You are on page 1of 7

Terbit online pada laman web jurnal: http://ijtvet.com/index.

php/ijtvet

ijtveT
International Journal of Technology Vocational Education
and Training
Vol. x No. x (20xx) xx - xx ISSN Media Elektronik: XXX-XXXX

PENGGUNAAN BAHASA IDIOLEK MINANG-INDONESIA OLEH


MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEMESTER 5

Faradilla Intan Sari


Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dharmas Indonesia
Email: faradillaintansari@gmail.com

Abstract

Language has a very important function for humans, especially the communication function. Languageis a tool
of social interaction or a tool of human communication. The occurrence of diversity or variety of languages is
not only the speakers who are not homogeneous, but also because the social interaction activities that they do
are very diverse. Every activity requires that language diversity occur. This study aims to describe yhe idiolect
language by the 5th semester Indonesian Language Education Study Program Students. The method used in the
method used by researchers in collecting research data. Based on the explanation above, it can be concluded
that the method used by the researcher in his research is a qualitative method with techniques that reveal clear
facts about the symptoms that exist in a research object without any manipulation in accordance with the state
of the object under study. The results of research on the use of the minang-Indonesian idiolect language by 5 th
semester Indonesia language education language students are researchers finding a problem from interviews
that the resource person said when speaking in Indonesian there are letters that he emphasizes such as the
letter E. Everyday he always communicates with friends using Minang language so when asked to speak
Indonesian a little bit differently, the idolek he uses is still minang idiolek.

Keywords: useof Minang-Indonesian idiolek languge.

Abstrak

Bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia, terutama fungsi komunikasi. Bahasa
merupakan alat interaksi sosial atau alat komunikasi manusia. Terjadinya keragaman atau kevariasian bahasa ini
bukan hanya penuturnya yang tidak homogen, tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan
sangat beragam. Setiap kegiatan memerlukan terjadinya keragaman bahasa itu. Penelitian ini bertujuan
mendeskripsikan kesalahan bahasa idiolek oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5,
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data penelitiannya. Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan oleh
peneliti dalam penelitiannya adalah metode kualitatif dengan teknik yang mengungkapkan fakta yang jelas
tentang gejala-gejala yang ada pada suatu objek penelitian tanpa adanya manipulasi sesuai dengan keadaan dari
objek yang diteliti. Hasil penelitian tentang penggunaan bahasa idiolek minang-indonesia oleh mahasiwa
pendidikan bahasa Indonesia semester 5 adalah peneliti menemukan suatu permasalahan dari hasil wawancara
bahwa narasumber tersebut katika berbicara menggunakan bahasa Indonesia ada huruf yang dia tekankan seperti
huruf E. keseharian dia selalu berkomunikasi dengan teman menggunakan bahasa minang jadi ketika diminta
untuk berbicara bahasa Indonesia agak sedikit berbeda, idiolek yang dia gunakan masih idiolek minang.

Kata Kunci: penggunaan bahasa idiolek minang-indonesia.


