You are on page 1of 10

Jurnal Kultur Vol. 2 No. 2 (Juli 2023) Hal.

129-138

JURNAL KULTUR
http://jurnalilmiah.org/journal/index.php/kultur

Analisis Pengaruh Bahasa Prokem terhadap Tingkatan Keakraban


Mahasiswa FIS UNNES

Della Oktavia1, Tia Apriliyawanti2, Nuqila Bunga Nazwa Junirmala 3,


Nerisa Anggun Pratiwi4, Vania Aurellia Harinda Artamevia 5
1,2,3,4,5 Pendidikan
Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang
Dellaoktavia319@gmail.com1, apriliatia87@gmail.com2, nuqilabunga@gmail.com3,
nerisaanggun2093@gmail.com4, vaniasayangsemua@gmail.com5

Abstract
Indonesian became a unifying nation, but over time it began to be replaced and slang languages appeared,
which have the same function as a means of communication. As a result of the influence of globalization,
various forms of language are affected as a more complex communication system. . The use of the slang
language itself is often used by teenagers, including students, and it becomes a daily routine. Slang is a non-
formal language adapted from several languages, especially Indonesian. Thus, slang does not have a clear
framework. Slang is easy to spread because of technological advances, especially among those who really like
technology. It can spread so fast, especially the use in social media and everyday life. This study aims to
analyze the effect of slang on the level of familiarity of UNNES FISstudents. The author uses data collection
with a qualitative descriptive method with the theory used is symbolic interaction. The object of this study is
a pragmatic approach. In this approach, the authors hope that readers will not misunderstand in using
language as an effective medium of communication. Data collection techniques using Google Form. The
results of the study prove that the use of slang among FIS UNNES students is a form of routine from some
informants
Keywords: communication,identity, media, students,slang

Abstrak
Bahasa Indonesia menjadi pemersatu bangsa, namun berjalanya waktu mulai tergantikan dan munculah
bahasa prokem, memiliki fungsi yang sama sebagai alat komunikasi, Akibat pengaruh globalisasi
mempengaruhi berbagai bentuk bahasa sebagai sistem komunikasi yang lebih kompleks saat ini penduduk
Indonesia sedang berada pada sebuah fenomena terkikisnya identitas bahasa kesatuan. Pengguna .bahasa
prokem itu sendiri sering digunakan oleh para remaja termasuk kalangan mahasiswa dan menjadi rutinitas
keseharian. Bahasa prokem merupakan bahasa nonformal yang diadaptasi dari beberapa bahasa, terutama
Bahasa Indonesia. Sehingga, bahasa prokem tidak memiliki kerangka yang jelas. Bahasa prokem mudah
menyebarluas karena adanya kemajuan teknologi terutama di kalangan remaja sangat menyukai teknologi.
Hal ini dapat menyebar begitu cepat, terutama penggunaan di media sosial dan kehidupan keseharian.
Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis pengaruh bahasa prokem terhadap tingkatan keakraban
mahasiswa FIS UNNES. Penulis menggunakan pengumpulan data dengan metode deskriptif kualitatif
dengan teori yang digunakan adalah interaksi simbolik. Objek dalam penelitian ini ialah pendekatan
pragmatik pada pendekatan ini penulis berharap pembaca tidak salah paham dalam menggunakan bahasa
sebagai media komunikasi yang efektif. Teknik pengumpulan data menggunakan Google Form. Hasil
penelitian membuktikan bahwa penggunaan bahasa prokem pada kalangan mahasiswa FIS UNNES
merupakan wujud rutinitas dari seagian informer.
Kata kunci: bahasa prokem, identitas, komunikasi, mahasiswa,media,

1. PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang menjadi simbol persatuan dan
kesatuan bangsa. Sebagai alat komunikasi, bahasa harus memenuhi lima tujuan mendasar, yaitu
ekspresi, informasi, eksplorasi, persuasi, dan kenikmatan (Purnamasari & Wijoyo, 2023) . Gagasan
bahwa bahasa merupakan media manusia untuk melahirkan ekspresi batin yang ingin
disampaikan oleh pembicara kepada orang lain diwujudkan dalam fungsi ekpresi. Fungsi
informasi memerlukan komunikasi ide atau pesan kepada oran lain. Fungsi eksplorasi merupakan
penggunaan kata-kata untuk menggambarkan objek, subjek, dan keadaan. Fungsi persuasi
Received Mei 30, 2023; Revised Juni 2, 2023; Accepted Juli 22, 2023
Analisis Pengaruh Bahasa Prokem terhadap Tingkatan Keakraban
Mahasiswa FIS UNNES

