You are on page 1of 5

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

MATA KULIAH KEPERAWATAN HIV/AIDS


SEMESTER V (GANJIL) T.A 2022/2023

Dosen: Ns. Lalu Rodi Sanjaya, S.Kep.,M.Kep

PETUNJUK
Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti dan seksama, sehingga anda betul-betul memahami
maksud pertanyaan dan memberikan jawaban yang sesuai. Beberapa pertanyaan mungkin
meminta pendapat anda mengenai suatu hal, maka jelaskanlah sesuai dengan pemahaman
anda. Jawablah pada lembar kerja Ms. Word, kemudian jawaban soft file diecampus, dan
hard file dikumpulkan ke sipen, selanjutnya dikumpulkan ke dosen koordinator di ruang prodi
sarjana keperawatan dan pendidikan profesi ners.

SOAL-SOAL

1. Jelaskan Apa yang dimaksud dengan HIV dan AIDS. Dan jelaskan menurut yang anda
ketahui apakah penderita HIV/AIDS perlu mengikuti terapi ARV? (Bobot 20)
2. Di Masyarakat, HIV/AIDS merupakan penyakit yang menakutkan. Seseorang yang
menderita penyakit ini bisa saja menerima perlakuan kurang baik dari orang sekitarnya
bahkan keluarganya sendiri. Jelaskan apa saja aspek-aspek masalah yang bisa dialami
oleh penderita HIV/AIDS secara individu dan jelaskan bagaimana cara penularannya!
(Bobot 20)
3. Seorang perawat sedang melakukan pemeriksaan kepada pasien perempuan berusia 25
tahun, berdasarkan hasil pengkajian, perawat menemukan adanya indikasi atau tanda-
tanda HIV/AIDS. Jelaskan apa selanjutnya tindakan yang tepat perawat lakukan! Jika
pasien tersebut positif HIV/AIDS bagaimana sikap perawat terhadap kasus tersebut?
(Bobot 20)
4. Laki-laki berusia 39 tahun di rawat di bangsal penyakit dalam dengan diagnosa
HIV/AIDS, perawat akan melakukan pemberian obat injeksi dan perawatan luka kepada
pasien tersebut, jelaskan apa saja yang harus dilakukan perawat terhadap kasus
tersebut! (Bobot 20)
5. Ny. P 35 tahun terdiagnosa HIV/AIDS, berdasarkan keterangan ia terkena dari suaminya.
Saat itu Ny. P memiliki 2 orang anak yang masih kecil-kecil. Selain itu orang tua dan
beberapa keluarganya seolah menjaga jarak dan bahkan tidak menerima Ny. P saat
berkunjung ke rumah orang tua/keluarganya. Jika anda sebagai seorang perawat
komunitas, jelaskan apa yang sebaiknya anda lakukan terhadap kasus tersebut! (Bobot
20)
Catatan: “Jika ada mahasiswa yang jawabannya sama persis, dianggap tidak
lulus/remedial”
****Selamat Mengerjakan****
LEMBAR JAWABAN
Nama Mahasiswa  Desri Ajeng Ocvi Haryono
NIM  030320748
Semester  VII/Genap
Tahun Akademik  2022/2023
Mata Kuliah  Keperawatan Kritis

1.

HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan
tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel
CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan
diserang berbagai penyakit.

HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang
disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah stadium akhir
dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah
hilang sepenuhnya.Penderita yang telah terdiagnosis HIV harus segera
mendapatkan pengobatan berupa terapi antiretroviral (ARV). ARV bekerja
mencegah virus HIV bertambah banyak sehingga tidak menyerang sistem
kekebalan tubuh.

2.
Aspek psikologis :

Tahap pengingkaran (denial)

Tahap kemarahan (anger)

Tahap tawar menawar (bergaining)


Tahap depresi

Tahap menerima

Aspek sosial :

1. Stigma sosial memperparah depresi dan pandangan yang negatif tentang harga
diri individu

2. Diskriminasi terhadap orang yang terinfeksi HIV, misalnya penolakan bekerja


dan hidup serumah juga akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan.

3. Terjadinya waktu yang lama terhadap respons psikologis mulai penolakan,


marah-marah, tawar menawar, dan depresi berakibat terhadap keterlambatan
upaya pencegahan dan pengobatan.

Aspek kultural :

Berlangsungnya perubahan nilai budaya tersebut disebabkan oleh tindakan


diskriminasi dari masyarakat umum terhadap penderita HIV/AIDS, serta
pengabaian nilai-nilai dari kebudayaan itu sendiri. Perilaku seksual yang salah
satunya dapat menjadi faktor utama tingginya penyebaran HIV/AIDS dari bidang
budaya.

Aspek spiritual :

Respons adaptif spiritual, meliputi: Menguatkan harapan yang realistis kepada


pasien terhadap kesembuhan. Harapan merupakan salah satu unsur yang penting
dalam dukungan sosial.

Penularan HIV/AIDS dapat melalui : Seks bebas, berganti-ganti pasangan


Transfusi darah dari penderita HIV/AIDS Jarum suntik, jarum tindik, jarum
pembuat tato yang berganti dan tercemar virus HIV Pada bayi, melalui plasenta
yang ibunya penderita HIV/AIDS .
3.

Yaitu dengan pemberian obat ARV yang digunakan bertujuan untuk mencegah
morbiditas dan mortalitas yang berhubungan dengan HIV. Pemberian terapi ARV
dapat menekan viral loadhingga kadar yang tidak terdeteksi (virus tersupresi).
Supresi virus dapat meningkatkan fungsi imun dan kualitas hidup secara
keseluruhan, menurunkan risiko komplikasi Acquired Immune Deficiency
Syndrome(AIDS) dan non-AIDS, serta memperpanjang kesintasan pasien. Selain
itu, terapi ARV dapat mengurangi risiko penularan HIV.[2,6,7] Terapi ARV harus
diberikan kepada semua pasien dengan infeksi HIV tanpa melihat stadium klinis
dan nilai CD4.

Sikap perawat juga harus semangati pasien tersebut dan memberikan edukasi
tentang mencegah penyebaran virus hiv aids

4.
Perawat harus melakukan pemberian obat luka dan memberikan semangat ke
pada pasien
5.
Yaitu dengan melalui dukungan psikososial dengan cara fase orientasi,fase
kerja,fase terminasi memiliki efek positif dalam mengurangi stigma terkait
HIV/AIDS
intervensi pisikoedukasi singkat bagi masyarakat merupakan intervensi yang
mendukung untuk mencapai target nol stigma bagi ODHA.

You might also like