1. Pendahuluan menggunakan bahasa itu dalam aspek atau segi
sosial tertentu. Pertama-tama pengetahuan
Bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting sosiolinguistik dapat kita manfaatkan dalam
bagi manusia, terutama fungsi komunikasi. Bahasa berkomunikasi atau berinteraksi. Sosiolinguistik
merupakan alat interaksi sosial atau alat akan memberikan pedoman kepada kita dalam
komunikasi manusia. Dalam setiap kegiatan, berkomunikasi dengan menunjukkan bahasa, ragam
bahasa dapat memberikan informasi yang berupa bahasa atau gaya bahasa apa yang harus kita
pikiran, gagasan, maksud, perasaan maupun secara gunakan jika kita bicara dengan orang tertentu.
langsung. Komunikasi adalah penyampaian pesan
dan maksud dari seseorang kepada orang lain Sosiolinguistik memandang bahasa sebagai
melalui bahasa. Chaer dan Agustina, 2010:61 sistem sosial dan sistem komunikasi, serta
menyatakan,”Timbulnya ragam bahasa atau variasi merupakan bagian dari masyarakat kebudayaan
bahasa disebabkan penutur bahasa dalam tertentu, sedangkan yang dimaksud dengan
masyarakat tutur tidak merupakan kumpulan pemakaian bahasa adalah bentuk interaksi sosial
manusia yang homogen, sehingga wujud bahasa yang terjadi dalam situasi konkret. Dengan
yang konkret, yang disebut parole menjadi tidak demikian, dalam sosiolinguistik bahasa tidak
seragam. Terjadinya keragaman atau kevariasian dilihat secara internal, tetapi dilihat sebagai sarana
bahasa ini bukan hanya penuturnya yang tidak interaksi/ komunikasi di dalam masyarakat.
homogen, tetapi juga karena kegiatan interaksi
sosial yang mereka lakukan sangat beragam. Setiap Bahasa adalah serangkaian bunyi yang
kegiatan memerlukan terjadinya keragaman bahasa mempunyai makna tertentu. Rangkaian bunyi yang
itu. Keragaman ini pun akan bertambah kalau kita kenal sebagai kata, melambangkan suatu
bahasa tersebut digunakan oleh penutur yang konsep. Dalam memberrikan lambang pada suatu
sangat banyak serta dalam wilayah yang sangat konsep tidak sembarangan dalam memberikan
luas.”Variasi bahasa yang timbul karena pemakaian nama kepada suatu objek berdasarkan konvensi
yang berbeda, topik yang dibicarakan berbeda serta atau kesepakatan masyarakat pemakai bahasa itu.
medium pembicaraan yang berbeda. Pemakai Setiap pemakaian bahasa cenderung memiliki
tersebut ialah orang atau penutur bahasa yang kesepakatan masing-masing untuk melambangkan
bersangkutan. Variasi bahasa yang didasarkan pada konsep yang dialaminya. Manusia mengumpulkan
pemakainya disebut dialek. Berdasarkan uraian di lambang-lambang tersebut sebagai suatu
atas, dikorelasikan dengan masalah penelitian yang perbendaharaan kata, perbendaharaan kata apapun
akan diteliti yaitu mengenai bahasa seseorang atau pada hakikatnya merupakan akumulasi pengalaman
ciri khas yang dimiliki oleh seorang individu dalam dan pemikiran masyarakat pemakai bahasa itu.
menggunakan bahasa yang disebut idiolek. Bahasa juga sebuah identitas suatu Negara atau
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kalangan sosial, dengan bahasa itu manusia
penggunaan variasi Bahasa khususnya idiolek berkomunikasi dan menjalin hubungan.
mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan alat untuk berfikir dan
dalam berkomunikasi.
belajar. Dengan adanya bahasa memungkinkan kita
Kata sosiolinguistik merupakan gabungan dari untuk berfikir secara abstrak. Kita dapat
kata sosiologi dan linguistik. Sosiologi adalah memikirkan sesuatu meskipun objek yang kita
kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia pikirkan itu tidak berada didekat kita. Dengan
dalam masyarakat dan mengenai lembaga-lembaga simbol-simbol bahasa yang abstrak, kita dapat
