You are on page 1of 10

MAKALAH

KEBUTUHAN DAN PEMENUHAN REMAJA


DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4: 

MUHAMMAD ZIDAN FIKRI AL FAUZI (205150601111001)

AFI FARIDATUL HAQ FAQIH (205150607111008)

AINUN JAZILAH (205150607111005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permasalahan yang terjadi kepada remaja tidak pernah selesai dibicarakan
dalam segala aspek. Seperti, pada hal kebutuhan dan pemenuhannya karena,
pada pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada remaja untuk menuju
kedewasaan kebutuhan-kebutuhan yang terjadi pada dirinya banyak mengalami
perubahan.
Dua kebutuhan mendasar pada remaja adalah kebutuhan fisik dan
kebutuhan psikologis. Pada dua kebutuhan diatas merupakan kebutuhan yang
menyebabkan bagaimana mereka bertingkah laku, dan tidak hanya para remaja
saja yang berperilaku berdasarkan pada dua kebutuhan tersebut, tetapi pada
biasanya semua manusia  akan berperilaku berdasarkan pada dua kebutuhan
tersebut. Kebutuhan dasar yang dialami remaja dan manusia biasanya tidak
terlepas dari masalah dan konsekuensinya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kebutuhan dan kebutuhan dasar manusia?


2. Bagaimanakah teori kebutuhan individu?
3. Bagaimana kebutuhan remaja dalam perkembangannya?
4. Bagaimana konsekuensi kebutuhan remaja yang tidak terpenuhi?
5. Bagaimana upaya pemenuhan kebutuhan remaja dan implikasinya bagi
pendidikan?
6. Bagaimana Pengaruh Pemenuhan Kebutuhan Remaja Terhadap Tindakan
Bully Siswa di Sekolah ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari kebutuhan dan kebutuhan dasar bagi


setiap manusia. 
2. Untuk mengetahui apa saja teori kebutuhan individu. 
3. Untuk mengetahui kebutuhan remaja dalam perkembangannya. 
4. Untuk mengetahui dan mengantisipasi konsekuensi kebutuhan remaja
yang tidak terpenuhi. 
5. Untuk mengetahui upaya-upaya pemenuhan kebutuhan dan implikasinya
bagi pendidikan. 
6. Untuk mengetahui dampak. 
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kebutuhan


  Kebutuhan adalah segala sesuatu yang muncul secara naluriah dan sangat
diperlukan oleh setiap manusia untuk dapat menjalankan masa perkembangan
remajanya dan memenuhi perkembangannya atau dapat dikatakan sebagai
kekurangan, artinya ada sesuatu yang kurang karena itu, timbul keinginan untuk
mencukupi atau memenuhinya. Kehendak ini dapat disamakan dengan tenaga
pendorong supaya berbuat sesuatu.
Berdasarkan fundamental dari teori Abraham H. Maslow yang memotivasikan
manusia dari berbagai kebutuhan dasar yang bersifat sama bagi semua spesies,
tidak mengalami perubahan dan bersumber pada genetis dan nalurinya.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak hanya bersifat fisiologis, tetapi juga bersifat
psikologis. Semua kebutuhan ini merupakan pokok penting dalam kodrat pada
manusia, tetapi ada kalanya mereka lemah dan mudah diselewengkan serta
dikuasai oleh proses belajar, kebiasaan, atau tradisi yang keliru. Dengan begitu 
dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kebutuhan merupakan sesuatu yang
kurang dan oleh sebab itu timbul kehendak untuk memenuhi atau
mencukupinya.
Berdasarkan hasil pada  riset Abraham Maslow dalam Hierarki Kebutuhan
Maslow (Maslow’s Hierarchy of Needs), kebutuhan manusia dapat dikategorikan
menjadi 5 level tingkatan. Kebutuhan ini bertingkat dan sebelum bisa
memuaskan kebutuhan di level berikutnya, kebutuhan di level sebelumnya harus
dipenuhi terlebih dahulu. Adapun 5 level tingkatan kebutuhan manusia sebagai
berikut :
1. Kebutuhan fisiologis.
2. Kebutuhan akan rasa aman.
3. Kebutuhan rasa memiliki dan kasih saying.
4. Kebutuhan penghargaan.
5. Kebutuhan aktualisasi diri.

