You are on page 1of 38

MAKALAH

KELEMBAGAAN BANK SENTRAL

DOSEN PEMBIMBING
Dr. Anwar, SE., M.Si

DISUSUN OLEH:
Anugrah Maulid’i Sudirman
Nurhikmah Maharani
Andi Annesa Putri Anwar

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh….


Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmatnya Penulis dapat menyelesaikan makalahnya
tepat waktu. Berikut ini Penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“Kelembagaan Bank Sentral” yang menurut saya dapat memberikan manfaat
yang besar bagi kita untuk mempelajari Ilmu tersebut.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dr. Anwar M.Si selaku dosen
pengampu Kebanksentralan yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas
makalah ini.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman tema yang selalu
ada membantu dalam hal mengumpulkan data data dalam pembuatan makalah ini.
Dari sinilah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik
lagi. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
pemakluman bila mana isi makalah ini terdapat tulisan yang kurang sempurna dan
kurang berkenan di mata Pembaca.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua pembaca terutama Penulis.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................iv
A. Latar Belakang .........................................................................................iv
B. Rumusan Masalah ....................................................................................iv
C. Tujuan ......................................................................................................v

BAB II PENJELASAN POKOK BAHASAN MATERI ............................. 1


A. Evolusi Fungsi Dan Kelembagaan Bank Sentral ........................................ 1
B. Tujuan, Tugas, Dan Wewenang Bank Indonesia ........................................ 3
1. Tujuan Bank Indoenesia ............................................................................ 3
2. Tugas Bank Indonesia .............................................................................. 3
3. Wewenang Bank Indonesia ....................................................................... 4
C. Status Dan Kedudukan Bank Indonesia ..................................................... 4
D. Ruang Lingkup Kebijakan ......................................................................... 5
E. Hubungan Kelembagaan Bank Indonesia Dengan Pemerintah ................... 8
F. Hubungan Kelembagaan Bank Indonesia Dengan Internasional ................ 8

BAB III RINGKASAN MATERI............................................................... 10


BAB IV LATIHAN SOAL .......................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fluktuasi perekonomian dunia yang terus berjalan seiring degan


goncengan ekonomi yang telah ditimbulkan oleh beberapa negara dengan
julukan “powerful countries” membawa dampak yang cukup signifikan
terhadap perekonomian Indonesia.Meski menghadapi berbagai tantangan
tersebut, perekonomian Indonesia terus menunjukkan sinyal positif jika
dilihat dari sisi Produk Domestik Bruto (PDB)nya dalam kurun waktu satu
dekade terakhir.Perekonomian Indonesia terus merangkak ke arah
perkembangan yang positif.

Ditahun 2015, perekonomian Indonesia kembali mencatat


perkembangan yang positif. Kinerja stabilitas makroekonomi semakin baik
yang diikuti oelh momentum pertumbuhan ekonomi. Momentum
pertumbuhan ekonomi bahkan mulai berlangsung sejak semester II 2015
dengan kecendrungan yang meningkat.Perkembangan positif tersebut
tidak dicapai dengan mudah .Berbagai tantangan eksternal dan domestik
dihadapi perekonomian Indonedisa pada 2015. Pertumbuhan ekonomi
dunia lebih rendah dan perkiraan semula.
Bank sentral adalah lemabaga keuangan yang memiliki peran
strategis dalam perekonomian suatu negara. Secara garis besar, peran
strategis bank sentral dapat terlihat dari enam peran dan fungsi bank
sentral, yaitu sebagai (i) Bank sirkulasi, (ii) Kasir pemerintah, (iii)
Banker’s of bank , (iv) Otoritas sistem keuangan dan (vi) Ototritas sistem
pembayaran.
Fungsi bank sentral tersebut evolusi dari masa ke masa sejalan
dengan dinamika perkembangan perekonomian.Pada evolusi, bank sentral
hanya berfungsi sebagai bank sirkulasi .Berkembangannya sistem
keuangan dan perbankan mengakibatkan transaksi keuangan tidak hanya
dilakukan melalui transaksi tunai, tetapi juga transaksi non tunai. Sejalan
dengan fungsinya, tujuan bank sentral di dunia juga berevolusi dari
mempunyai tujuan jamak (multiple objective) menjadi mengarah ke bank
sentral yang mempunyai tujuan tunggal (single objective) .

B. Rumusan Masalah
 Apa Yang Di Maksud Evolusi Fungsi Dan Kelembagaan Bank Sentral ?
 Apa Saja Yang Menjadi Tujuan Bank Sentral ?
 Apa Saja Yang Menjadi Tugas Dan Wewenang Bank Sentral?
 Bagaimana Status Dan Kedudukan Bank Indonesia?
 Apa Saja Runag Lingkup Kebijakan Bank Sentral?
 Bagaimana Hubungan Kelembagaan Bank Indonesia Dengan Pemerintah?

iv
 Bagaimana Hubungan Kelembagaan Bank Indonesia Dengan
Internasional?

C. Tujuan
 Untuk Mengetahui Apa Itu Evolusi Fungsi Dan Kelembagaan Bank
Sentral
 Untuk Memahami Apa Saja Tujuan Bank Sentral
 Untuk Mengetahui Apa Saja Tugas Dana Wewenang Pada Bank Sentral
 Untuk Mengetahui Dan Memahami Status Dan Kedudukan Bank
Indonesia
 Untuk Memahami Ruang Lingkup Kebijakan Bank Sentral
 Untuk Mengetahui Dan Memahami Hubungan Kelembagaan Bank
Indonesia Dengan Pemerintah
 Untuk Memahami Hubungan Kelembagaan Bank Indonesia Dengan
Internasiona

v
BAB II
PENJELASAN POKOK BAHASAN MATERI

A. EVOLUSI FUNGSI DAN KELEMBAGAAN BANK SENTRAL


Secara umum, bank sentral merupakan Lembaga yang memiliki peran
penting dalam perekonomian, terutama di bidang moneter, keuangan, dan
perbankan Bank Sentral, yakni jenis bank yang bertugas untuk menerbitkan uang
kertas dan juga uang logam untuk dapat dijadikan sebagai alat pembayaran yang
sah di dalam suatu negara dan juga mempertahankan konversi uang yang
dimaksud terhadap emas maupun perak maupun keduanya. (Kasmir, 2014: 31).

