You are on page 1of 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM


B. Kegiatan Belajar : PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA (KB 3)

C. Refleksi Oleh : MUSTAFA ISMAIL

N BUTIR
RESPON/JAWABAN
O REFLEKSI
1 Konsep
(Beberapa Perkembangan Islam di
istilah dan Indonesia
definisi) di
KB Masuknya Islam
Strategi Dakwah Perkembangan Tokoh-Tokoh
Islam Wali Islam Di Islam di
di Indonesia
Songo Indonesia Indonesia

Teori Gujarat Maulana Malik Sebelum


(India) Ibrahim kemerdekaan Hasyim Asyari

Teori Arab Sunan Giri Setelah


Kemerdekaan Ahmad Dahlan

Teori Persia Sunan Bonang Hamka

Nurcholis
Sunan Ampel Madjid
Teori Cina

Sunan Drajat Abdurrahman


Wahid

Sunan Muria

Sunan Gunung
Jati

Sunan Kudus

Sunan Kalijaga

1. Masuknya Islam di Indonesia

1. Teori Gujarat ( India )


Teori ini menyatakan Islam dating ke Indonesia bukan langsung dari Arab
melainkan melalui India pada Abad ke-13, Dalam teori ini menyebutkan lima
tempat asal Islam di India yaitu Gujarat, Cambay, Malabar, Coromandel, dan
Bengal. Pijnappel, seorang Profesor Bahasa Melayu di Universitas Leiden,
Belanda. Teori tersebut kemudian direvisi oleh Cristian Snouck Hurgronje,
menurutnya Islam yang tersebar di Indonesia berasal dari wilayah Malabar dan
Coromandel, Penduduk yang berasal Daccan bertindak sebagai perantara
dagang antara negeri negeri islam dengan penduduk Indonesia.
Teori Gujarat sebagai tempat asal Islam di Nusantara dipandang mempunyai
kelemahan oleh Marrison, alasannya, meskipun batu batu nisan tersebut berasal
dari Gujarat atau Bengal, bukan berarti Islam berasal dari sana, menurutnya
ketika Islamisasi Samudera Pasai yang raja pertamanya wafat 698 H / 1297
M,Gujarat masih merupakan kerajaan bercorak Hindu.

2. Teori Arab / Makkah


Teori ini disebut juga dengan teori Timur Tengah yang dipelopori oleh
beberapa sejarawan diantaranya adalah Crawfurd, Keijer, Naimann,de
Hollander, dan juga ada beberapa sejarawan Indonesia seperti Hasjmi, al-attas,
Buya Hamka, Hoesein Djajaningrat, dan Mukti Ali.
Hamka memberikan Argumentasi bahwa Gujarat hanya sebagai tempat
singgah, sedangkan Mekkah atau Mesir adalah sebagai tempat pengambilan
ajaran Islam, Adapun masuknya Islam ke Indonesia melaui dua jalur, yaitu :
a. Jalur utara, dengan rute : Arab ( Mekkah dan Madinah ) – Damaskus –
Begdad – Gujarat ( pantai barat India )- Sri Lanka – Indonesia
b. Jalur selatan, dengan Rute : Arab ( Mekkah dan Madinah ) – Yaman –
Gujarat ( Pantai Barat India ) – Sri Lanka – Indonesia

3. Teori Persia
Teori Persia ini menyatakan bahwa Islam yang datang ke Nusantara ini berasal
dari Persia, bukan dari India dan Arab, teori ini didasarkan pada beberapa
unsur kebudayaan Persia, khususnya Syiah yang ada dalam kebudayaan Islam
di Nusantara, diantar pendudkung teori ini adalah P.a husein Djajadiningrat

