You are on page 1of 11

Vol. 8, No.

3 (2021) 769-779

PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Penggunaan Bahasa Gaul Pada Peserta Didik Sekolah Dasar


Diyan Suprapti1, Seni Apriliya2, Akhmad Nugraha3
Universitas Pendidikan Indonesia
Email: diyansuprapti@upi.edu1, seni_apriliya@upi.edu2, akhmadpgsd@gmail.com3
Abstract
This research is motivated by the large number of elementary school students (SD) who use variations of slang.
The purpose of this study was to describe the use and acquisition of slang based on gender in elementary school
students. This study uses a qualitative approach with a survey method using a questionnaire of 100 slang vocabulary
with 20 male students and 20 female students in grade VI in an elementary school in the city of Tasikmalaya. The
results showed that elementary school students understood and used slang to communicate. Female students are
more active in using slang than male students. The slang used by students is obtained from social media such as
youtube and tiktok as well as from communication carried out in the surrounding environment. There are seven forms
of slang that are most often used by elementary school students, namely; (1) forms of pronouns, such as pronouns I
or I become the word gua, (2) absorption forms, such as the word epersonalh which comes from the English
absorption of the word everybody, (3) forms of beheading, such as the word gosah beheading of the word ga must or
no need, (4) contraction forms, such as the word mabar which comes from the phrase play together, (5) acronym
forms, such as the word OTW which comes from the word On The Way (6) inversion form, such as the word kuy which
comes from the ”, (7) creative forms, such as the word yoi which comes from the word “yes”.
Keywords: slang forms, slang acquisition, elementary school students

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya peserta didik sekolah dasar (SD) yang menggunakan variasi bahasa
gaul. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan dan pemerolehan bahasa gaul berdasarkan gender
pada peserta didik SD. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode survei menggunakan
kuisioner 100 kosa kata bahasa gaul dengan partisipan 20 peserta didik laki-laki dan 20 peserta didik perempuan
kelas VI di salah satu SD di kota Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukan peserta didik SD memahami dan
menggunakan bahasa gaul untuk berkomunikasi. Peserta didik perempuan lebih aktif menggunakan bahasa gaul
daripada peserta didik laki-laki. Bahasa gaul yang digunakan oleh peserta didik diperoleh dari media sosial seperti
youtube dan tiktok serta dari komunikasi yang dilakukan di lingkungan sekitar. Terdapat tujuh bentuk bahasa gaul
yang paling sering digunakan oleh peserta didik SD yaitu; (1) bentuk kata ganti, seperti kata ganti saya atau aku
menjadi kata gua, (2) bentuk serapan, seperti kata epribadih yang berasal dari serapan bahasa Inggris kata
everybody, (3) bentuk pemenggalan, seperti kata gosah pemenggalan dari kata ga usah atau tidak usah, (4) bentuk
kontraksi, seperti kata mabar yang berasal dari frasa main bareng, (5) bentuk akronim, seperti kata OTW yang
berasal dari kata On The Way (6) bentuk inversi, seperti kata kuy yang berasal dari kata “yuk”, (7) bentuk kreatif,
seperti kata yoi yang berasal dari kata “iya”.
Kata Kunci: penggunaan bahasa gaul, pemerolehan bahasa gaul, peserta didik SD

PENDAHULUAN yang digunakan oleh manusia untuk


Sejak dilahirkan di dunia manusia berkomunikasi ditandai dengan adanya daya
dianugerahi bahasa sebagai salah satu cipta yang tidak pernah habis. Tarigan
keunggulan dan pembeda dari makhluk hidup (1985:16) menyatakan bahwa “bahasa
lainnya. Bahasa merupakan sarana paling merupakan alat komunikasi yang paling
cocok digunakan oleh manusia untuk signifikan”. Dikatakan signifikan karena
berkomunikasi (Ismiyati, 2011:1). Bahasa dengan bahasa kita mampu menyampaikan
@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 3 (2021) 769-779
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
770
Diyan Suprapti1, Seni Apriliya2, Akhmad Nugraha3
Penggunaan Bahasa Gaul Pada Peserta Didik Sekolah Dasar