serta proses sosial yang ada di dalam masyarakat memikirkan sesuatu secara terus menerus dan
(Chaer dan Agustina, 1995:3). Linguistik adalah kemudian mewariskan pengalamannya itu kepada
generasi-generasi berikutnya. Kita dapat pula
ilmu bahasa atau bidang yang mengambil bahasa
mengkomunikasikan sesuatu yang kita pikirkan dan
sebagai objek kajiannya. Dengan demikian
dapat pula belajar sesuatu dari orang lain. Kita juga
sosiolinguistik merupakan bidang ilmu
dapat mengekspresikan sikap dan perasaan kita,
antardisiplin yang mempelajari bahasa di dalam
juga menyampaikan segala hal yang berkecamuk
masyarakat (Aslinda dan Syafyahya, 2007:6). dalam pikiran dan hati kita, tidak hanya dengan
ekspresi dan gerak-gerik tubuh, tetapi juga dengan
Setiap bidang ilmu tentu mempunyai kegunaan
bahasa. Dibandingkan dengan yang lainnya, bahasa
dalam kehidupan praktis. Begitu juga dengan
merupakan alat komunikasi yang paling efektif.
sosiolinguistik. Kegunaan sosiolinguistik dalam
Dengan bahasa itulah, kita dapat menyatakan
kehidupan praktis sangat banyak, sebab bahasa
kegembiraan, kesedihan, harapan dan perasaan-
sebagai alat komunikasi verbal manusia, tentunya
perasaan lainnya. Dengan bahasa, perasaan-
mempunyai aturan-aturan tertentu. Dalam
perasaan itu dapat dimengerti orang lain dengan
penggunaanya sosiolinguistik memberikan
mudah.
pengetahuan bagaimana cara menggunakan bahasa.
Sosiolinguistik menjelaskan bagaimana
Dalam pemakaiannya, bahasa Indonesia dianggap, diperlukan dan di pakai sebagai bagian
ternyata beragam. Keragaman tersebut dapat dari bahasa yang menerima atau yang
disebabkan oleh berbagai faktor. Ada yang memasukinya. Proses integrasi ini tentunya
disebabkan oleh asal daerah, sarana dan konteks memerlukan waktu yang cukup lama, sebab unsur
pemakaiannya. Faktor sejarah dan perkembangan yang berintegrasi itu telah di sesuaikan, baik
masyarakat, turut pula berpengaruh pada timbulnya lafalnya, ejaannya, maupun tata bentuknya.
sejarah ragam bahasa Indonesia. Ragam bahasa
yang bermacam-macam itu masih tetap disebut Alih kode adalah beralihnya suatu kode (entah
bahasa Indonesia karena masing-masing ragam itu bahasa atau ragam bahasa tertentu) ke dalam kode
memiliki banyak kesamaan antara yang satu yang lain (bahasa lain). Campur kode adalah dua
dengan yang lainnya. Itulah sebabnya kita masih kode atau lebih di gunakan bersama tanpa alasan,
dapat memahami orang lain yang berbahasa dan biasanya terjadi dalam situasi.
Indonesia walaupun terdapat beberapa perbedaan
dalam pemakaiannya itu. Variasi bahasa idiolek adalah variasi bahasa
yang bersifat perorangan. Menurut konsep idiolek
Variasi bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan setiap orang mempunyai variasi bahasa atau
interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat idioleknya masing-masing.Idiolek ini berkenaan
atau kelompok yang sangat beragam dan dengan “warna” suara, pemilihan diksi, gaya
dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak bahasa, susunan kalimat, ekspresi, dan bahkan
homogen. Dalam hal variasi bahasa ini ada dua karena kelainan keadaan rohani dan kemampuan
pandangan. Pertama, variasi itu dilihat sebagai intelektual .Yang paling dominan adalah warna
akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu suara, kita dapat mengenali suara seseorang yang
dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi variasi kita kenal hanya dengan mendengar suara tersebut.
bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya
keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Variasi bahasa dialek adalah variasi bahasa dari
