You are on page 1of 16

MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

PERENCANAAN KARIER

DISUSUN OLEH :

1. BUNGA PUTRI SYAKILLAH


2. KHAIRUL BAKTI
3. LISA HARIATI
4. RATI JULIANDA
5. SUTRISNO

SEMESTER V

DOSEN PENGAMPU

ARIS TRIYONO, S.E., M.M

ABDDUL HAIRUDIN, S.E., M.M

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS INDRAGIRI

(ITB-I)

RENGAT

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
Shalawat serta salam tercurahkah kepada nabi agung Muhammad SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, sehingga makalah “PERENCANAAN KARIER” dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia. Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi para pembaca.
Penulis menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan.
Karena kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran
pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila dimakalah ini terdapat
banyak kesalahan dalam penulisan, penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat.

Kamis, 22 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Masalah.............................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
1. Pengertian Perencanaan Karier.........................................................................6
2. Tahap Perencanaan Karier.................................................................................7
3. Faktor-faktor perencanaan karier......................................................................8
4. Perencanaan Karier Yang Terpusat pada Individu dan Organisasi.............11
5. Manfaat Perencanaan Karier...........................................................................12
BAB III..................................................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu kunci sukses dalam berkarier adalah perencanaan yang matang.
Perencanaan tidak hanya dibuat sekali, tetapi harus dilakukan berulang. Seperti
halnya pemeriksaan kesehatan, karier pun butuh dicek secara berkala. Apalagi jika
pekerjaan yang Anda jalani tidak sesuai ekspektasi dan tidak sesuai dengan bakat
dan minat. Segera berpikir untuk menata ulang karier. Tidak ada kata terlambat
untuk melakukannya. Perencanaan karier bukanlah suatu proses yang sulit
ataupun menjadi beban. Bahkan sebaliknya, hendaknya ini dilihat sebagai proses
yang memberikan makna kepada perjalanan karier anda. Proses ini akan
membantu anda mencapai tujuan karier.
Kesempatan untuk maju yang termasuk dalam program pengembangan
dapat diwujudkan jika mereka diberikan kesempatan untuk mengikuti program
pendidikan dan pelatihan. Program pendidikan dan pelatihan yang mana diikuti
perlu direncanakan dengan baik, agar pada gilirannya mereka mempunyai
kesempatan untuk dipromosikan dipindahkan dari suatu jabatan ke jabatan lain
yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi.
Berdasarkan hal tersebut di atas, makalah ini akan membahas tentang
perencanaan karier.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada makalah ini
adalah:
1. Apa pengertian perencanaan karier?
2. Bagaimana tahap-tahap dalam perencanaan karier?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan karier?
4. Bagaimana perencanaan karier bagi yang terpusat individu dan organisasi?

4
5. Apa manfaat dari perencanaan karier?

C. Tujuan Masalah
1. Memahami pengertian perencanaan karier
2. Mengetahui tahap-tahap perencanaan karier
3. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan karier
4. Mengetahui perencanaan karier bagi yang terpusat individu dan organisasi
5. Memahami manfaat perencanaan karier