2.2 Teori Kebutuhan Individu


Teori kebutuhan individu yang paling dikenal adalah teori dari Abraham H.
Maslow. Anggapan dari Maslow bahwa kebutuhan pada tingkat rendah harus
terpenuhi lebih dahulu sebelum terpenuhinya kebutuhan pada tingkat tinggi.
Bermulanya konsep ini ketika Maslow melakukan pengamatan terhadap perilaku
monyet. Kesimpulan yang didapat Maslow adalah beberapa kebutuhan lebih
diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan lain. Sebagai contoh individu yang
sedang merasa haus cenderung untuk memuaskan dahaga. Sedangkan tanpa
makanan dapat bertahan selama berminggu-minggu. Tetapi jika tanpa air hanya
dapat bertahan selama beberapa hari saja, karena kebutuhan air lebih utama
dari kebutuhan makanan.
Maslow sering menyebut kebutuhan-kebutuhan ini sebagai kebutuhan dasar
yang digambarkan pada hierarki atau tangga yang menggambarkan tingkatan
kebutuhan. Terdapat 5 tingkat kebutuhan dasar yang terdiri dari kebutuhan
fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan memiliki dan rasa kasih sayang,
kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Hipotesis dari
Maslow adalah setelah individu memuaskan kebutuhan pada tingkat paling
bawah selanjutnya akan memuaskan pada tingkat berikutnya. Tetapi jika sudah
berada pada tingkat tinggi dan kebutuhan dasar belum terpuaskan makan akan
kembali pada tingkat sebelumnya.
Untuk memuaskan kebutuhan sendiri menurut Maslow ada 2 kekuatan yang
mendorong yang terdiri dari motivasi perkembangan dan motivasi kekurangan.
Kedua motivasi ini memiliki tujuan yang berbeda. Motivasi perkembangan
didasarkan pada kapasitas manusia dalam tumbuh dan perkembangannya.
Sedangkan motivasi kekurangan sendiri bertujuan untuk mengatasi ketegangan
pada manusia karena kekurangan yang dimiliki.
Tingkat kebutuhan dari paling dasar sampai paling tinggi menurut teori
kebutuhan Maslow, yaitu:
1. Kebutuhan Fisiologis 
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan dasar pada setiap individu untuk
mempertahankan hidup secara fisik seperti kebutuhan untuk makan, minum,
tidur, dan oksigen untuk bernafas. Kebutuhan ini adalah kebutuhan paling
dasar dan harus dipenuhi.
2. Kebutuhan Akan Rasa Aman dan Perlindungan
Pada kebutuhan tahap kedua ini merupakan kebutuhan yang mendorong
individu untuk memperoleh ketentraman, jaminan keamanan, terlindungi dari
bahaya dan ancaman, dan lainnya.
3. Kebutuhan Akan Rasa Kasih Sayang dan Memiliki
Kebutuhan ini muncul setelah kebutuhan akan rasa aman terpenuhi. Pada
tingkat kebutuhan ini individu akan terdorong untuk menjalin hubungan
dengan orang lain. Cinta dan kasih sayang menurut Maslow merupakan
sesuatu yang berarti bagi manusia, karena berkaitan dengan perasaan sehat.
Contohnya : kebutuhan rasa dimiliki dan memiliki , rasa setia kawan, kerja
sama, dan sebagainya.
4. Kebutuhan Akan Rasa Harga Diri/Penghargaan
Kebutuhan akan rasa harga diri merupakan kebutuhan individu yang
berkeinginan memperoleh harga diri dan merasa berharga. Contohnya :
penghargaan dari orang lain seperti penghargaan atas apa yang telah
dilakukannya.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan dimana memiliki
terdapat keinginan untuk memenuhi potensi yang ada pada dirinya.
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tertinggi dan muncul setelah kebutuhan
akan kasih sayang terpenuhi. 
2.3 Kebutuhan Remaja Dalam Perkembangannya