Selain memberikan definisi mengenai bank sentral, Singleton et al (2006)


juga memberikan pemahaman secara rinci mengenai kegiatan bank sentral.
Kegiatan bank sentral menurut Singleton et al (2006) dapat dijabarkan sebagai
berikut.

 Bank sentral menerbitkan uang (dalam bentuk uang kertas dan logam)
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (fungsi moneter dan system
pembayaran)
 Bank sentral menerapkan dan memformulasikan kebijakan moneter
(fungsi moneter)
 Bank sentral menjalankan tugas sebagai bank dan Lembaga pelayanan
bagi pemerintah, dan terkadang mengelola utang luar negeri (
hubungan dengan pemerintah)
 Bank sentral menyimpan cadangan/simpanan bank umum dan
membantu settlement keuangan antarbank ( fungsi banker’s bank)
 Bank sentral memelihara dan mempertahankan kekuatan system
keuangan, dan pada saat terntu bertindak sebagai lender of the last
resort serta bertugas mengawasi perbankan ( fungsi banker’s bank dan
keuangan)
 Bank sentral menjalankan kebijakan pemerintah dalam menjaga
stabilitas nilai tukar dan memelihara serta mengelolaa cadangan devisa
( fungsi moneter)
 Bank sentral turut mendorong pembangunan ekonomi ( fungsi agent
of development)
 Bank sentral memberi saran kepada pemerintah menyangkut kebijakan
ekonomi (hubungan dengan pemerintah)
 Bank sentral turut serta dalam perjanjian kerja sama moneter
internasional ( hubungan dengan pemerintah)
 Bank sentral adalah yang memegang simpanan bank lain dan
menggunakannya untuk settlement pembayaran antarbank ( system
pembayaran)
Bank sentral sebagai otoritas moneter merupakan Lembaga keuangan
sentral yang berperan strategis perekonomian suatu negara. Bank sentral dalam
sebuah era memiliki peran dan fungsinya tersendiri sesuai dengan kedudukannya

1
sebagai bank sentral di suatu negara. Secara garis besar,. Peran strategis bank
sentral dapat dilihat dalam enam poin peran dan fungsii bank sentral berikut ini.
1. Bank sirkulasi
Sebagai bank sirkulasi, bank sentral berfungsi untuk menerbitkan dan
mengatur legal tender atau alat pembayaran yang sah disuatu negara
atau wilayah (beberapa negara). Dengan adanya fungsi ini, bank
sentral memiliki kemampuan yang besar untuk memengaruhi likuiditas
perekonomian baik menambah maupun mengurangi likuiditas.

2. Kasir pemerintah
Sebagai kasir pemerintah, bank sentral melakukan berbagai layanan
perbankan bagi pemerintaha untuk memelihara rekening pemerintah,
mengelola transaksi pemerintah dengan mata uang domestic dan mata
uang asing, mengelola utang pemerintah serta memfasilitasi
pemerintah dalam membiayai pengeluaran pemmbangunan.

3. Banker’s bank
Berfungsi sebagai bank-nya bank. Bank sentral berperan sebagai
lender of the last resort bagi bank komersial yang memiliki
permasalahan kekurangan likuiditas dalam jangka pendek. Peran
sebagai lender of the last resort menjadikan bank sentral memasuki
area pengawasan dan pengaturan perbankan. Pengawasan dan
pengaturan perbankan diperlukan agar bank-bank beroperasi secara
prudent sesuai aturan yang berlaku serta memastikan bahwa perbankan
selalu dalam kondisi keuangan dan operasional yang sehat.

4. Otoritas moneter
Sebagai otoritas moneter bank sentral bertugas untuk memelihara
stabilitas moneter. Hal itu dilakukan melalui pengendalian besaran
moneter, membuat dan melaksanakan kebijakan moneter, serta
mengatur, mengawasi, dan mengendalikan system moneter dalam
rangka mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang
diinginkan.

5. Otoritas system keuangan.


Sebagai otoritas keuangan, bank sentral berperan untuk menjaga
stabilitas system keuangan. Peran ini semakin penting karena salah
satu pelajaran utama dari krisis keuangan global 2008 adalah bahwa
stabil.itas ekonomi makro tidak dapat dicapai tanpa terciptanya
stabilitas system keuangan. Oleh kerena itu, bank sentral memiliki
tugas untuk mendorong terciptanya system keuangan yang sehat dan
efesien. Terciptanya stabilitas system keuangan membuat mekanisme
ekonomi dalam penetapan harga, alokasi pembiayaan, dan pengelolaan
risiko berfungsi secara baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi .

2
6. Otoritas system pembayaran
Sebagai otoritas system pembayaran, bank sentral memiliki peran
untuk menjaga kelancaraan dan keamanan system pembayaran . peran
dan fungsi tersebut mencakup kesepakatan, aturan, standar, dan
prosedur dalam mengatur peredaran uang dalam rangka mendukung
kegiatan ekonomi dan keuangan dengan menggunakan instrumen
pembayaran yang sah. Selain itu, bank sentral juga memiliki tugas
untuk menciptakan system pembayaran yang aman, lancar, efesien,
dan andal untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap
instrument-instrumen pembayaran.

B. TUJUAN, TUGAS, DAN WEWENANG BANK INDONESIA

1. Tujuan Bank Indoenesia


Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah.tUjuan tersebut penting untuk mendukung
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan
kesejahteraan rakyat.Tujuan Bank Indonesia memiliki dua parameter yaitu
kestabilan nilai rupiah terhadap barang/jasa dan kestabilan nilai rupiah
terhadap mata uang negara lain. Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 1999
sebagaimana telah di amandemen dengan UU No. 3 Tahun 2004 dan UU
No. 6 Tahun 2009, tujuan Bank Indonesia berupa tujuan tunggal yaitu
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah
ini terdiri atas dua aspek yaitu kestabilan Kebanksentralan dan Kebijakan
Moneter terhadap barang dan jasa serta kestabilan terhadap mata uang
negara lain. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa diukur
dengan atau tercermin pada perkembangan laju inflasi. Sedangkan
kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain diukur berdasarkan
atau tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah (kurs) terhadap mata
uang negara lain. Penetapan tujuan tunggal memelihara stabilitas nilai
rupiah memberikan batas tanggung jawab yang jelas bagi Bank Indonesia
dalam melaksanakan tugasnya dan dalam menetapkan sasaran yang harus
dicapai. Untuk itu Bank Indonesia diharapkan melaksanakan kebijakan
moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus
mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.