5
BAB II
PEMBAHASAN

D. Pengertian Perencanaan Karier


Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu karier akan berisi kenaikan
tingkat dari tanggung jawab, kekuasaan dan pendapatan seseorang. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) karier diartikan sebagai perkembangan
dan kemajuan di kehidupan pekerjaan, jabatan, dsb.
Karier adalah suatu deretan posisi yang diduduki oleh seseorang selama
perjalanan usianya (Rivai, 2009: 369). Karier adalah suatu rangkaian aktivitas
kerja yang terpisah, tetapi berhubungan dan memberikan kesinambungan,
keteraturan dan arti kehidupan bagi seseorang (Panggabean, 2002: 17). Dari kedua
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa karier adalah suatu rangkaian kerja dan
jabatan yang dipegang seseorang dalam jangka waktu lama.
Perencanaan karier adalah perencanaan yang fokus pada pekerjaan dan
pengidentifikasian jalan karir yang memberikan kemajuan yang logis atas orang-
orang diantara pekerjaan dalam organisasi (Mathis 2006: 343). Perencanaan karier
adalah proses dimana perusahaan menyeleksi tujuan karir dan jenjang karir dalam
mencapai rencana karir (Rivai 2009: 266 ). Perencanaan karir merupakan kegiatan
atau usaha untuk mengatakan perjalanan karir pegawai serta mengidentifikasi hal-
hal yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan karir tertentu.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan
karir adalah pola pengalaman berdasarkan pekerjaan yang merentang sepanjang
perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap individu/pegawai dan secara luas
dapat dirinci ke dalam obyektif events yang dapat dijadikan asumsi untuk masa
yang akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang
diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas yang
dapat diterima dan digunakan dalam penyelesaian, atau dalam arti yang lebih

6
ringkas perencanaan karir merupakan proses di mana seseorang menyeleksi tujuan
karir dan arus karir untuk mencapai tujuan tersebut.
                                                            

E. Tahap Perencanaan Karier


Pada umumnya manusia dalam kehidupan pekerjaannya melewati beberapa
tahap karir (Tampubolon, 2008:204).  Tahap-tahap itu sebagai berikut :
1. Tahap Penegakan
Tahap ini disebut sebagai tahap penegakan, dimana dalam tahap ini
pegawai cenderung akan memenuhi kebutuhan akan rasa aman dalam tahun-
tahun pertama menjalankan pekerjaannya. Biasanya berlangsung selama lima
tahun pertama dalam masa kerja.
2. Tahap Kemajuan
Pada tahap kemajuan ini pegawai mulai memupuk harga diri, otonomi,
dan berusaha untuk dipromosikan. Tahap ini berlangsung kira-kira pada usia
30 sampai 45 tahun.
3. Tahap Pemeliharaan
Pada tahap pemeliharaan ini, kebutuhan adalah yang paling dominan
dan pegawai merasa tidak puas terhadap pekerjaannya.
4. Tahap Pensiun
Pada tahap pensiun ini, pegawai mulai diketahui perjalanan karirnya,
apakah macet atau memburuk karirnya selama tahap sebelumnya, dan bagi
mereka yang mengalami hal tersebut maka pada tahap ini karir mereka tidak
bertahan lama. Mereka mulai mengharapkan pensiun dan kesempatan untuk
melakukan pekerjaan lain. Dari perjalanan tahap-tahap tersebut, dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan dan harapan berubah pada saat orang-orang
bergerak melalui setiap tahap karir. Lama berlangsungnya setiap adalah
bervariasi untuk masing-masing orang.

Menurut Rivai (2009:281), tahapan-tahapan karir sebagai berikut :


1) Tahap Awal

7
Pada tahap ini ditekankan pada perhatian untuk memperoleh jaminan
terpenuhinya kebutuhan dalam tahun-tahun awal pekerjaan.

2) Tahap Lanjutan
Pada tahap ini pertimbangan jaminan keamanan sudah mulai
berkurang, namun lebih menitikberatkan pada pencapaian, harga diri dan
kebebasan.
3) Tahap Mempertahankan
Pada tahap ini individu mempertahankan pencapaian keuntungan
atau  manfaat yang telah diraihnya sebagai hasil pekerjaan di masa lalu.
4) Tahap Pensiun
Pada tahap ini individu telah menyelesaikan satu karir, dan individu
tersebut akan berpindah ke karir yang lain dan memiliki kesempatan untuk
mengekspresikan aktualisasi diri yang sebelumnya tidak dapat dilakukan.

Sedangkan menurut Malthis (2004:346), tahap-tahap karir sebagai berikut :


 Tahap karier awal
Pada tahap ini pegawai mengenali minatnya dan mengeksplorasi beberapa
pekerjaan.
 Tahap karier menengah
Pada tahap ini pegawai mendahulukan karir, memiliki gaya hidup dan
kontribusi yang terbatas.
 Tahap karier akhir
Pada tahap ini pegawai memperbaharui keterampilan, menetap dan gagasan-
gagasan yang dimiliki pegawai mulai dihargai.
 Tahap akhir karier
Pada tahap ini pegawai mulai merencanakan pensiun dan memeriksa minat-
minat yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.

