You are on page 1of 31

Penanaman: Kualitas dan Kebutuhan Biji,

Pastura Campuran
Yogi Sidik Prasojo
September 2022
Penanaman

• Macam penanaman
• Tunggal
• Campuran (intercropping, tanaman sela)
• Tanaman pakan (2 atau lebih, legum dan rumput)
• Tanaman lain (perkebunan, hortikultura, pangan dll.)
PENANAMAN TANAMAN CAMPURAN
hal-hal yang perlu diperhatikan
• Spesies tanaman yang ditanam (tanaman utama dengan tanaman
pakan)
• Macam campuran dengan tanaman keras (kelapa, cengkih, karet, kapok, jati,
dll)
• Mengontrol gulma
• Menjaga kesuburan tanah (rhizobium)
• Pakan diberikan ternak 4kotoran/manure4 kembali ke lahan
• Kepadatan tanaman
• Penundaan tanaman (tanaman pangan padi dengan 10-14 hari
kemudian stylo)
• Waktu panen tanaman utama kemudian tanaman pakan
• Pemupukan
Pastura Campuran

• SIFAT TANAMAN LEGUM


• Mempunyai perakaran dalam, masih hidup dimusim kemarau
• Kandungan protein dan mineral (Ca) tinggi
• Mampu melakukan fixasi N bebas (simbiosis dengan bakteri
rhizobium)
• Pompa unsur hara tanah
Pastura Campuran

• KEUNTUGAN LEGUM dalam PASTURA RUMPUT


• Meningkatkan jumlah protein yang tersedia
• Memperpanjang periode grazing. Legum masih hijau pada musim
kemarau ► rumput coklat ► mati
• Menyediakan N untuk tanaman rumput. N yang difixasi ► tidak
langsung ditransfer ke rumput, tetapi setelah nodul terlepas (100-
200kg N/ha/tahun)
• Biji legum 3 bagian dan 2 bagian rumput (campuran 12-15 dimana
7-9kg biji legum dan 4,5-6kg rumput)
Pastura Campuran

• KEUNTUNGAN RUMPUT PERENIAL dalam PASTURA LEGUM


• Meningkatkan produksi hijauan/biomassa
• Menjamin stabilitas produksi (rumput cepat setelah hujan
disenggut awal)
• Untuk meningkatkan nilai energi (pakan), rendah protein tapi
kuantitas tinggi (pengenyang)
• Menghambat invasi weed, padat weed ▼
Keuntungan Pastura Campuran Rumput-Legum
• Meningkatkan produksi hijauan (biomassa)
• Menjamin stabilitas produksi hijauan (variasi pertumbuhan legum
dengan rumput) pada musim kemarau/kering legum tetap hijau
• Menaikkan nilai nutrien pastura (legum N tinggi sedangkan
rumput bulky dalam menyediakan energi)
• Menekan pertumbuhan gulma (kepadatan rumput menekan
gulma: tidak ada bagian lahan yang tersedia bagi gulma, gulma
annual tidak sempat berkembang, canopy dari legum:
pertumbuhan gulma tertekan)
• Legum fiksasi N (100-200kg/ha/th atau lebih), ketersediaan N
pada tanah meningkat sehingga dapat digunakan tanaman
rumput, pengambilan N langsung atau setelah nodul mengelupas
Penanaman Tanaman Pakan

Peningkatan produktivitas padang rumput/pastura


• Menyebar biji pada tanaman yang sudah ada
• Pengurangan dan kontrol semak/gulma sehingga meningkatkan
pertumbuhan tanaman utama
• Managemen padang rumput waktu istirahat (rotasi)
• Grazing tertunda tanaman baru
• Penanaman berupa strip planting fodder crop
PENANAMAN

KUALITAS KEBUTUHAN
BIJI BIJI
Penanaman
• Menanam Biji Rumput Biji Legum
• Menumbuhkan (bibit, benih, stek, dll) di dalam
tanah (media tumbuh) agar tumbuh menjadi
tanaman yang sempurna
• Persiapan
Bibit Semai Pols, Rumpun
• Materi Penanaman
• Biji (rumput dan legum serta forb tanaman
pakan)
• Bibit tanaman hasil persemaian
• Sobekan, Rumpun, Pols Stek Batang Kultur jaringan
• Stek Batang/Akar
• Materi Penanaman Lainnya
• Kultur Jaringan Tanaman (Plantlet)
BIJI
• Keuntungan penanaman dengan menggunakan biji:
1. Perakaran lebih dalam
2. Tanaman lebih kuat terhadap senggutan
3. Tanaman lebih tahan terhadap kekeringan
4. Umur lebih Panjang
5. Lebih mudah, murah dan praktis
Penampang biji
BIJI
• Kelemahan/Kerugian penanaman menggunakan biji:
1. Waktu menanam sampai dengan panen menjadi lebih panjang
2. Waktu/ saat penanaman tertentu (air cukup)
3. Tidak tersedianya material biji
4. Dormancy à Perlakuan abrasi, bahan kimia, penyimpanan, dll.
Germinasi Biji
• Viability : Biji terdiri dari embryo dan
endosperm (cadangan makanan), dilindungi
oleh kulit biji atau penutup biji
Biji kering 8
kelembaban + suhu tertentu
Menyerap air
Perubahan fisiologis + biokimia

