You are on page 1of 10

KN.

RADIOFARMASI

Pada tahun 1896, becquerel menemukan radioaktivitas alami dalam kalium uranil sulfat, sejak
itu pierre dan Marie Curie,E.Rutherfor dan F.Soddy semuanya memberikan kontribusi yg
sangat besar bagi penemuan banyak unsur radioaktif , pekerjaan semua ilmuan ini telah
menunjukkan bahwa semua unsur yg ditemukan di alam dengan nomor atom lebih dari 83
adalah radioaktif
sekitar waktu yg sama banyak ditemukan aktivitas radioaktif buatan dengan ditemukannya
siklotron, neutron dan deuteron oleh berbagai ilmuan memfasilitasi produksi lebih banyak
aktivitas radioaktif buatan. saat ini lebih dari 3400 radionuklida telah diproduksi secara
artifiasial(buatan) dalam sinklotron , reaktor dan akselerator linear
Sebagian besar radioisotop/ radionuklida yg
ditemukan di alam memiliki waktu paruh yg
relatif lama dan tidak dapat ditoleransi oleh
tubuh manusia sehingga dalam aplikasi medis
umumnya memerlukan penggunaan
radioisotop yg diproduksi secara artifisial.
Radioisotop yg diproduksi
untuk pencitraan
kedokteran nuklir
1. Karakteristiknya adalah dosis radiasi pd pasien serendah
mungkin
2. Waktu paruh yg pendek
3. memancarkan sinar gamma yg bukan emisi partikel alfa atau
partikel Beta
4. Energi sinar gamma tidak boleh terlalu rendah sehingga
radiasi diserap sepenuhnya sebelum keluar dari tubuh pasien
dan tidak terlalu tinggi sehingga sulit dideteksi, sehingga
energi yg digunakan adalah yg sedang yaitu antara 100-
200KeV
5. Radioisotop juga harus mampu diproduksi dalam bentuk
proses kimia farmasi/Radiofarmasi
6. tidak bersifat racun dan steril.
7. Metode produksi dengan fisi nuklir, pemboman nuklir
(pertumbukan Bahan Target) dan generator radioisotop.
Pembangkit Radioisotop

Metode yg banyak digunakan untuk memproduksi radioisotop berumur pendek yg digunakan dirumah
sakit dan klinikmelibatkan perolehan radioisotop yg relatif berumur panjang yg meluruh menjadi isotop
berumur pendek yg diinginkan.
contoh: TC99m yg paling banyka digunakan dalam kedokteran nuklir dengan waktu paruh 6 jam adalah
hasil dari Mo99(molibdenum) dengan waktu paruh 2,75 hari, Mo99 adalah radioisotop induk dan Tc99m
adalah Radioisotop anak dan dengan cara pemisahan dihasilkan Tc 99m dengan waktu paruh pendek 6
jam dan dapat digunakan dalam pencitraan kedokteran nuklir
Radiofarmasi
Radiofarmasi memiliki dua komponen radionuklida dan farmasi
Radiofarmaka adalah senyawa radioaktif yg digunakan untuk diagnosis dan pengobatan
penyakit manusia. Dalam kedokteran nuklir hampir 90% dari radiofarmasi digunakan untuk
tujuan diagnostik, sedangkan sisanya digunakan untuk pengobatan terapeutik.
Radiofarmaka dapat berupa unsur radioaktif seperti Xe133 atau Senyawa berlabel seperti
protein teriodinasi I -131(Iodium) dan Tc99 berlabel.
Istilah radiofarmasi paling sering digunakan, istilah
lain seperti Radiotracer, radiodiagnostic agent, dan
tracer telah digunakan sebagai istilah yg sama oleh
berbagai kalangan. akan tetapi biasanya lebih
banyak menggunakan istilah radiofarmasi meskipun
sama saja kalau mau memakai istilah radiotracer
atau pelacak.
Dalam pembuatan radiofarmasi bahan pertama kali dipilih
berdasarkan lokalisasi preferensial pd organ tertentu atau
partisipasinya dalam fungsi fisiologis organ
Radionuklida yg sesuai ditandai ke farmasi yg dipilih
sedemikian rupa sehingga setelah pemberian radioframasi ke
pasien radiasi akan dideteksi oleh detektor dengan demikian
struktur morfologi atau fungsi fisiologis organ dapat dinilai.
Radiofarmaka harus memiliki waktu paruh efektif yg
relatif pendek, waktu untuk memulai pencitraan
pelacak/Radioframasi bervariasi dengan studi yg
berbeda tergantung pd farmakokinetik pelacak in vivo,
semakin cepat akumulasi radiofarmasi diorgan yg
diinginkan semakin cepat pencitraan harus dimulai.
namun durasi pencitraan tergantung pd jumlah
aktivitas yg diberikan, fraksinya yg terakumulasi dalam
organ target dan pengaturan kolimator kamera gamma.
contoh
gbr

You might also like