8
F. Faktor-faktor perencanaan karier
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi perencanaan karier,
dimana seseorang akan mengakui dan mau mempertimbangkan faktor-faktor
tersebut saat mereka merencanakan karier, yaitu sebagai berikut :

a. Tahap kehidupan karier


Seseorang akan berubah secara terus menerus dan kemudian memandang
perbedaan karier mereka pada berbagai tingkatan dalam hidupnya. Yang
dilakukan individu dalam upaya pengembangan kariernya meliputi tahapan
sebagai berikut :
 Entry Stage
Merupakan tahap mulai memasuki organisasi. Pada tahap ini individu akan
bertanya apakah keahliannya diterapkan disini, bagaimana pekerjaannya,
dan apakah dia dapat berkembang dan mencapai tujuan karir sesuai
dengan minat, keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki.
 Mastery Stage
Adalah tahap dimana seseorang menginginkan jabatan baru yang lebih
tinggi atau lebih menarik karena pengalaman dan juga keahlian yang dia
miliki. Pada tahap ini dapat terjadi 2 kemungkinan kecenderungan
diantaranya :
a. Achievement stage : Ditandai dengan keinginan seseorang atau
dipromosikan untuk jabatan yang lebih tinggi.
b. Mid-career stage : Ditandai dengan keinginan untuk penilaian kembali
kariernya dan motivasi kerja juga sudah menurun.
c. Passage Stage : Dahulu tahap ini dikatakan masa-masa pegawai untuk
mempersiapkan pensiun, namun masa sekarang akibat faktor-faktor
terjadinya lebih banyak oleh pemutusan hubungan kerja, baik sebagai
akibat dari situasi ekonomi maupun karena pemecatan, dan banyak
factor yang mempengaruhi karier seperti tersedianya pekerjaan diluar
organisasi dan kesempatan pendidikan yang didapat.

9
b. Dasar karier
Setiap orang dapat memiliki aspirasi, latar belakang, dan pengalaman yang
berbeda satu dengan yang lain. Ada 5 perbedaan motif dasar karier yang
menjelaskan jalan bagi orang orang untuk memilih dan mempersiapkan kariernya,
dimana mereka menyebutnya sebagai jangkar karier (career anchors) yaitu antara
lain :
a. Kemampuan manajerial Tujuan karier bagi manajer adalah untuk
meningkatkan kualitas dari dirisendiri, analitis, dan kemampuan
emosional. Manajer menggunakan dasar ini untuk mengatur orang atau
karyawan.
b. Kemampuan fungsional Teknis dasar ini digunakan untuk para teknisi
yang akan melanjutkan pengembangan dari bakat teknisnya. Orang-orang
tersebut tidak mencari kedudukan dalam manajerial.
c. Keamanan Dasar Ini digunakan untuk kesadaran keamanan individu untuk
memantapkan kesadaran karier mereka. Mereka seringkali melihat ikatan
mereka sendiri sebagai organisasi yang istimewa atau lokasi geografi
d. Kreativitas Seorang yang kreatif memiliki sedikit sikap seperti pengusaha.
Mereka ingin menciptakan atau membangun sesuatu yang benar-benar
milik mereka.
e. Otonomi dan Kebebasan Dasar karier ini digunakan untuk orang yang
memiliki hasrat kebebasan agar bebas dari aturran organisasi. Mereka
menilai otonomi dan ingin menjadi bos dari mereka sendiri dan bekerja
pada langkah mereka sendiri.