digunakan untuk mengajak pembaca untuk melakukan hal yang sesuai dengan keinginan penulis.
Sedangkan fungsi kenikmatan merupakan bahasa yang digunakan untuk menghibur,
membahagiakan, dan memuaskan. Tanpa bahasa, kita tidak mungkin dapat berkomunikasi,
bersosialisasi, dan berinteraksi dengan orang lain. Selain sebagai alat komunikasi, bahasa
berfungsi sebagai identitas nasional dan pemersatu bangsa. Setiap bangsa memiliki satu bahasa
yang berfungsi sebagai bahasa resmi atau nasional. Bahasa prokem merupakan bahasa nonformal
yang diadaptasi dari beberapa bahasa, terutama
Bahasa Indonesia. Sehingga, bahasa prokem tidak memiliki kerangka yang jelas. Bahasa
prokem lazimnya digunakan di Jakarta pada tahun 1970-an. Seiring berjalannya waktu, bahasa
prokem mengalami perkembangan menyesuaikan dengan keadaan sosial masyarakat. Bahasa
prokem dianggap lebih kekinian dibandingkan bahasa daerah atau bahasa Indonesia. Bagi mereka
yang tidak menggunakan bahasa prokem dipandang sebagai individu yang kontemporer (Fauziah
et al., 2021). Hal ini dapat kita pahami karena bahasa prokem berasal dari kehidupan perkotaan.
salah satu jenis bahasa prokem dapat dikelompokkan sebagai kelompok bahasa gaul yang
menambah keragaman yang digunakan di Indonesia. Remaja cenderung mencari perubahan
bahasa modern di tengah kehidupan yang tetap berpegang pada norma-norma sosial budaya. Hal
ini mereka lakukan agar komunikasi mereka lebih mendalam dan menghindari kebosanan.
Dengan adanya perubahan ini remaja dapat mengikuti hal baru dalam praktik bahasa. Remaja
berusaha untuk mengembangkan sarana komunikasi yang kuat antara satu sama lain sebagai ciri
untuk menentukan kelompok mereka. penggunaan jenis bahasa tertentu dalam situasi saat ini
berfungsi sebagai bukti adanya inovasi dari remaja (Arisandy et al., 2019).
Penggunaan bahasa indonesia mulai tergantikan dengan adanya bahasa prokem. Bahasa
Prokem sering digunakan para remaja, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan, dalam konteks
formal maupun informal, sehingga menyebabkan implementasinya kurang tepat. bahasa prokem
tidak memiliki tatanan yang jelas karena merupakan jenis bahasa yang diadaptasi dari berbagai
bahasa, termasuk bahasa indonesia. Bahasa prokem pada umumnya digunakan sebagai makna
singkatan dan lelucon (Febrianti & Pulungan, 2021). Namun, bahasa prokem juga
mengembangkan istilah aneh dengan asal yang tidak jelas dari waktu ke waktu. Mengingat negara
Indonesia memiliki beragam bahasa yang berfungsi sebagai alat adaptasi dan integrasi sosial.
(Daud et al., 2021) Banyak perubahan yang terjadi di negeri ini, seiring dengan cepatnya laju
globalisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat lagi dihentikan dan
berkembang dengan cepat. Indonesia harus mampu bersaing dengan bangsa lain di era globalisasi
ini. Sumber daya yang tersedia bagi umat manusia harus ditingkatkan agar mampu beradaptasi
dengan cara hidup yang baru. Kaum muda saat ini kurang peduli menggunakan Bahasa Indonesia
yang benar dan semakin menjauh dari identitas bahasa nasional. Bahasa Indonesia memiliki
pengaruh yang signifikan pada semua aspek kehidupan sehari-hari, khususnya komunikasi.
Beberapa orang sering menggunakan Bahasa Indonesia secara tidak tepat untuk berkomunikasi
atau berpartisipasi dalam situasi sosial secara lebih efektif dan nyaman. Oleh karena itu, perlu
adanya kesepakatan penggunaan Bahasa Indonesia untuk memastikan bahwa pelestarian bahasa
dan penilaian yang baik tidak berdampak buruk pada sektor Pendidikan (Syahira et al., 2022).
Penelitian yang sama sebelumnya pernah dilakukan oleh Kartini (2021) dalam artikel
jurnal yang berjudul pergeseran penggunaan Bahasa Indonesia pada saat proses pembelajaran di
kalangan mahasiswa: Analisi Bahasa Prokem. Di dalam artikel ini menggunakan Dengan
menyajikan data secara objektif berupa kata dan kalimat yang terkumpul di lapangan, penelitian
ini menggunakan metodologi deskriptif kualitatif. Selain itu, data tersebut akan mengalami proses
analisis yang meliputi: 1) reduksi data atau proses pengambilan data dari lapangan, 2) pemberian
keterangan atau informasi secara sistematis dan teratur agar nantinya dapat dipahami; 3)
menemukan korelasi, kesamaan, atau kontras dalam data dapat digunakan untuk menyimpulkan
atau memverifikasi data, yang dapat memberikan solusi atas masalah yang diangkat dalam
penelitian ini.
Penelitian Kartini (2021) memiliki persamaan dengan penelitian saat ini yaitu membahas
tentang pengaruh penggunaan bahasa prokem terhadap tingkat keakraban mahasiswa serta
penerapan bahasa prokem dalam percakapan santai baik dalam suasana formal maupun informal.
Sedangkan, perbedaan penelitian ini dengan penelitian Kartini (2021) yaitu, penelitian sebelumnya

