You are on page 1of 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat yang diberikan-Nya, saya dapat menyelesaikan dan memenuhi tugas mata
kuliah Kalkulus yang diampuh oleh dosen Dra. Hamidah Nasution, M.Si.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu saya
dalam penyelesaian tugas ini. Karena, berkat bantuan mereka saya bisa
menyelesaikan tugas ini dengan tepat dan juga kepada dosen pengampu yang
membimbing saya selama proses pembuatan review pada buku ini.
Dan harapan saya agar review pada buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai Ketaksamaan, Nilai Mutlak,
Akar Kuadrta, dan Kuadrat. Karena keterbatasan pengetahuan, saya yakin masih
banyak kekurangan dalam review ini, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat membantu untuk pembuatan review buku yang lain.

Medan, Oktober 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................ii
Identitas Buku........................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan.................................................................................................1
1.1....................................................................................................................Latar
Belakang....................................................................................................1
1.2....................................................................................................................Rumu
san Masalah...............................................................................................1
1.3....................................................................................................................Tujua
n.................................................................................................................1
Bab II Ringkasan Buku.........................................................................................2
2.1.Isi Buku....................................................................................................2
2.1.1. Ringkasan Buku Utama (Purcell).............................................2
2.1.2. Ringkasan Buku Pembanding (Koko Martono).......................6
Bab III Pembahasan...............................................................................................10
3.1.Kritik Buku...............................................................................................10
3.1.1.Perbandingan Buku........................................................................10
3.1.2.Kelebihan Dan Kelemahan Buku...................................................10
Bab IV Penutup.....................................................................................................12
4.1.Kesimpulan...............................................................................................12
4.1.1. Kesimpulan Isi Buku.......................................................................12
4.1.2. Kesimpulan Critical Book Report...................................................12
4.2.Saran.........................................................................................................13
Daftar Pustaka.......................................................................................................14

ii
IDENTITAS BUKU

Nama Pengarang : 1. Edwin J


2. Purcell
3. Dale Varberg
Alih Bahasa : 1. Drs. I Nyoman Susila, M.Sc.
2. Rana Kartasasmita, Ph.D
3. Drs. Rawuh
Tahun Terbit : 1994
Judul Buku : Calculus with Analytic Geometry, 5th Edition
Kota Terbit : Jakarta
Penerbit : Erlangga
Jumlah Halaman : 591 halaman

iii
Nama Pengarang : Koko Martono
Tahun Terbit : 1999
Judul Buku : Kalkulus
Kota Terbit : Bandung
Penerbit : Erlangga
Jumlah Halaman : 390 halaman

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam mempelajari kalkulus diperlukan berbagai sifat bilangan real dan
fungsi. Konsep utama kalkulus tentang limit, kekontinuan, turunan, diferensial, dan
integral dikaitkan dengan fungsi real sebagai obyeknya. Sistem bilangan real,
ketaksamaan, nilai mutlak, dan fungsi merupakan pengetahuan dasar untuk
memahami konsep limit fungsi. Untuk memahami konsep tersebut diperlukan nilai
mutlak sebagai ukuran jarak, pertaksamaan sebagai ukuran kedekatan, dan fungsi
sebagai obyeknya.
Pertidaksamaan adalah hubungan matematika yang mengandung tanda salah

satu dari ¿,<,≥,≤, dan suatu variabel. Semua himpunan bilangan real yang memnuhi
pertidaksamaan dinamakan himpunan penyelesaian.
Nilai mutlak dari bilangan real x selalu bernilai tak negatif. Secara geometri
nilai mutlak dari bilangan real x dapat diartikan sebagai jarak dari sebarang bilangan
real x ke 0.
1.2. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah bentuk umum dari ketaksamaan.
b. Bagaimanakah pendefinisian dari nilai mutlak.
c. Apa saja sifat-sifat dari nilai mutlak.
d. Bagaimanakah bentuk akar kuadrat dan kuadrat.
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui bentuk umum dari ketaksamaan.
b. Untuk mengetahui pendefinisian dari bentuk nilai mutlak.
c. Untuk mengetahui sifat-sifat dari nilai mutlak.
d. Untuk mengetahui bentuk dari akar dan akar kuadrat.