Kebutuhan manusia timbul akibat dorongan-dorongan atau motif yang ada


pada dirinya karena kebutuhan psikologis atau tujuan kehidupan yang komplek.
Remaja sebagai individu biasanya memiliki kebutuhan dasar. Seperti kebutuhan
jasmaniah yang termasuk keamanan atau pertahanan diri dan kebutuhan kasih
sayang yang terkait perhatian dan kasih sayang. Kebutuhan remaja menurut para
ahli :
1. Menurut Sunarto 
A. Kebutuhan Primer
Kebutuhan yang muncul karena kebutuhan biologis yang timbul dari
dorongan atau motif asli seseorang. Seperti kebutuhan makan, minum, bernafas,
dan perlindungan diri. 
B. Kebutuhan Sekunder.
Kebutuhan yang timbul karena motif yang dipelajari atau diamati. Seperti,
kebutuhan dalam mencari pengetahuan, mengikuti pola hidup di masyarakat,
hiburan dan lain sebagainya.
2. Prescott
Kebutuhan remaja :
A. Kebutuhan psikologis seperti melakukan sebuah kegiatan, beristirahat, dan
kegiatan seksual.
B. Kebutuhan sosial (status) seperti menerima, diterima, dan menyukai
seseorang.
C. Kebutuhan ego atau interaktif seperti interaksi langsung, harmonisasi
dengan kenyataan, dan meningkatkan kematangan diri.

2.4 Konsekuensi Kebutuhan Remaja Yang Tidak Terpenuhi

Kebutuhan yang tidak terpenuhi pada remaja akan berdampak pada remaja
seperti mengalami kekecewaan, merasa tidak puas, atau sampai mengalami
frustasi dan nantinya akan mengganggu pada pertumbuhan dan perkembangan
yang sedang dialami .
Beberapa masalah yang dihadapi para remaja sesuai dengan kebutuhan-
kebutuhannya:
1. Upaya untuk mengubah sikap dan perilaku kekanak-kanakan menjadi dewasa
dan menyadari bahwa tidak semuanya dapat dicapai dengan mudah.
2. Kerap para remaja mengalami berbagai kesulitan dalam menerima
perubahan-perubahan fisiknya.
3. Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan
remaja untuk memahaminya, sehingga sering salah tingkah dan perilaku yang
menjadikannya menentang norma.
4. Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja akan mengalami masalah
terutama penyesuaian emosional.
5. Harapan dalam upaya berdiri sendiri biasanya terkait dengan masalah jenis
pekerjaan dan jenis pendidikan yang akan dipilih.
6. Berbagai norma dan nilai dalam masyarakat merupakan salah satu masalah
bagi remaja.
Pada dasarnya setiap remaja menginginkan agar semua kebutuhannya dapat
terpenuhi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut akan menimbulkan keseimbangan
dan keutuhan pribadi pada remaja yang kebutuhan pribadinya memadai akan
memperoleh suatu kepuasan hidup dan remaja akan merasa bahagia, harmonis
dan produktif manakala kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi secara memadai.
Tetapi, remaja akan mengalami kekecewaan, ketidakpuasan, serta frustasi, dan
pada akhirnya akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya jika
kebutuhannya tidak terpenuhi.