perasaan, ide, gagasan dan juga pikiran. sebab itu, bahasa anak akan selalu
Kridalaksana (2008:24) menyatakan bahwa menunjukkan kekreatifan baru yang
“bahasa merupakan sebuah sistem lambang dipengaruhi oleh faktor tersebut akibat
bunyi yang digunakan oleh para anggota berkembangnya fenomena-fenomena baru.
suatu masyarakat untuk bekerja sama, Salah satunya adalah fenomena penggunaan
berinteraksi dan mengidentifikasi diri”. bahasa gaul. Bahasa gaul merupakan ragam
Sejalan dengan itu, sebagai alat komunikasi bahasa Indonesia nonbaku yang lazim
yang memiliki fungsi informatif dan kreatif, digunakan di Jakarta tahun 1980-an yang
bahasa mempunyai aturan dan pola dalam kemudian merambah ke kota-kota besar
hal tata bunyi , kalimat dan makna. Makna lainnya bahkan di adopsi sampai ke pelosok
setiap lambang tergantung pada kesepakatan kota melalui media elektronik seperti radio
masyarakat pengguna bahasa tersebut dan televisi (Oetomo, 2002:104). Semakin
(Nurhasanah, 2014:17). berkembangnya zaman, bahasa terus
Setiap manusia secara psikologis melalui berkembang dan memiliki penamaan yang
tahap pertumbuhan dan perkembangan. berbeda-beda, mulai dari bahasa prokem,
Salah satunya adalah melalui tahap bahasa waria, bahasa alay sampai pada
perkembangan masa anak-anak, meliputi bahasa gaul. Sahertian (2003) bahasa prokem
aspek fisik dan mental. Salah satu aspek atau bahasa awal mula berkembangnya
perkembangan mental anak adalah bahasa gaul di kenal sebagai bahasa yang
perkembangan bahasa. Perkembangan digunakan oleh para preman atau anak-anak
bahasa adalah untuk memahami karakteristik yang hidup di jalanan, dimana kata prokem
perkembangan pada anak (Irfan,dkk 2020:4). mempunyai arti preman dalam bahasa
Sejalan dengan itu, kemampuan sehari-hari. Pada saat ini, bahasa gaul
perkembangan bahasa anak berbeda-beda berkembang dari bahasa Indonesia dan
begitu pula karakteristik yang bahasa asing, seperti pengganti kata aku dan
berkembangnya. Menurut Sunarto dan kamu menjadi gua dan lu. Saat ini bahasa
Agung Hartono (2006:139) ada lima faktor tidak resmi yang paling digemari untuk
yang mempengaruhi perkembangan bahasa digunakan oleh kalangan anak-anak sampai
pada anak yaitu (1) umur anak, (2) kondisi orang dewasa adalah bahasa gaul.
lingkungan tempat tumbuh dan berkembang Menurut Theodora (2013) bahasa gaul
anak, (3) kecerdasan anak, (4) status sosial memberikan pengalaman yang baru,
ekonomi keluarga, (5) keadaan fisik. Oleh pengetahuan yang baru dan menjadi

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 3 (2021) 769-779
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
771
Diyan Suprapti1, Seni Apriliya2, Akhmad Nugraha3
Penggunaan Bahasa Gaul Pada Peserta Didik Sekolah Dasar