130 Jurnal Kultur Vol. 2 No. 2 (Juli 2023)


Analisis Pengaruh Bahasa Prokem terhadap Tingkatan Keakraban
Mahasiswa FIS UNNES

membahas tentang pergeseran penggunaan Bahasa Indonesia pada saat pembelajaran di kalangan
mahasiswa. Penelitian sebelumnya berfokus pada pengaruh penggunaan bahasa prokem dalam
pembelajaran mahasiswa. Selanjutnya, pada penelitian ini membahasa tentang tingkat pengaruh
keakraban mahasiswa FIS UNNES dalam menggunakan bahasa prokem, yang berfokus pada
interaksi dalam penggunaan bahasa prokem dan pengaruhnya dalam tingkat keakraban
mahasiswa.
Sebagai alat komunikasi, bahasa harus memenuhi lima tujuan mendasar, yaitu ekspresi,
informasi, eksplorasi, persuasi, dan kenikmatan. Gagasan bahwa bahasa merupakan media
manusia untuk melahirkan ekspresi batin yang ingin disampaikan oleh pembicara kepada orang
lain diwujudkan dalam fungsi ekpresi. Fungsi informasi memerlukan komunikasi ide atau pesan
kepada oran lain (Mailani et al., 2022). Fungsi eksplorasi merupakan penggunaan kata-kata untuk
menggambarkan objek, subjek, dan keadaan. Fungsi persuasi digunakan untuk mengajak pembaca
untuk melakukan hal yang sesuai dengan keinginan penulis. Sedangkan fungsi kenikmatan
merupakan bahasa yang digunakan untuk menghibur, membahagiakan, dan memuaskan. Tanpa
bahasa, kita tidak mungkin dapat berkomunikasi, bersosialisasi, dan berinteraksi dengan orang
lain (Pratama & Utomo, 2020). Selain sebagai alat komunikasi, bahasa berfungsi sebagai identitas
nasional dan pemersatu bangsa. Setiap bangsa memiliki satu bahasa yang berfungsi sebagai bahasa
resmi atau nasional.
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi tentang penggunaan Bahasa
Indonesia yang mulai tergantikan dengan adanya bahasa prokem yang semakin berkembang.
Bahasa Prokem sering digunakan para remaja, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan, dalam
konteks formal maupun informal, sehingga menyebabkan implementasinya kurang tepat. bahasa
prokem tidak memiliki tatanan yang jelas karena merupakan jenis bahasa yang diadaptasi dari
berbagai bahasa, termasuk bahasa indonesia. Bahasa prokem pada umumnya digunakan sebagai
makna singkatan dan lelucon (Ariesta et al., 2021). Namun, bahasa prokem juga mengembangkan
istilah aneh dengan asal yang tidak jelas dari waktu ke waktu. Mengingat negara Indonesia
memiliki beragam bahasa yang berfungsi sebagai alat adaptasi dan integrasi sosial.
Saat ini banyak remaja yang menghasilkan bahasa prokem yang berasal dari bahasa
inggris. Sehingga orang dewasa terkadang kesulitan untuk memahami bahasa yang digunakan
remaja saat ini. Hal ini berkaitan dengan kepribadiaan remaja yang masih minder dan
mendambakan hal-hal baru. Penggunaan jenis bahasa tertentu dalam situasi saat ini berfungsi
sebagai bukti adanya inovasi dari remaja. Bahasa prokem pada awalnya digunakan oleh para
preman sebagai kode rahasia untuk saling berkomunikasi. Pada akhirnya bahasa prokem juga
mulai dipahami dan diterima oleh masyarakat khususnya di kalangan remaja. Remaja saat ini
sudah banyak yang tidak menggunakan bahasa formal sesuai EYD (Norma, 2020). Mereka
menganggap bahasa formal terlalu kaku karena terkesan baku dan biasanya dipakai pada sistuasi
yang resmi. Dengan menggunakan bahasa formal remaja merasa tidak mendapatkan kenyamanan
ketika berbicara dengan menggunakan bahasa formal. Bahasa prokem digunakan dalam
kehidupan sehari-hari untuk beerkomunikasi maupun mencari informasi yang mereka butuhkan
(Annisa Yasmin & Putri Jasmine, 2022). Penggunaan bahasa Indonesia mengalami perubahasan
akibat terbentuknya bahasa- bahasa prokem. Bahasa prokem saat ini disebut sebagai bahasa sehari-
hari yang mempengaruhi budaya. Perkembangan bahasa prokem sebagai hasil upaya anak muda
untuk menunjukkan eksistensi dari bahasa prokem. Akibat pengaruh globalisasi mempengaruhi
berbagai bentuk bahasa sebagai sistem komunikasi yang lebih kompleks. Cara terbaik untuk
mencapai tujuan komunikasi tergantung dari keterampilan bahasa yang dimiliki. Teknologi dan
media sosial sangat berkontribusi terhadap perkembangan bahasa prokem, terutama di kalangan
remaja yang dikenal sangat menyukai teknologi. Hal ini menjadi alasan utama mengapa bahasa
prokem dapat menyebar begitu cepat, terutama penggunaan di media sosial dan kehidupan
sehari-hari.
Bahasa prokem kini telah menjadi bahasa yang tidak dapat dipisahkan oleh masyarakat.
Dalam kesehariannya, mereka akan sangat senang menggunakan bahasa prokem yang telah
dianggap sebagai bahasa pergaulan yang sangat sesuai dengan jati diri mereka. Kebanyakan para
remaja tidak terlalu menyukai penggunaan bahasa yang terlalu kaku, sehingga mereka akan lebih
senang menggunakan bahasa prokem yang dalam pengucapannya terlihat santai dan dianggap