1
BAB II
RINGKASAN BUKU
2.1. Isi Buku
2.1.1. Ringkasan Buku Utama (Purcell)
Buku ini terdiri dari sepuluh bab, yaitu Bab 1 Pendahuluan; Bab 2 Fungsi dan
Limit Fungsi; Bab 3 Turunan; Bab 4 Persamaan Turunan; Bab 5 Integral; Bab 6
Penggunaan Integral; Bab 7 Fungsi Trasenden; Bab 8 Teknik Pengintegralan; Bab 9
Bentuk Tak-Tentu dan Integral-Tak-Wajar; Bab 10 Metode Numerik, Aproksimasi.
Bab 1 terdiri dari delapan sub bab, yaitu 1.1 Sistem Bilangan Riil; 1.2 Desimal,
Kerapatan; Kalkulator; 1.3 Ketaksamaa; 1.4 Nilai Mutlak, Akar Kuadrat, Akar; 1.5
Sistem Koordinat Persegi-Panjang; 1.6 Garis Lurus; 1.7 Grafik Persamaan; 1.8 Soal-
soal Ulangan Bab. Berikut adalah ringkasan isi buku pada Bab 1, sub bab 1.3
Ketaksamaan dan 1.4 Nilai Mutlak.
Ketaksamaan
Menyelesaikan suatu ketaksamaan adalah mencari semua himpunan bilangan
riil yang membuat ketaksamaan berlaku. Berbeda dengan persamaan, di mana
himpunan pemecahannya secara normal terdiri dari satu bilangan atau mungkin
sejumlah bilangan berhingga, himpunan pemecahan suatu ketaksamaan biasanya
terdiri dari suatu keseluruhan selang bilangan atau, dalam beberapa kasus, suatu
gabungan dari selang-selang yang demikian.
Selang
Ketaksamaan ganda a <x <b memerikan selang terbuka yang terdiri dari

semua bilangan antara a dan b, dinyatakan oleh ( a, b ) . Sebaliknya ketaksamaan


a≤x≤b memrikan selang tertutup yang berpadanan, yang mencakup titik-titik ujung

a dan b, dinyatakan oleh [ a,b ] .


Penulisan Himpunan Penulisan Selang Grafik

{ x :a < x<b } ( a,b )


[ a,b ]

2
{ x :a≤x <b } [a ,b)
{ x :a <x≤b } (a,b]
{ x : x≤b } (−∞,b]
{ x : x <b } (−∞, b )
{ x : x≥a } [a ,+∞)
{ x : x >a } ( a,+∞ )
R (−∞,+∞ )
Menyelesaikan Ketaksamaan
Prosedur untuk menyelesaikan ketaksamaan terdiri atas pengubahan
ketaksamaan satu langkah tiap kali sampai himpunan pemecahan jelas. Ini berarti
bahwa kita dapat melaksanakan operasi-operasi tertentu pada suatu ketaksamaan
tanpa mengubah himpunan pemecahannya. Khususnya :
1. Menambahkan bilangan yang sama pada kedua pihak suatu ketaksamaan.
2. Mengalikan kedua pihak suatu ketaksamaan dengan suatu bilangan positif.
3. Mengalikan kedua pihak dengan suatu bilangan negatif, tetapi kemudian
membalikkan arah tanda ketaksamaan.
Contoh : Selesaikan ketaksamaan 2 x −7<4 x−2 dan perlihatkan
grafik himpunan penyelesaiannya.