2. Tugas Bank Indonesia


Tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai tujuannya terdapat dalam
Pasal 8 Undang-Undang Bank Indoensia. Tugas tugas itu mencakup tiga
hal, yaitu:
a. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;
b. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, dan
c. mengatur dan mengawasi bank.
Namun, ketika 1 Januari 2014 tugas mengatur dan mengawasi bank ,
sesuai degan Undang – Undang Nomor 21 tahun 2011 tentang OJK,

3
dialihkan dari Bank Indonesia ke OJK.Dengan demikian , Bank Indonesia
memiliki tiga tugas utama yaitu

 Kebijakan Moneter:
a) Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan
sasaran laju inflasi.
b) Melakukan pengendalian moneter dengan cara-cara yang termasuk
tapi tidak terbatas pada operasi pasar terbuka di pasar uang baik
rupiah maupun valuta asing; penetapan tingkat diskonto; penetapan
cadangan minimum; dan pengaturan kredit atau pembiayaan.

 Kebijakan Sistem Pembayaran:


a) Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas
penyelenggaraan jasa sistem pembayaran;
b) Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk
menyampaikan laporan kegiatannya;
c) Menetapkan penggunaan alat pembayaran.

 Kebijakan Perbankan:
a) Menetapkan peraturan;
b) Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan
usaha tertentu dari bank;
c) Mengawasi bank baik secara individual maupun sebagai sistem
perbankan;
d) Mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

3. Wewenang Bank Indonesia

Adapun wewenang yang diberikan oleh Undang-undang dalam rangka


melaksanakan tugas-tugas terbut di atas adalah sebagai berikut.
1) Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan
sasaran laju inflasi.
2) Melakukan pengendalian moneter dengan cara-cara yang termasuk
tapi tidak terbatas pada operasi pasar terbuka di pasar uang baik
rupiah maupun valuta asing ; penetapan tingkat diskonto;
penetapan cadangan minimum; dan pengaturan kredit atau
pembiayaan

C. STATUS DAN KEDUDUKAN BANK INDONESIA

Setelah mengalami revolusi yang cukup pajang, status dan kedudukan


Bank Indonesia saat ini didasarkan atas Undang-Undang No.23 Tahun 1999
tentang Bank Indonesia yang diubah dengan Undang-Undang No.3 Tahun 2004
dan Undang-Undang No.6 tahun 2009.Menurut Undang-Undang tersebut , Bank
Indonesia merupakan Bank sentral Republik Indonesia yang berbentuk badan

4
hokum dan Lembaga bebas dari campur tangan pemerintah dan/atau pihak-pihak
lain, kecuali untuk hal-hal tertentu yang secara tegas diatur dalam undang-undang.

Bank Indonesia yang memliki posisi sebagai salah satu Lembaga negara
yang terdapat dalam sistem ketatanegaraan memiliki kewenangan tang diatur
dalam peraturan perundang-undangan. Dalam konteks ini , Bank Indonesia
berwenang untuk mengekuarkan alat bukti pembayaran yang sah, merumuskan
dan melaksanakan kebijakan moneter, Mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran, menjaga stabilitas keuangan dan menjalankan fungsi sebagai lrndrt
of the last resort.

Bank Indonesia dalam melaksanakan fungus,tugas, dan wewenangnya


tetap melakukan kordinasi dengan pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan
moneternya serta membina hubungan baik dengan pihak lainnya agar kinerja
Bank Indonesia tetap efektif dalam mencapai tujuan yang diamanatkan.Demi
menjaga akuntabilitasnya, Bank Indonesia memberikan laporan kepada DPR
berupa laporan tahunan, triwulan dan sewaktu- waktu.Laporan tersebut kemudia
ditelaah oleh Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) yang merupakan
kepanjangan tangan dari DPR. Pada hakikatnya, terdapat tiga badan pengawas
yang mengawasi Baank Indonesia da masing-masing bersifat independent. Ketiga
badan tersebut adalah Dewan Gubernur, BSBI, dan Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK). LAporan keuangan yang disusun oleh Bank Indonesia diserahkan kepada
BPK untuk diperiksa.Setelah diperiksa BPK, Laporan hasil pemeriksaan tersebut
diserahkan kepada DPR sebagai alat pengawasan kepada Bank Indonesia yang
kemudian disampikan ringkasannya pada public berupa informasi tahunan.

D. RUANG LINGKUP KEBIJAKAN

Dalam melaksanakan tugasnya, bank sentral menetapkan kebijakan –


kebijakan yang sesuai dengan kewenangan yang diamanatkan.Berikut adalah tiga
kebijakan yang dapat dilakukan oleh bank sentral sesuai dengan amanat undang
undang.

1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah dalam mengatur penawaran
uang dan tingkat bunga.bank, kebijakan ini dilaksanakan olel otoritas moneter
yaitu Bank Indonesia yang merupakan Bank Sentral. Kebijakan moneter
dibedakan menjadi dua, yaitu kebijakan yang besifat kuantitatif dan kebijakan
yang bersifat kualitatif

 Kebijakan Moneter Kuantitatif


Kebijakan moneter kuantitatif merupakan suatu kebijakan umum yang
bertujuan untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan tingkat bunga
dalam perekonomian. Kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif dapat
dibedakan dalam tiga tindakan, yaitu; operasi pasar terbuka, mengubah
tingkat bunga dan mengurangi tingkat cadangan minimum.