131 Jurnal Kultur Vol. 2 No. 2 (Juli 2023)


Analisis Pengaruh Bahasa Prokem terhadap Tingkatan Keakraban
Mahasiswa FIS UNNES

lebih kekinian. Dikalangan Universitas, bahasa prokem akan sering kita jumpai karena banyak
mahasiswa yang lebih tertarik menggunakan bahasa prokem. Mahasiswa beranggapan bahwa saat
mereka menggunakan bahasa prokem, mereka akan terlihat keren (Helfika et al., 2021). Dengan
ini, kita sedang berada pada sebuah fenomena terkikisnya identitas Bahasa Indonesia yang mulai
tergantikan oleh perilaku mahasiswa yang memilih menggunakan bahasa prokem. Bahkan,
banyak dari mahasiswa yang memilih menggunakan bahasa prokem dari pada bahasa dari daerah
masing-masing. Dengan menggunakan bahasa prokem, mahasiswa menganggap bahwa mereka
akan lebih cepat untuk bergaul dang akrab dengan teman sebayanya. Karena Bahasa prokem
dianggap lebih kekinian dan cenderung lebih mudah untuk disampaikan dan tidak terkesan kaku
(Sari et al., 2023).
Tujuan dari penelitian ini adalah berfokus pada pengaruh penggunaan bahasa prokem
terhadap interkasi dalam tingkat keakraban mahasiswa. Selanjutnya, untuk mengidentifikasi
pergeseran Bahasa Indonesia terhadap adanya penggunaan bahasa prokem yang semakin meluas.
Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan informasi terhadap dampak dari penggunaan
bahas prokem di lingkungan kampus serta mengetahui banyak kosakata baru yang muncul dari
bahasa prokem dan cenderung kasar. Berdasarkan penelitian yang kami lakukan, ditemukan
beberapa fakta baru yaitu dalam penggunaan bahasa gaul terkini sering ada penambahan kosa
kata Bahasa Inggris, misalnya “btw kita mau makan dimana?”, hal ini tentu jauh dari penggunaan
tata bahasa yang benar. Namun di masa kini banyak sekali kita temui penggunaan Bahasa seperti
contoh diatas. Walaupun penggunaan bahasa seperti contoh adalah hal yang salah, namun banyak
orang yang menggunakan percampuran bahasa dengan dalih keakraban. Selain digunakan dalam
bahasa sehari-hari, penggunaan bahasa yang sering di campur dengan bahasa asing terlebih
Bahasa Inggris juga sering ditemui di media social, baik ranah kecil ataupun luas. Hal ini tentu
berbeda jauh dengan tahun-tahun sebelumnya, yang mana bahasa prokem hanya digunakan oleh
kalangan tertentu, sebagai contoh sekelompok preman menggunakan bahasa prokem sebagai kode
untuk komunikasi (Nurahman & Purwaka, 2021).
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu pemahaman tentang
penggunaan bahasa prokem nampak tidak menimbulkan masalah, namun penggunaan bahasa
prokem secara terus-menerus tentu akan melunturkan kebiasaan penggunaan tata bahasa secara
baik dan benar. Untuk itu perlu dilakukan beberapa strategi agar generasi muda tetap dapat
mengetahui dan menguasai penggunaan tata bahasa yang benar (Utomo et al., 2019). Salah satunya
adalah dengan tetap menggunakan bahasa baku sesuai dengan situasi yang ada. Dengan tetap
menggunakan tata bahasa yang benar, diharapkan agar tata Bahasa Indonesia yang benar tidak
luntur dan hilang jika disandingkan dengan bahasa prokem yang semakin gencar belakangan ini
(Syahputra et al., 2022). Dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
perkembangan bahasa prokem dikalangan mahasiswa serta bagaimana bahasa prokem dapat
mempengaruhi tingkat keakraban antar mahasiswa.
Mahasiswa pastinya ingin memiliki relasi yang lebih luas, sehingga mereka menggunakan
Bahasa prokem agar mempermudah untuk meningkatkan keakraban diantara mahasiswa. Dengan
menggunakan bahasa prokem, lingkaran pertemanan mereka akan semakin luas. Karena, banyak
dijumpai bahwa pergaulan mereka tidah hanya pada satu daerah saja.Mahasiswa merupakan
orang yang paling kreatif dan mayoritas mudah jenuh dengan hal yang tidak berkembang (Sari et
al., 2023). Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian tentang penggunaan bahasa prokem di
area kampus. Masalah ini juga mempengaruhi bagaimana Bahasa Indonesia digunakan oleh
mahasiswa. Mereka sering mencari kesempatan untuk mengasah keterampilan bahasa mereka dan
mayoritas lebih menggunakan bahasa prokem untuk berkomunikasi untuk meningkatkan suasana
agar lebih akrab. Bahasa prokem dianggap sebagai bentuk komunikasi yang paling efisien bagi
mereka dan sifat yang dimiliki oleh sekelompok mahasiswa. Mereka mengembangkan struktur
bahasa unik yang lebih berbeda dari bahasa sebelumnya. karena luasnya ragam bahasa yang
digunakan interaksi terasa lebih natural, personal serta tidak kaku. Walaupun penggunaan bahasa
prokem nampak tidak menimbulkan masalah, namun penggunaan bahasa prokem secara terus-
menerus tentu akan melunturkan kebiasaan penggunaan tata bahasa secara baik dan benar. Untuk
itu perlu dilakukan beberapa strategi agar generasi muda tetap dapat mengetahui dan menguasai
penggunaan tata bahasa yang benar. Salah satunya adalah dengan tetap menggunakan bahasa

132 Jurnal Kultur Vol. 2 No. 2 (Juli 2023)


Analisis Pengaruh Bahasa Prokem terhadap Tingkatan Keakraban
Mahasiswa FIS UNNES

baku sesuai dengan situasi yang ada. Dengan tetap menggunakan tata bahasa yang benar,
diharapkan agar tata Bahasa Indonesia yang benar tidak luntur dan hilang jika disandingkan
dengan bahasa prokem yang semakin gencar belakangan ini. Dengan itu, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana perkembangan bahasa prokem dikalangan mahasiswa serta
bagaimana bahasa prokem dapat mempengaruhi tingkat keakraban antar mahasiswa ( Sugiawan
& Abdurohim, 2022).

2. METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis menggunakan deskriptif kualitatif. Telah
dijelaskan oleh (Wirartha, 2006: 155) bahwa analisis deskriptif kualitatif ialah sebuah metode
penelitian kerja lapangan yang dilakukan dengan cara menganalisis, memberikan gambaran, dan
menyimpulkan bermacam-macam kondisi dan situasi dari berbagai data yang telah dikumpulkan,
baik berwujud hasil wawancara atau pengamatan langsung terhadap masalah yang dijumpai
selama observasi. Berkenaan dengan konsep tersebut, adapun data yang terkumpul dalam
observasi ini terkategorisasi menjadi dua jenis, yakni data primer dan sekunder (Assyakurrohim
et al., 2022). Terkait dengan pengumpulan data primer dihimpun dan diolah berdasarkan hasil
kuesioner yang disebarluaskan melalui platform media sosial yang terkumpul sebanyak 26
responden. Adapun data sekunder yang menjadi acuan penelitian ini merupakan himpunan dari
deskripsi-deskripsi terdahulu mengenai pengaruh penggunaan bahasa prokem dalam
membangun keakraban antar mahasiswa (H. Amri Amir, dkk, n.d.).
Telah dijelaskan oleh (Wahyudi Siswanto, 2008;181-1910 bahwa analisis pendekatan
pragmatik ialah sebuah metode penelitian dengan kajian sastra yang melibatkan kajian peranan
pembaca dalam menerima, memahami, serta menghayati karya sastra. Dalam metode ini pembaca
memiliki peran yang sangat penting untuk menentukan sebuah karya yang merupakan karya
sastra atau bukan. Pendekatan ini cenderung menilai dari segi karya sastra berdasarkan
keberhasilan atau tidak berhasilnya pencapaian tujuan bagi pembaca.
Sebelum melakukan penelitian kami melakukan pengumpulan data melalui kerangka
teori dan gagasan informasi. Dengan tujuan supaya kami memiliki gambaran saat melakukan
penelitian, pengumpulan data tersebut sangat membantu dan berguna untuk menyusun rumusan
masalah. Kemudian rumusan masalah dikembangkan menjadi beberapa intrumen pertanyaan
yang akan diajukan kepada narasumber. Dengan tujuan untuk memperoleh data yang konkrit atau
empiris obyektif dari lapangan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan Bahasa prokem atau bahasa slang merupakan salah satu jenis bahasa yang
tercipta karena adanya pengembangan dari berbagai macam bahasa, termasuk Bahasa Indonesia.
Sehingga bahasa prokem tidak memiliki kerangka tertentu. Istilah terjemahan, singkatan, dan
lelucon sering digunakan dalam bahasa gaul. Namun, bahasa gaul juga menciptakan kata-kata
baru yang asal-usulnya tidak jelas (Fibria & Sugeng Widiarto, 2022). Bahasa prokem sering
digunakan oleh mahasiswa untuk berkomunikasi antara satu sama lain. Hal ini dimaksudkan agar
mahasiswa dapat mengekspresikan diri dengan bahasa uniknya masing-masing. Bahasa prokem
memiliki keunikan tersendiri di kalangan mahasiswa, misalnya cenderung singkat, terlihat
bersemangat, dan kata yang digunakan belum pernah ada sebelumnya. Kata yang agak panjang
akan dipersingkat melalui proses morfologis atau diganti dengan kata- kata yang lebih pendek.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan semakin hari semakin tergeser oleh adanya Bahasa
prokem sebagai bahasa pergaulan yang sangat sering digunakan. Banyak mahasiswa beranggapan
bahwa bahasa prokem memudahkan kita dalam berkomunikasi. Mahasiswa ada yang
berpendapat bahwa bahasa prokem dapat menyatukan banyak perbedaan dari berbagai daerah.
Di zaman sekarang ini, penggunaan bahasa formal oleh remaja dianggap aneh, karena bahasa
formal akan terkesan kaku jika digunakan dalam percakapan sehari-hari. Penggunaan Bahasa
prokem di daerah perkotaan akan dianggap sebagai hal yang wajar namun, di daerah pedesaan