4. Teori China
Sebenarnya,peranan orang China terhadap Islamisasi di Indonesia perlu
mendapat perhatian khusus. Banyaknya unsur kebudayaan China dalam
beberapa unsur kebudayaan Islam di Indonesia. Teori ini menjelaskan bahwa
etnis China muslim sangat berperan dalam penyebaran agama Islam di
Indonesia.
Agama Islam masuk ke Indonesia berjalan dengan cara damai tanpa paksaan.
Pada umumnya agama Islam masuk ke Indonesia dilakukan melalalui berbagai
cara (jalur) diantaranya:
1. Perdagangan
2. Perkawinan
3. Pendidikan
4. Tasawuf
5. Kesenian
6. Politik
2. Strategi Dakwah Islam Walisongo
Masyarakat Hindu membagi kastanya menjadi 4 kasta yaitu
brahmana,ksatria,waisya dan kasta sudra.
Datangnya islam mengikis keadaan masyarakat yang berkasta,merubah
keadaan menjadi lebih baik.tanpa adanya penindasan dan perbedaan kasta.
Penyebaran Islam terutama di Jawa banyak dilakukan oleh para wali, wali
dalam hal ini Wali Allah atau Waliyullah.
Orang yang mula-mula menyiarkan agama Islam di Jawa biasa dinamakan wali
Sembilan atau Wali Songo.
Ada beberapa pendapat mengenai Wali Songo, pertama adalah wali yang
Sembilan yang menandakan jumlah wali yang Sembilan, atau sanga dalam
Bahasa jawa.pendapat lain menyebutkan bahwa kata songo/sanga berasal dari
kata tsana yang dalam Bahasa arab berarti Mulia.
Sembilan nama yang dikenal sebagai anggota Walisongo, adalah
1. Maulana Malik Ibrahim, atau Makdum Ibrahim As-samarkandy atau lebih
dikenal dengan Sunan Gresik, Strategi dakwahnya mencari tempat di hati
masyarakat sekitar yang Ketika itu tengah di landa krisis ekonomi dan
perang saudar
2. Sunan Giri, Sunan Giri menuntut ilmu di pesantren, tempat Raden Patah
belajar, ia berkelana ke malaka dan Pasai, setelah merasa cukup ilmu ia
membuka pesantren di daerah perbukitan desa Sidomukti
3. Sunan Bonang atau Maulana Makdum Ibrahim
Ia mengembangkan ilmu zikir yang diajarkan Rasulullah. Penekanan ilmu
yang diciptakan Sunan Bonang adalah mengajak murid-muridnya untuk
melakukan sujud/sholat dan zikir.
4. Sunan Ampel ( raden rahmat )
Kepada santrinya ia memberikan pengajaran yang menekankan pada
penanaman akidah dan ibadah, seruan untuk tidak berjudi, tidak minum-
minuman keras, tidak mencuri, dan tidak berzina.
5. Sunan Drajat ( Syarifuddin )
Dalam pengajaran tauhid dan akidah sunan Drajat mengambil cara
ayahnya yaitu langsung dan tidak banyak mendekati budaya lokal
6. Sunan Muria ( Raden Umah Said
Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu Sinom dan kinanti.
7. Sunan Gunung Jati ( Syarif Hidayatullah )
Sunan Gunung Jati memanfaatkan pengaruhnya sebagai cucu Raja
Pajajaran
8. Sunan Kudus ( Ja’far Sadiq )
Cara berdakwahnya meniru pendekatan Sunan Kalijaga yaitu sangat
toleran pada budaya setempat, ia mendekati masyarakat kudus dengan
memanfaatkan symbol-simbol Hindu dan Budha, terlihat dari arsitektur
Masjid Kudus
9. Sunan Kalijaga ( Raden mas Syahid )
Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan serta seni suara suluk
sebagai sarana dakwah.
Strategi dakwah yang digunakan Walisongo adalah penerapan strategi yang
dikembangkan para sufi sunni dalam menanamkan ajaran islam melalui
keteladanan yang baik. Disamping menggunakan wayang sebagai media
dakwahnya para wali juga melakukan dakwahnya melalui akulturasi budaya.

3. Perkembangan Islam di Indonesia

1. Perkembangan Islam Sebelum Kemerdekaan


Sejak kedatangannya pada akhir abad ke 16 di Indonesia, belanda senantiasa
menghadapi kenyataan bahwa Islam selalu menjadi penghalang cita-citanya,
selama abad ke 19 Belanda cukup sibuk menghadapi pemberontakan-
pemberontakan yang dilancarkan sebagai perang sabilatas nama islam.
Pemberontakan tersebut sempat mengancam kelangsungan hidup penjajahan
Belanda. Maka penjajahan Belanda berusaha sekuat tenaga menjinakkan
sekaligus melumpuhkan Islam. Di satu piha Kolonial belanda sangat takut
terhadap muslim fanatic yang mempunyai hubungan dengan dunia
internasional, Di lain pihak Kolonial Belanda terlalu besar harapannya untuk
menghilangkan pengaruh Islam melalui proses Kristenisasi. Meskipun ruang
gerak di batasi dan pemberontakan besar di bawah panji Islam dapat dihentikan
tetapi frekuensi pemberontakan petani di bawah komando pemimpin Islam
setempat meningkat.