c. Jalur Karier
Jalur karier merupakan urutan jabatan jabatan yang dapat diduduki untuk
mencapai tujuan karier seseorang, misalnya di sebuah sekolah, jalur karier untuk
menjadi kepala sekolah yang dimulai dari guru adalah guru bidang studi-wakil
kepala sekolah-kepala sekolah, dengan waktu yang diharuskan menduduki jabatan
ini, persyaratan umtuk kerja, dan persyaratan lainnya. Hal ini
disebabkan oleh berbagai macam factor seperti tingkat pendidikan dan kebijakan

10
organisasi, tenaga pendidikan dapat memulai kariernya dari jabatan yang berbeda
beda. Seseorang mungkin dapat langsung menjadi kepala sekolah disebabkan
kebijakan organisasi yang tidak semua orang bisa menjadi seperti itu.
Secara teori, beberapa system jalur karier sebagai berikut :
1. Vertical system, adalah jalur karier yang dapat dilalui dalam satu fungsi
melalui hirarki.
2. Trunk and Branch system, adalah jalur dimana sesorang untuk menaiki
posisi yang lebih tinggi diharuskan melalui posisi pada fungsi lain.
3. Planned job rotation system, adalah jalur trunk and branch system yang
dimana organisasi melakukan perencanaan yang teliti mengenai
pengalihan seseorang dari satu jabatan sebelum menduduki jabatan
tertentu.
4. Diamond system, adalah jalur karier yang lebih banyak posisi berubah
menyamping daripada naik ke atas. 

G. Perencanaan Karier Yang Terpusat pada Individu dan Organisasi


1. Perencanaan Karier yang Terpusat pada Individu
Perencanaan karier yang terpusat pada individu memfokuskan pada
karier individual dari pada kebutuhan organisasi itu. Ini dilakukan oleh
karyawan sendiri, dan keterampilan individual menjadi fokus dari analisis
ini. Analisis seperti ini mungkin mempertimbangkan situasi baik dalam
maupun di luar organisasi yang dapat mengembangkan karir
seseorang. Pengurangan dan memperkecil organisasi telah mengubah
perencanaan karir bagi banyak orang. Mereka menemukan diri mereka
dalam “transisi karier” dengan kata lain membutuhkan pekerjaan baru.
Perspektif individual dalam perencanaan karier :
1. Mengidentifikasikan kemampuan dan minat individual.
2. Merencanakan tujuan hidup dan pekerjaan.
3. Mengukur jalur alternative di dalam dan luar organisasi.
4. Mencatat perubahan dan tujuan sebagaimana tahapan karier.

11
Menurut Simamora individu merencanakan karir guna meningkatkan
status dan kompensasi, memastikan keselamatan pekerjaan, dan
mempertahankan kemampuan pasar dalam pasar tenaga kerja yang
berubah. Disisi lain, organisasi mendorong manajemen karir individu :
1. Mengembangkan dan mempromosikan karyawan dari dalam
perusahaan.
2. Mengurangi kekurangan tenaga kerja berbakat yang dapat
dipromosikan.
3. Menyatakan minat pada karyawan.
4. Meningkatkan produktivitas.
5. Menciptakan cita rekruitmen yang positif.

2. Perencanaan Karir yang Terpusat pada Organisasi


Perencanaan karier yang terpusat pada organisasi memfokuskan pada
pekerjaan-pekerjaan dan pada pembangunan jalur karier yang
menyediakan tempat bagi kemajuan logis dari orang- orang, diantara
berbagai pekerjaan yang ada dalam organisasi. Jalur jalur ini adalah yang
dapat diikuti oleh individu untuk mengembangkan unit-unit organisasi
tertentu. Sebagai contoh, seseorang mungkin saja memasuki departemen
penjualan sebagai seorang penasihat penjualan, kemudian dipromosikan
sebagai penanggung jawab laporan keuangan, menjadi manajer penjualan,
dan akhirnya menjadi wakil presiden bagian penjualan.
Perspektif organisasi dalam perencanaan karier :
a. Mengidentifikasikan kebutuhan staffing organisasi dimasa
mendatang
b. Rencana jenjang karier.
c. Mengukur potensi individual dan kebutuhan pelatihan.
d. Mencocokkan kebutuhan organisasi dengan kemampuan
individual.
e. Mengaudit dan mengembangkan system karir dan organisasi.