133 Jurnal Kultur Vol. 2 No. 2 (Juli 2023)


Analisis Pengaruh Bahasa Prokem terhadap Tingkatan Keakraban
Mahasiswa FIS UNNES

penggunaan Bahasa prokem ini akan dianggap sebagai suatu hal yang baru mereka dengar
(Amaliah & Putera, 2021).
Dalam dunia perkuliahan, pastinya kita tidak hanya bertemu dengan teman satu daerah
saja. Mahasiswa akan bertemu dengan teman dari daerah lain, sehingga mereka memiliki
keinginan untuk menambah relasi pertemanan di dalam universitas. Mereka akan memilih
menggunakan bahasa prokem untuk berkomunikasi daripada menggunakan Bahasa Indonesia.
Menggunakan bahasa prokem dianggap lebih santai dan akan lebih mudah untuk mengakrapkan
diri dengan orang baru. Sedangkan saat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar akan
terkesan kaku dan formal. Ada beberapa mahasiswa yang berpendapat bahwa, bahasa prokem
memang menciptakan suasana yang santai saat berkomunikasi namun, alangkah baiknya apabila
kita dapat melihat situasi terlebih dahulu kapan kita dapat menggunakan bahasa prokem dan
kapan harus menggunakan bahasa formal (Privana et al., 2021). Bahasa prokem merupakan bahasa
yang sering digunakan oleh para remaja saat ini. Bahasa prokem dianggap sebagai bahasa yang
santai.
Melalui survei yang dilakukan kepada mahasiswa FIS UNNES didapatkan beberapa
informasi tentang pengaruh penggunaan bahasa prokem terhadap keakraban mahasiswa.
Sebagian besar mahasiswa FIS UNNES berpendapat bahwa bahasa prokem sangat mempengaruhi
tingkat keakraban mahasiswa. Mereka beranggapan bahwa penggunaan bahasa prokem lebih bisa
menjalin keakraban diantara sesama dan mengurangi rasa sungkan dalam berkomunikasi dengan
teman. Apalagi bahasa prokem sudah banyak digunakan dikalangan mahasiswa dan mereka akan
lebih mudah mengerti apa yang sedang dibicarakan. Penggunaan bahasa prokem kini semakin
meningkat karena bahasa prokem memiliki kesan yang santai sedangkan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar terkesan kaku dan formal. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan bahasa
prokem dapat digunakan di kondisi yang santai dan digunakan saat dengan teman sebaya.
Kemudian, saat dalam kondisi formal, bahasa prokem tidak akan sesuai karena akan terlihat
kurang sopan. Meskipun Bahasa Indonesia mulai tergeser oleh adanya bahasa prokem, namun
Bahasa Indonesia tidak akan hilang begitu saja. Karena bahasa Indonesia merupakan identitas
bangsa. Bahasa Indonesia akan tetap digunakan oleh mahasiswa walaupun eksistensinya mulai
menurun oleh adanya bahasa prokem. Penggunaan bahasa prokem dikalangan mahasiswa
menjadi hal yang lumrah sebab bahasa prokem dianggap sebagai bahasa yang santai dan kekinian.
Mahasiswa menganggap bahwa bahasa prokem cenderung menjadi bahasa yang selalu mengikuti
perkembangan zaman (Widyawati & Utomo, 2020).
Mahasiswa tentunya ingin mempunyai relasi yang lebih luas, sehingga mereka
menggunakan Bahasa prokem agar mempermudah untuk meningkatkan keakraban diantara
mahasiswa. Dengan menggunakan bahasa prokem, lingkaran pertemanan mereka akan semakin
luas. Karena, banyak dijumpai bahwa pergaulan mereka tidah hanya pada satu daerah
saja.Mahasiswa merupakan orang yang paling kreatif dan mayoritas mudah jenuh dengan hal
yang tidak berkembang (Nelfira & Putri, 2022). Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian
tentang penggunaan bahasa prokem di area kampus. Masalah ini juga mempengaruhi bagaimana
Bahasa Indonesia digunakan oleh mahasiswa. Mereka sering mencari kesempatan untuk
mengasah keterampilan bahasa mereka dan mayoritas lebih menggunakan bahasa prokem untuk
berkomunikasi untuk meningkatkan suasana agar lebih akrab. Bahasa prokem dianggap sebagai
bentuk komunikasi yang paling efisien bagi mereka dan sifat yang dimiliki oleh sekelompok
mahasiswa (Oktapiantama & Utomo, 2021). Mereka mengembangkan struktur bahasa unik yang
lebih berbeda dari bahasa sebelumnya. karena luasnya ragam bahasa yang digunakan interaksi
terasa lebih natural, personal serta tidak kaku. Walaupun penggunaan bahasa prokem nampak
tidak menimbulkan masalah, namun penggunaan bahasa prokem secara terus-menerus tentu akan
melunturkan kebiasaan penggunaan tata bahasa secara baik dan benar. Untuk itu perlu dilakukan
beberapa strategi agar generasi muda tetap dapat mengetahui dan menguasai penggunaan tata
bahasa yang benar. Salah satunya adalah dengan tetap menggunakan bahasa baku sesuai dengan
situasi yang ada. Dengan tetap menggunakan tata bahasa yang benar, diharapkan agar tata Bahasa

