You are on page 1of 3

BACAAN : YAKOBUS 1:1-8

TEMA : JANGAN MENDUA HATI

Sudara-sudara yang kekasih di dalam Tuhan, perenungan kita dalam kitab yakobus dimana
kitab yakobus ini ditulis oleh yakobus, dia yakobus bukan murid yesus tapi yakobus disini
adalah saudara Yesus. Dan yakobus disini dia mengatasnamakan hamba allah dan Tuhan
Yesus Kristus, ini berarti dia merendahkan diri ada kerendahan hati sebagai orang yang
memberitakan kebenaran firman Tuhan, disampaikan kepada jemaat kepada orang percaya
yang dikatakan disini kepada kedua-belas suku di perantauan. Bagi orang Kristen bagi orang
percaya kepada Yesus Kristus diabad” pertama atau gereja mula-mula yang pada waktu itu
tengah ada dalam pergumulan menghadapi persoalan hidup terutama lagi kehidupan beriman
yang digoncang pada waktu itu, sebab disadari saudara orang Kristen di perantauan disebut
juga sebagai jemaat diaspora, bahwa disatu pihak mereka telah percaya kepada Yesus
meyakini Tuhan Yesus sebagai Juruselamat kehidupan mereka. Namun sudara dalam
keyakinan iman mereka, dalam kepercayaan mereka kepada Tuhan Yesus mereka ditekan
dianiaya bahkan banyak rasul-rasul yang mati syahid/martir termasuk diantaranya stefanus.

Nah, sudara” yang kekasih dalam kehidupan iman yang ditekan, dalam pencobaan, dalam
pergumulan maka ada tawaran ketika mereka meninggalkan iman mereka, ketika mereka tidak
percaya lagi kepada Tuhan Yesus yang adalah Juruselamat, maka kehidupan mereka akan
aman, akan tentram karena itu sudara” mereka ada dalam posisi yang dilemma, dilematis. Pada
satu pihak percaya kepada Yesus Kristus ditekan, dianiaya tapi disatu pihak mereka hidup
dalam zona nyamantapi tidak ada tekanan, nah sudara” yakobus katakana “orang yang mendua
hati tidak akan tenang dalam hidupnya” dan itulah yang menjadi tema perenungan kita “ jangan
mendua hati” nah karena itu sudara yakobus katakana bahwa anggaplah sebagai suatu
kebahagiaan apabila engkau jatuh kedalam pencobaan, sudara” secara manusiawi kacamata
manusia bahwa ketika kita ada pergumulan, didalam masalah, ketika ada dalam ujian iman
apakah kita berbahagia ? jujur kita mengatakan tidak ada kebahagiaan justru yang ada adalah
kekecewaan, adalah kesedihan karena sudara orang yang bergumul mengalami pencobaan
pasti seringkali kehilangan harapan bahkan juga kehilangan harapan dan kehilangan pegangan,
namun sudara, yakobus katakana anggaplah itu kebahagiaan karena kamu tahu sebagai orang
percaya kita tahu ketika kita mengalami ujian tahan uji maka pergumulan itu, pencobaan
masalah hidup itu akan membuat kehidupan kita semakin tekun. Ketekunan didalam Yesus dan
akan memperoleh buah yang matang sehingga didalam Yesus Kristus dalam keyakinan iman
kita.

Tidak muda memang sudara, ketika kita ada dalam pencobaan atau masalah karena itu sudara
yakobus katakan Mintahlah Hikmat dalam Keyakinan Iman, mintah hikmat jangan
mengandalkan kekuatan, jangan mengandalkan kehebatan, karunia yang kita miliki tapi
andalkan Tuhan . minta hikmat kepada Tuhan, karena setiap manusia adalah ciptaan Tuhan
yang paling mulia bahkan diberikan hikmat oleh Tuhan dan hikmat itulah yang membedakan
mana yang benar dan mana yang tidak benar, mana yang tidak boleh dilakukan dan mana yang
boleh dilakukan itu hikmat yang Tuhan berikan kepada setiap orang yang percaya kepadanya,
setiap manusia ciptaan Tuhan.

Nah, karena itu sudara minta hikmat ketika dalam pencobaan bahkan sudara yakobus katakan
minta hikmat dengan iman dan harus butul” focus kepada Tuhan, sebab orang yang bimbang,
orang yang mendua hati mereka bagaikan, disini dikatakan “ bagaikan gelombang laut
diombang ambingkan kian kemari oleh angin” mau kekiri, mau kekanan tidak ada pendiria,
dilema. Nah, karena itu sudara harus focus kepada Tuhan jangan mendua hati, orang yang
mempercayakan hidupnya kepada Tuhan betul” yakin bahwa Tuhan akan berpihak kepadanya,
Tuhan akan menolong dia dalam situasi apapun.

