Professional Documents
Culture Documents
Bab Iii-V
Bab Iii-V
Kabupaten Natuna. Subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 12 orang
Pesawat Sederhana
1. 10 Februari 2021 I
Jenis Pengungkit
Pesawat Sederhana
2. 17 Februari 2021 II
Jenis Pengungkit
Pesawat Sederhana
3. 24 Februari 2021 III
Jenis Pengungkit
Kurt Lewin meliputi empat komponen, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting),
satu siklus. Menurut Aqib (209), Penelitian Tindakan Kelas dapat diartikan sebagai
proses pengkajian masalah pembelajaran di kelas melalui proses refleksi diri dengan
melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis
mengatasinya.
Menurut Kemmis dan Taggart (Padmono, 2010), Penelitian Tindakan Kelas adalah
suatu penelitian refleksif diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam
situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan praktik
sosial, serta pemahaman terhadap praktik-praktik tersebut serta situasi tempat praktik
dilakukan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengubah perilaku mengajar guru, perilaku peserta
didik di kelas, peningkatan atau perbaikan praktik pembelajaran, dan atau mengubah
kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran. Penelitian Tindakan Kelas
harus menunjukkan adanya perubahan kearah perbaikan dan peningkatan secara positif.
Jika dengan tindakan yang dilakukan justru membawa kelemahan, penurunan, atau
perubahan negatif, berarti hal tersebut menyalahi karakter PTK. Adapun karakteristik
yang menunjukkan ciri dari Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut:
pada pelaksanaan tugas (practice driven) dan pengambilan tindakan (action driven).
2. Kolaboratif. Penelitian Tindakan Kelas merupakan upaya bersama dari berbagai
Dalam penelitian ini diagendakan akan dilakukan sebanyak 3 siklus. Setiap siklus
meliputi:
2. Tahapan pelaksanaan tindakan (acting) meliputi segala tindakan yang tertuang dalam
pengumpulan data berupa nilai evaluasi peserta didik setelah mendapatkan tindakan,
4. Tahapan refleksi dilakukan melalui diskusi teman sejawat dan masukan dari para ahli
Refleksi Tindakan
(Reflecting) SIKLUS I (Acting)
Pengamatan
(Observing)
Perencanaan
(Planning)
PERUBAHAN
Tindakan
SIKLUS II
(Acting)
Refleksi
(Reflecting) Pengamatan
(Observing)
2. Pelaksanaan Perbaikan
Pra Siklus
Pra siklus atau observasi awal dilakukan pada tanggal 27 Januari 2021 setelah
mendapatkan izin dari Kepala Sekolah untuk melakukan praktik perbaikan. Dalam
ceramah dan pembelajaran sepenuhnya berpusat pada guru. Siswa terlihat antusias
belajar, beberapa siswa juga terlihat memiliki potensi yang baik dan sangat terbuka
menerima kehadiran orang baru di sekitar mereka. Namun, hasil yang didapat masih
sangat rendah atau pembelajaran yang dilaksanakan bisa dikatakan belum berhasil. Hal
ini terlihat dari 12 siswa , hanya 2 siswa yang mendapat nilai sesuai standar KKM atau
kurang dari 20% yang bisa menyimak dan menerima pembelajaran dengan baik.
a. Rencana perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran IPA siklus I yang disertai
e. Pelaksanaan
B. Tindakan I
Tahap berikutnya dalam penelitian ini adalah pelaksanaan tindakan kelas yang
Kegiatan Awal
Pada kegiatan pembuka, guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas untuk
Selanjutnya, guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran yang akan dilakukan serta
apersepsi, guru menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari dan kaitannya
dengan beberapa materi sebelumnya. Guru melakukan tanya jawab secara singkat,
peserta didik diberi kesempatan untuk menjawab dan guru memberikan penguatan.
Setelah memastikan semua peserta didik siap untuk belajar, guru masuk ke dalam
kegiatan inti.