persuasif yang ampuh. Praktik komunikasi paling penting adalah perbendaharaan


yang disebabkan oleh perkembangan katanya. Sebagian besar perbendaharaan
teknologi telah berpengaruh terhadap kata bahasa gaul dibentuk melalui proses
realisasi lingual yang digunakan sebagai penyingkatan dan penyerapan. Penyingkatan
media komunikasi di kalangan penuturnya meliputi akronim dan pemendekan.
(Zein, 2018:236). Oleh sebab itu, dibantu Sedangkan penyerapan meliputi kata dan
dengan adanya teknologi yang semakin frasa dialek sosial dan regional yang onformal
canggih, persebaran bahasa gaul semakin serta bahasa kata dan frasa pinjaman dari
luas dan mudah diakses oleh semua bahasa asing terutama bahasa inggris
kalangan, salah satunya pada peserta didik (Budiwiyanto, A. 2017:1).
SD. Bahasa gaul akan terus hidup dan Bentuk bahasa gaul yang digunakan oleh
berkembang sesuai dengan kondisi sosial peserta didik laki-laki maupun perempuan SD
masyarakat dan perkembangan IPTEK (Yana, bukanlah sebuah kesalahan dalam berbahasa
2018:2). Sejalan dengan itu, peserta didik SD melainkan suatu perkembangan bahasa anak
akan terus menggunakan bahasa gaul untuk dilihat dari kemampuan peserta didik
berkomunikasi ketika di sekolah maupun memperoleh bahasa tersebut. Selama ini
ketika berkomunikasi melalui media belum ada penelitian mengenai penggunaan
elektronik mengikuti perkembangan zaman. bahasa gaul oleh peserta didik SD, mulai dari
Dikemukakan oleh Diane Halpern (dalam bentuk yang paling sering digunakan sampai
Richard I. Arends, 2013, hlm 81) beliau pemerolehan bahasa gaul. Sehingga peneliti
menyatakan bahwa “anak perempuan lebih akan mendeskripsikan penggunaan dan
sukses dalam seni berbahasa, pemahaman pemerolehan bahasa gaul pada peserta didik
membaca dan berkomunikasi secara lisan SD berdasarkan gender.
maupun tulisan, sementara anak laki-laki Dalam penelitian ini, peneliti ingin
sedikit lebih unggul dalam ilmu matematika mengetahui bagaimana penggunaan bahasa
dan pemikiran sistematis.” Dapat gaul pada peserta didik SD dan
disimpulkan bahwa anak perempuan lebih pemerolehannya berdasarkan gender.
cepat memahami dan lebih aktif Maka tujuan dari penelitian ini adalah
menggunakan bahasa gaul daripada anak untuk mendeskripsikan penggunaan dan
laki-laki. Oleh karena itu, bahasa gaul lebih pemerolehan bahasa gaul pada peserta didik
cepat meluas pada lingkungan peserta didik SD berdasarkan gender.
perempuan. Dalam bahasa gaul unsur yang
METODE PENELITIAN

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 3 (2021) 769-779
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
772
Diyan Suprapti1, Seni Apriliya2, Akhmad Nugraha3
Penggunaan Bahasa Gaul Pada Peserta Didik Sekolah Dasar

Penelitian ini menggunakan pendekatan Dari hasil kuisioner yang dilakukan kepada
kualitatif dengan metode survei. Metode peserta didik kelas VI SDN Sambongpermai
survei berfokus pada data sampel yang mengenai penggunaan bahasa gaul pada
didapat dari angket atau kuisioner. Sehingga peserta didik sekolah dasar serta
metode ini relevan dengan penelitian yang pemerolehannya menunjukkan bahwa
sedang dilakukan dengan memberikan peserta didik sekolah dasar sudah memahami
angket atau kuisioner kepada peseta didik SD makna berbagai kata bahasa gaul dan
untuk menjelaskan dan menemukan menggunakan bahasa gaul tersebut untuk
penggunaan bahasa gaul pada peserta didik berkomunikasi baik di lingkungan sekolah
SD. Dari angket atau kuisioner tersebut maupun masyarakat secara lisan maupun
peneliti akan membahas mengenai tulisan. Dilihat dari 100 bahasa gaul yang di
penggunaan bahasa gaul berdasarkan berikan, keseluruhan peserta didik
kuantitas kata bahasa gaul sesuai dengan memahami dan menggunakan minimal 50%
bentuknya dan bagaimana peserta didik dari bahasa gaul untuk menyampaikan
memperoleh bahasa gaul untuk kemudian informasi atau pendapat ketika
data tersebut dianalisis dan dideskripsikan berkomunikasi dengan temannya. Seperti
sesuai dengan rumusan masalah penelitian. yang dikatakan oleh Setyawati (2014) bahwa
Teknik pengumpulan data dalam “pemakaian bahasa gaul dari generasi ke
penelitian ini adalah teknik angket generasi tidak akan pernah berhenti.”
(kuisioner), langkah pertama yang dilakukan Sehingga bahasa gaul akan terus berkembang
adalah menyiapkan lembar data kuisioner dan digunakan oleh peserta didik sekolah
berisi perbendaharaan kata bahasa gaul yang dasar ketika berada di situasi yang membuat
berjumlah 100 kata di dapat dari . Lembar peserta didik merasa nyaman menggunakan
kuisioner disebar kepada 20 peserta didik bahasa tersebut. Gunawan (2015:60)
laki-laki dan 20 peserta didik perempuan menyatakan bahwa “situasi yang tidak resmi
kelas VI SDN Sambongpermai melalui google akan memunculkan suasana penggunaan
formulir. Pada lembar berikutnya, peserta bahasa yang tidak resmi.” Adapun bentuk
didik menjawab lima pertanyaan mengenai bahasa gaul yang digunakan oleh peserta
keaktifan peserta didik menggunakan media didik sekolah dasar yakni:
elektronik untuk mendapatkan hasil 1. Bahasa Gaul Bentuk Kata Ganti
pemerolehan bahasa gaul. Bentuk kata ganti dalam bahasa gaul
digunakan untuk menggantikan nama orang
HASIL DAN PEMBAHASAN