2.5 Upaya Pemenuhan Kebutuhan Remaja Dan Implikasinya

Pemenuhan kebutuhan merupakan tugas pokok dan harus dipenuhi,


karena hal ini merupakan kebutuhan untuk mempertahankan kehidupan yang
dipengaruhi oleh faktor ekonomi. Akibat tidak terpenuhinya kebutuhan ini akan
sangat berpengaruh terhadap karakter pribadi dan perkembangan psiko-sosial
seorang individu. Kebiasaan yang ditanamkan oleh orangtua, lingkungan sekolah
dan lingkungan masyarakat sangat berpengaruh. Realisasi di sekolah seperti,
pendidikan kesehatan, pendidikan jasmani, dan pentingnya usaha kesehatan
sekolah (UKS). Perhatian khusus dari orang tua dan kebutuhan seksual
merupakan bagian dari kebutuhan fisik. Tetapi dalam hal ini terdapat faktor lain
yang harus diperhatikan dalam pemenuhannya. orang tua harus tanggap dan
waspada untuk menjelaskan, memberikan pengertian dan fungsi kehidupan
seksual bagi remaja terutama wanita, di mana pada saat itu mereka akan
menyadari adanya norma agama, sosial dan hukum, maka banyak dilakukan
secara diam-diam. Pendidikan seksual di sekolah terutama di dalam keluarga
harus mendapatkan perhatian. Sekolah juga perlu mendatangkan para ahli atau
dokter untuk memberikan pelajaran mengenai masalah-masalah remaja,
khususnya masalah seksual. Selain itu, perlu diadakan program bimbingan
keagamaan agar para remaja mampu mengendalikan hawa nafsu dan
meningkatkan rasa keimanan kepada Allah SWT. Meningkatkan kemampuan
hidup bermasyarakat dengan mengenalkan berbagai norma sosial, di kalangan
remaja untuk berbagai urusan, seperti kelompok olahraga, kelompok seni musik,
kelompok koperasi, kelompok belajar, dll. 