Kegiatan Inti
Guru membentuk siswa ke dalam beberapa kelompok, kemudian setiap kelompok
diminta untuk memahami tentang materi pesawat sederhana (menemukan ide awal
kelompuk. Tiap kelompok diberi tugas yang sama. Guru membagikan lembar
prosedur eksperiman yang akan dilakukan siswa dan meminta mereka untuk
membuat hipotesis dari permasalahan yang telah ditentukan oleh guru dengan
membaca buku teks pelajaran IPA pokok bahasan tuas, tuas jenis pertama, dan tuas
jenis kedua. Guru memberikan bimbingan secara menyeluruh dan membantu mereka
dilakukan, guru meminta mereka untuk mengikuti prosedur penelitian yang telah
disusun dan menemukan jawaban dari permasalahan yang telah ditentukan. Setiap
dikreasikan semenarik mungkin untuk kemudian dipajang di depan kelas. Salah satu
presentasi. Guru memberikan umpan balik berupa penguatan terhadap hasil kerja
siswa. Siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah
penguatan dan penyimpulan. Untuk menguji pemahaman siswa atas materi dan
pendekatan pembelajaran baru yang dilakukan, guru memberikan 5 soal yang harus
dikerjakan dalam waktu 15 menit. Penilaian ini dilakukan untuk mencari tahu
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan penutup, guru mengajak semua peserta didik untuk melakukan
penghargaan kepada semua peserta didik atas partisipasi aktifnya. Guru memberikan
pesan moral dan meminta mereka untuk mampu beradaptasi terhadap pola
pembelajaran dan kehidupan di masa new normal. Tak lupa, guru mengingatkan
C. Pengamatan Tindakan I
e. Pembelajaran yang dilaksanakan masih berpusat kepada guru dan siswa masih
terlihat canggung.
Pada tindakan 1 ini, siswa baru beradaptasi dengan pola pembelajaran baru, butuh
waktu untuk terbiasa dan menikmati pembelajaran. Karena waktu terbatas, ada
beberapa bagian kegiatan yang terpaksa harus di skip dan terburu-buru. Pada
pelaksanaan siklus II nanti, pengelolaan waktu harus lebih diperhatikan dan diatur
secara lebih sistematik agar pelaksanaan kegiatan bisa berjalan secara optimal.
D. Refleksi
f. Guru tetap berusaha menjaga hubungan komunikasi yang baik dengan siswa.
e. Sebagian siswa saat diberi tugas hanya mencontoh hasil kerja temannya.
siklus berikutnya.
Pada aspek pencapaian hasil belajar siswa pada siklus I ini masih belum
mengalami peningkatan yang signifikan, siswa yang telah mencapai KKM baru
mencapai 58%.
1. Perencanaan Tindakan II
a. Rencana perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran IPA siklus II yang disertai
f. Pelaksanaan
2. Tindakan II
Tahap berikutnya dalam penelitian ini adalah pelaksanaan tindakan kelas yang
2021.
Kegiatan Awal
Pada kegiatan pembuka, guru mengucapkan salam dan meminta ketua kelas untuk
Selanjutnya, guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran yang akan dilakukan serta
apersepsi, guru menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari dan kaitannya
dengan beberapa materi sebelumnya. Guru melakukan tanya jawab secara singkat,
peserta didik diberi kesempatan untuk menjawab dan guru memberikan penguatan.
Setelah memastikan semua peserta didik siap untuk belajar, guru masuk ke dalam
kegiatan inti.