5
a) Operasi pasar terbuka; melakukan jual beli surat-surat berharga di
dalam pasar surat-surat berharga. Bank Indonesia dapat membuat
perubahan atas jumlah uang beredar dengan cara melakukan jual
beli surat-surat berharga. Bentuk langkah yang akan dijalankan
tergantung pada masalah ekonomi yang sedang dihadapi.
b) Mengubah tingkat bunga dan tingkat diskonto; dalam menjalankan
tugasnya untuk mengawasi kegiatan-kegiatan bank umum, Bank
Sentral harus memastikan agar msyarkaat tidak kehilangan
kepercayaan atas sistem perbankan. Salah satu cara untuk
mewujudkan hal ini adalah dengan berusaha agar bank-bank umum
selalu sanggup membayar seluruh kewajibanya yang telah jatuh
tempo, untuk mencapai tujuan ini ada dua langkah yang dapat
dijalankan oleh Bank Sentral. Yang pertama adalah dengan
membuat petunjuk-petunjuk atau peraturan-peraturan tentang pola
dan jenis investasi yang dapat dilakukan oleh bank-bank umum.
Dan yang kedua adalah dengan memberikan pinjaman kepada
bank-bank umum yang menghadapi kesulitan dalam cadangannya,
yaitu cadangannya telah di bawah cadangan minimum yang telah
ditetapkan oleh Bank Sentral.
c) Mengurangi tingkat cadangan minimum; Suksesnya kedua jenis
kebijakan moneter di atas sangat tergantung kepada apakah
kebanyakan bank umum mempunyai kelebihan cadangan atau
tidak. Apabila kelebihan cadangan terdapat dalam kebanyakan
bank umum, kedua kebijakan di atas tidak dapat digunakan untuk
membuat perubahan-perubahan dalam penawaraan uan. Dengan
adanya kelebihan cadangan, operasi pasar terbuka tidak akan
mencapai hasil yang diharapkan, hal ini dapat Anda perhatikan
contoh berikut ini.

 Kebijakan moneter kualitatif


Kebijakan moneter yang bersifat kualitatif biasanya dibedakan
dalam dua jenis yaitu; Pertama pinjaman secara selektif, yaitu menentukan
jenis-jenis pinjaman yang harus dikurangi, dikembangkan atau
diutamakan. Kedua pembujukan moral, yaitu Bank Sentral mengadakan
pertemuan langsung dengan pimpinan-peimpinan bank umum untuk
meminta bank-bank umum melakukan langkah-langkah tertentu

2. Kebijakan Makroprudensial
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 16/11/PBI/2014 tanggal 1 Juli 2014
tentang Pengaturan dan Pengawasan Makroprudensial bertujuan untuk
mengantisipasi dampak negatif yang ditimbulkan dan tingginya biaya
penanganan krisis, serta sebagai upaya untuk mendorong Stabilitas Sistem
Keuangan, Bank Indonesia perlu menetapkan kerangka kebijakan
makroprudensial yang mampu mencegah dan memitigasi terjadinya Risiko
Sistemik dalam Sistem Keuangan melalui pengaturan dan pengawasan
makroprudensial. Pengaturan dan pengawasan makroprudensial dimaksudkan

6
agar fungsi dan kegiatan operasional Bank dan/atau lembaga keuangan dapat
mendukung kegiatan ekonomi makro secara berkelanjutan, stabil secara
industri dan/atau sistem, serta seimbang secara sektor ekonomi dan/atau
kelompok masyarakat.
Kebijakan mikroprudensial difokuskan pada tingkat kesehatan individu
institusi keuangan (bank dan non-bank) dalam upaya menjaga stabilitas sistem
keuangan, maka kebijakan makroprudensial lebih berorientasi pada sistem
secara keseluruhan. Dengan demikian, fokus kebijakan makroprudensial tak
hanya mencakup institusi keuangan, namun meliputi pula elemen sistem
keuangan lainnya, seperti pasar keuangan, korporasi, rumah tangga, dan
infrastruktur keuangan. Kebijakan makroprudensial merupakan kebijakan
dengan tujuan akhir meminimalkan terjadinya risiko sistemik.
Undang-undang nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) membawa konsekuensi terhadap tugas Bank Indonesia. Tugas
mengatur dan mengawasi bank yang selama ini menjadi tugas Bank Indonesia
dengan berlakunya Undang-undang tersebut beralih ke OJK, sehingga
diperlukan penyesuaian pada tugas Bank Indonesia.114 Pasal yang mengatur
tugas pengaturan dan pengawasan bank pada UU OJK yaitu pada pasal 7
menyatakan bahwa untuk melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan di
sektor Perbankan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a, OJK
mempunyai wewenang: a. pengaturan dan pengawasan mengenai
kelembagaan bank yang meliputi: 1. perizinan untuk pendirian bank,
pembukaan kantor bank, anggaran dasar, rencana kerja, kepemilikan,
kepengurusan dan sumber daya manusia, merger, konsolidasi dan akuisisi
bank, serta pencabutan izin usaha bank; dan 2. kegiatan usaha bank, antara
lain sumber dana, penyediaan dana, produk hibridasi, dan aktivitas di bidang
jasa; b. pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank yang meliputi:
1. likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio kecukupan modal
minimum, batas maksimum pemberian kredit, rasio pinjaman terhadap
simpanan, dan pencadangan bank; 2. laporan bank yang terkait dengan
kesehatan dan kinerja bank; 3. sistem informasi debitur; 4. pengujian kredit
(credit testing); dan 5. standar akuntansi bank; c. pengaturan dan pengawasan
mengenai aspek kehati-hatian bank, meliputi: 1. manajemen risiko; 2. tata
kelola bank; 3. prinsip mengenal nasabah dan anti pencucian uang; dan 4.
pencegahan pembiayaan terorisme dan kejahatan perbankan; dan d.
pemeriksaan bank. Secara umum fungsi pengawasan sektor keuangan dibagi
menjadi tiga yaitu: 1. Macroprudential supervision bertujuan membatasi krisis
keuangan yang dapat menghancurkan ekonomi secara riil (berfokus pada
konsekuensi atas tindakan institusi sistematis terhadap pasar keuangan) antara
lain dengan cara menginformasikan kepada otoritas publik dan industri
keuangan apa bila terdapat potensi ketidak seimbangan di sejumlah industri
keuangan serta melakukan penilaian mengenai potensi dampak kegagalan
institusi keuangan terhadap stabilitas sistem keuangan negara. 2.
Microprudential supervision bertujuan untuk menjaga tingkat kesehatan
lembaga keuangan secara individu. Regulator menetapkan peraturan yang
berlandaskan pada prinsip kehatihatian dan melakukan pengawasan melalui

7
dua pendekatan yaitu: (i) analisis laporan bank (off site analysis) dan
pemeriksaan setempat (on site visit) untuk menilai kinerja dan profil risiko
serta kepatuhan lembaga keuangan terhadap peraturan yang berlaku. 3.
Conduct of Business Supervision; menekankan pada keselamatan konsumen
sebagai klien atas kecurangan dan ketidakadilan yang mungkin terjadi. 115
Makroprudensial dan mikroprudensial pada dasarnya mempunyai keterkaitan
dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.