−3 (−2 −1 0 1 2 3

Penyelesaian :
−5
2 ( ){
,∞ = x : x >
−5
2 }
2 x−7 <4 x −2
2 x <4 x+5 ( tambahkan 7)
−2 x <5 (tambahkan −4 x )
x<
−5
2 (
kalikan dengan
−1
2 )
Nilai Mutlak, Akar Kuadrat, Kuadrat
Nilai mutlak suatu bilangan riil x, dinyatakan oleh |x|, didefinisikan sebagai

|x|=x jika x≥0

3
|x|=−x jika x<0
Sifat-sifat Nilai Mutlak

1. |ab|=|a||b|
|a| |a|
=
2. |b| |b|

3. |a+b|≤|a|+|b| (ketaksamaan segitiga)

4. |a−b|≥||a|−|b||
Ketidaksamaan yang Menyangkut Nilai Mutlak

|x|<a⇔−a<x<a
|x|>a⇔ x<−a atau x>a
Kita dapat menggunakan fakta ini untuk menyelesaikan ketaksamaan yang
menyangkut nilai mutlak, karena fakta tersebut memberikan cara untuk
menghilangkan tanda nilai mutlak.

Contoh : Selesaikan ketaksamaan |3 x−5|≥1 dan perlihatkan himpunan


penyelesaiannya pada garis riil.
Penyelesaian : Ketaksamaan ini dapat ditulis secara berurutan sebagai
3 x−5≤−1 atau 3 x−5≥1
3 x≤4 atau 3 x≥6
4
x≤ atau x≥2
3
Himpunan penyelesaian berupa gabungan dua selang: yaitu himpunan
4
(−∞, ]∪[ 2,∞)
3 .
Akar Kuadrat
Setiap bilangan positif mempunyai dua akar kuadrat. Untuk a≥0 , lambang

√ a , disenut akar kuadrat utama dari a, yang menunjukkan akar kuadrat taknegatif
dari a.

4
√ x2=|x|
Penyelesaian untuk ax +c=0 diberikan oleh

−b± √ b 2−4 ac
x=
2a
2
Bilangan d=b −4 ac dinamakan diskriminan dari persamaan kuadrat
2
ax +bx +c=0 . Persamaan ini mempunyai dua jawaban riil bila d >0 , satu

jawaban riil bila d=0 , dan tidak memiliki jawaban riil bila d <0 .
Dengan Rumus Kuadrat, dengan mudah dapat diselesaikan ketaksamaan-
ketaksamaan kuadrat termasuk yang mudah difaktorkan.
2
Contoh : Selesaikan x −2 x−4≤0 .
2
Penyelesaian : Dua penyelesaian dari x −2 x−4=0 adalah
2−√ 4+16
x 1= =1−√ 5≈−1 , 24
2
dan
2+ √ 4+16
x 2= =1+ √ 5≈3 ,24
2
Sehingga
x 2−2 x−4=( x−x 1 )( x−x 2 )=( x−1+ √5 ) ( x−1−√5 )

Titik-titik pemecahan 1−√ 5 dan 1+ √5 membagi garis riil menjadi tiga

selang. Bilamana kita mengajinya dengan titik-titik uji −2,0 dan 4 ,


2
didapatkan bahwa himpunan penyelesaian untuk x −2 x−4≤0 adalah
[ 1−√ 5 ,1+ √5 ] .
Kuadrat

|x|2=x 2
Ini berasal dari sifat |a||b|=|ab| .

5
Secara umum operasi pengkuadratan tidak mempertahankan ketaksamaan.
2 2
Jika kita bekerja dengan bilangan-bilangan negatif, maka a< b⇔ a < b . Salah satu
varian dari bentuk ini adalah
2 2
|x|<|y|⇔ x < y
|3 x+1|<2|x−6|.
Contoh : Selesaikan ketaksamaan

Penyelesaian : Ketaksamaan ini lebih sukar diselesaikan dari contoh

sebelumyna, karena terdapat dua himpunan tanda nilai mutlak. Kita dapat

bebas dari keduanya dengan memakai hasil dalam kotak yang terakhir.