Nah, karena itu sudara yang kekasih didalam Tuhan, dari bacaan kita ini diingatkan tentang
kesetiaan kita kepada Tuhan, sekali lagi bahwa hidup kita tidak lagi selamanya menyenangkan,
tidak selamanya juga tidak menyenangkan. Dua” kita alami dalam kehidupan kita sebab orang
kalau dia akan terus merasakan hidup yang senang, hidup yang enak , hidup yang nyaman,
hidup yang tentram. hidup yang bahagia orang bisa lupa Tuhan. Orang bisa lupa daratan dan
orang akan merasa bahwa dirinya diatas segala-galanya tapi dengan suka duka kita alami
dengan warna” kehiduoan kita nikmati itu semua menyadarkan kita ada Tuhan, Tuhan yang
berkuasa, Tuhan yang berdaulat atas perjalanan kehidupan kita.
Karena itu sudara yang kekasih seringkali hidup manusia itu digambarkan seperti piano. Bahwa
seorang pemain piano yang mahir dia bukan saja menekan tuch warna putih tapi dia juga harus
menekan tuch warna hitam agar supaya menghasilkan melodi suara music yang indah, yang
harmoni yang enak didengar maka demikianpun kehidupan kita bukan saja kita berada pada
sisi terang, putih menyenangkan tetapi terkadang kita ada disisi gelap, menakutkan,
menyakitkan sebagai warna dalam perjalanan kehidupan kita.

Oleh raja daud dia membahasakan bahwa hidup manusia itu kadangkala berada di padang
yang berumput hijau, berada di air yang tenang tetapi terkadang ada di lembah kekelaman.
Itulah realita, kenyataan hidup yang kita alami, yang manusia hadapi dan alami dari masa ke
masa dari generasi ke generasi supaya sadar ada Tuhan yang berkuasa atas alam semesta
dan ada Tuhan yang berkuasa atas segala-galanya. Nah, sudara” yang kekasih di dalam
Tuhan, kita selalu diperhadapkan dengan pergumulan. Sebab sudara orang nanti bergumul,
orang nanti berhenti dengan masalah hidup, dengan problem hidup, orang akan berhenti
dengan ujian iman ketika kemah kehidupannya telah dibongkar oleh Tuhan, tetapi selama kita
hidup pergumulan itu menjadi bagian dalam perjalanan kehidupan kita bahkan sudara ada yang
mengatakan dalam bahasa mnado “orang selama masih injak tanah, dia akan terus
berhadapan dengan pergumulan, orang nanti brenti bergumul ketika so tidor di tanah” artinya
ketika kita masih menginjak tanah kita tidak pernah sepi dengan pergumulan nanti ketika kemah
hidup kita dibongkar Tuhan baru pergumulan itu berhenti.