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 3 (2021) 769-779
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
773
Diyan Suprapti1, Seni Apriliya2, Akhmad Nugraha3
Penggunaan Bahasa Gaul Pada Peserta Didik Sekolah Dasar

terdiri atas kata ganti bentuk tunggal sesuatu. Sedangkan bentuk serapan yang
maupun jamak (Norma, 2020:77). Digunakan digunakan oleh peserta didik perempuan
oleh peserta didik ketika akan memanggil yakni kata fiks. Kata fiks merupakan serapan
lawan bicaranya. Terdapat satu bahasa gaul dari kata fix, yang maknanya dalam bahasa
bentuk kata ganti yang digunakan peserta Inggris berarti merapihkan sedangkan dalam
didik laki-laki sekolah dasar yakni kata gua. bahasa Indonesia artinya menunjukkan
Sedangkan pada peserta didik perempuan sebuah kepastian atau pasti. Digunakan
sekolah dasar terdapat dua bahasa gaul ketika peserta didik memberikan kepastian.
bentuk kata ganti bahasa gaul yang paling 3. Bahasa Gaul Bentuk Pemenggalan
sering digunakan yakni gua dan lu. Bentuk pemenggalan pada bahasa gaul
Kata gua yang digunakan oleh peserta merupakan pembentukan kata yang didapat
didik laki-laki dan perempuan merupakan dari proses pemendekan dengan
kata ganti tunggal orang pertama yaitu “saya mengekalkan salah satu bagian depan atau
atau aku.” Lalu pada kata lu yang digunakan belakang (Kridalaksana, 2008:178).
oleh peserta didik perempuan merupakan Pada peserta didik laki-laki sekolah dasar
kata ganti tunggal orang kedua yaitu “kamu, terdapat satu bahasa gaul bentuk
engkau atau anda.” Bentuk kata ganti ini pemenggalan yang digunakan oleh 11 dari 20
digunakan ketika peserta didik akan peserta didik yakni kata ntar. Kata ntar
memanggil temannya. berasal dari pemenggalan kata “nanti” atau
2. Bahasa Gaul Bentuk Serapan “sebentar.” Sedangkan pada peserta didik
Bentuk serapan pada bahasa gaul perempuan sekolah dasar terdapat tiga
merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa gaul bentuk pemenggalan yang
bahasa asing terutama bahasa Inggris, digunakan yakni kata ntar, sa ae, gosah. Kata
kemudian ejaannya disesuaikan dengan sa ae berasal dari pemenggalan kata “bisa
pengucapan masyarakat Indonesia (Norma, saja”, dan kata gosah berasal dari
2020:77) pemenggalan kata tidak usah atau gausah.
Bentuk serapan yang digunakan peserta 4. Bentuk Bahasa Gaul Kontraksi
didik laki-laki sekolah dasar yakni kata Bentuk kontraksi pada bahasa gaul adalah
amajing. Kata amajing merupakan serapan proses pemendekatan yang meringkas
dari kata amazing, yang maknanya adalah pembentuk kata dasar atau gabungan
menakjubkan. Biasanya diucapkan ketika pembentuk kata (Kridalaksana, 2008:135).
peserta didik merasa takjub terhadap

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 3 (2021) 769-779
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
774
Diyan Suprapti1, Seni Apriliya2, Akhmad Nugraha3
Penggunaan Bahasa Gaul Pada Peserta Didik Sekolah Dasar