Hormon Gibberellin (dihasilkan oleh


embryo) bagian aleuron (berpati)
8 mengelilingi embryo 8
pembebasan energi

Enzym hidrolitik memecah endosperm


(pati) menjadi karbohidrat terlarut dan
asam amino terlarut 8 pertumbuhan
Supply O2, CO2 dan cahaya ▲
Mengapa penanaman dilakukan dengan menggunakan
material vegetative?

• Produksi biji tidak tersedia


• Produksi biji sedikit
• Tidak tersedianya biji
dipasaran/lokal
• Tanaman hasil persilangan à Agar
tidak terjadi perubahan genetik
Sampling Seed untuk Kualitas Biji
Kualitas Biji
Menghasilkan biji yang berkualitas merupakan hal terpenting pada industry
biji tanaman pakan.
- Certification
- Purity
- Germination
- Bulk Search
- Seed Mass/Kg
- Moisture Content
- Other Seed Count
- Identification and Quarantine Examination
- Other Test (Tetrazolium, Potassium Nitrate, Acid, Fungicide and
Scarification)
Kualitas Biji
• Kemurnian dan hidup (PLS=pure live seed)
• Murni (purity)
• Hidup (viability)
• Dormansi
• Primer (innate)
• Sekunder (induced and enforced)
• Kualitas biji
• Standar kualitas biji
• Pengukuran kualitas biji
• Tumbuh
• Air dan udara
• Embrio
• Hormon
• Ensim
• Multiplikasi sel (penambahan ukuran dan jumlah)
Kualitas Biji
1. Biji murni 8 kemurnian biji (P=purity) 8 biji bebas :
• Kontaminasi tanaman/biji lain
• Kontaminasi genetik/varitas/cultivar berbeda
• Kontaminasi biji rusak/sakit
• Kontaminasi kotoran (tanah, kulit, ranting, dll)
2. Proporsi/persentase biji yang akan tumbuh menjadi
tanaman yang sehat 8V=viability
• Faktor lain yang mempengaruhi kualitas biji:
• Umur-daya simpan biji (seed longevity) adalah memelihara viability untuk
waktu yang lama (biji disimpan) dapat tumbuh menjadi tanaman sehat
• Kecepatan perkecambahan (kompetisi dgn gulma 8 thd air, cahaya dan
nutrien)
• Kemampuan biji untuk hidup
• Dormansi (mempertahan daya hidup/viability waktu tertentu)
• Pemasakan 8 pematahan dormansi 8 tumbuh
• Asal
• Ukuran
PLS (pure live seed)
persentase biji murni yang tumbuh/hidup = V x P

KUALIATAS BIJI
• Dorman : mempertahankan daya tumbuh/hidup dari suatu
generasi tanaman dalam suatu periode tertentu
• Waktu pemanenan yang tepat
• Waktu penanaman yang tepat
• Penyimpanan biji (di daerah tropik kadar air 8-10%, kantong
plastik, oksigen, suhu, kelembaban relatif)
Sebab-sebab dormansi
1. permeabilitas kulit biji,
2. kebutuhan suhu
3. cahaya
4. dan adanya zat-zat penghambat
Zat-zat Penghambat :
• Larutan bernilai osmotik tinggi (NaCl)
• Bahan yang mengganggu metabolisme (sianida, dinitrofenol, amide,
fluoride, hydroxylamine)
• Herbisida 2-4-D
• Senyawa fenolik
• Caumarin
• Bahan-bahan dalam buah
Kegagalan Germinasi

• Kekeringan
• Suhu yang rendah
• Terlalu banyak sinar
• Terlalu dalam penanaman (tidak dapat menembus)
• Tanah bagian permukaan keras
• Hama, penyakit
Kegagalan setelah germinasi
(pertumbuhan berhenti/mati)
• Drainase yang jelek (aerasi)
• Kekeringan (kelembaban tanah)
• pH yang tidak sesuai
• Kompetisi dengan gulma dan tanaman lain
• Kesuburan rendah
• Tidak cukup/tidak sesuai inokulasi
• Serangga
• Penyakit
• Musim yang mematikan tanaman (suhu, air, ... )
Kematian Tanaman/biji Setelah Ditanam

• Hilangnya/rusaknya biji secara fisik, predator, hama/serangga


• Viability rendah
• Gagal germinasi oleh lingkungan (suhu, air, tanah, keadaan udara)
• Kematian biji/bibit yang sudah tumbuh
• Penyakit/hama
• Stres lingkungan
• Kompetisi dengan tanaman lain
• Manajemen penanaman (penanaman terlalu dalam tidak sesuai dengan
ukuran biji) P. maximum (2cm), stylo, lotononis (3cm), G. wightii (2,5cm), biji
lebih kecil (sekitar 1,3cm)
• Dalamnya penanaman dipengaruhi oleh : spesies, struktur tanah, dan
kelembaban
Perlakuan biji (seed treatment)