3. Kebijakan Sistem Pembayaran


Sistem pembayaran merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam
siklus peredaran uang. Hal ini karena sistem pembayran berfungsi untuk
menyelesaikan segala transaksi keuangan yang ada di dalam masyarakat baik
secara individual maupun institusional. Perkembangan sistem pembayaran
terus bergulir seiring dengan berkembangnya teknologi dan pengetahuan
masyarakat terutama dalam bidang berkembangnya teknologi dan
pengetahuan masyarakat terutama dalam bidang ekonomi dan
keuangan.Dalam kaitannya dengan sistem pembayaran,

E. HUBUNGAN KELEMBAGAAN BANK INDONESIA DENGAN


PEMERINTAH

Hubungan Bank Indonesia dengan Pemerintah telah diatur dengan jelas


dalam UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yaitu bahwa Bank
Indonesia tetap ditunjuk sebagai pemegang kas Pemerintah. Selain itu, Bank
Indonesia untuk dan atas nama Pemerintah dapat menerima pinjaman luar
negeri, menatausahakan, serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan
Pemerintah terhadap luar negeri. Salah satu perubahan yang penting
dibandingkan dengan ketentuan sebelumnya adalah saat ini Bank Indonesia
tidak diperkenankan lagi memberikan kredit kepada Pemerintah yang selama
ini dipergunakan untuk menutup defisit anggaran Pemerintah.

F. HUBUNGAN KELEMBAGAAN BANK INDONESIA DENGAN


INTERNASIONAL

Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas Bank Indonesia dalam bidang


ekonomi, moneter, dan perbankan, Bank Indonesia dapat menjalin hubungan
dengan berbagai pihaik, baik yang ada didalam negeri maupun dalam lingkup
internasional. Hubungan yang terjadi antara Bank Indonesia dan berbagai
pihak internasional merupakan perwujudan dan keterlibatan Bank Indonesia
sebagai bagian dari komunitas otoritas keuangan dunia. Beberapa kerja sama
dilakukan oleh Bank Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Investasi Bersama untuk menjaga kestabilan pasar valuta asing
2. Penyelesaian transaksi lintas negara
3. Hubungan koresponden

8
4. Tukar-menukar informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan tugas-
tugas selaku bank sentral, termasuk dalam melakukan pengawasan bank.
5. Pelatihan/penelitian di bidang moneter dan sistem pembayaran.

9
BAB III
RINGKASAN MATERI

A. EVOLUSI FUNGSI DAN KELEMBAGAAN BANK SENTRAL


Secara umum, bank sentral merupakan Lembaga yang memiliki
peran penting dalam perekonomian, terutama di bidang moneter,
keuangan, dan perbankan Bank Sentral, yakni jenis bank yang bertugas
untuk menerbitkan uang kertas dan juga uang logam untuk dapat dijadikan
sebagai alat pembayaran yang sah di dalam suatu negara dan juga
mempertahankan konversi uang yang dimaksud terhadap emas maupun
perak maupun keduanya. (Kasmir, 2014: 31).
Bank sentral sebagai otoritas moneter merupakan Lembaga keuangan
sentral yang berperan strategis perekonomian suatu negara. Bank sentral
dalam sebuah era memiliki peran dan fungsinya tersendiri sesuai dengan
kedudukannya sebagai bank sentral di suatu negara. Secara garis besar,.
Peran strategis bank sentral dapat dilihat dalam enam poin peran dan
fungsii bank sentral berikut ini.
1. Bank sirkulasi Sebagai bank sirkulasi, bank sentral berfungsi untuk
menerbitkan dan mengatur legal tender atau alat pembayaran yang sah
disuatu negara atau wilayah (beberapa negara).
2. Kasir pemerintah.Sebagai kasir pemerintah, bank sentral melakukan
berbagai layanan perbankan bagi pemerintaha untuk memelihara
rekening pemerintah, mengelola transaksi pemerintah dengan mata
uang domestic dan mata uang asing, mengelola utang pemerintah serta
memfasilitasi pemerintah dalam membiayai pengeluaran
pemmbangunan. .
3. Banker’s bank Berfungsi sebagai bank-nya bank. Bank sentral
berperan sebagai lender of the last resort bagi bank komersial yang
memiliki permasalahan kekurangan likuiditas dalam jangka pendek.
Peran sebagai lender of the last resort menjadikan bank sentral
memasuki area pengawasan dan pengaturan perbankan
4. Otoritas moneter.Sebagai otoritas moneter bank sentral bertugas untuk
memelihara stabilitas moneter
5. Otoritas system keuangan. .Sebagai otoritas keuangan, bank sentral
berperan untuk menjaga stabilitas system keuangan.
6. Otoritas system pembayaran .Sebagai otoritas system pembayaran,
bank sentral memiliki peran untuk menjaga kelancaraan dan keamanan
system pembayaran . peran dan fungsi tersebut mencakup kesepakatan,
aturan, standar, dan prosedur dalam mengatur peredaran uang dalam
rangka mendukung kegiatan ekonomi dan keuangan dengan
menggunakan instrumen pembayaran yang sah.

10
B. TUJUAN, TUGAS, DAN WEWENANG BANK INDONESIA
1. Tujuan Bank Indoenesia
Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 1999 sebagaimana telah di
amandemen dengan UU No. 3 Tahun 2004 dan UU No. 6 Tahun 2009,
tujuan Bank Indonesia berupa tujuan tunggal yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini terdiri atas
dua aspek yaitu kestabilan Kebanksentralan dan Kebijakan Moneter
terhadap barang dan jasa serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
2. Tugas Bank Indonesia
Tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai tujuannya terdapat dalam
Pasal 8 Undang-Undang Bank Indoensia. Tugas tugas itu mencakup tiga
hal, yaitu:
a. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;
b. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, dan
c. mengatur dan mengawasi bank.