|3 x+1|<2|x−6|⇔|3 x+1|<|2 x−12|


2 2
⇔ ( 3 x+1 ) < ( 2 x−12 )
⇔9 x 2 +6 x +1<4 x 2 −48 x +144
⇔5 x2 +54 x−143<0
⇔ ( 5 x−11 )( x +13 ) <0
11
:
Titik-titik pemecahan untuk ketaksamaan kuadrat ini adalah -13 dan 5 titik-

titik ini membagi garis riil menjadi tiga selang


(
(−∞ ,13 ) −13 ,
11
5) ( ) 11
, dan , ∞ .
5
Bilamana kita memakai titik-titik uji -14, 0, dan 3, kita hanya menemukan

titik-titik di dalam
(−13 , )
11
5 yang memnuhi ketaksamaan tersebut.
2.1.2. Ringkasan Buku Pembanding (Koko Martono)
Pada buku Kalkulus Koko Martono materi Pertaksamaan dan Nilai Mutlak
berada dalam satu bab yang terdiri dari dua sub bab, yaitu Pertaksamaan, Nilai
Mutlak, Pertaksamaan dan Nilai Mutlak.
Pertaksamaan
Bentuk umum pertaksamaan suatu peubah real adalah

6
A ( x ) C( x )
< , A , B , C , D suku banyak
B( x ) D( x)
(tanda < dapat diganti oleh >, ¿, atau ¿ ). Himpunan bilangan real yang memenuhi
pertaksamaan dinamakan himpunan jawaban pertaksamaan. Prosedur baku
menyelesaikan pertaksamaan ini adalah sebagai berikut.
1. Dengan rumus aljabar elementer dan urutan, ubahlah bentuknya menjadi
P( x)
<0 ,
Q( x ) dengan P dan Q suku banyak.
2. Uraikan P dan Q atas faktor linear dan/ atau kuadrat definit positif.
3. Tentukan tanda pertaksamaan pada garis bilangan.
4. Tentukan himpunan jawabannya dan tampilkan dalam bentuk selang.
Catatan : Bila uraian P dan Q atas faktor-faktornya sukar dikerjakan, langkah
kedua dapat saja dilewati asalkan tanda pertaksamaan pada garis bilangan
untuk P dan Qdapat ditentukan.
4 2
Contoh: Tentukan himpunan jawaban pertaksamaan x −x <0 .

x −x2 <0
x ( x −1 ) <0
2 2

x 2 ( x+1 )( x−1 ) <0


⃗ +++++(−1)−−−−−0−−−−−1 +++++

Jawab : Himpunan jawaban =(−1,0 )∪ ( 0,1 )=(−1,1 )− { 0 }

Nilai Mutlak
Jarak titik a ke titik b pada garis bilangan adalah

j(a,b)=¿{b−a,bila a<b¿{0,bila a=b¿¿ ¿


Situasi khusus terjadi dalam kasus b = 0, jarak titik a ke 0 adalah

7
j(a,0)=¿{−a,bila a<0¿{0,bila a=0¿ ¿
Konsep nilai mutlak dari bilangan real x dirancang sehingga mempunyai arti
trigonometri sebagai jarak dari x ke 0 pada garis bilangan. Akibatnya, nilai mutlak
dapat digunakan sebagai ukuran jarak dari dua bilangan (titik) pada garis bilangan
real.

Nilai mutlak dari bilangan real x , ditulis dengan |x| , didefinisikan sebagai

Jarak x ke 0=¿ {x , bila x≥0¿¿¿¿


Sifat-sifat Nilai Mutlak
Berbagai sifat nilai mutlak berikut dibuktikan dengan menggunakan definisi
dan kaitan antara bentuk akar dan nilai mutlak.
1. Untuk setiap bilangan real x berlaku
2 2 2
(a)|x|>0, (b)|x|=|−x|, ( c)−|x|≤x≤|x|, (d )|x| =|x |=x .
2. Untuk setiap bilangan real x dan y berlaku
2 2
(a )|x|=|y|⇔ x=± y ⇔ x = y , (b )|x− y|=|y−x|
(a )|x|≤a ⇔−a≤x≤a ⇔ x 2≤a2 ,
3. Jika a≥0 , maka (b )|x|≥a ⇔ x≥a atau x≤−a⇔ x2 ≥a 2 .
4. Ketaksamaan segitiga. Untuk setiap bilangan real x dan y berlaku