Kegiatan Inti
memanfaatkan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar. Hari ini, anak diminta
untuk belajar di luar kelas. Anak bebas mengekspresikan diri berbaur dengan alam
dan mengemukakan semua yang mereka pahami dari materi yang sudah dipelajari
Mereka bisa menyebutkan dengan pasti bagian – bagian yang membedakan jenis
kelompok. Ketika terdapat salah penyampaian, maka terjadi diskusi terbuka yang
melibatkan mereka dengan berbagai argumen yang baik. Belajar dengan cara seperti
ini ternyata jauh lebih menarik perhatian mereka. Ada berbagai tanya jawab yang
bisa di selesaikan dan alokasi waktu yang disusun bisa digunakan secara efektif.
Interaksi antar guru dan siswa lebih terlihat meski masih ada beberapa siswa yang
terlihat sulit belajar dalam kelompok, usil, dan sulit diatur. Namun, hingga
Sebelum penarikan kesimpulan dilakukan, guru menguji siswa dengan 5 soal yang
harus dikerjakan dalam waktu 15 menit terkait materi yang sudah dipelajari
Kegiatan Akhir
Sebelum kembali ke kelas, guru bersama siswa saling menarik kesimpulan dan
mengingatkan untuk kembali belajar agar siap melaksanakan post test pada
pertemuan yang akan datang. Guru memberikan penguatan dan umpan balik.
3. Pengamatan Tindakan II
sempat terjadi gangguan-gangguan kecil, namun masih bisa diatasi dengan baik.
4. Refleksi Tindakan II
berikut :
b. Siswa sudah mulail aktif bertanya pada guru atau teman mengenai hal-hal yang
tidak dimengerti.
c. Terlihat interaksi dua arah antara guru dan siswa. Semuanya terlibat dalam
Ada salah seorang siswa yang sulit menerima pembelajaran, tapi mau untuk
mencoba dan berbaur dalam kelompok meski lebih cenderung diam. Diperlukan
bimbingan extra untuk anak jenis ini agar bisa menyerap pembelajaran baik praktik
maupun teori. Ini tidak bisa dilakukan, mengingat fokus kegiatan harus berjalan
sesuai rencana.
Pada aspek pencapaian hasil belajar siswa pada siklus II ini mengalami
1. Guru menyiapkan kisi-kisi soal yang akan digunakan untuk menguji materi yang
sudah dipelajari sejak dari observasi awal sekaligus lembar penilaian . Guru berharap
hasil belajar anak bisa mengalami kemajuan sehingga proses kegiatan dianggap tuntas
dan berhasil.
4. Pelaksanaan.
Tindakan III
Tahap berikutnya dalam penelitian ini adalah pelaksanaan tindakan kelas yang
Kegiatan Awal
Membuka proses pembelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak semua siswa
untuk berdoa. Siswa diajak mengingat kembali tentang pesawat sederhana dan
Kegiatan Inti
Pada kegiatan siklus III ini, pembelajaran lebih difokuskan untuk menilai
menggunakan lembar kerja, setiap siswa diminta untuk belajar secara mandiri. Dalam
kegiatan ini, siswa tampak serius dan aktif memberikan pertanyaan jika terdapat
kesulitan.
siswa yang terlihat sulit dalam memahami tugas yang diberikan. Guru memastikan,
Setelah 20 menit menyelesaikan lembar kerja tersebut, setiap siswa diminta untuk
metode atau pendekatan pembelajaran tertentu dengan hasil belajar setelah melakukan
kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Sains – Teknologi
dan Masyarakat.
Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir, guru meminta beberapa siswa untuk menyebutkan kesan dan pesan
selama beberapa kali pertemuan. Guru mengingatkan setiap siswa untuk tekun dalam
belajar, tidak gampang berputus asa, serta siap bersaing dalam pembelajaran abad 21.
