Professional Documents
Culture Documents
Modul TM 7 Fistek
Modul TM 7 Fistek
FISIKA TEKNIK
konsep kalor atau panas berkaitan dengan
Pemuaian zat padat, zat cair dan gas
Abstract Kompetensi
Kalor merupakan salah satu bentuk energi, yang dapat Agar Mahasiswa dapat menjelaskan
mengakibatkan perubahan suhu maupun perubahan konsep kalor atau panas berkaitan
wujud zat. Dalam bab ini akan dibahas mengenai dengan pemuaian zat padat, zat cair dan
konsep kalor atau panas berkaitan dengan Pemuaian gas.
zat padat zat cair dan gas.
Pemuaian Zat Padat, Cair dan Gas
Pemuaian terbagi menjadi tiga jenis yaitu pemuaian zat padat, cair, dan gas. Ketiga jenis ini
akan dijelaskan sebagai berikut:
Pemuaian pada suatu zat padat dibedakan menjadi tiga yaitu pemuaian panjang, pemuaian
luas, dan pemuaian volume.
Kabel jaringan listrik pada instalasinya panjang kabel listrik dilebihkan, hal ini dikarena
kabel listrik mengalami pemuaian panjang. Kabel listrik akantampak kencang pada pagi
hari dan tampak kendur pada siang hari. Kabel tersebut mengalami pemuaian akibat
terkenan panas dari sinar matahari. Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian
panjang adalah musschenbroek. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh
panjang mula-mula benda, besar kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis benda.
Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah luas
awal, koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu
merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai luas
besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang. Untuk menentukan pertambahan
luas akhir digunakan persamaan sebagai berikut:
Volume merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi karena itu untuk
menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai
panjang.Persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan volume dan volume
akhir suatu benda adalah:
V= Vo (1+γ.∆t)
Keterangan:
γ : koefisien muai volume (1/273oC)
Pemuaian pada zat gas terbagi menjadi tigas macam yaitu pemuaian gas pada suhu tetap
(Isotermal), pada tekanan tetap (Isobarik), dan volume tetap (Isokhorik).
V1/T1=V2/T2
Keterangan:
V : volume (L)
T : suhu (K)
P1/T1=P2/T2
Keterangan:
P : tekanan (atm)
T : suhu (K)
Laju alir yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya pemuaian yang diakibatkan
adanya gaya gesek yang dihasilkan dari fluida yang mengalir. Ketika laju alir yang terlalu
tinggi dapat menyebabkan partikel bergesakan dan bergerakan cepat. Proses pemuaian
yang terjadi akibat laju alir memiliki prinsip yang tidak jauh berbeda dengan pemuaian
yang diakibatkan oleh kenaikan temperatur.
Sehinga untuk mengatur jarak atau celah tersebut harus diperhitungan sehingga tindak
menyebabkan perubahan yang terlalu besar pada rel tersebut.
Penerapan pada alarm kebakaran, keping bimetal digunakan sebagai saklar alarm. Pada
saat terjadi kebakaran suhu ruangan akan meningkat, sehingga menyebabkan keping
bimetal memuai ke arah logam yg koefisiennya lebih kecil. Pada saat keping bimetal itu
memuai dan melengkung, keping bimetal yang melengkung akan menyentuh ujung dari
rangkaian listrik yang terpisah, sehingga rangkaian tersambung dan arus listrik akan
mengalir melalui keping bimetal dan alarm akan berbunyi.
Bingkai roda pedati pada keadaan normal dibuat sedikit lebih kecil daripada tempatnya
sehingga tidak dimungkinkan untuk dipasang secara langsung pada tempatnya. Untuk
memasang bingkai tersebut, terlebih dahulu besi harus dipanaskan hingga memuai dan
ukurannya pun akan menjadi lebih besar daripada tempatnya sehingga memudahkan untuk
dilakukan pemasangan bingkai tersebut. Ketika suhu mendingin, ukuran bingkai kembali
mengecil dan terpasang kuat pada tempatnya.
8. Konstruksi Jembatan
Jembatan seringkali dibuat dari kerangka besi. Rangka jembatan yang terbuat dari besi
akan memuai jika suhunya naik, antara ujung rangka jembatan dengan tiang beton diberi
celah pemuaian. Selain itu ujung tersebut diletakkan di atas roda. Ketika terjadi pemuaian,
rangka bertambah panjang. Keberadaan roda dan celah memudahkan gerak memanjang
dan memendeknya rangka, sehingga terhindar dari pembengkokan.