You are on page 1of 15

MAKALAH

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Promosi
Kesehatan
Dengan dosen pembimbing Ibu Ns. Veny Erlisa, S.Kep., M.Kep

Disusun oleh:
Alfin Ryandini Subhan
Eka Laila Rosa
Rika Lionita Agustin
Ryan Jawardi Tuah Talino
Sevia Ito Permadani

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga dalam penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis mengalami berbagai kedala dan kesulitan, namun berkat
rahmat Allah SWT yang disertai kesabaran, ketekunan, dan usaha serta bantuan dari beberapa
pihak yang telah tulus ikhlas baik fasilitas tenaga dan pikiran sehingga makalah yang
berjudul “KONSEP SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)” dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahawa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif diharapkan, demi terciptanya tujuan yang
ingin dicapai. Atas bantuan dan kritikan serta saran dari semua pihak, maka penulis
mengucapkan terimakasih. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 17 Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………………….........1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah.........................................................................................................4
2.1 Satuan Acara Penyuluhan........................................................................................6
2.1.1 Pengertian Satuan Acara Penyuluhan.....................................................................6
2.1.2 Dasar Penyusunan Satuan Acara Penyuluhan.......................................................6
2.1.3 Tahap Penyusunan Satuan Acara Penyuluhan......................................................6
2.2 Media Promosi Kesehatan........................................................................................8
2.2.1 Pengertian Media Promosi Kesehatan....................................................................8
2.2.2 Kegunaan dan Manfaat Media Promosi Kesehatan..............................................8
2.2.3 Jenis-Jenis Media.......................................................................................................8
2.3 Metode atau Teknik Promosi Kesehatan...............................................................12
BAB III....................................................................................................................................14
PENUTUP...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Satuan Acara Penyuluhan adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan
diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara. Penyusunan
Satuan Acara Penyuluhan terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pendahuluan, tahap
penyajian dan tahap penutup. Satuan Acara Penyuluhan pedoman kerja dalam
melaksanakan kegiatan penyuluhan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Dalam
kegiatan penyuluhan dan promosi kesehaan gencer dilakukan karena untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit yang menular ataupun berbahaya. Dalam
pelaksanaan penyuluhan kesehatan maupun promosi kesehatan, perlu di baut SAP
(Satuan Acara Pemyuluhan) untuk mempermudah perencanaan kegiatan yang akan
dilakukan dan juga berfungsi sebagai acuan bagaimana acara tersebut berjalan. Selain itu
SAP juga berfungsi untul mempermudah dalam pelaksaan kegiatan acara yang akan
dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari satuan acara penyuluhan ?
2. Apa saja dasar penyusunan satuan acara penyuluhan ?
3. Bagaimana tahap penyusunan satuan acara penyuluhan ?
4. Apa pengertian media promosi kesehatan ?
5. Apa saja kegunaan dan manfaat dari media promosi kesehatan ?
6. Apa saja jenis-jenis media yang digunakan dalam promosi kesehatan ?
7. Bagaimana metode atau teknik dalam promosi kesehatan ?

1.3 Tujuan Masalah


1 Agar mengetahui pengertian dari satuan acara penyuluhan
2 Agar mengetahui dasar penyusunan satuan acara penyuluhan
3 Agar mengetahui tahap penyusunan satuan acara penyuluhan
4 Agar mengetahui pengertian media promosi kesehatan
5 Agar mengetahui kegunaan dan manfaat dari media promosi kesehatan
6 Agar mengetahui jenis-jenis media yang digunakan dalam promosi kesehatan
7 Agar mengetahui metode atau teknik dalam promosi kesehatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Satuan Acara Penyuluhan


2.1.1 Pengertian Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan
diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara.
Penyusunan Satuan Acara Penyuluhan terbagi menjadi tiga tahap. Tahap
pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup. Satuan Acara Penyuluhan pedoman
kerja dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan untuk mencapai tujuan yang telah
dirumuskan.

2.1.2 Dasar Penyusunan Satuan Acara Penyuluhan


Penyuluhan akan berhasil apabila direncanakan terlebih dahulu dengan cermat,
teliti, dan sistematis dari semua faktor- faktor yang terkait, yaitu :
1. Menetapkan tujuan.
2. Penentuan sasaran.
3. Menyusun materi / isi penyuluhan.
4. Memilih metoda yang tepat.
5. Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan.
6. Penentuan kriteria evaluasi.
7. Pelaksanaan penyuluhan.
8. Penilaian hasil penyuluhan.
9. Tindak lanjut dari penyuluhan.
2.1.3 Tahap Penyusunan Satuan Acara Penyuluhan
Tahap kegiatan satuan acara penyuluhan terdiri atas tahap pendahuluan
(introduction), tahap penyajian (presentation), dan tahap penutup (test and follow up).

Berikut ini akan diuraikan secara singkat pengertian tahap tersebut.