3. Wewenang Bank Indonesia


Adapun wewenang yang diberikan oleh Undang-undang dalam rangka
melaksanakan tugas-tugas terbut di atas adalah sebagai berikut.
1) Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran
laju inflasi.
2) Melakukan pengendalian moneter dengan cara-cara yang termasuk tapi
tidak terbatas pada operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah
maupun valuta asing ; penetapan tingkat diskonto; penetapan cadangan
minimum; dan pengaturan kredit atau pembiayaan

C. STATUS DAN KEDUDUKAN BANK INDONESIA


Setelah mengalami revolusi yang cukup pajang, status dan kedudukan
Bank Indonesia saat ini didasarkan atas Undang-Undang No.23 Tahun
1999 tentang Bank Indonesia yang diubah dengan Undang-Undang No.3
Tahun 2004 dan Undang-Undang No.6 tahun 2009.Menurut Undang-
Undang tersebut , Bank Indonesia merupakan Bank sentral Republik
Indonesia yang berbentuk badan hokum dan Lembaga bebas dari campur
tangan pemerintah dan/atau pihak-pihak lain, kecuali untuk hal-hal
tertentu yang secara tegas diatur dalam undang-undang.
Bank Indonesia yang memliki posisi sebagai salah satu Lembaga
negara yang terdapat dalam sistem ketatanegaraan memiliki kewenangan
tang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Dalam konteks ini ,
Bank Indonesia berwenang untuk mengekuarkan alat bukti pembayaran
yang sah, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, Mengatur
dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, menjaga stabilitas keuangan
dan menjalankan fungsi sebagai lrndrt of the last resort.

D. RUANG LINGKUP KEBIJAKAN

11
Dalam melaksanakan tugasnya, bank sentral menetapkan kebijakan –
kebijakan yang sesuai dengan kewenangan yang diamanatkan.Berikut
adalah tiga kebijakan yang dapat dilakukan oleh bank sentral sesuai
dengan amanat undang undang.

 Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah dalam mengatur
penawaran uang dan tingkat bunga.bank, kebijakan ini dilaksanakan
olel otoritas moneter yaitu Bank Indonesia yang merupakan Bank
Sentral. Kebijakan moneter dibedakan menjadi dua, yaitu kebijakan
yang besifat kuantitatif dan kebijakan yang bersifat kualitatif
 Kebijakan Makroprudensial
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 16/11/PBI/2014 tanggal 1 Juli
2014 tentang Pengaturan dan Pengawasan Makroprudensial bertujuan
untuk mengantisipasi dampak negatif yang ditimbulkan dan tingginya
biaya penanganan krisis, serta sebagai upaya untuk mendorong
Stabilitas Sistem Keuangan,
 Kebijakan Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam
siklus peredaran uang. Hal ini karena sistem pembayran berfungsi
untuk menyelesaikan segala transaksi keuangan yang ada di dalam
masyarakat baik secara individual maupun institusional.

E. HUBUNGAN KELEMBAGAAN BANK INDONESIA DENGAN


PEMERINTAH
Hubungan Bank Indonesia dengan Pemerintah telah diatur dengan
jelas dalam UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yaitu bahwa
Bank Indonesia tetap ditunjuk sebagai pemegang kas Pemerintah. Selain
itu, Bank Indonesia untuk dan atas nama Pemerintah dapat menerima
pinjaman luar negeri, menatausahakan, serta menyelesaikan tagihan dan
kewajiban keuangan Pemerintah terhadap luar negeri. Salah satu
perubahan yang penting dibandingkan dengan ketentuan sebelumnya
adalah saat ini Bank Indonesia tidak diperkenankan lagi memberikan
kredit kepada Pemerintah yang selama ini dipergunakan untuk menutup
defisit anggaran Pemerintah.

F. HUBUNGAN KELEMBAGAAN BANK INDONESIA DENGAN


INTERNASIONAL
Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas Bank Indonesia dalam
bidang ekonomi, moneter, dan perbankan, Bank Indonesia dapat menjalin
hubungan dengan berbagai pihaik, baik yang ada didalam negeri maupun
dalam lingkup internasional. Hubungan yang terjadi antara Bank Indonesia
dan berbagai pihak internasional merupakan perwujudan dan keterlibatan
Bank Indonesia sebagai bagian dari komunitas otoritas keuangan dunia.

12
Beberapa kerja sama dilakukan oleh Bank Indonesia adalah sebagai
berikut.
6. Investasi Bersama untuk menjaga kestabilan pasar valuta asing
7. Penyelesaian transaksi lintas negara
8. Hubungan koresponden
9. Tukar-menukar informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan tugas-
tugas selaku bank sentral, termasuk dalam melakukan pengawasan bank.
10. Pelatihan/penelitian di bidang moneter dan sistem pembayaran.

13
BAB IV

LATIHAN SOAL

Pertanyaan Kelompok 1 (Fadiyah Butsainah Khatima)


Mengapa bank sentral perlu menciptakan kondisi full employment?
Jawaban Dari Nurhikmah Maharani: Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tingkat
inflasi yang terkendali, nilai tukar dan tingkat suku bunga yang stabil serta tingkat
pengangguran yang rendah atau bahkan tercapainya full employment adalah kondisi
ideal perekonomian yang ingin dicapai oleh semua negara termasuk Indonesia. Full
employment adalah kondisi ekonomi nasional ketika seluruh sumber daya produktif
telah dimanfaatkan seefisien mungkin. Inilah ketika seluruh angkatan kerja
memperoleh pekerjaan. Dengan kata lain tidak ada lagi orang yang menjadi
pengangguran.Full employment akan terjadi apabila jumlah pekerjaan yang tersedia
sama besarnya dengan atau melebihi jumlah pekerja yang tersedia .Sehingga seluruh
individu yang mencari pekerjaan akan menjadi lebih mudah karena terjadinya
keseimbangan. Maka dari itu bank sentral perlu menciptakan kondisi full
employment walaupun hal tersebut sangat sulit.

Pertanyaan Kelompok 5
Apakah pengawasan perbankan 100% diserahkan kepada OJK?
Jawaban Dari Anugrah Maulid’i Sudirman: Sesuai dengan undang undang
Nomor 21 tahun 2011 tentang OJK dimana undang undang terbut berisi mengenai
Tugas mengatur dan mengawasi bank yang dialihkan dari Bank Indonesia ke OJK.
.Secara umum Bank Indonesia sudah melepas pengawasan bank ke OJK, namun
belum bisa dikatakan bahwa 100% penagwasan perbankan tersebut di serahkan
kepada OJK karena Bank Indonesia masih punya peran. . Meski wewenangnya
terpangkas, Bank Indonesia tetap dilibatkan dalam beberapa hal. Pasal 40
menyebutkan, dalam hal Bank Indonesia untuk melaksanakan fungsi, tugas dan
wewenangnya memerlukan pemeriksaan khusus terhadap bank tertentu, Bank
Indonesia dapat melakukan pemeriksaan langsung terhadap bank tersebut dengan
menyampaikan terlebih dahulu secara tertulis kepada OJK. Bank Indonesia harus
tetap memperoleh data-data terkait perkembangan perbankan nasional sebagai dasar
untuk menentukan arah kebijakan moneter. Bank Indonesia juga tetap bekerja sama
dengan OJK dalam hal pengawasan bank berdampak sistemik yang bisa
mempengaruhi seluruh sistem keuangan.