Kedua, variasi bahasa itu sudah ada untuk sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang
memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam berada pada suatu tempat, wilayah, atau area
kegiatan masyarakat yang beraneka ragam. tertentu. Umpamanya, bahasa Jawa dialek
Banyumas, Pekalongan, Surabaya, dan lain
Menurut Chaer dan Agustina, 2010:62) variasi sebagainya.
bahasa adalah keragaman bahasa yang disebabkan
Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal
oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang
adalah variasi bahasa yang digunakan oleh
dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang
sekelompok sosial pada masa tertentu. Misalnya,
sangat beragam dan dikarenakan oleh para
variasi bahasa Indonesia pada masa tahun tiga
penuturnya yang tidak homogen. Prinsip dasar dari
puluhan, variasi bahasa pada tahun lima puluhan,
variasi bahasa ini adalah penutur tidak selalu
dan variasi bahasa pada masa kini.
berbicara dalam cara yang sama untuk semua
peristiwa atau kejadian. Ini berarti penutur Variasi bahasa sosiolek adalah variasi bahasa
memiliki alternatif atau piilihan berbicara dengan yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas
cara yang berbeda dalam situasi yang berbeda. sosial para penuturnya. Variasi bahasa ini
Cara berbicara yang berbeda ini dapat menyangkut semua masalah pribadi para
menimbulkan makna sosial yang berbeda pula. penuturnya, seperti usia, pendidikan, seks,
Jadi, berdasarkan pendapat di atas, dapat pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial
disimpulkan bahwa variasi bahasa adalah sejenis ekonomi, dan lain sebagainya.
ragam bahasa yang pemakaiannya disesuaikan
dengan fungsi dan situasinya, tanpa mengabaikan Aslinda dan Syafyahya, 2007:17) membedakan
kaidah-kaidah pokok yang berlaku dalam bahasa
variasi bahasa berdasarkan pemakaian yang
yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan, variasi
disebutnya dengan dialek dan register. Rumusan
bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya
keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. yang hampir sama dinyatakan oleh Alwasilah
(1985:66) meskipun para penutur memakai bentuk-
Masuknya unsur bahasa lain ke dalam bahasa bentuk yang berbeda, tetapi bentuk-bentuk itu
yang sedang digunakan ,sehingga tampak adanya merupakan satu bahasa yang sama, misalnya
penyimpangan kaidah dari bahasa yang digunakan idiolek, dialek sosiolek, dan register/style.
itu. Bahasa daerah menjadi proporsi utama dalam
komunikasi resmi, sehingga rasa cinta terhadap Idiolek merupakan variasi bahasa yang bersifat
bahasa nasional terkalahkan oleh bahasa daerah. perseorangan. Menurut konsep idiolek, setiap orang
Selain Interferensi, integrasi juga dianggap sebagai mempunyai variasi bahasanya atau idioleknya
pencemar terhadap bahasa Indonesia. Unsur-unsur masing-masing. Variasi idiolek ini berkenaan
dari bahasa lain yang terbawa masuk dan sudah dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa,
susunan kalimat, dan sebagainya. Warna suara maka harus dilakukan latihan dengan sungguh-
yang paling dominan, karena warna suara, kita sungguh setiap hari membiasakan menggunakan
dapat mengenali suara seseorang yang kita kenal bahasa Indonesia saat berkomunikasi di lingkungan
hanya dengan mendengar suara tersebut. kampus. Jika dilatih terus menerus maka tidak ada
yang tidak mungkin idiolek minang itu bisa di
Pateda (1987:57) mengatakan bahwa idiolek hilangkan saat berbicara menggunakan bahasa
adalah Meskipun bahasa sama, tetap akan diujarkan Indonesia dalam berkomunikasi.
berbeda oleh setiap pembicara (= penutur), baik
yang berhubungan dengan aksen, intonasi, dan