2.6 Pengaruh Pemenuhan Kebutuhan Remaja Terhadap Tindakan


Bully di Sekolah

Bully adalah keinginan untuk menyakiti, tindakan negatif,


ketidakseimbangan kekuatan, pengulangan atau repetisi, bukan sekedar
penggunaan kekuatan, kesenangan yang dirasakan oleh pelaku dan rasa tertekan
di pihak korban. Bullying juga dikenal sebagai masalah sosial yang terutama
ditemukan di kalangan anak-anak sekolah. (Hurlock, E.B, 1996), hal 197)
Coloroso membagi bentuk bullying menjadi empat jenis, sebagai berikut: 
1) Bullying fisik. Penindasan fisik adalah jenis bullying yang paling terlihat dan
sangat memungkinkan untuk diidentifikasi diantara bentuk-bentuk
penindasan lainnya, tetapi kejadian penindasan fisik terhitung kurang dari
sepertiga kejadian penindasan yang dilaporkan oleh 20 siswa. Bentuk
penindasan secara fisik seperti  memukul, mencekik, menyikut, meninju,
menendang, menggigit, memiting, mencakar, serta meludahi anak yang
ditindas hingga ke posisi yang menyakitkan, serta merusak dan
menghancurkan pakaian serta barang-barang dimiliki oleh anak yang
tertindas. 
2) Bullying verbal. Kata-kata adalah alat yang kuat dan dapat mematahkan
semangat seorang anak yang menerima nya. Kekerasan verbal merupakan
bentuk penindasan yang paling umum dan sering terjadi, baik oleh anak
perempuan maupun laki-laki. Kekerasan verbal mudah untuk dilakukan dan
bisa dengan cara membisikkan di depan orang dewasa serta teman sebaya,
tanpa terdeteksi. Seperti penindasan verbal  meneriaki teman bermain yang
bercampur dengan keramaian yang terjadi sehingga pengawas yang
mendengarnya hanya diabaikan karena  dianggap sebagai candaan antara
teman sebaya. Dalam penindasan verbal terdapat beberapa julukan seperti,
celaan, fitnahan, kritik kejam, penghinaan, dan pernyataan  ajakan seksual. 
3) Bullying relasional. Penindasan relasional merupakan penindasan untuk
melemahkan harga diri korban secara sistematis seperti mengabaikan,
mengucilkan, penghindaran dan pengecualian, sebuah cara penyingkiran,
adalah alat penindasan yang terkuat. Anak yang biasanya digunjingkan
mungkin tidak akan mendengarkan gosip tersebut tetapi tetap akan
mengalami dampaknya. Penindasan relasional biasanya dilakukan dengan
bertujuan untuk menolak seseorang atau teman serta mengasingkannya
dengan sengaja ditunjukkan agar persahabatan yang terjalin rusak . Perilaku
ini memuat sikap yang  tersembunyi contohnya seperti pandangan yang
agresif, lirikan mata, helaan napas, bahu yang bergidik, cibiran, tawa,
mengejek, dan bahasa tubuh yang kasar. 
4) Bullying elektronik. Pelaku pada bullying ini menggunakan alat elektronik
dan jaringan internet seperti handphone, komputer, e-mai, chatting,
instagram, twitter, facebook, dan lain sebagainya. Hal ini biasanya ditunjukkan
untuk meneror korban bullying menggunakan, gambar, animasi, tulisan, video
maupun film yang bersifat untuk mengintimidasi, menyudutkan serta
menyakiti korban bullying.
Tindakan bully yang terjadi pada siswa di sekolah menjadi masalah yang
umum dan akhir-akhir ini cenderung meningkat. Tindakan bully banyak terjadi
pada anak usia sekolah terutama pada masa perkembangan remaja. 
Menurut penelitian yang dilakukan oleh PKBM Kasih Bundo 21 didapatkan
informasi bahwa banyak diantara siswa yang telah berusia 15 tahun ke atas
melakukan tindakan kekerasan pada siswa yang usianya lebih kecil atau lebih
muda dari mereka. Kekerasan yang dilakukan mereka biasanya kekerasan verbal
seperti menghina, mencemooh, mencaci, mengumpat, menuding dan kata-kata
yang tidak pantas. Terkadang mereka melakukan kekerasan fisik yang berlebihan
seperti menampar, menendang, memukul dan berusaha menyakiti anak yang
mempunyai kelemahan pada fisiknya. Bahkan terdapat diantara mereka yang
terkadang memanfaatkan temannya untuk mendapatkan keuntungan bagi
mereka. Mereka yang senior biasanya menyuruh junior agar mendapatkan uang
dengan berbagai cara yang dilakukan untuk diserahkan pada mereka. Jika junior
mereka tidak bisa melakukannya, maka senior biasanya memberikan hukuman
yang berat. Jika dibiarkan hal ini dapat merusak moral bangsa. Hal ini termasuk
tindak bullying yang kejam pada kehidupan remaja. Jika melihat dari segi
pemenuhan kebutuhan fisik pada remaja dari orang tua, pada umumnya
kebutuhan fisik mereka sudah  terpenuhi dengan baik. Bisa terlihat dari keadaan
fisik mereka yang mempunyai badan sehat, pakaian yang bagus dan layak,
mereka diberikan uang cukup dengan tujuan untuk keperluan sekolah, terkadang
mereka juga diberikan fasilitas kendaraan untuk pergi ke sekolah. Dari segi
penampilan fisik mereka, dapat dinilai bahwa orang tua mereka mencoba untuk
memenuhi kebutuhan fisik mereka dengan baik. Namun, untuk pemenuhan
kebutuhan psikis yang diberikan orang tua memang belum sebagus pemenuhan
kebutuhan fisik mereka.
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setiap remaja atau manusia pada umumnya selalu memiliki tujuan yang
hendak dicapainya. Oleh sebab itu, antara motif, kebutuhan dan tingkah laku
pasti memiliki hubungan yang erat antara satu dengan lainnya. Jika salah satu
kebutuhan tersebut tidak dapat terpenuhi maka akan timbul rasa kecewa,
marah, frustasi, dan melakukan sesuatu yang dapat merugikan dirinya dan
bahkan orang lain.

Remaja pasti mengalami proses yang sangat penting dalam pertumbuhan


dan perkembangannya yaitu, proses secara berkelanjutan untuk bisa memenuhi
kebutuhannya. Kebutuhan adalah kecenderungan permanen dalam diri
seseorang yang membuat dorongan dan kecenderungan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Kebutuhan muncul karena adanya perubahan dalam diri
seseorang (perubahan organisme) atau adanya pengaruh kejadian dari
lingkungan organisme. Sebagai implikasi pemenuhan kebutuhan remaja dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah, guru sebaiknya selalu tanggap terhadap
kebutuhan para siswa (remaja) dan berusaha untuk memahami para siswa
(remaja) sebaik mungkin.

3.2 Saran

Manusia harus lebih memahami kebutuhan yang dia butuhkan agar dapat
hidup dengan baik. Pemenuhan kebutuhan fisik atau organik merupakan tugas
pokok yang harus dipenuhi, karena merupakan kebutuhan untuk
mempertahankan kehidupan agar berjalan dengan baik. Makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan demi kesempurnaan.

Sumber Referensi : 

You might also like