Terdapat satu bahasa gaul bentuk Terdapat dua bahasa gaul bentuk akronim
kontraksi yang digunakan oleh peserta didik yang digunakan oleh peserta didik laki-laki
laki-laki sekolah dasar yakni kata mabar. Kata sekolah dasar yakni OTW dan BACOT. Kata
mabar terbentuk dari pemendekan kata main OTW berasal dari kependekan kata On The
dan kata bareng, lalu digabungkan menjadi Way, lalu digabungkan huruf depan pada
“main bareng.” Kata tersebut digunakan kata tersebut dimana huruf O dari kata On,
ketika peserta didik mengajak lawan huruf T dari kata The dan huruf W dari kata
bicaranya untuk bermain bersama, biasanya Way. Kata tersebut memiliki makna dalam
ketika mereka bermain game. Sedangkan perjalanan. Digunakan peserta didik ketika
pada peserta didik perempuan sekolah dasar, akan berangkat ke suatu tempat. Kata BACOT
terdapat empat bahasa gaul bentuk kontraksi berasal dari kependekatan kata Bad Attitude
yang paling sering digunakan yakni gaje, of Control Tongue, lalu digabungkan huruf
caper, baper, dan mabar. Kata gaje terbentuk depan pada kata tersebut dimana huruf B
dari pemendekatan kata tidak/enggak dan dari kata Bad, huruf A dari kata Attitude,
kata jelas, lalu digabungkan menjadi “tidak huruf C dan O dari kata Control, huruf T dari
jelas” atau enggak jelas. Kata gaje digunakan kata Tongue. Kata tersebut memiliki makna
ketika peserta didik melihat seseorang seseorang yang berucap tanpa bisa
dengan perilaku atau ucapan yang tidak jelas mengontrol perkataannya sehingga
atau aneh. Kata baper terbentuk dari menyakiti orang lain. Digunakan oleh peserta
pemendekan kata bawa dan kata didik kepada seseorang yang berkata
perasaan,lalu digabungkan menjadi “bawa seenaknya.
perasaan.” Kata baper digunakan oleh Pada peserta didik perempuan sekolah
peserta didik ketika lawan bicaranya mudah dasar terdapat tiga bahasa gaul bentuk
merasa kesal atau sedih karena sebuah akronim yang digunakan yakni BTW, DOI dan
perkataan. OTW. Kata BTW berasal dari kependekan
5. Bentuk Bahasa Gaul Akronim kata By The Way, lalu digabungkan huruf
Bentuk akronim pada bahasa gaul adalah depan pada kata tersebut, dimana huruf B
kependekan dari beberapa kata yang berupa dari kata By, huruf T dari kata The, dan huruf
gabungan huruf atau suku kata atau bagian W dari kata Way. Kata tersebut memiliki
yang ditulis dan dilafalkan makna ngomong-ngomong. Digunakan oleh
(Kridalaksana,2008:5). peserta didik saat ingin mengubah topik
pembicaraan atau bisa juga digunakan saat

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 3 (2021) 769-779
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
775
Diyan Suprapti1, Seni Apriliya2, Akhmad Nugraha3
Penggunaan Bahasa Gaul Pada Peserta Didik Sekolah Dasar

baru teringat akan suatu hal yang ingin menggunakan kata ini untuk memanggil
disampaikan atau ditanyakan kepada lawan teman yang lebih tua.
bicara. Kata DOI berasal dari kependekan 7. Bahasa Gaul Bentuk Kreatif
kata “Dia Orang Istimewa”, lalu digabungkan Berbeda dengan bentuk lainnya yang
huruf depan pada kata tersebut, dimana memiliki sebuah pola atau aturan, bentuk
huruf D dari kata “Dia”, huruf O dari kata kreatif ini berkembang dari kekreatifan
“Orang”, dan huruf I dari kata “Istimewa”. masyarakat di lingkungan sekitar. Bahasa
Kata tersebut memiliki makna sebagai kata gaul bentuk kreatif terbentuk dari bahasa
panggilan kepada seseorang yang istimewa. Indonesia atau bahasa daerah yang
Digunakan oleh peserta didik ketika pengucapan atau penulisannya dibuat secara
menunjukkan orang yang di anggap istimewa. spontan namun tetap memiliki makna
6. Bahasa Gaul Bentuk Inversi (Norma, 20202:78).
Bahasa gaul bentuk inversi merupakan Terdapat lima bahasa gaul bentuk kreatif
pembalikkan huruf dari sebuah kata, dibalik yang digunakan oleh peserta didik laki-laki
dari huruf belakang ke huruf depan baik kelas VI sekolah dasar yakni kata anjay,
secara pengucapan maupun penulisan ngakak, sotoy, receh dan cabut. Kata anjay
(Norma, 2020:78). digunakan oleh perta didik ketika merasa
Terdapat satu bahasa gaul bentuk inversi kagum atau terkesima terhadap sesuatu yang
yang digunakan oleh peserta didik laki-laki dimiliki oleh lawan bicaranya, seperti “anjay
sekolah dasar yakni kata kuy. Kata kuy keren banget sepatu kamu” kata anjay
berasal dari pembalikan kata “yuk.” Dapat tersebut memiliki makna sebagai sebuah
dimaknai sebagai kata ajakan. Digunakan pengungkapan rasa kagum terhadap sepatu
oleh peserta didik ketika mengajak seseorang yang dimiliki oleh lawan bicaranya. Lalu kata
untuk pergi ke suatu tempat atau mengajak ngakak, kata ini digunakan peserta didik
untuk mengerjakan sesuatu. Sedangkan pada untuk menunjukan bahwa ia sedang tertawa
peserta didik perempuan sekolah dasar terbahak-bahak akibat sesuatu yang menurut
terdapat dua bahasa gaul bentuk inversi yang peserta didik lucu, seperti “ngakak banget
digunakan yakni kata kuy, dan ngab. Kata filmnya” kata ngakak tersebut menunjukkan
ngab berasal dari pembalikkan kata “bang.” bahwa peserta didik sedang tertawa
Kata bang digunakan untuk memanggil dikarenakan film. Kata sotoy, kata ini
seorang laki-laki yang lebih tua. Peserta didik digunakan oleh peserta didik untuk
memberitahu bahwa lawan bicaranya sok