sebagainya. Dikorelasikan dengan masalah
penelitian yang akan diteliti yaitu mengenai bahasa 2. Metode penelitian
seseorang atau ciri khas yang dimiliki oleh seorang
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
individu dalam bertutur yang disebut idiolek.
cara yang digunakan oleh peneliti dalam
Selanjutnya, dalam interaksi sosial antara
mengumpulkan data penelitiannya. Berdasarkan
mahasiswa satu dengan lainnya atau antar
pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa
masyarakat, tentunya bahasa yang digunakan harus
metode yang digunakan oleh peneliti dalam
mudah dipahami baik dari segi fonologi maupun
penelitiannya adalah metode kualitatif dengan
idiolek yang digunakan dalam masyarakat atau
teknik yang mengungkapkan fakta yang jelas
komunitas tersebut. Fonologi dapat dibedakan
tentang gejala-gejala yang ada pada suatu objek
menjadi fonetik dan fonemik. Secara umum,
penelitian tanpa adanya manipulasi sesuai dengan
fonetik biasa dijelaskan sebagai cabang ilmu
keadaan dari objek yang diteliti.
fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa
memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut Teknik pengumpulan data yang dilakukan
mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau dalam penelitian ini ialah wawancara dengan
tidak. Sedangkan fonemik adalah cabang studi mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan Semester 5, serta pengumpulan dokumentasi dalam
memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai bentuk foto, rekaman ataupun video. Teknik
pembeda makna. pengamatan terhadap mahasiswa prodi Pendidikan
Bahasa Indonesia Semester 5 dilakukan sebagai
Menurut Achmad dan Abdullah (2013: 51)
bekal awal dalam melakukan penelitian dengan
fonologi merupakan bidang linguistik yang menyaksikan proses percakapan yang dilakukan
mempelajari, membahas, membicarakan, dan dengan narasumber.
menganalisis bunyibunyi bahasa yang diproduksi
oleh alat-alat ucap manusia. Fonologi dalam Analisis yang dilakukan peneliti berdasarkan
pengertian ini sebagai bidang ilmu yang membahas pada data, maka adapun langkah-langkah yang
tentang bunnyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh diambil dalam penelitian ini adalah mewawancarai
alat ucap manusia. Sedangkan, menurut mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
Kridalaksana (2008:32) fonologi merupakan semester 5, mencatat dan mengumpulkan data yang
bidang linguistik yang mempelajari dari berbagai berkaitan dengan penelitian, menarik kesimpulan
bunyi bahasa berdasarkan fungsinya. Maksud penelitian, menjawab pertanyaan penelitian,
Kridalaksana, fonologi merupakan sebuah bidang mengumpulkan data dari mahasiswa Prodi
linguistik yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5.
menurut pemakaiannya. Secara singkat, fonologi
merupakan cabang ilmu linguistik yang 3. Hasil dan Pembahasan
mempelajari bunyi-bunyi bahasa pada alat ucap Dari penelitian yang sudah dilakukan dengan
manusia berdasarkan fungsi atau pemakaiannya menganalisis bahasa idiolek mahasiswa prodi
dalam sebuah pelafalan. Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 5. Untuk
memperoleh data dalam penelitian terlebih dahulu
Dalam hal ini peneliti bermaksud untuk
mewawancarai mahasiswa prodi Pendidikan
meneliti idiolek minang – Indonesia yang terjadi
pada mahasiswa prodi pendidikan bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Semester 5. Lalu peneliti
semester 5. Salah satu cara untuk mengetahui mencatat semua data yang mengandung unsur
idioleknya yaitu disaat kita lagi berkomunikasi. sosiolinguistik yang telah ditemukan dalam hasil