Pertanyaan Kelompok 6 (Unnu)

14
Bagaimana wewenang OJK dalam melaksanakan pengaturan perbankan ?

Jawaban Dari Nurhikmah Maharani : Pasal 7 UU OJK menyatakan, untuk


melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan di sektor perbankan, OJK
mempunyai wewenang mengatur dan mengawasi kelembagaan bank yang meliputi
perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor bank, anggaran dasar, rencana
kerja, kepemilikan, kepengurusan dan sumber daya manusia, merger, konsolidasi dan
akuisisi bank, serta pencabutan izin usaha bank.

Pertanyaan Kelompok 7 (Iin Musdalifah)


Ada 3 kebijakan yang dapat dilakukan oleh bank sentral sesuai dengan amanat
Undang Undang . Pertanyaan saya apa yang di maksud dengan kebijakan
Makroprudensial dan apa tujuan kebijakan tersebut terhadap bank sentral?

Jawaban Dari Andi Anneesa Putri Anwar: Kebijakan makroprudensial adalah


sebuah kebijakan yang bertujuan untuk membatasi risiko dan biaya dari krisis
sistemik.Tujuan ari kebijakan makroprudensial adalah untuk mencegah dan
menghadapi krisis melalui penetapan kebijakan yang berupaya mencegah terjadinya
risiko sistemik

Pertanyaan Kelompok 8 (Muliati)


Instrumen makroprudensial apa saja yang digunakan bank sentral ?
Jawaban Dari Andi Anneesa Putri Anwar: Pada Kebijakan Makroprudensial ,
Bank indonesia menggunakan Instrumen Rasio Loan to Value / Financing to Value
(LTV/FTV) . Kebijakan makroprudensial yang biasa disingkat LTV dan FTV ini
kerap menghiasi pemberitaan sehari-hari. Adapun, LTV dan FTV adalah rasio
antara nilai kredit terhadap pembiayaan yang diberikan oleh bank. Biasanya,
kebijakan ini ditujukan kepada kredit kendaraan dan kredit rumah.Sebuah
kebijakan LTV dan FTV akan dikatakan longgar jika rasio keduanya mendekati
100%. Dengan kata lain, di bawah kebijakan LTV dan FTV yang longgar,
seorang konsumen bisa mendapatkan kredit kendaraan atau properti hanya dengan
membayar uang muka (down payment) yang semakin sedikit. Bahkan, konsumen
tidak perlu membayar uang muka kredit jika rasio LTV dan FTV berada di angka
100%.Salah satu tujuan dari kebijakan makroprudensial LTV dan FTV adalah
demi menjaga stabilitas sistem keuangan dan memitigasi risiko sistemik yang
berasal dari peningkatan harga properti.

Selain itu, kebijakan LTV dan FTV yang longgar diharapkan bisa meningkatkan
permintaan kendaraan dan properti, yang nantinya juga berdampak ke
pertumbuhan ekonomi.Instrumen kebijakan makroprudensial tersebut , bersifat
countercyclical atau menjaga kestabilan ekonomi dan dapat disesuaikan dengan
perubahan kondisi ekonomi dan keuangan

15
Selain LTV ,PLM juga merupakan salah satu Instrumen dari Kebijakan
Makroprudensial .Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) adalah cadangan
likuiditas minimum dalam rupiah, yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk
surat berharga berdenominasi rupiah, yang dapat digunakan sebagai bagian dari
operasi moneter. Besarannya ditentukan oleh BI dengan mengambil persentase
tertentu dari DPK.PLM juga memiliki fitur fleksibilitas. Yakni, kondisi di mana
surat berharga tersebut dapat digunakan untuk transaksi repo kepada BI dalam
operasi pasar terbuka sebesar persentase tertentu dari DPK bank dalam denominasi
rupiah.

Dengan kebijakan PLM, BI berharap bisa mengatasi permasalahan prosiklikalitas


likuiditas serta menjadi instrumen makroprudensial berbasis likuiditas yang
berlaku untuk seluruh bank.

Pertanyaan Kelompok 9 (Alif)


Bagaimana kedudukan dan hubungan bank sentral dengan pemerintah ?
Jawaban Dari Nurhikmah Maharani : Hubungan BI dengan Pemerintah :
Independensi dalam Interdependensi Meskipun Bank Indonesia merupakan lembaga
negara yang independen, tetap diperlukan koordinasiyang bersifat konsultatif dengan
Pemerintah, sebab tugas-tugas Bank Indonesia merupakan bagianyang tidak
terpisahkan dari kebijakan-kebijakan ekonomi nasional secara
keseluruhan.Koordinasi di antara Bank Indonesia dan Pemerintah diperlukan pada
sidang kabinet yang membahasmasalah ekonomi, perbankan dan keuangan yang
berkaitan dengan tugas-tugas Bank Indonesia. Dalam sidang kabinet tersebut
Pemerintah dapat meminta pendapat Bank Indonesia.Selain itu, Bank Indonesia juga
dapat memberikan masukan, pendapat serta pertimbangan kepadaPemerintah
mengenai Rancangan APBN serta kebijakan-kebijakan lain yang berkaitan dengan
tugasdan wewenangnya. Di lain pihak, Pemerintah juga dapat menghadiri Rapat
Dewan Gubernur Bank Indonesia dengan hak bicara tetapi tanpa hak suara. Oleh
sebab itu, implementasi independensi justru sangat dipengaruhi oleh kemantapan
hubungan kerja yang proporsional di antara Bank Indonesia di satu pihak
danPemerintah serta lembaga-lembaga terkait lainnya di lain pihak, dengan tetap
berlandaskan pembagian tugas dan wewenang masing-masing.

