You are on page 1of 2

Contoh Ijma

Supaya lebih memahami apa itu ijma, maka kita perlu mengetahui contoh ijma apa saja. Berikut ini
contoh ijma, diantaranya:

1. Kesepakatan para ulama dan mujtahid atas diharamkannya minyak babi.


2. Menghasilkan kesepekatan berupa membukukan Al-Quran yang dilakukan pada masa
kepemimpinan Abu Bakar As Shidiq.
3. Menjadi as-sunnah sebagai sumber hukum Islam yang kedua setelah sumber hukum Islam
pertama, Al-Quran.

Contoh Qiyas
Contoh qiyas yang ada di dekat kita, diantaranya:

1. Menentukan narkotika sebagai barang khamar atau minuman yang memabukkan.


2. Sewa-menyewa ketika adzan shalat jumat memiliki hukum makruh.

Contoh Istihsan
1. Misal yang paling sering dikemukakan adalah peristiwa ditinggalkannya hukum potong
tangan bagi pencuri di zaman khalifah Umar bin Al-Khattab ra. Padahal seharusnya pencuri
harus dipotong tangannya. Itu adalah suatu hukum asal. Namun kemudian hukum ini
ditinggalkan kepada hukum lainnya, berupa tidak memotong tangan pencuri. Ini adalah
hukum berikutnya, dengan suatu dalil tertentu yang menguatkannya.
2. Dokter pria diperbolehkan melihat aurat wanita dalam proses pengobatan. Menurut kaidah
umum, seseorang dilarang melihat aurat orang lain. Tapi, dalam keadaan tertentu seseorang
harus membuka bajunya untuk didiagnosa penyakitnya. Maka, untuk kemaslahatan orang
itu, menurut kaidah istihsan seorang dokter dibolehkan melihat aurat wanita yang datang
berobat kepadanya.
3. Kasus orang yang makan dan minum karena lupa pada waktu ia sedang berpuasa. Menurut
kaidah umum (qiyas), puasa orang ini batal karena telah memasukan sesuatu ke dalam
tenggorokannya dan tidak menahan puasanya sampai pada waktu berbuka. Akan tetapi,
hukum ini dikecualikan oleh hadist Nabi SAW yang mengatakan: “Siapa yang makan atau
minum karena lupa ia tidak batal puasanya karena hal itu merupakan rizki yang diturunkan
Allah kepadanya.” (HR. Tirmidzi).

Contoh Maslahah Murshalah


1. Tuntunan beribadah di masa pandemi COVID-19 seperti tidak melakukan sholat Jumat dan
sholat tarawih berjamaah di masjid, menutup masjid untuk sementara, dan sholat
menggunakan masker.

2. Pencatatan perkawinan dalam surat yang resmi menjadi maslahat untuk sahnya gugatan
dalam perkawinan, nafkah, pembagian harta bersama, waris dan lainnya.

3. Apabila uang kas negara mengalami defisit dan tidak mencukupi untuk memenuhi
pembiayaan tentara, maka pemerintah diperbolehkan menarik pungutan wajib kepada orang-
orang kaya untuk menutupi kebutuhan yang mendesak, sampai baitul mal mendapatkan
masukan uang atau kebutuhan mereka tercukupi.

Contoh Sududz Dzariah


1. Menggali sumur di belakang pintu pada tempat-tempat yang gelap. Secara umum, menggali
sumur di mana pun dan kapan pun hukumnya boleh. Syariat tidak melarangnya, baik
melalui nash secara tersurat, maupun dalil lain secara tersirat. Namun berhubung pekerjaan
seperti ini bisa menimbulkan kerusakan (mafsadah) dan bahaya (mudharat), bahkan bisa
menghilangkan nyawa orang-orang yang melewatinya, maka ulama sepakat bahwa tindakan
demikian hukumnya haram. Sekali lagi perlu diingat, keharaman di sini disebabkan potensi
yang akan terjadi, bukan esensi dari penggalian sumurnya.

2. menjual senjata tajam pada perampok, maling, dan lainnya; atau menjual minuman keras
kepada para pemabuk, dan sesamanya. Dalam ranah ini, prasangka sudah bisa diposisikan
sebagai kepastian, disebabkan kebiasaan yang sudah mendominasi.

Contoh Istishab
1. Dalam hukum pidana, konsep istishab sangat relevan dengan asas praduga tak bersalah, di
mana seorang terdakwa ketika menjalani proses peradilan dianggap tidak bersalah sampai
ada bukti hukum material bahwa orang tersebut dinyatakan bersalah oleh pengadilan.

2. Seseorang yang sudah jelas melaksanakan akad pernikahan, maka status pernikahan tersebut
berlaku sampai terbukti adanya perceraian.

3. sifat air yang diketahui suci sebelumnya akan tetap suci sampai ada bukti yang
menunjukkan air itu menjadi najis.

Contoh Urf
1. Acara halal bihalal yang hanya berlaku di Indonesia. Sedangkan di negara-negara Islam
lainnya tidak mengenal acara ini.

2. Misalnya dalam masa pertunangan, pihak laki-laki boleh memberikan hadiah kepada pihak
perempuan. Namun, hadiah ini tidak dianggap sebagai maskawin.

3. kebiasaan memberikan tip pada orang yang telah memberikan servis atau jasanya.

You might also like