Professional Documents
Culture Documents
Slide - Akad-Akad Dalam Transaksi Keuangan Syariah Asuransi Syariah - Rev 20190210 - Unlocked
Slide - Akad-Akad Dalam Transaksi Keuangan Syariah Asuransi Syariah - Rev 20190210 - Unlocked
Tujuan Umum
Setelah mempelajari Materi ini peserta diharapkan mengetahui dan
mengerti akan :
• Pengertian akad
• Akad Tabarru’ dan jenis – jenisnya
• Akad Tijarah dan jenis - jenisnya
• Akad dalam asuransi syariah
• Transaksi yang dilarang dan jenis -jenisnya
Tujuan Khusus
Setelah mempelajari Materi ini peserta diharapkan mengerti dan
dapat menerapkan dalam kegiatan muamalah (asuransi syariah)
Pengertian Akad.
Kata Akad berasal dari bahasa Arab al-aqd yang berarti perikatan,
perjanjian dan permufakatan al-ittifaq. Secara terminologi fiqih,
akad didefinisikan dengan “pertalian ijab (pernyataan melakukan
ikatan) dan qabul (pernyataan penerimaan ikatan) sesuai dengan
kehendak syariat yang berpengaruh pada obyek perikatannya”.
(Syakir Sula, 2006).
Rukun Akad
Akad
Mu’awadhat Tabarru’
(Pertukaran) (Non-profit)
Mu’awadhat Tabaru’
Tijarah
Murabahah Mudharabah
Ijaroh dan IMBT Musyarakah
Salam Musyarakah MMQ
Istisna Muzara’ah & Mukhabarah
Ju’alah Musaqah
Tijarah
Tabarru’
Pengelolaan Asuransi Investasi
Hibah 1. Mudharabah
Wakalah bil Ujrah 2. Mudharabah
Musytarakah
3. Wakalah bil Ujrah
Pelatihan Asuransi Syariah Tingkat Dasar 2020
15 ‹#›
Pengertian Wakalah
● Wakalah Mutlaqah
• mewakilan secara mutlak tanpa batasan waktu atau •urusan-urusan tertentu
• Contoh, saya wakilkan kepada perusahaan anda untuk mengelola dana
kontribusi asuransi (general) saya.
● Wakalah Muqayyadah
• Dalam akad ini Muwakkil menunjuk Wakil untuk bertindak atau melakukan
suatu urusan tertentu, seperti collection
Ketentuan wakil
Wakil berhak mendapatkan upah, ujrah (fee) berdasarkan kesepakatan
bersama yang didasarkan pada `urf (kebiasaan)
1. Akad yang digunakan adalah akad Mudharabah Musytarakah, yaitu perpaduan dari akad
Mudharabah dan akad Musyarakah.
2. Perusahaan asuransi sebagai mudharib menyertakan modal atau dananya dalam investasi
bersama dana peserta.
3. Modal atau dana perusahaan asuransi dan dana peserta diinves-tasikan secara bersama-
sama dalam portofolio.
4. Perusahaan asuransi sebagai mudharib mengelola investasi dana tersebut.
5. Dalam akad, harus disebutkan sekurang-kurangnya:
A. hak dan kewajiban peserta dan perusahaan asuransi;
B. besaran nisbah, cara dan waktu pembagian hasil investasi;
C. syarat-syarat lain yang disepakati, sesuai dengan produk asuransi yang diakadkan
RISK-SHARING
BASED
Hibah Hibah
Dana Tabarru’
Hibah Hibah
Musibah
Peserta
Hibah Hibah
Dana Tabarru’
Pengelola
Hibah Hibah
Peserta mewakilkan
pengelolaan dana nya
kepada Pengelola dengan
Peserta akad Wakalah bil Ujrah
“ Hai orang – orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan lepaskan sisa – sisa riba
(yang belum dipungut) jika kamu orang – orang yang beriman. Jika kamu tidak
mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasulnya akan
memerangimu. Jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba) maka bagimu modalmu.
Kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.