12
5. Manfaat Perencanaan Karier
Berikut adalah manfaat dari perencanaan karir :
1. Menurunkan tingkat perputaran karyawan (turnover), dimana
perhatian terhadap karir individual dalam perencanaan karir yang telah
ditetapkan akan dapat meningkatkan loyalitas pada perusahaan di
mana mereka bekerja, sehingga akan memungkinkan menurunkan
tingkat perputaran karyawan.
2. Mendorong pertumbuhan, dimana perencanaan karir yang baik akan
dapat mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan
berkembang. Dengan demikian motivasi karyawan dapat terpelihara.
3. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan sumber daya
manusia di masa yang akan datang.
4. Memberikan informasi kepada organisasi dan individu yang lebih baik
mengenai jalur potensial karir di dalam suatu organisasi.
5. Mengembangkan pegawai yang dapat dipromosikan, perencanaan
karir membantu membangun penawaran internal atas talenta yang
dapat dipromosikan untuk mempertemukan dengan lowongan yang
disebabkan oleh masa pensiun, berhenti bekerja dan pengembangan.
6. Menyediakan fasilitas bagi penempatan internasional, organisasi
global menggunakan perencanaan karir untuk membantu
mengidentifikasikan dan mempersiapkan penempatan di luar negeri.
7. Membantu menciptakan keanekaragaman angkatan kerja, ketika
mereka diberikan bantuan perencanaan karir, pekerja dengan latar
belakang berbeda dapat belajar tentang harapan-harapan organisasi
untuk pertumbuhan sendiri dan pengembangan.
8. Membuka jalan bagi karyawan yang potensial, perencanaan karir
memberikan keberanian kepada karyawan untuk melangkah maju
kemampuan potensial mereka karena mereka mempunyai tujuan karir

13
yang spesifik, tidak hanya mempersiapkan pekerja untuk lowongan di
masa depan.
9. Mengurangi kelebihan, perencanaan karir menyebabkan karyawan,
manajer dan departemen sumber daya manusia menjadi berhati-hati
atas kualifikasi karyawan, mencegah manajer yang mau menang
sendiri dari pembatasan sub-ordinate kunci.
10. Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui,
perencanaan karir dapat membantu anggota kelompok agar siap untuk
jabatan-jabatan penting, persiapan ini akan membantu pencapaian
rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan karir adalah pola pengalaman berdasarkan pekerjaan yang
merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami oleh setiap
individu/pegawai. Terdapat beberapa tahap dalam perencanaan karir,
tahap-tahap perencanaan karir berbeda-beda sesuai dengan ilmuan yang
mengemukakan. Perencanaan karir juga dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu tahap kehidupan karir, dasar karir, dan jalur karir. Perencanaan karir
dapat dipusatkan pada individu dan organisasi yang diantara keduanya
tidaklah sama. Perencanaan karir memiliki beberapa manfaat
seperti menurunkan tingkat perputaran karyawan (turnover), mendorong
pertumbuhan, dll.

B. Saran
Setiap individu maupun organisasi hendaknya membuat perencanaan karir,
serta memperhatikan unsur-unsur apa saja yang perlu diperhatikan dalam
membuat perencanaan karir, sehingga kedepannya dapat mengembangkan
karir yang telah dimiliki.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ayu, Irrine. “Manajemen Karir: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Proses


Manajemen Karir.
https://irrineayu.wordpress.com/2015/04/17/manajemen-karir-pengertian-tujuan-
manfaat-proses-dan-perencanaan-karir/ diakses 17 April 2015.
Dewanti, Hajja. 2013. “Manajemen SDM Perencanaan Karir”. 
https://www.academia.edu/8817787/Manajemen_SDM_Perencanaan_Kari  diakses
12 September 2013.
Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi
Aksara:Jakarta.
Siagian, Somdang. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi  Aksara:
Jakarta.

16

You might also like