134 Jurnal Kultur Vol. 2 No. 2 (Juli 2023)


Analisis Pengaruh Bahasa Prokem terhadap Tingkatan Keakraban
Mahasiswa FIS UNNES

Indonesia yang benar tidak luntur dan hilang jika disandingkan dengan bahasa prokem yang
semakin gencar belakangan ini (Radhiyah, 2021). Dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana perkembangan bahasa prokem dikalangan mahasiswa serta bagaimana
bahasa prokem dapat mempengaruhi tingkat keakraban antar mahasiswa.
Bedasarkan data hasil kuesioner yang telah dilakukan pada mahasiswa FIS UNNES
melalui Google form. Sehingga, diperoleh makna bahasa prokem dari beberapa responden
diantaranya mahasiswa FIS Unnes mendefinisikan Bahasa Prokem sebagai alat komunikasi yang
mereka gunakan pada kehidupan sehari-hari. Mahasiswa juga menyebutkan bahwa Bahasa
prokem merupakan singkatan yang diambil dari Bahasa inggris. Beberapa mahasiswa juga
menyampaikan bahwa penggunaan Bahasa prokem selain bertujuan sebagai alat komunikasi
digunakan untuk mengikuti trend masa kini. Selain itu, mahasiswa mengungkapkan bahwa
Bahasa prokem memiliki pemaknaan yang sama dengan Bahasa Indonesia namun memiliki
perbedaan dalam penulisannya. Dari temuan hasil survei mahasiswa ditemukan bahwa bahasa
prokem telah digunakan oleh seluruh remaja di Indonesia. Pada kenyataanya di zaman sekarang,
bahasa prokem tidak hanya digunakan oleh remaja di kota-kota besar saja, namun untuk remaja
di pedesaan sudah menggunakan bahasa prokem walaupun masih diimbangi dengan bahasa
daerah. Selain itu, kami juga menemukan hal baru dari penggunaan bahasa prokem, ditemukan
pada saat ini penggunaan bahasa prokem tidak hanya digunakan dengan teman sebaya tetapi, saat
berkomunikasi dengan orang yang lebih tua remaja cenderung menggunakan bahasa prokem.
Penggunaan bahasa prokem tidak hanya digunakan dalam interaksi maupun dalam percakapan
sehari- hari namun, mahasiswa FIS UNNES juga menggunakan bahasa prokem di dalam lingkup
akademik, misalnya saat melakukan presentasi, bertanya kepada dosen, menjawab pertanyaan
dari dosen, serta saat membuat artikel ilmiah. di platform media sosial seperti Whatsapp,
Instagram dan Twitter bahasa prokem menjadi bahasa yang sering digunakan. ragam bahasa
prokem yang digunakan oleh mahasiswa FIS UNNES semakin meluas. Banyak bahasa baru yang
berkembang serta pertumbuhan ini sejalan dengan kemajuan tren sosial. Banyak bahasa baru yang
berkembang, serta pertumbuhan ini sejalan dengan kemajuan teknologi dan informasi. Kemajuan
teknologi saat ini, memudahkan semua orang di berbagai usia untuk mengakses berbagai hal di
media sosial. Media sosial yang semakin berkembang mamiliki dampak positif yaitu memudahkan
para penggunanya dalam mengakses informasi terbaru secara cepat sedangkan, Hasil kuesioner
yang didapat dari beberapa mahasiswa FIS UNNES bahwa media sosial juga memberikan dampak
negatif seperti banyaknya kesalahan dalam penggunaan bahasa yang baik dan benar, banyak
ditemukan di media sosial bahasa yang dipakai oleh kalangan remaja khususnya mahasiswa
cenderung kasar serta tidak sesuai kaidah.
Bahasa prokem merupakan bahasa yang sering digunakan oleh para remaja saat ini.
Bahasa prokem dianggap sebagai bahasa yang santai. Melalui survei yang dilakukan kepada
mahasiswa FIS UNNES didapatkan beberapa informasi tentang pengaruh penggunaan bahasa
prokem terhadap keakraban mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa FIS UNNES berpendapat
bahwa bahasa prokem sangat mempengaruhi tingkat keakraban mahasiswa. Mereka beranggapan
bahwa penggunaan bahasa prokem lebih bisa menjalin keakraban diantara sesama dan
mengurangi rasa sungkan dalam berkomunikasi dengan teman. Apalagi bahasa prokem sudah
banyak digunakan dikalangan mahasiswa dan mereka akan lebih mudah mengerti apa yang
sedang dibicarakan. Penggunaan bahasa prokem kini semakin meningkat karena bahasa prokem
memiliki kesan yang santai sedangkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar terkesan kaku dan
formal. Dari hasil penelitian yang telah didapatkan, Sebagian besar mahasiswa FIS UNNES
menggunakan bahasa prokem unruk berkomunikasi dan meningkatkan interaksi kepada sesama
mahsiswa. Hal ini dilakukan karena sebagian besar mahasiswa FIS UNNES beranggapan bahwa
apabila mereka menggunakan bahasa prokem maka dapat meningkatkan keakraban dengan
mahasiswa lain serta akan memperbanya jangkauan relasi.
Bahasa prokem saat ini semakin hari semakin meningkat. Namun, kata-kata yang
digunakan mengalami peningkatan kosakata yang terus bertambah. Orang-orang cenderung