1. Lembar kerja yang diberikan hampir bisa diselesaikan secara sempurna oleh setiap
2. Selama kegiatan siklus III hingga sampai pada tahap post – test, kegiatan
Hasil refleksi yang dilakukan peneliti bersama supervisor 2 adalah sebagai berikut :
2. Siswa aktif bertanya pada guru atau teman mengenai hal-hal yang tidak dimengerti.
Pada aspek pencapaian hasil belajar siswa pada siklus III ini mengalami
peningkatan hasil belajar yang sangat signifikan, semua siswa sudah mendapat nilai di
atas 70 atau 100% siswa sudah berhasil dalam pembelajaran. Peningkatan hasil belajar
ini dipengaruhi oleh faktor motivasi, metode serta media pembelajaran yang diberikan
Berdasarkan hasil refleksi dan hasil perbaikan pembelajaran siklus III, siswa yang
mengalami peningkatan belajar hampir mencapai 100%. Pada siklus III ini, semua hal-
hal negatif yang terlihat pada dua siklus sebelumnya, tidak kembali muncul. Guru
konsisten melakukan refleksi dan menampung semua masukan yang diberikan oleh
maksimal.
Data kuantitatif peserta didik akan dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui
kualitas hasil belajar. Peningkatan hasil belajar peserta didik dapat diketahui dengan cara
membandingkan skor individu dengan skor kelompok, yang diperoleh sebelum dan
Keterangan:
∑ x =¿peserta
maksimal yang diperoleh Jumlah didik
skor adalah 100, sedangkan skor rata-rata tes peserta
keseluruhan
didik dapat dihitung dengan rumus:
N=¿ Jumlah peserta didik
x=
∑x
N
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas V SDN 004 Kelarik Barat adalah 70,
maka standar ketuntasan individu dan standar ketuntasan klasikal akan diinterpretasikan
sebagai berikut:
Secara perorangan (individual) dianggap telah “tuntas belajar” jika daya serap peserta
peserta didik yang mencapai daya serap minimal 70. Sedangkan untuk mengetahui
Angka Kriteria
30 – 39 Gagal
40 – 55 Kurang
56 – 65 Cukup
66 – 79 Baik
Meski pada setiap siklus diberikan beberapa evaluasi, namun penentuan peningkatan
hasil belajar diperoleh dari hasil pre – test pada saat observasi awal (pra siklus)
Dari hasil proses perbaikan pembelajaran yang dilakukan dari pembelajaran awal
(Pra siklus) sampai dengan perbaikan pembelajaran siklus III yang diikuti oleh 12 siswa,
Pada pembelajaran pra siklus terdapat 2 orang siswa sudah mencapai nilai 70 ke
atas atau kurang dari 20%, dan 9 orang siswa mendapat nilai 70 ke bawah atau sekitar
75%. Hal ini terjadi karena pada pembelajaran pra siklus, pembelajaran dilakukan masih
monoton dengan menggunakan metode ceramah dan penyampaian materi tidak fokus
orang siswa yang sudah mendapat nilai 70 ke atas atau sekitar 50%, naik 25% dari hasil
belajar yang diperoleh pada awal pembelajaran. Di siklus I ini, interaksi antara guru dan
siswa belum terjadi secara maksimal, kelompok belajar yang dibentuk juga belum bisa
berjalan secara optimal, anak bingung dengan peran yang seharusnya dilakukan dan
9 orang siswa sudah mendapat nilai di atas KKM atau sekitar 75%. di banding siklus I,
pembelajaran siklus II ini sudah banyak mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan
pada kegiatan pembelajaran siklus II ini, anak dilibatkan secara langsung. Anak
Di pembelajaran siklus III, hanya satu orang siswa yang belum mencapai KKM,
pembelajaran ini terjadi karena guru konsisten dalam memperbaiki setiap kesalahan yang
terdapat pada dua siklus sebelumnya dan mengikuti setiap saran yang diberikan oleh
supervisor.
