakan PW GP Ansor Jawa Barat meliputi PKD dan PKL dengan
materi pokok ke-NU-an, ke-Indonesia-an dan kebangsaa, manajemen organisasi, dan
kepemiminan. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan pedagogi dan andragogi dengan
metode pembelajaran yaitu ceramah, brainstorming, diskusi, focus group discussion (FGD),
game dan dinamika kelompok, penugasan, studi kasus, praktek, rihlah/turun lapangan, dan
pengamatan proses. Selanjutnya, pengembangan kader diorientasikan untuk mempersiapkan
kader pada jenjang pendidikan kader yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan kompetensi
dan potensi khusus kader pada bidang tertentu. Adapun promosi kader dilakukan dengan
menempatkan kader pada struktur kepengurusan dan pendisribusian kader dilakukan dengan
menempatkan kader pada lembaga, instansi, dan profei tertentu sesuai kapasitas kader dan
kepentingan organisasi.

Kelebihan :

 Penelitian ini dilengkapi dengan landasan teori dari para ahli.


 Kelengkapan dalam penelitian ini juga sudah lengkap unsur-unsurnya.
 Hasil Pemaparan baik dan jelas
Kekurangan

Penjabaran yang bertele-tele

 Pemilihan kata yang kurang efektif


 Struktur critical Review

Struktur Critical Review

1. Judul

Judul jurnal sudah cukup jelas.

2. Abstrak

Seharusnya ditulis dalam 2 bahasa, Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

3. Kata Kunci

Kata Kunci Jurnal Yaitu: Pendidikan Politik, Indonesia, Warga Negara Muda.

4. Pendahuluan

Penjelasan yang sangat jelas dan mudah dipahami oleh pembaca.

5. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang jelas, mulai dari metode yang digunakan untuk
menganalisis.

6. Hasil dari Pembahasan

Ada beberapa bacaan yang sudah dicantunkan di pendahuluan, akan tetapi


dicantumkan lagi di pembahasan.

7. Kesimpulan

Kesimpulan yang dijelaskan dengan singkat dan jelas.

8. Daftar Pustaka

Penulisan daftar pustaka sudah benar sesuai dengan penulisan daftar pustaka
dijurnal

Referensi

Sanusi, A. R., & Darmawan, C. (2016). Implementasi pendidikan politik dalam membentuk
karakter kepemimpinan lintas budaya pada generasi muda demi mewujudkan budaya politik
pancasila (Studi deskriptif terhadap organisasi kepemudaan Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat).
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 25(1), 24-40.

You might also like