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 3 (2021) 769-779
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
776
Diyan Suprapti1, Seni Apriliya2, Akhmad Nugraha3
Penggunaan Bahasa Gaul Pada Peserta Didik Sekolah Dasar

tahu atau belagu karena banyak bicara untuk memuji wajah seseorang. Kata ngadi-
padahal yang ia ucapkan belum tentu benar. ngadi, kata ini berasal dari kata mengada-
Kata receh, kata ini digunakan oleh peserta ngada yang artinya meragukan ucapan
didik ketika ia merasa bahwa lawan bicaranya seseorang.
mudah tertawa atau selera humornya Berdasakan bentuk bahasa gaul dan
rendah. Biasanya kata ini digunakan sebagai kuantitas penggunaannya oleh peserta didik
sebuah gurauan. Kata cabut, kata ini laki-laki dan perempuan, bentuk kreatif
digunakan ketika peserta didik akan pergi menjadi yang paling banyak di gunakan oleh
dari suatu tempat. Misal ia sedang berada peserta didik sekolah dasar. Bentuk kreatif
dikelas lalu jam istirahat, ia bisa mudah di pahami karena berkembang dari
menggunakan kata cabut ketika ingin pergi bahasa Indonesia atau bahasa daerah yang
ke kantin seperti “cabut ke kantin ah”. memiliki makna lain dan di pahami oleh yang
Terdapat sepuluh bahasa gaul bentuk menggunakannya, sehingga bahasa gaul
kreatif yang paling sering digunakan oleh bentuk kreatif menjadi lebih dekat dengan
peserta didik perempuan yakni anjay, kehidupan peserta didik sekolah dasar dan di
ngakak, meninggoy, yoi, kaga, receh, garing, gunakan untuk berkomunikasi. Bentuk-
gas, cantip, dan ngadi-ngadi. Kata bentuk bahasa gaul ini menandakan adanya
meninggoy, kata ini berasal dari kata kreativitas peserta didik sekolah dasar dalam
“meninggal”, biasanya digunakan oleh menciptakan varian bahasa yang menunjang
peserta didik sebagai gurauan jika merasa ekspresi perasaan, pikiran dan cara peserta
capek atau saat merasa lelah, bisa dalam didik mengidentifikasi dirinya. Bentuk bahasa
konteks positif atau negatif. Kata yoi, kata ini yang rumit, kaku dan keformalan akan
digunakan oleh peserta didik sebagai kata menimbulkan sebuah komunikasi yang
ganti “iya.” Kata kaga, kata ini digunakan berjarak (Zein, 2018:244). Sehingga bahasa
oleh peserta didik sebagai kata ganti “tidak gaul menjadi salah satu kekreativan peserta
atau enggak”. Kata garing, kata ini diucapkan didik dalam mencari kenyamanan untuk
peserta didik ketika lawan bicaranya sedang berkomunikasi. Bentuk bahasa gaul yang
melucu namun dirasa tidak lucu sama sekali. terbentuk juga sebagai sebuah penyamaran
Kata gas,kata ini memiliki makna yang sama makna sehingga dibuat agar lebih mudah
seperti kata otw dan cabut yakni pergi atau diucapkan dan dimengerti oleh peserta didik
berangkat. Kata cantip, kata ini berasal dari sekolah dasar. Selain untuk penyamaran
kata cantik yang diucapkan oleh peserta didik makna dan sebuah kekreativan dalam