Berikut ini peneliti sajikan data hasil perolehan pembelajaran awal (pra siklus)
Pembelajaran
No Nilai
Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
14
12
10
8
6
4
2
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Pada diagram 4.1 di atas hasil belajar tiap siklus perbaikan pembelajaran selalu
meningkat dan pada siklus III hanya terdapat 1 orang siswa yang mendapat nilai kurang
dari 70. digunakan dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih memahami tentang
100% 92%
83%
80% 67%
60% 50% 50%
40% 33%
17%
20% 8%
0%
Pra siklus Siklus I Siklus II siklus III
Pada kegiatan pembelajaran pra siklus terdapat 83% siswa yang tidak tuntas atau
mendapat nilai di bawah 70 dan kurang dari 20% siswa sudah mendapatkan nilai 70 ke
atas. Pada siklus I terdapat 67% siswa yang tidak tuntas dan 33% siswa yang sudah
tuntas. Pada perbaikan pembelajaran siklus I ini ketuntasan belajar siswa mengalami
kenaikan sebesar 16% dari pembelajaran yang dilakukan di pra siklus. Pada perbaikan
pembelajaran siklus II terjadi keseimbangan antara banyaknya siswa yang tuntas dengan
siswa yang belum tuntas. Pada perbaikan pembelajaran siklus II ini peningkatan hasil
belajar sudah meningkat tetapi ketuntasan belajar belum mencapai 85%. Pada perbaikan
pembelajaran siklus III terjadi peningkatan yang signifikan, hanya 1 orang siswa yang
Masyarakat (STM). guru melakukan pre – test dan post – test pada observasi awal dan
akhir siklus III. Hasil belajar siswa diukur dengan membandingkan hasil yang diperoleh
pada dua evaluasi tersebut. Adapun data hasil belajar pada pra – siklus hingga
pertemuan akhir siklus III peserta didik disajikan dalam tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2
Rekapitulasi Hasil Pre - Test
Ketuntasan
No. Nama L/P Nilai Belajar
Tuntas Tidak
1 Agustian darma L 60 1.
2 Anggun Naisyla P 45 2.
3 Anisa Meliyanti P 80 3.
Ayrin Nurmiani
4 P 45 4.
Syafitri
5 Egi Saputra L 55 5.
6 Fadliansyah L 60 6.
7 Irmi P 55 7.
8 Muhammad Zapi L 55 8.
Muhammad Dhava
9 L 65 9.
Alvarro
10 Nuhashifa Muhtar P 85 10.
Dari tabel terlihat bahwa nilai rata-rata peserta didik masih kurang dari 70.
Persentase peserta didik yang tuntas baru 66,67%. Karena keaktifan belajar masih
siklus berikutnya.
Tabel 4.3
Ketuntasan
No. Nama L/P Nilai Belajar
Tuntas Tidak
13.
1 Agustian darma L 80
14.
2 Anggun Naisyla P 75
19.
7 Irmi P 85
20.
8 Muhammad Zapi L 85
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar peserta didik
mengalami peningkatan yang signifikan. Rata-rata nilai peserta didik dari 58,75 pada
pra siklus meningkat menjadi 85,42 pada siklus akhir pelaksanaan post - test. Hal ini
bisa disebabkan oleh partisipasi yang diberikan oleh semua peserta didik. Hanya 1
orang yang belum bisa mencapai ketuntasan yang diharapkan. Jika keaktifan belajar
bisa terlaksana maka akan berdampak pada peningkatan hasil belajar. Perbandingan
hasil belajar dari observasi awal pra siklus hingga sampai kepada tahapan post – test di
Diagram 4.3 Grafik persentase hasil belajar pada tahapan pra siklus dan siklus akhir
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA
hasil belajar. Peserta didik tampak antusias dalam menerima segala pola pembelajaran
yang dilakukan. Meski diawal sempat sulit dikoordinasikan, namun seiring waktu
BAB V
1. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
2. Hasil belajar siswa tergantung pada strategi guru dalam memberikan pembelajaran.
disampaikan peneliti agar proses belajar mengajar dan hasil belajar menjadi lebih baik.
sebaik mungkin.
5. Guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang aktif, efektif dan
menyenangkan (PAKEM).