Pertanyaan Kelompok 10 (Muhammad Farhan Nur)


Jika Amerika mengalami deflasi, apa yang akan terjadi pada rupiah?
Jawaban Dari Anugrah Maulid’i Sudirman : Beberapaa dampak yang
ditimbulkan ketika dollar mengalami deflasi terhadap rupiah :
1. Barang Impor Murah
Kurs dolar yang menurun membuat barang-barang impor menjadi murah. Hal ini
juga akan berpengaruh pada daya beli masyarakat terhadap bahan impor.

16
2. Investasi Meningkat

Investor akan cenderung meningkatkan nilai investasi mereka kepada produk-produk


seperti saham.
3.industri di Indonesia juga akan ikut menguat karena produk-produk ekspor seperti
kelapa sawit dan furniture akan dijual lebih muhal. Sebelumnya pertumbuhan
ekonomi Amerika Serikat bahkan mengalami penurunan sejak awal 2022. Salah satu
faktor penyebabnya adalah lonjakan harga komoditas akibat perang Rusia-Ukraina.
4. Harga-Harga Turun di Pasaran
Harga barang di pasaran akan turun seiring dengan dampak kurs dolar yang
mengalami defisit. Beberapa barang yang diprediksi turun harga adalah barang
elektronik seperti AC dan mesin cuci, serta kendaraan bermotor.

17
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, T., & Wahjusaputri, S. (2018). Bank Dan Lemabaga KEuangan Edisi 2.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Ananda, C. F. (2020). Ragam Wajah Pembangun Ekonomi. Inteligensia Media
(KElompok Penerbit Intrans Publishing).
Indonesia, B. Kebijakan Sistem Pembayaran di Indonesia. Jakarta: Bank Indonesia.
Indonesia, B. (2015). Respons Bauran Kebijakan. Jakarta: Bank Indonesia.
Janisriwati, S. (2021). Bank Sentral Dan Kewenangan Makroprudensial. Malang:
Madza Media.
Kuncoro, H. (2020). Ekonomi Moneter Studi Kasus Indonesia. Bumi Aksara.
Kurniawan, M. (2020). Bank dan Lembaga KEuangan Syariah (Teori dan Aplikasi).
Jawa Barat: CV. Adanu Abimata.

Situngkir, T. L., Faidah, A. D., Maulana, B. I., Rahdian, F., Irma, N., Wirandana, O.,
et al. (2022). Bank dan Lemabaga Keuangan Non Bank. Pustaka Rumah C1nta.
Solikin, J. (2021). Pengantar Kebanksentralan. PT. RajaGrafindo Persada.
Wardhono, A., Indrawati, Y., Qoriah, C. G., & Nasir, M. A. (2019). Perilaku
Kebijakan Bank Sentral di Indonesia. Jawa Timur: CV. Pustaka Abadi.

18
Home Materi 1 Materi 2 Materi 3

Kelembagaan Bank Sentral

Anugrah Maulid’i Sudirman


Nurhikmah Maharani
Andi Annesha Putri Anwar
Home Materi 1 Materi 2 Materi 3

TUJUAN BANK SENTRAL

Tujuan Bank
Sentral
Tujuan Tunggal
Tujuan Jamak (Single Objective)

Tugas Bank
(Multiple Objective)
Jika bank sentral memilih tujuan
Sentral tunggal, berarti bank sentral hanya
Jika bank sentral memilih tujuan
memliki satu tujuan yang ingin
jamak, berarti bank sentral memliki
dicapai,
lebih dari satu tujuan yang dicapai
pada waktu bersamaan,
Home Materi 1 Materi 2 Materi 3

TUGAS BANK SENTRAL

Tujuan Bank
Sentral
Untuk Menjaga Stabilitas Moneter

Untuk Menjaga Stabilitas Perbankan TUGAS BANK


Tugas Bank
SENTRAL
Sentral

Untuk Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan


Home Materi 1 Materi 2 Materi 3

TUJUAN BANK INDONESIA

Tujuan Bank
Tujuan Bank Indonesia memiliki dua parameter
Indonesia

Tugas Bank
Kestabilan Kestabilan
Indonesia nilai rupiah nilai rupiah
terhadap terhadap
barang dan mata uang
Wewenang
Bank jasa negara lain
Indonesia
Home Materi 1 Materi2 Materi3

TUGAS BANK INDONESIA

Tujuan Bank
Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Indonesia

Tugas Bank Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran


Indonesia

Wewenang Mengatur serta mengawasi bank


Bank
Indonesia
Home Materi 1 Materi2 Materi3

TUGAS BANK INDONESIA

Tujuan Bank
Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Indonesia

Tugas Bank Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran


Indonesia

Wewenang Menjaga kestabilan sistem ekonomi


Bank
Indonesia
Home Materi1 Materi 2 Materi 3

WEWENANG BANK INDONESIA

Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan


Tujuan Bank kebijakan moneter
Indonesia

Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran WEWENANG BANK


Tugas Bank
sistem pembayaran INDONESIA
Indonesia

Wewenang
Dalam rangka mengatur serta mengawasi bank
Bank
Indonesia
Home Materi 1 Materi 2 Materi 3

RUANG LINGKUP KEBIJAKAN

Ruang Kebijakan Moneter Kebijakan Makroprudensial Kebijakan Sistem Pembayaran


Lingkup Sistem pembayaran diarahk
Kebijakan Kebijakan bank sentral Kebijakan makroprudensial
an untuk mendukung
dalam bentuk adalah kebijakan yang
momentum pertumbuhan
pengendalian besaran mengatur sistem gan secara
Hubungan ekonomi melalui
moneter atau suku keseluruhan. Pelaksanaan
BI dengan peningkatan kelancaran,
Pemerintah bunga untuk mencapai tugas bank sentral terbagi 2
keamanan, dan efisiensi
tujuan perekonomian pendekatan yaitu
transaksi pembayaran dari
yang diinginkan pendekatan
Hubungan sisi tunai dan nontunai.Gan
Makroprudensial dan
BI dengan secara keseluruhan.
Internasional Mikroprudensial
Home Materi 1 Materi 2 Materi 3

HUBUNGAN KELEMBAGAAN
BANK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH

Ruang
Lingkup HUBUNGAN
Kebijakan KELEMBAGAAN BANK
INDONESIA DENGAN Hubungan Keuangan
PEMERINTAH
Hubungan
BI dengan
Pemerintah Koordinasi Kebijakan

Hubungan
BI dengan
Internasional

You might also like