(Al Qur’an Surat Al Baqarah 278 -279 )
• Riba Nasiah
• Riba Fadhl
Istilah Lain :
• Riba Jahiliyah terbagi 3 (Riba Nasiah, Riba Qardh dan Riba Berlipat ganda
(Adh’afan mudha’afah)
Riba
A. Riba Nasiah
• Nasiah berasal dari akar kata nasa’a yang berarti menunda, menangguhkan, di mana
penundaan waktu pembayaran hutang mengakibatkan pertambahan jumlah hutang
• Dalam riba nasiah untung bisa didapatkan hanya karena berjalannya waktu dan meminta
suatu pengembalian yang pasti padahal dalam bisnis selalu ada kemungkinan untung dan
rugi.
• Riba nasiah ini sudah dijalankan sejak jaman jahiliyah dimana para peminjam ketika belum
bisa membayar pinjamannya dan meminta tambahan waktu kepada pemberi pinjaman
maka pemberi pinjaman akan mengenakan pembayaran tambahan. Semakin lama
pembayaran dilakukan maka akan semakin banyak tambahan yang dikenakan. Riba nasiah
termasuk kepada riba Jahiliyah.
B. Riba Fadl
Riba Fadl dapat terjadi pada pertukaran mata uang atau pertukaran barang ribawi (barter)
Pertukaran dinar dengan emas harus sama ukurannya. Jika berlebih maka disebut riba fadhl.
Misalnya menukar 1 dinar dengan 10 gram perhiasan atau emas batangan.
Pertukaran dua mata uang yang berbeda yang dilaksanakan dengan penundaan pembayaran
adalah juga riba fadhl.
Transaksi pertukaran barang (barter) dahulu sangat dikenal, karena keberadaan mata uang
sebagai alat tukat terbats di pasar, maka masyarakat melakukan barter. Alat pengukur harta
selain dinar dan dirham adalah 4 produk utama ; gandum, tepung, kurma dan garam.
“Janganlah kalian menjual emas dengan emas kecuali sama banyaknya, jangan pula melebihkan
sebagiannya atas sebagian lainnnya. Jangan pula menjual perak dengan perak kecuali sama
banyaknya, jangan pula melebihkan sebagiannya atas sebagian lainnnya. Dan jangan pula kalian
menjualnya dengan cara sebagian ditangguhkan dan sebagian lainnya tunai”
(HR. Bukhari-Muslim)
•Pada praktek asuransi konvensional konsep asuransi adalah jual beli (risk transfer)
dimana nasabah membeli pertanggungan dengan pembayaran premi.
•Apabila terjadi sesuatu / musibah yang menimpa nasabah maka asuransi akan
membayarkan uang pertanggungan
•Praktek perjanjian jual beli ini mengandung gharar karena dalam ketentuan syariah
setiap transaksi jual beli harus jelas kualitas, kuantitas, harga dan waktu
penyerahan dari barang yang diperjual belikan.
•Sementara dalam kontrak asuransi kedua belah pihak yaitu pemegang polis dan
perusahaan asuransi sama – sama tidak tahu dan tidak bisa memastikan kapan
uang pertanggungan akan diserahkan karena tidak ada yang bisa memastikan risiko
yang kemungkinan terjadi dan menimpa seseorang (gharar dalam waktu
penyerahan).
•Maysir berarti memperoleh sesuatu dengan sangat mudah tanpa kerja keras atau
mendapatkan keuntungan tanpa bekerja
•Dalam terminologi berarti transaksi yang dilakukan oleh dua pihak untuk
kepemilikan suatu benda atau jasa yang menguntungkan satu pihak dan merugikan
pihak lain dengan cara mengaitkan transaksi tersebut dengan tindakan atau kejadian
tertentu (Sula, 2004).
•Secara sederhana, maysir juga dapat diartikan sebagai suatu permainan dimana
kemenangan salah satu pihak akan merugikan pihak yang lain.
•Ketentuan lain yang menjadi dasar dalam transksi asuransi syariah adalah obyek
yang ditransaksikan. Dalam asuransi syariah obyek yang haram dilarang untuk
ditransksikan.
•Misalnya pabrik minuman keras (khamr) dimana khamr jelas merupakan barang
yang haram maka perusahaan asuransi yang beoperasi dengan prinsip syariah
tidak diperbolehkan menerima pertanggungan tersebut