Nah, saya kira sudara torang samua masih suka injak tanah artinya kita masih ingin umur
panjang menikmati hidup walaupun kita diperhadapkan dengan pergumulan dengan masalah
tapi kita yakin semua itu punya rencana Tuhan, tuhan punya maksud dengan semua apa yang
ia hadirkan dalam kehidupan kita, karena itu sudara, hidup kita ini tidak lepas dari pandangan
Tuhan, apapun yang kita hadapi itu diketahui oleh Tuhan, bahkan seijin Tuhan karena sudara
yang kekasih di dalam Tuhan, Tuhan senantiasa mengingatkan kepada kita bahwa hidup kita ini
harus berpusat kepada Tuhan siapapun kita senantiasa diingatkan bahkan ditegur oleh Tuhan
dengan semua kenyataan yang kita hadapi. Kita lihat sudara Abraham, Abraham yang diuji
imannya oleh Tuhan harus mempersembahkan ishak anak tunggalnya, anak satu-satunya,
anak perjanjian, padahal sangat sulit untuk mendapatkan ishak karena Abraham dan sara
sudah ada diusia senja mustahil mendapatkan anak, tapi ketika ishka lahir tuhan katakana
persembahkanlah ishak sebagai korban bakaran, iman abaraham diuji. Nah, sudara yang
kekasih, Abraham punya hikmat dia berserah kepada Tuhan dia yakin Tuhan tidak keliru karena
itu Abraham berjalan dan mempersembahkan ishak dan ternyata sudara iman Abraham diuji,
dia mendapatkan mahkota kemenangan karena ketiaannya, karena ketaatannya kepada
Tuhan Allah. Kemudian saudara, yang lebih tragis lagi yaitu Ayub. Ayub adalah orang yang
saleh, orang yan g setia, orang yang taat kepada Tuhan dimasa itu tetapi Tuhan ijinkan dia
mengalami ujian iman. Anak-anaknya meninggal, isterinya meninggalkan dia, harta bendanya
yang sangat banyak itu ludes terbakar bahkan penyakit menjadi sahabat karibnya sehingga
tinggallah Ayub sebatang kara, seorang diri bahkan kulit bungkus tulang. Namun, sudarah yang
kekasih Ayub tetap yakin kepada Tuhan dengan pencobaan yang dia alami dengan ujian iman
yang dia hadapi, dia punya hikmat sekalipun teman-temannya datang bukan untuk menghibur
tapi menggongcangkan iman Ayub, Apakah dia tetap setia kepada Tuhan atau tidak dan
ternyata sudara kesetiaan Ayub luar biasa, hikmat mengantar dia untuk tetap menyakini bahwa
apa yang ia hadapi, apa yang ia rasakan gumul hidup yang ia alami, justru mengantar dia
menikmati berkat Tuhan yang lebih banyak, berkat Tuhan yang sangat” luar biasa. Nah, karena
itu sudara” yang kekasih kita yakin bahwa segala sesuatu yang kita alami itu adalah ujian, ujian
iman bagi kita apakah kita tetap setia kepada Tuhan atau tidak? Apakah dengan pergumulan”
hidup yang kita hadapi itu justru mengantar kita pada level yang lebih tinggi lagi bahwa kita
semakin akrab, semakin dekat dgn Tuhan? Sebab ingat sudara, kita merasakan, dalam
kedekatan kita dengan Tuhan seringkali justru ujian iman itu datang ibarat sebuah pohon.
Pohon itu semakin tinggi, semakin kencang angin yang menerpa pohon itu tetapi ketika pohon
itu punya akar yang kuat maka pohon itu tidak akan rubuh, tidak akan jatuh tapi pohon itu tetap
berdiri kokoh walaupun angina yang kencang menerpa pohon itu. Maka itulah juga kehidupan
kita sudara.
Dalam kedekatan kita dengan Tuhan dalam kesetiaan kita kepada Tuhan maka rupa” angina
pencobaan, berbagai masalah hidup kita hadapi tapi ketika iman kita berakar kuat di dalam
Yesus ketika kita punya keyakinan yang kokoh pasti kpd Tuhan, ketika kita penuh penyerahan
diri kpd Tuhan, maka tidak akan jatuh, kita tidak akan tergeletak tapi Tuhan terus menopang
kita dengan kuasa rohnya memampuhkan kita untuk menghadapi setiap realita, setiap
kenyataan walaupun sulit pahit dan menekan kehidupan kita. Sudara yang kekasih di dalam
Tuhan karena itu sebagai orang beriman percaya kepada Yesus dgn berbagai persoalan hidup
yang ada sekarang ini, kita terus diingatkan oleh Tuhan, sebab ada kalanya saudara kita
bergumul dalam rumah tangga, kita bergumul dengan suami istri anak-anak, orang tua bahkan
bergumul dengan pekerjaan kita bahkan ada juga bergumul dengan tugas dan tanggung jawab
pelayanan dan berbagai pergumulan lainnya yang sedang dan sementra kita alami, sudara
Tuhan ijinkan itu kita lewati kita hadapi yakin supaya kita tetap percaya kepada Tuhan focus
kpd Tuhan jangan mendua hati, ketika kita sudah berdoa, ketika kita berserah dan kita
berupaya untuk menghadapi semua persoalan dengan hikmat dari Tuhan maka yakin suatu
saat kita akan keluar dari persoalan” hidup dari pergumulan dan itulah yang saya katakana kita
akan keluar sebagai pemenang. Jangan pernah mendua hati sebab orang yang mendua hati
tidak akan tenang dalam hidupnya, manusia saja ketika cintanya diduakan pasti akan sakit hati,
akan kecewa, apalagi Tuhan ketika kita menduakan hati kita dari Tuhan, Tuhan kecewa melihat
kita.

Seperti pengalaman bangsa Israel, Israel adalah umat pilihan Tuhan, Israel adalah milik
pusaka Tuhan tapi ketika mereka menduakan cinta Tuhan ketika mereka menduakan Tuhan
dengan baal, dgn Ilah” dengan Allah” yang ada di sekitar tanah kanaan , maka Tuhan cemburu,
Tuhan murka sehingga Tuhan harus memproses bangsa Israel ini dengan cara membuang
mereka ke babel, ke tanah pembuangan itulah cara Tuhan Allah untuk membentuk kembali
kehidupan bangsa Israel, iman mereka dibentuk oleh Tuhan agar mereka sadar Tuhan tidak
pernah meninggalkan mereka. Maka demikianpun kehidupan kita jangan pernah menduakan
hati Tuhan ingat Tuhan itu allah yang kita sembah, allah yang maha kudus dan allah yang yang
cemburu ketika hati kita manusia menduakan Tuhan bahkan ketika hati kita bercabang kita
akan gagal focus. Focus hidup kita bukan lagi lagi kepada Tuhan tapi kepada yang lain karena
bukankah Firman Tuhan berkata “dimana hartamu berada disitu hatimu berada” kadang
saudara bukan ilah, bukan terhadap allah, animism dinamisme kita menduakan Tuhantapi
dengan harta, dgn semua kekayaan duniawi yang ada pada kita. Oleh karena itu sudara jangan
ada diantara kita untuk menduakan Tuhan tapi maknailah hidup kita ini dengan taat dan
sungguh kepada Tuhan melakukan firman Tuhan maka dari itu kita semua akan diberkati oleh
Tuhan. Amin

You might also like