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 3 (2021) 769-779
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
777
Diyan Suprapti1, Seni Apriliya2, Akhmad Nugraha3
Penggunaan Bahasa Gaul Pada Peserta Didik Sekolah Dasar

mengungkapkan perasaan, bahasa gaul juga maupun tulisan. Kehadiran bentuk bahasa
merupakan sebuah jati diri. Peserta didik gaul dilingkungan sekolah tidak lepas dari
yang menggunakan bahasa gaul akan teman dan lingkungan pergaulan serta
mencerminkan karakteristinya (Setyawati, aktivitas media sosial (Norma,2020:79).
2018:8) Adapun aspek pemerolehan bahasa gaul
Dilihat dari kuantitas penggunaan kata pada peserta didik sekolah dasar yakni:
pada bahasa gaul peserta didik perempuan 1. Media sosial
sekolah dasar lebih aktif menggunakan Di zaman sekarang, media elektronik
bahasa gaul untuk berkomunikasi di menjadi sebuah teknologi yang sangat dekat
bandingkan peserta didik laki-laki. Banyak dengan masyarakat terutama penggunaan
bahasa gaul yang digunakan oleh peserta alat komunikasi handphone. Dari hasil
didik perempuan namun tidak digunakan penelitian, peneliti menemukan peserta didik
oleh peserta didik laki-laki seperti kata sekolah dasar lebih aktif menggunakan
garing. Peserta didik perempuan handphone daripada media elektronik
menggunakan kata tersebut untuk lainnya dengan jangka waktu selama kurang
memberitahu bahwa lawan bicaranya tidak lebih 6 jam. Dimana menghabiskan
lucu namun bahasa gaul tersebut tidak seperempat hari untuk bermain handphone.
digunakan oleh peserta didik laki-laki. Dari handphone, peserta didik dengan
Pernyataan tersebut sejalan dengan mudah mengakses media sosial seperti
pendapat Diane Halpern yang menyatakan youtube, whatsapp dan yang sedang banyak
bahwa “anak perempuan lebih sukses dalam di gunakan oleh anak-anak hingga orang
seni berbahasa”. Sehingga, peserta didik dewasa adalah tiktok.
perempuan lebih banyak menggunakan kata 2. Lingkungan
dalam bahasa gaul. Begitu pula Dalam penelitian ini, 80% peserta didik
perkembangan bahasa gaul tiap peserta didik banyak berkomunikasi dengan teman sebaya,
akan berbeda-beda. dimana mereka mempunyai pengalaman
Bahasa gaul yang digunakan oleh peserta yang sama dalam memperoleh bahasa salah
didik tidak terlepas dari pengaruh satunya bahasa gaul. Sehingga pemerolehan
lingkungannya. Bahasa gaul terus bahasa gaul lebih mudah ketika peserta didik
berkembang dan bertahan lama karena berkomunikasi dengan teman sebaya.
digunakan secara aktif terutama pada Berdasarkan aspek penerolehan tersebut
peserta didik sekolah dasar baik secara lisan dengan beragam etnis yang menggunakan

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 3 (2021) 769-779
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
778
Diyan Suprapti1, Seni Apriliya2, Akhmad Nugraha3
Penggunaan Bahasa Gaul Pada Peserta Didik Sekolah Dasar