Sudah terbiasa menggunakan bahasa minang ketika wawancara tersebut agar peneliti memahami data
diminta untuk berkomunikasi menggunakan bahasa yang akan diteliti. Hal ini dilakukan agar peneliti
Indonesia terjadi penekanan pada saat berbicara. dapat melihat kesalahan-kesalahan dalam
Sudah menggunakan bahasa Indonesia tetapi berbahasa. Data tersebut dianalisis melalui
idioleknya masih idiolek minang. Upaya yang kesalahan dalam berbahasa Indonesia. Berikut hasil
dapat dilakukan agar saat berbicara bahasa penelitiannya
Indonesia tidak lagi menggunakan bahasa minang Peneliti : Assalamualaikum
Narasumber : waalaikumsalam mengungkapkannya itu karena masih terbawa
Peneliti : Maaf mengganggu waktunya. dialek minang. Dialek minang biasanya untuk
Saya mau sedikit ingin
berbincang dengan saudara. huruf vokal a dan e lebih ditekankan. Berikut
Narasumber : iya boleh silakan. pembahasan mengenai kesalahan berbahasa yang
Peneliti : Apa motivasi saudara kuliah di
dilakukan oleh mahasiswa prodi Pendidikan bahasa
undhari?
Narasumber : Sebenarnya dulu itu tidak ada Indonesia Semester 5.
minat untuk kuliah di Undhari Kecil menjadi KꜪcil, Keluar-keluar menjadi
atau dharmasraya ini karena dari
kecil atau dari TK sampai KꜪluar-kꜪluar
sekarang tidak pernah keluar- Kesalahan yang terdapat pada tataran fonologi
keluar pengennya itu kuliah di
yaitu kesalahan bunyi segmental bahasa Indonesia.
Unan tapi di unan tidak lolos jadi
pilihan terakhirnya di Undhari. Menurut Muslich (2008:58). Bunyi segmental baik
Peneliti : Untuk prodi sendiri apakah
vokoid maupun kontoid yang diucapkan oleh
memang pilihan dari hati untuk
memilih bahasa Indonesia atau penutur bahasa Indonesia sangat variatif apalagi
bagaimana? setelah diterapkan dalam berbagai distribusi dan
Narasumber :Sebenarnya dulu saya
mengambil jurusan PGSD karena lingkungan. Dari kata kecil menjadi kꜪcil terjadi
ada dua pilihan yang pertama itu perubahan vokal /e/ menjadi vokal /Ꜫ/ yang
PGSD dan yang kedua Bahasa
memiliki ciri bunyi agak rendah, depan dan tak
Indonesia. Tapi pas ada
wawancara tes pokoknya ada bulat.
tesnya kemarin itu ditanya lagi Sebenarnya menjadi Səbənarnya, Kemarin
pengennya kemana atau mau
ambil jurusan apa? Saya jawab menjadi Kəmarin, Kemana menjadi Kəmana
PGSD. Kesalahan yang terdapat pada tataran fonologi
Peneliti : Bagaimana keseharian saudara
yaitu kesalahan bunyi segmental bahasa Indonesia.
di luar kampus?
Narasumber : keseharian saya dirumah adalah Menurut Muslich (2008:58). Bunyi segmental baik
saya biasa memasak setiap sore
vokoid maupun kontoid yang diucapkan oleh
karena hobi saya adalah
memasak. Yang dimasak itu penutur bahasa Indonesia sangat variatif apalagi
biasanya bervariasi masak nasi, setelah diterapkan dalam berbagai distribusi dan
sambal, sayur dan banyak lagi
lingkungan. Dari kata sebenarnya menjadi
yang lainnya.
Peneliti : Baik terima kasih atas waktunya səbənarnya, maupun kata kemarin dan kemana
dan terima kasih juga sudah mau terjadi perubahan bunyi vokoid /e/ menjadi /ə/ yang
sedikit berbincang-bincang
dengan saya. memiliki ciri-ciri bunyi tengah, pusat, dan tak
Narasumber : iya sama-sama. bulat.
Pembahasan: Mahasiswa prodi pendidikan Memasak menjadi MꜪmasak
Bahasa Indonesia Semester 5 dalam pengucapan Kesalahan yang terdapat pada tataran fonologi
bahasa sehari-hari dengan menggunakan bahasa yaitu kesalahan bunyi segmental bahasa Indonesia.
Indonesia sudah cukup baik. Akan tetapi, jika Menurut Muslich (2008:58). Bunyi segmental baik
dilihat dari segi linguistik masih terjadi kesalahan vokoid maupun kontoid yang diucapkan oleh
dalam hal pelafalan dan mengucapkan kata karena penutur bahasa Indonesia sangat variatif apalagi