(a)|x+ y|≤|x|+|y| (c)|x|−|y|≤|x−y|


(b)|x-y|≤|x| -|y| (d)||x|−|y||≤|x−y|
5. Untuk setiap bilangan real x dan y berlaku

x |x|
(a)|xy|=|x||y|, (b)| |= , y≠0.
y |y|
Catatan : Teorema yang ketiga memberikan hasil penting yang seringkali
digunakan pada pembahasan limit, yaitu

8
|x−c|≤a⇔c−a≤x≤c+a
Pertaksamaan dengan Nilai Mutlak
Proses penyelesaian pertaksamaan yang memuat nilai mutlak adalah
mengubah bentuk pertaksamaan yang diketahui sehingga tidak memuat nilai mutlak
lagi, kemudian, selesaikanlah pertaksamaan yang muncul pada setiap kasus. Untuk itu
dapat digunakan sifat nilai mutlak berikut.

Jika a≥0, maka |x|≤a⇔−a≤x≤a⇔x 2≤a2


Jika a≥0, maka |x|≥a⇔ x≥a atau x≤−a⇔ x2 ≥a 2 ¿
|x−a|=¿ { x−a, bila x≥a¿ ¿¿
¿
Catatan : Berdasarkan sifat pertama dan kedua, kita dapat mengkuadratkan
bentuk pertaksamaan dengan nilai mutlak bila syaratnya telah dipenuhi. Untuk
pertaksamaan yang memuat lebih dari satu bentuk nilai mutlak, sifat ketiga digunakan
pada garis bilangan.
Salah satu penggunaan pertaksamaan dan nilai mutlak adalah untuk
memperkenalkan konsep limit dan kekontinuan fungsi.

Contoh: Tentukan himpunan jawaban pertaksamaan |3 x−2|>1.


|3x−2|>1
3 x−2<1 atau 3 x−2>1
3 x<1 atau 3 x>3
1
x< atau x>1
3
1
Himpunan jawaban =(−∞, ]∪[1,∞)
: 3

Jawab

9
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Kritik Buku
3.1.1. Perbandingan Buku
Kata pengantar pada buku karangan Purcell hanya dipaparkan mengenai
buku tersebut, yaitu mengenai tujuan penulisan, gambaran isi buku, dan ucapan-
ucapan terima kasih penulis. Sedangkan, kata pengantar pada buku karangan
Koko Martono dipaparkan mengenai gambaran atau ilustrasi awal mengenai isi
serta materi yang disampaikan dalam buku tersebut.
Konsep yang disampaikan kedua buku sama, yang berbeda hanya dalam
penyampaiannya saja. Pada buku karangan Pursell pendefinisan dari setiap
konsep dituliskan dalam kotak, sehingga pembaca lebih mudah menemukannya.

10
Sedangkan pada buku karangan Koko Martono pendefinisian dari setiap konsep
tidak ditulis dalam kotak sehingga bersatu dengan konsep.
Variasi contoh pada buku karangan Purcell cukup sedikit, namun soal
yang disajikan cukup banyak dan bervariasi. Sedangkan variasi contoh pada buku
karangan Koko Martono cukup banyak, namun soal yang disajikan kurang
bervariasi. Kedua buku ini saling melengkapi, untuk mampu menyelesaikan soal
yang disajikan dalam buku Purcell, kita perlu membahas contoh soal yang ada
pada buku karangan Koko Martono.

3.1.2. Kelebihan dan Kelemahan Buku


Adapun kelebihan dan kelemahan yang terdapat dalam materi pada kedua
buku ini adalah sebagai berikut.
a. Kelebihan
 Pada buku karangan Purcell setiap rumus diberi tanda sehingga
pembaca lebih mudah dalam menemukan rumus tersebut.
 Latihan soal yang disajikan dalam buku karangan Purcell sangat
beragam.
 Pada buku karangan Purcell contoh soal yang disajikan tidak hanya
dilengkapi dengan penyelesaian saja, tetapi juga diberikan penjelasan
mengenai penyelesaian tersebut.
 Model penulisan pada buku karangan Koko Martono lebih rapi,
sehingga lebih nyaman untuk dibaca dan dipahami.
 Pada buku karangan Koko Martono materi disampaikan dengan jelas
dan mudah untuk dipahami.
 Contoh soal yang disajikan dalam buku karangan Koko Martono
sangat beragam.
b. Kelemahan
 Penyampaian materi pada buku karangan Purcell memiliki
pendekatan yang berbeda, sehingga terkesan kurang efektif.

