You are on page 1of 3

William Tanuwijaya adalah pengusaha muda Indonesia pendiri Tokopedia, salah

satu marketplace terbaik antara 2019-2020 ini. Pemuda asal Sumatera Utara ini
pernah menjadi penjaga warnet demi mencari tambahan penghasilan selama kuliah.

Meski berasal dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan, William berhasil


mengangkat derajat orangtuanya saat berhasil lulus dari BINUS dan bekerja di salah
satu perusahaan software terkemuka. Sembari bekerja, William dan salah seorang
temannya bersama-sama membangun Tokopedia, hingga marketplace tersebut
memperoleh pendanaan pertama dari venture capitalist di 2009.

4. Nadiem Makarim, Gojek


Berbeda dengan Zaky, Hendra, atau William, Nadiem Makarim berasal dari keluarga
dengan latar belakang ekonomi dan pendidikan lebih baik. Akan tetapi, bukannya
mewarisi kekayaan ortunya, Nadiem memilih memulai usaha dari nol dengan
permodalannya sendiri.

Setelah lulus S1 dari Brown University Amerika, Nadiem memutuskan pulang ke


Indonesia dan bekerja di salah satu konsultan bisnis terkemuka. Setiap harinya, ia
membutuhkan transportasi umum untuk bepergian. Sayangnya, transportasi umum
di Jakarta posnya sangat berjauhan dan mengharuskan Nadiem jalan cukup jauh
sampai ke sana.

Berangkat dari masalah ini, Nadiem membayangkan betapa nyamannya bisa


memesan transportasi umum dari mana dan kapan saja. Akhirnya tercetuslah ide
mendirikan GOJEK, yang awalnya hanya berupa aplikasi pesan ojek online. Akan
tetapi, setelah mendapat pendanaan venture capitalist pertama di tahun 2015,
GOJEK berkembang menjadi superapp yang melayani berbagai transaksi.

5. Gilang Widya Pramana, MS Glow


Pernah dengar kabar soal pengusaha muda Indonesia yang dijuluki “Crazy Rich
Malang”? Pemuda tersebut adalah Gilang Widya Pramana, co-founder produk
perawatan MS Glow sekaligus pendiri belasan usaha lainnya. Beberapa waktu lalu,
nama pengusaha satu ini sempat ramai setelah dikabarkan membeli jet pribadi.

Meski berlatar belakang ekonomi berkecukupan (belum bisa disebut kaya), Gilang
mendirikan seluruh lini bisnisnya hanya bersama istrinya. Usaha pertamanya
berawal dari tempat cuci motor saat kuliah. Begitu lulus, Gilang berhasil mendirikan
beberapa bisnis sekaligus dan akhirnya bisa masuk jajaran pengusaha muda
terkaya di Indonesia.

Achmad Zaky lahir pada 24 Agustus 1986 di kota Sragen, Indonesia.


Beliau adalah lulusan teknik informatika dari Institut Teknologi Bandung
pada tahun 2004.

Ketertarikannya dengan dunia informatika tampak sejak bangku SD, dan


terbukti dari kemenangannya di berbagai kejuaraan dan olimpiade
selama mengenyam pendidikan.
Setelah lulus dari ITB, Achmad Zaky mendirikan perusahaan jasa
konsultasi teknologi bernama Suitmedia.

Zaky membuat sebuah website yang menjadi proyek internal


perusahaan. Proyek tersebutlah yang menjadi asal kesuksesan Achmad
Zaky pendiri bukalapak.com.

Setelah menyelesaikan pengembangan Bukalapak.com yang


diselesaikan hanya dalam kurun waktu dua bulan, Achmad Zaky
mengajak para pedagang mall dan UMKM untuk bergabung
di Bukalapak.com.

Tak disangka ajakan ini memperoleh respon sangat positif, dan


menjadikan Bukalapak.com tenar dalam sekejap.

Seiring dengan pertumbuhan yang sangat pesat, pendanaan dari


investor kerap berdatangan.

Beberapa investor yang tertarik mendanai bukalapak.com antara lain


adalah 500 Startups, Batavia Incubator, IMJ Investment, dan juga Elang
Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK Group).

Pendiri Traveloka Ferry Unardi, lahir pada 16 Januari 1988 di kota


Padang.

Setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah menengah, Ferry


memutuskan untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Purdue University
jurusan Computer Science and Engineering. Setelah menyelesaikan
pendidikan S1, beliau memutuskan untuk bekerja di Microsoft, Seattle.
Dengan tingkat persaingan yang tinggi, Ferry menilai bahwa kariernya
di Microsoft akan sulit naik.

Beliau kemudian memutuskan untuk berhenti bekerja dan melanjutkan


studinya. Sambil menjalani studi di Harvard University, Ferry Unardi
tertarik untuk mengembangkan perusahaan rintisan (startup). Beliau
memilih bidang mesin pencari tiket pesawat.

Karena ide inilah, lahir Traveloka, startup di bidang reservasi tiket yang


tergolong baru dan langsung menarik perhatian para investor. Sejauh
ini, Traveloka sudah mendapatkan pendanaan dari beberapa
perusahaan modal ventura (venture capital).
Pendanaan pertama berasal dari East Ventures pada tahun 2012 dan
Global Founders Capital pada tahun 2013.

You might also like