media sosial menyebabkan banyak


munculnya bahasa gaul dan pertukarannya SIMPULAN
semakin mudah (Norma, 2020:79). Oleh Berdasarkan hasil penelitian dan
sebab itu, media sosial sangat berpengaruh pembahasan dalam penelitian ini, dapat
terhadap pemerolehan bahasa gaul peseta disimpulkan bahwa peserta didik sekolah
didik. Bahasa gaul tidak memandang ragam dasar sudah menguasai banyak kata dari
budaya dan etnis. Dengan kata lain, alat-alat berbagai bentuk bahasa gaul dan
komunikasi dianggap telah menjadi sarana menggunakan bahasa gaul dalam
penyebaran bahasa gaul yang paling efektif berkomunikasi baik di lingkungan sekolah
dan efisien (Zein, 2018:244). Semakin banyak maupun masyarakat. Dapat disimpulkan juga
bahasa gaul yang berkembang di lingkungan peserta didik perempuan lebih aktif
sosial dan meluas melalui media sosial lalu di menggunakan bahasa gaul daripada peserta
pahami oleh peseta didik, maka akan didik laki-laki. Untuk pemerolehan bahasa
bertambah kuantitas kata bahasa gaul yang gaul baik peserta didik laki-laki maupun
dipahami dan kemampuan peserta didik perempuan memiliki aspek yang sama yakni
dalam menggunakan bahasa gaul menjadi melalui penggunaan media sosial dan
semakin aktif. pengaruh lingkungan.
Sebagai manusia yang hidup bersosialisasi
DAFTAR PUSTAKA
selain menggunakan media sosial tentunya
Arends, Richard I. (2013). Belajar untuk
akan banyak berkomunikasi dengan
Mengajar, Learning to Teach. Jakarta:
lingkungan sekitar termasuk peserta didik
Salemba Humanika.
sekolah dasar. Peserta didik sekolah dasar
Budiwiyanto, A. (2017). Bahasa Gaul dalam
sedang mencari jati diri dengan banyak
Perspektif Teori Strukturasi Anthony
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Di
Giddens [Online]. Diakses dari:
lingkungan sekolah maupun masyarakat
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/l
pemakaian bahasa gaul oleh peserta didik
amanbahasa/artikel/2795/bahasa-gaul-
menjadi lebih aktif di karenakan memiliki
dalam-perspektif-teori-strukturasi-
lawan bicara yang juga menggunakan bahasa
anthony-giddens
gaul. Bahasa yang menarik perhatian bagi
Gunawan, F. (2015). Implikasi Penggunaan
peserta didik akan menambah semangat
Bahasa Gaul Terhadap Pemakaian
peserta didik untuk menjalin komunikasi
Bahasa Indonesia di Kalangan Siswa
dengan lawan bicaranya.

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 3 (2021) 769-779
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
779
Diyan Suprapti1, Seni Apriliya2, Akhmad Nugraha3
Penggunaan Bahasa Gaul Pada Peserta Didik Sekolah Dasar

SMAN 3 Kendari. Al-Izzah: Jurnal Hasil- Sunarto,A., Hartono,A. (2006).


Hasil Penelitian, 8(1),56-72 Perkembangan Peserta Didik.
Irfan, M., Nuhmah, D. S., Permatasari, A. W., Jakarta:PT.Asdid Mahasatya.
& Kuntarto, E. (2020). Perkembangan Tarigan, H. (1985). Pengajaran Gaya Bahasa.
Bahasa Anak: Studi Kasus Komunikasi Bandung:Penerbit Angkasa.
Antarsiswa di Sekolah Dasar. Theodora, N. (2013) Studi Tentang Ragam
Repository Unja. Bahasa Gaul di Media Elektronika Radio
Ismiyati. (2011). Bahasa Prokem di Kalangan pada Penyiar Memora-Fm Manado.
Remaja Kota Gede (Skripsi). Sarjana, Journal Acta Diurna. 2(1) : 1-11.
Universitas Negeri Yogyakarta: Yana, A. (2018). Kosakata Bahasa Gaul Siswa
Yogyakarta. Sekolah Dasar Kelas Tinggi. Jurnal
Kridalaksana, H. (2008) Kamus Linguistik Edisi Hanayani PGS FIP, 9(1).
Keempat. Jakarta:PT.Gramedia Zein, D., Wagiati, W. (2018). Bahasa Gaul
Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik. Kaum Muda Sebagai Kreativitas
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Linguistis Penuturnya pada Media
Norma, N. Penggunaan Bahasa Gaul dalam Sosial di Era Teknologi dan Informasi.
Komunikasi Lisan di Lingkungan SMA Jurnal Sosioteknologi, 17(2), 236-245.
Negeri 7 Palu. BAHASA DAN SASTRA,
5(4).
Nurhasanah, N. (2014). Pengaruh Bahasa
Gaul Terhadap Bahasa Indonesia.
Forum Ilmiah. 11(1), 15-21.
Oetomo, D. (2002). Indonesia Tanda yang
Retak. Jakarta: Wedatama Widya
Sastra.
Sahertian, D. (2003). Kamus Bahasa Gaul.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Setyawati, N. (2014). Pemakaian Bahasa Gaul
dalam Berkomunikasi di Jejaring Sosial.
Sasindo,2(2 Agustus).

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 3 (2021) 769-779
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved

You might also like