11
 Contoh soal yang disajikan pada buku karangan Purcell kurang
beragam, hanya memuat satu model saja.
 Model penulisan pada buku karangan Purcell terkesan kurang rapi,
sehingga pembaca cukup bingung dan kesulitan untuk memahami
materi.
 Pada buku karangan Koko Martono rumus tidak diberi tanda
sehingga pembaca kesulitan untuk menemukan rumus tersebut.
 Latihan soal yang disajikan pada buku karangan Koko Martono
kurang beragam.
 Pada buku karangan Koko Martono contoh soal hanya dilengkapi
dengan penyelesaian saja, tidak dilengkapi penjelasan mengenai
penyelesaian tersebut.

BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.1.1. Kesimpulan Isi Buku
a. Bentuk umum ketaksamaan adalah
A ( x ) C( x )
< , A , B , C , D suku banyak (tanda < dapat diganti oleh >, ≤ atau ≥).
B( x) D( x )

b. Nilai mutlak suatu bilangan real x dinyatakan oleh |x| , didefinisikan


sebagai

|x|=x jika x≥0


|x|=−x jika x<0
c. Sifat-sifat nilai mutlak adalah sebagai berikut.

12
1. Untuk setiap bilangan real x berlaku
2 2 2
(a)|x|>0, (b)|x|=|−x|, ( c)−|x|≤x≤|x|, (d )|x| =|x |=x .
2. Untuk setiap bilangan real x dan y berlaku
2 2
(a )|x|=|y|⇔ x=± y ⇔ x = y , (b )|x− y|=|y−x|
(a )|x|≤a ⇔−a≤x≤a ⇔ x 2≤a2 ,
3. Jika a≥0 , maka (b )|x|≥a ⇔ x≥a atau x≤−a⇔ x2 ≥a 2 .
4. Ketaksamaan segitiga. Untuk setiap bilangan real x dan y berlaku

(a)|x+ y|≤|x|+|y| (c)|x|−|y|≤|x−y|


(b)|x-y|≤|x| -|y| (d)||x|−|y||≤|x−y|
5. Untuk setiap bilangan real x dan y berlaku

x |x|
(a)|xy|=|x||y|, (b)| |= , y≠0.
y |y|
Catatan : Teorema yang ketiga memberikan hasil penting yang seringkali
digunakan pada pembahasan limit, yaitu

|x−c|≤a⇔c−a≤x≤c+a
d. Akar kuadrat

√ x2=|x|
e. Kuadrat
2 2
|x| =x
2 2
|x|<|y|⇔ x < y
4.1.2. Kesimpulan Critical Book Report
Berdasarkan kritik buku yang dilakukan penulis, kedua buku ini saling
melengkapi. Kekurangan pada buku karangan Purcell dapat ditutupi dengan
kelebihan dari buku Koko Martono dan sebaliknya. Sehingga untuk mampu
mempelajari materi ketaksamaan, nilai mutlak, akar kuadrat, dan kuadrat
dengan baik kedua buku ini bisa menjadi buku referensi.

13
4.2. Saran
1. Disetiap akhir bab sebaiknya dicantumkan kesimpulan sehingga
memudahkan pembaca untuk memahami materi pada setiap pembahasan
bab.
2. Khusus untuk buku karangan Koko Martono sebaiknya variasi soalnya
lebih diperbanyak sehingga pembaca bisa mengasah kemampuan
memahami materi.
3. Khusus untuk buku karangan Purcell sebaiknya contoh soalnya lebih
bervariasi sehingga pembaca tidak terlalu kesulitan untuk menyelesaikan
soal-soal yang disajikan.

DAFTAR PUSTAKA
Martono, Koko. (1999). Kalkulus. Erlangga, Jakarta.
Purcell, E J. Dan Varberg D. (1994). Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 1.
Erlangga, Jakarta.

14

You might also like