2. Perkembangan Islam setelah Kemerdekaan


Panitia Persiapan kemerdekaan (PPKI) dalam sidang, M Hatta berhasil
meyakinkan tujuh kata dalam anak kalimat yang tercantum dalam sila pertama
Pancasila. Dalam perkembangannya pemerintah mengakomodir kepentingan
umat Islam dalam berbagai bentuk misalnya diberlakukan undang-undang
perkawinan tahun 1974, undang-undang peradilan Agama 1989, keputusan
bersama di tinkat Menteri tentang amil zakat, infak dan sedekah, juga Tahun
1991, dan lain-lain. Kelahiran ICMI pada tahun 1990 an juga bisa dianggap
sebagai bibit munculnya Kembali cita-cita Islam yang mewarnai kehidupan
bernegara. Perkembangan islam masa orde baru berada pada tingkat
pengaktualisasian ajaran agama unruk dijadikan sebuah dasar dalam
bernegara.
Perkembangan Islam pada masa reformasi dalam soal harmoni politik, muncul
berbagai kebijakan yang sejalan dengan paradigma berkelanjutan. Pada masa
pemerintahan Gusdur, Tolhah Hasan menjabat sebagai Menteri Agama,
Kementrian Agama mengesahkan Deklarasi PBB tentang penghapusan
berbagai bentuk intoleransi dan disharmoni dan diskriminasi berdasarkan agam
dan kepercayaan, menjamin prinsip bahwa tidak seorang pun boleh menjadi
sasaran diskriminasioleh negara, Lembaga, sekelompok orang atas dasar agama
atau kepercayaan lain.
4. Tokoh-tokoh Islam di Indonesia

1. Hasyim Asyari
Adalah pendiri pesantren Tebu Ireng, Tokoh pendiri NU
2. Ahmad Dahlan
Lahir pada tanggal 1 Agustsu 1868 di desa Kauman.
Dimasa kecil nama Ahmad Dahlan adalah Muhammad Idris
Ahmad Dahlan adalah seorang tokoh Pendidikan yang tidak meninggalkan
karya berupa tulisan, gagasan dan pemikirannya ia sampaikan secara lisan dan
karya nyata, untuk itu ia lebih dikenal sebagi pelaku daripada pemikiratau
lebih dikenal dengan “ Man of Actioan “
Menurut Ahmad dahlan tujuan Pendidikan Islam diarahkan pada usaha untuk
membentuk manusia yang beriman, berakhlak, memahami ajaran agama
Islam.
3. Haji Abdul Malik Karim Amrullah ( HAMKA )
Lahir disungai Batang Maninjau Suamtera Barat, Minggu 16 februari 1908
M / 13 Muharram 1326 H.. Sejak kecil Hamka menerima dasar dasar agama
dan membaca al-quran langsung dari ayahnya. Lebih dari seratus buku telah
dikarangnya yang meliputi sejarah ,filsafat, novel dan masdalah masalah
Islam.
4. Nurcholis Madjid
Nurcholis Madjid adalah seorang penulis produktif yang telah banyak
melahirkan karya tulis.
5. Abdurrahman Wahid ( Gus Dur )
Ia lahir dengan nama Abdurrrahman ad Dakhil atau “ Sang Penakluk “
Beliau adalah sebagai Guru bangsa bangsa, reformis, cendekiawan, pemikir
dan pemimpin politik, beliau menggantikan presiden BJ Habibie sebagai
Presiden RI setelah dipilih MPR hasil pemilu 1999.

Daftar
materi pada
 Teori-teori tentang sejarah masuknya Islam di Indonesia
2 KB yang
 Pemikiran-pemikiran tokoh Islam di nusantara modern
sulit
dipahami

Daftar materi
yang sering
mengalami
Teori-teori tentang sejarah masuknya Islam di Indonesia dan Pemikiran-pemikiran
3 miskonsepsi
tokoh Islam di nusantara modern.
dalam
pembelajara
n

You might also like