135 Jurnal Kultur Vol. 2 No. 2 (Juli 2023)


Analisis Pengaruh Bahasa Prokem terhadap Tingkatan Keakraban
Mahasiswa FIS UNNES

menjadi bahasa yang santai serta sangat biasa digunakan di zaman sekarang ini. Bahkan, ada
beberapa bahasa prokem yang cenderung kasar namun masih digunakan dan dianggap sebagai
kosakata yang biasa. Eksistensi bahasa prokem sudah tidak bisa dihindarkan, hal ini dapat terlihat
dari kata-kata singkatan yang seringg digunakan, dimana kata-kata singkatan tersebut merupakan
bahasa baku yang diadaptasi menjadi bahasa prokem. Selain Bahasa Indonesia, bahasa prokem
juga mengadaptasi dari bahasa Inggris, misalnya gws yang berarti get well soon. Dari hasil
kuesioner, didapatkan beberapa informasi yang didapat tentang bahasa prokem yang sering
digunakan oleh mahasiswa FIS UNNES seperti yang terdapat dalam table di bawah ini:

Bahasa Prokem Bahasa Baku


Mbb Maaf baru balas
Japri Jalur pribadi
Gemoy Gemas
Kuy Ayo
Mantul Mantap betul
Negara berflower Negara berkembang
Slebew Tidur nyenyak
Bokap Bapak
Sabi Bisa
Syokap Siapa

4. SIMPULAN DAN SARAN


Bahasa prokem atau merupakan suatu jenis bahasa yang terbentuk karena munculnya
pengembangan beragam macam bentuk bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Sehingga bahasa
prokem tidak memiliki kerangka tertentu. Sehingga, diperoleh makna Bahasa prokem dari
beberapa responden diantaranya mahasiswa FIS Unnes mendefinisikan Bahasa Prokem sebagai
alat komunikasi yang mereka gunakan pada kehidupan sehari-hari. Mahasiswa juga menyebutkan
bahwa Bahasa prokem merupakan singkatan yang diambil dari Bahasa inggris. Bahasa prokem
ialah bahasa yang di gemari oleh para remaja saat ini. Bahasa prokem dianggap sebagai bahasa
yang santai. Mereka akan memilih menggunakan bahasa prokem untuk berkomunikasi daripada
menggunakan Bahasa Indonesia. Menggunakan bahasa prokem dianggap lebih santai dan akan
lebih mudah untuk mengakrapkan diri dengan orang baru. Bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan semakin hari semakin tergeser. Bahasa prokem menjadi bahasa pergaulan yang sangat
sering digunakan. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan bahasa prokem dapat digunakan di
kondisi yang santai dan digunakan saat dengan teman sebaya. Penggunaan bahasa prokem
dikalangan mahasiswa menjadi hal yang lumrah sebab bahasa prokem dianggap sebagai bahasa
yang santai dan kekinian.
Sebagai gen-z tentunya kita harus berbicara yang selarasnya tanpa mengubah kandungan
kaidah kebahasaanya, sesungguhnya dengan kita mengubah ubah bahasa agar divalidasi modis
oleh kalangan remaja membuat sebuah bahasa yang formal menjadi bahasa kaum milenial yang
cara pengucapanya berbeda seperti menggunakan bahasa asing atau bahasa yang disingkat sesuka
hati namun mengandung arti yang sama, seharusnya hal ini di tangani karena minimnya gen-z
menggunakan bahasa yang sesuai oleh KBBI, sebab itu kita sebagai pewaris bangsa harus tetap
menajaga bahasa Indonesia sesuai demgan kaidahnya yang baik dan benar, agar tidak tergeser
oleh kebudayaan lain.

5. DAFTAR PUSTAKA
Amaliah, R., & Putera, Z. F. (2021). Karakteristik Bahasa Prokem pada Masyarakat Dwibahasawan
Madura-Indonesia.
ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pembelajarannya, 4(1), 27–35.
https://doi.org/10.33503/alfabeta.v4i1.1279