dipengaruhi oleh dialek bahasa Minang. Dari segi setelah diterapkan dalam berbagai distribusi dan
pelafalan, dalam berbicara menggunakan bahasa lingkungan. Dari kata kecil menjadi kꜪcil terjadi
Indonesia terlihat masih sukar dalam perubahan vokal /e/ menjadi vokal /Ꜫ/ yang
memiliki ciri bunyi agak rendah, depan dan tak minang maka perlu usaha atau berlatih
bulat. menggunakan bahasa Indonesia lakukan dalam
4. Kesimpulan seminggu tiga sampai empat hari bahkan kalau
Berdasarkan hasil penelitian bahasa idiolek perlu dalam satu bulan itu gunakan bahasa
dalam penggunaan bahasa Minang ke dalam bahasa Indonesia 2 minggu untuk bisa membuat kita lebih
Indonesia, peneliti menemukan suatu permasalahan lancar berbahas Indonesia meskipun di rumah
dari hasil wawancara bahwa narasumber tersebut bahasa minang juga digunakan. Bahasa Indonesia
katika berbicara menggunakan bahasa Indonesia itu penting karena semua orang pasti bisa
ada huruf yang dia tekankan seperti huruf E. memahami, tetapi bahasa minang pasti hanya orang
keseharian dia selalu berkomunikasi dengan teman minang yang bisa memahaminya ketika kita berada
menggunakan bahasa minang jadi ketika diminta di lingkungan tertentu seperti dilingkungan kampus
untuk berbicara bahasa Indonesia agak sedikit maka kita harus menggunakan bahasa Indonesia
berbeda, idiolek yang dia gunakan masih idiolek agar komunikasi dapat dilakukan.(Sumiyani, 2019)
minang. Sering terjadi penekanan saat dia
(Salamuddin, 2017)
berbicara. Salah satu cara agar dia tidak lagi
DAFTAR RUJUKAN
berbicara bahasa Indonesia tetapi menggunakan
Achmad dan Abdullah. (2013). Linguistik Umum.
idiolek minang adalah dengan melatih cara
Jakarta: Erlangga.
bicaranya. Bisa lakukan berkomunikasi dengan Alwasilah, C. (1985). Sosiologi Bahasa. Bandung:
teman ketika berada dilingkungan kampus Angkasa.
Aslinda dan Syafyahya. (2007). Pengantar
menggunakan bahasa Indonesia lakukan selama Sosiolinguistik. Bandung: Refika Aditama.
seminggu paling tidak 3 atau 4 hari seharian itu Chaer, A dan Agustina. (1995). Sosiolinguistik;
Pengenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
harus berbicara menggunakan bahasa Indonesia, Chaer, A dan Agustina. (2010). Sosiolinguistik;
jika dilakukan secara terus menerus pasti bisa Pengenalan awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik.
dihilangkan idolek minang saat bicara bahasa Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Indonesia. Muslich, M. (2008). Fonologi Bahasa Indonesia:
Tinjauan Deskriptif Sistem Bunyi Bahasa
Implikasi bisa dikatakan suatu saran yang Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
bersifat praktis dan sebagai wacana yang mungkin Pateda, M. (1987). Sosiolinguistik. Bandung:
Angkasa Bandung.
dapat dimanfaatkan dan diterapkan jadi pada Salamuddin, S. (2017). IDIOLEK MAHASISWA
penelitian ini implikasinya bisa dilakukan melatih JURUSAN KIMIA FAKULTAS SAINTEK
UNIVERSITAS ISLAM ISLAM
diri sendiri untuk tidak lagi menggunakan idiolek NEGERISUNAN GUNUNG JATI
minang saat berbicara menggunakan bahasa BANDUNG.
Sumiyani. (2019). IDIOLEK PENGGUNAAN
Indonesia. Caranya mulai berbicara menggunakan BAHASA THAILAND KE DALAM
bahasa Indonesia dalam lingkungan kampus BAHASA INDONESIA PADA
MAHASISWA THAILAND DI
usahakan dalam seminggu itu tiga atau sampai UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
empat hari untuk menggunakan bahasa Indonesia. TANGERANG. Univesitas Muhammadiyah
Tangerang JL. Perintis Kemerdekaan 1 No 1
Latih terus untuk bisa berbahasa Indonesia dengan Babakan.
baik dan benar.
Untuk dapat bisa berbicara bahasa Indonesia
dengan baik tidak lagi menggunakan idiolek

You might also like