• Mematahkan dormansi
• Scrarifikasi (mengurangi ketebalan kulit ari secara fisik (abrasi), kimia
(asam/basa kuat), dll
• Suhu (panas atau dingin)
• Perendaman (air)
• Penyimpanan (pemasakan embrio)
• Meningkatkan pertumbuhan biji
• Inokulasi biji dengan rhizobium
• Perlindungan biji (lindane 8 melindungi dari gangguan semut)
Kebutuhan Biji
• Luas Lahan
• Populasi tanaman persatuan luas (ha) à plant density
• Jarak Tanam
• Jarak Baris 8 Persaingan tanaman/akar/daun :
sinar, air dan nutrien
• Jumlah Tanaman per lubang tanam
• Berat biji (Jumlah biji/kg, berat 100 biji) ▼
• Kemurnian biji (biji murni yang ditanam) PRODUKSI
• Model penanaman (tepi ditanami / tidak)
Penanaman teratur dalam barisan yang tertata
Bagian tepi tidak ditanami

Panjang atau lebar dibagai jarak dikurangi 1

Bagian tepi ditanami

Panjang atau lebar dibagai jarak ditambah 1

PENANAMAN TIDAK TERATUR (DISEBAR)


•kepadatan tanaman jumlah biji persatuan luas
Menghitung Kebutuhan Biji
Contoh Studi Kasus
• Biji glirisidia dari toko B tiap kg mengandung kotoran 30 g, biji tanaman
lain 40 g, sisa tanaman 30 g dan daya kecambah (germinasi) 80%,
sedangkan biji dari toko A mengandung kotoran 15g, biji tanaman lain 10g,
sisa tanaman 25g dan daya kecambah 50% .
• Harga biji dari toko A per kg Rp 85.000,- sedangkan dari toko B Rp 72.500,-
• Tiap kg biji dari toko A maupun B mengandung 50.000.
• Berapa kg biji dibeli jika dari toko A dan berapa toko B untuk menanam
lahan seluas 400 ha (panjang lahan 8 km), jarak tanam 1,0 m x 2,0 m dan
berapa selisih harga per kg PLS antara toko A dan B. Biji dari toko A tiap
lubang diisi 3 buah, sedangkan dari toko B diisi 2 buah
Menghitung Kebutuhan Biji
Variabel Toko A Toko B
Harga Rp 85.000 Rp. 72.500
Germinasi 50% 80%
Kemurnian (1000 – (15+10+25))/1000 x 100% = (1000 – (30+40+30))/1000 x 100% =
95% 90%
PLS 50% x 95 % =47,5% 80 % x 90% = 72,00%
Harga per kg PLS 85.000 /47,5% = Rp 178.947 72.500/72,00% = Rp 100.694
Selisih harga Rp 178.947
– Rp 100.694 = Rp 78.253,- (murah toko B)
Ukuran tanah 400 ha = 4.000.000 m2 dengan panjang 8.000 m maka lebar
4.000.000/8.000 = 500 m
Jumlah lubang tanam (8.000/2,0)+1) x ((500/1,0)+1) = 4001 x 501 = 2.004.501 atau
((8000/1,0)+1) x ((500/2)+1) =8001 x 251 = 1.991.751
Toko A 3 biji per LT Toko B 2 biji per LT
Jarak tanam 1 2.004.501 x3/50.000x1kg = 2.004.501 x2/50.000x1kg =
120,270/95%= 126,600kg 80,180/90%= 89,089kg
Jarak tanam 2 2.008.251x3/50.000x1kg = 2.008.251x2/50.000x1kg =
120,495/95%= 126,837 kg 80,330/90%= 89,256kg
Tugas kebutuhan material penanaman biji
• Kelas B:
• Biji Lamtoro dari toko B tiap kg mengandung kotoran 30 g, biji tanaman lain 40
g, sisa tanaman 30 g dan daya kecambah (germinasi) 90%, sedangkan biji dari
toko A mengandung kotoran 15g, biji tanaman lain 10g, sisa tanaman 25g dan
daya kecambah 60% .
• Harga biji dari toko A per kg Rp 81.000,- sedangkan dari toko B Rp 62.700,-
• Tiap kg biji dari toko A maupun B mengandung 80.000.
• Berapa kg biji dibeli jika dari toko A dan berapa toko B untuk menanam lahan
seluas 400 ha (panjang lahan 8 km), jarak tanam 1,0 m x 2,0 m dengan bagian
tepi ditanami, dan berapa selisih harga per kg PLS antara toko A dan B. Biji dari
toko A tiap lubang diisi 3 buah, sedangkan dari toko B diisi 2 buah

You might also like