136 Jurnal Kultur Vol. 2 No. 2 (Juli 2023)


Analisis Pengaruh Bahasa Prokem terhadap Tingkatan Keakraban
Mahasiswa FIS UNNES

Annisa Yasmin, F., & Putri Jasmine, R. (2022). Eksistensi Bahasa Indonesia Melalui Media Sosial
Untuk Generasi Milenial. Jurnal Multidisiplin Dehasen, 1(3), 135–138.
Ariesta, W., Qoyyimah, A. L. N., & Markhamah, M. (2021). Pergeseran Bahasa Baku: Ragam Bahasa
Elitis dalam Akun Instagram Humor Recehku. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, Dan
Pengajarannya, 4(3), 259–274. https://doi.org/10.30872/diglosia.v4i3.159
Arisandy, D., Rizkika, D. P., & Astika, T. D. (2019). Eksistensi Bahasa Indonesia Pada Generasi
Milenial Di Era Industri 4.0.
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 3(2), 247–251. garuda.ristekbrin.go.id
Asep Purwo Yudi Utomo, Haryadi, Zulfa Fahmy, A. I. (2019). Kesalahan Bahasa pada Manuskrip
Artikel Mahasiswa di Jurnal Sastra Indones. Jurnal Sastra Indonesia, 8(3), 234–241.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi/article/view/36028
Assyakurrohim, D., Ikhram, D., Sirodj, R. A., & Afgani, M. W. (2022). Metode Studi Kasus dalam
Penelitian Kualitatif. Jurnal Pendidikan Sains Dan Komputer, 3(01), 1–9.
https://doi.org/10.47709/jpsk.v3i01.1951
Daud, R. F., Komunikasi, I., Kotabumi, U. M., & Utara, L. (2021). Dampak Perkembangan Teknologi
Komunikasi Terhadap Bahasa Indonesia. Jurnal Interaksi : Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(2),
252–269. https://doi.org/10.30596/interaksi.v5i2.7539
Fauziah, E. R., Safitri, I. N., Rahayu, A. S. W., & Hermawan, D. (2021). Kajian Sosiolinguistik
Terhadap Penggunaan Bahasa Slang Di Media Sosial Twitter. BASINDO : Jurnal Kajian
Bahasa, Sastra Indonesia, Dan Pembelajarannya, 5(2), 150.
https://doi.org/10.17977/um007v5i22021p150-157
Febrianti, Y. F., & Pulungan, R. (2021). Penggunaan Bahasa Gaul Terhadap Eksistensi Bahasa
Indonesia Pada Masyarakat. Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 45.
Fibria, D., & Sugeng Widiarto, D. (2022). Penggunaan Bahasa Gaul Di Sosial Media. Journal
Communication Specialist, 1(2), 179–
186. https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jcs/
Helfika, E., Kuncorowati, D., & Pgri Trenggalek, S. (2021). PENGGUNAAN BAHASA PROKEM
DI KALANGAN MAHASISWA SEMESTER VIII PRODI PBSI STKIP PGRI
TRENGGALEK. In online) DIKLASTRI (Vol. 1, Issue 2).
https://jurnal.stkippgritrenggalek.ac.id/index.php/diklastri
Kartini, Indonesia, B., Prokem, B., & Dosen Muslim Indonesia -Sulawesi Selatan, P. (2021).
Indonesian Journal of Learning Studies Pergeseran Penggunaan Bahasa Indonesia Pada
Saat Proses Pembelajaran di Kalangan Mahasiswa : Analisis Bahasa Prokem.
Mailani, O., Nuraeni, I., Syakila, S. A., & Lazuardi, J. (2022). Bahasa Sebagai Alat Komunikasi
Dalam Kehidupan Manusia.
Kampret Journal, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.35335/kampret.v1i1.8
Norma. (2020). Penggunaan Bahasa Gaul dalam Komunikasi Lisan di Lingkungan SMA Negeri 7
Palu. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 5(4), 70–80.
Nurahman, A., & Purwaka, A. (2021). Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Penggunaan Bahasa
Indonesia Pada Siswa Smp Nusantara Palangkaraya Tahun 2020. Jurnal Pendidikan, 21(2),
92–104. https://doi.org/10.52850/jpn.v21i2.2019
Oktapiantama, H., & Utomo, A. P. Y. (2021). Analisis Tindak Tutur Direktif Pada Film Keluarga
Cemara Karya Yandy Laurens.
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 2(2), 76–87.
https://doi.org/10.19105/ghancaran.v2i2.3271 Pratama, R. K., & Utomo, A. P. Y. (2020).
Analisis Tindak Tutur Ekspresif Dalam Wacana Stand Up Comedy Indonesia Sesi 3
Babe Cabita Di Kompas Tv. Caraka, 6(2), 90. https://doi.org/10.30738/.v6i2.7841
Prima Putri, Y., & Indonesia Padang Jl Khatib Sulaiman Dalam, S. (2022). Bahasa Gaul Remaja Kota
Padang Berdasarkan Jenis Kelamin Ditinjau Dari Bidang Sosiolinguistik. Jurnal
Bahasa,Sastra Dan Pengajaran, 9(1), 1–13.
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/konfiksPermalink/DOI:https://doi.org/10.26
618/jk/7194

137 Jurnal Kultur Vol. 2 No. 2 (Juli 2023)


Analisis Pengaruh Bahasa Prokem terhadap Tingkatan Keakraban
Mahasiswa FIS UNNES

Privana, E. O., Setyawan, A., & Citrawati, T. (2021). Identifikasi Kesalahan Siswa dalam Menulis
Kata Baku dan Tidak Baku pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Pendidikan
Bahasa, 11(1), 22–25. http://ejournal.tsb.ac.id/index.php/jpb/article/view/312
Purnamasari, A. S., & Wijoyo, H. (2023). Analisis Efektifitas Pembelajaran Bahasa Indonesia Di
Perguruan Tinggi Era 5.0. Jotika Journal in Education, 2(2), 50–56.
http://journal.jotika.co.id/index.php/JJE/article/view/82
Radhiyah, I. (2021). Mempertahankan Eksistensi Bahasa Indonesia Dengan Sikap Berbahasa.
Cross-Border, 4(2), 591–605.
Sari, N. M., Siagian, I., Seni, B., & Pgri, U. I. (2023). Dampak Penggunaan Bahasa Gaul yang Menjadi
Bahasa Superior Masyarakat Terhadap Bahasa Indonesia. Jurnal Pendidikan Tambusai,
7(2018), 2596–2600.
Sugiawan, & Abdurohim. (2022). Penggunaan Bahasa Gaul Terhadap Karakter Siswa SMK Negeri
3 Bogor. Inspirasi Dunia: Jurnal Riset Pendidikan Dan Bahasa, 1(4), 148–159.
https://doi.org/10.58192/insdun.v1i4.245
Syahira, A. H., Alfarisy, F., & Br Sinurat, J. E. (2022). Eksistensi Bahasa Indonesia Di Kalangan
Mahasiswa Undip. Jurnal Ilmiah Bina Bahasa, 15(1), 77–86.
https://doi.org/10.33557/binabahasa.v15i1.1573
Syahputra, E., Jannah, M., Fadillah, S. I., & Manurung, S. S. D. (2022). Penggunaan Bahasa
Indonesia Dikalangan Mahasiswa Zaman Modern Melalui Sosial Media. Jurnal
Multidisiplin Dehasen, 1(3), 275–278.
Widyawati, N., & Utomo, A. P. Y. (2020). Tindak Tutur Ilokusi dalam Video Podcast Deddy
Corbuzier dan Najwa Shihab pada Media Sosial Youtube. Jurnal Ilmiah Telaah, 5(2), 16.

138 Jurnal Kultur Vol. 2 No. 2 (Juli 2023)

You might also like