1. Tahap Pendahuluan
Tahap pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap awal sebelum
memasuki penyajian materi yang akan disuluhkan. Pada tahap ini penyuluh
menjelaskan secara singkat tentang materi yang akan diajarkan dalam pertemuan
tersebut, manfaat materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari, hubungan materi
tersebut dengan pengetahuan yang telah diketahui masyarakat, serta tujuan yang
harus dicapai masyarakat pada akhir pertemuan.
Tahap ini dimaksudkan untuk mempersiapkan mental masyarakat agar
memerhatikan secara sungguh-sungguh selama tahap penyajian. Tahap
pendahuluan ini biasanya membutuhkan waktu 5 sampai 10 menit atau sekitar 5%
dari waktu penyuluhan.
2. Tahap Penyajian
Tahap penyajian merupakan kegiatan belajar mengajar yang utama dalam
suatu pengajaran. Di dalamnya tercakup bagian-bagian sebagai berikut.

a. Uraian (explanation), baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal seperti


penggunaan grafik, gambar, benda sebenarnya (realita), model, dan
demonstrasi gerak.

b. Contoh dan non-contoh yang praktis serta konkret dari uraian konsep
c. Latihan merupakan praktik bagi masyarakat untuk menerapkan konsep abstrak
yang sedang dipelajari dalam bentuk kegiatan fisik. Sebagian besar (80-90%)
dari waktu kegiatan penyuluhan digunakan dalam tahap penyajian ini.
2. Tahap Penutup
Tahap penutup merupakan tahap terakhir suatu penyuluhan. Tahap ini
meliputi 3 kegiatan, yaitu:
a. Pelaksanaan tes hasil penyuluhan untuk dijawab atau dikerjakan peserta
penyuluhan. Seringkali tes tersebut dilaksanakan secara tidak formal dan
tidak tertulis, tetapi diajukan secara lisan untuk dijawab atau dikerjakan oleh
peserta penyuluhan yang ditunjuk sebagai sampel. Namun tes tersebut dapat
juga dijawab atau dikerjakan oleh semua peserta didik dan hal ini berarti
akan menyita waktu pengajaran.
b. Umpan balik yang berupa informasi atau hasil tes
c. Tindak lanjut yang berupa petunjuk tentang apa yang harus dilakukan atau
dipelajari peserta penyuluhan selanjutnya, baik untuk memperdalam materi
yang telah dipelajari dalam pertemuan tersebut maupun untuk
mempersiapkan diri dari wabah penyakit yang menular di lingkungan
masyarakat.
Tahap penutup ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit atau 10-
15% dari waktu pengajaran.
2.2 Media Promosi Kesehatan
2.2.1 Pengertian Media Promosi Kesehatan
Media pendidikan kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk
menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik
itu melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat
meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya
kearah positif terhadap kesehatan (Notoatmodjo, 2005).
2.2.2 Kegunaan dan Manfaat Media Promosi Kesehatan
Media pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu pendidikan
(AVA), alat-alat tersebut merupakan alat untuk memudahkan penyampaian dan
penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat (Fitriani, 2011).
Manfaat penggunaan media dalam promosi kesehatan:
1 Membantu dalam mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman
2 Mencapai sasaran
3 Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang diterima kepada orang lain
4 Mempermudah penyampaian informasi
5 Menimbulkan minat sasaran pendidikan
2.2.3 Jenis-Jenis Media
A. Berdasarkan bentuk umum penggunaan (Notoadmojo, 2005)
1) Bahan bacaan : modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet, majalah, buletin,
dsb
2) Bahan peragaan: poster tunggal, poster seri, plipchart, transparan slide, film,
dst
B. Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan-pesan kesehatan (media) maka
dapat dibagi menjadi 3 (Fitriani, 2011), yakni:
1) Media Cetak
a. Poster adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan
gambargambar dengan sedikit kata-kata. Kata- kata dalam poster harus
jelas artinya, tepat pesannya dan dapat dengan mudah dibaca pada jarak
kurang lebih 6 meter. Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempat
yang mudah dilihat dan banyak dilalui orang misalnya di dinding balai
desa, pinggir jalan, papan pengumuman, dan lain- lain. Gambar dalam
poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun, gambar atau photo. Poster
terutama dibuat untuk mempengaruhi orang banyak, memberikan pesan
singkat. Karena itu cara pembuatannya harus menarik, sederhana dan
hanya berisikan satu ide atau satu kenyataan saja. Poster yang baik
adalah poster yang mempunyai daya tinggal lama dalam ingatan orang
yang melihatnya serta dapat mendorong untuk bertindak (Notoatmodjo,
2010).
b. Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-
kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang
sederhana. Ada beberapa yang disajikan secara berlipat. Leaflet
digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentang suatu masalah,
misalnya deskripsi pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi
tentang diare dan penecegahannya, dan lain- lain. Leaflet dapat diberikan
atau disebarkan pada saat pertemuan-pertemuan dilakukan seperti
pertemuan FGD, pertemuan Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain.
Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana seperti di
photo copy (Notoatmodjo, 2010).
c. Booklet, media cetak yang berbentuk buku kecil. Terutama digunakan
untuk topik dimana terdapat minat yang cukup tinggi terhadap suatu
kelompok sasaran. Ciri lain dari booklet adalah : Berisi informasi pokok
tentang hal yang dipelajari, Ekonomis dalam arti waktu dalam
memperoleh informasi, Memungkinkan seseorang mendapat informasi
dengan caranya sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
dengan booklet ada beberapa hal antara lain booklet itu sendiri, faktor-
faktor atau kondisi lingkungan juga kondisi individual penderita. Oleh
karena itu dalam pemakaiannya perlu mempertimbangkan kemampuan
baca seseorang, Kondisi fisik maupun psikologis penderita dan juga
faktor lingkungan dimana penderita itu berada. Di samping itu perlu pula
diketahui kelemahan yang ada, oleh karena kadang informasi dalam
booklet tersebut telah kadaluwarsa. Dan pada suatu tujuan instruksional
tertentu booklet tidak tepat dipergunakan (Notoatmodjo, 2010).
d. Flipchart (lembar balik) adalah media penyampaian pesan atau informasi
kesehatan dalam bentuk lembar balik. Biasanya didalam setiap lembaran
buku berisi gambar peragaan dan dibaliknya terdapat kalimat yang berisi
pesan-pesan dan informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut
(Fitriani, 2011). Lembaran balik akan memudahkan pekerjaan untuk
menerangkan dan memberikan informasi dengan gambar tahap demi
tahap. Setiap tahapan memiliki satu gambar yang bernomor setelah
selesai menyelesaikan isi satu nomor maka lembaran bergambar tersebut
dibalikkan begitu sampai seterusnya hingga akhir Sekumpulan lembaran
balik merupakan suatu pelajaran atau informasi yang lengkap sehingga
akan dapat dipilih untuk segera digunakan seperlunya. Kelebihan lembar
balik adalah gambar yang jelas dan dapat dilihat secara bersama-sama,
menarik dan mudah dimengerti, (Sulaiman, 1985).
e. Rubrik adalah tulisan dalam surat kabar atau majalah mengenai bahasan
suatu masalah kesehatan atau hal yang berkaitan dengan kesehatan
(Fitriani, 2011).
f. Brosur adalah suatu alat publikasi resmi dari perusahaan yang berbentuk
cetakan, yang berisi berbagai informasi mengenai suatu produk, layanan
program dan sebagainya. Brosur berisi pesan yang selalu tunggal, dibuat
untuk menginformasikan, mengedukasi, dan membujuk atau
mempengaruhi orang. (Anynomous)
Kelebihan media cetak :
1. Tahan lama
2. Mencakup banyak orang
3. Biaya tidak tinggi
4. Tidak erlu listrik
5. Dapat dibawa kemana-mana
6. Dapat mengungkit rasa keindahan
Kelemahan media cetak :
1. Media ini tidak dapat menstimulasi efek suara dan efek gerak
2. Mudah terlipat

2) Media elektronik
a. Televisi yaitu media penyampaian pesan atau informasi melalui
media televisi dapat bentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi atau
tanya jawab yang berkaitan dengan masalah kesehatan, pidato, TV
spot, qiuz atau cerdas cermat dan sebagainya (Fitriani, 2011).
b. Radio yaitu penyampaian pesan atau informasi melalui berbagai
obrolan seperti tanya jawab, sandiwara, ceramah, radio spot dan
sebagainya (Fitriani, 2011).
c. Film atau video yaitu merupakan media yang dapat menyajikan
pesan bersifat fakta maupun fiktif yang dapat bersifat informatif,
edukatif maupun instruksional (Fitriani, 2011). Film atau video
menjadi alat bantu belajar yang sangat baik, video dan film dapat
mengatasi kekurangan keterampilan dalam membaca dan
penguasaan bahasa, mengatasi keterbatasan pengelihatan, video dan
film sangat baik untuk menerangkan suatu proses dengan
menggunakan pengulangan gerakan secara lambat demi memperjelas
uraian dan ilustrasi, memikat perhatian, merangsang dan memotivasi
kelompok sasaran, video dan film sangat baik untuk menyajikan
teori dan praktik, menghemat waktu untuk melakukan penjelasan
(Sadiman, 2006)
Kelebihan media elektronik:
1. Sudah dikenal masyarakat
2. Mengikutsertakan semua panca indera
3. Lebih mudah dipahami
4. Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak
5. Bertatap muka
6. Penyajian dapat dikendalikan
7. Jangkauan relative besar
Kekurangan media elektronik:
1. Biaya lebih tinggi
2. Sedikit rumit
3. Perlu listrik
4. Perlu keterampilan dalam pengoperasian
5. Perlu alat canggih untuk produksi
6. Peralatan selalu berkembang dan berubah
3) Media papan
Media luar ruang, yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar
ruangan secara umum melalui media cetak dan elektronika secara statis,
misalnya: papan reklame, spanduk, pameran, banner, dan tv layar lebar.
Kelebihan media luar ruang diantaranya:
1. Sebagai informasi umum dan hiburan
2. Mengikutsertakan semua panca indera
3. Lebih mudah dipahami
4. Jangkauan relatif besar
Kekurangan media luar ruangan diantaranya:
1. Biaya lebih tinggi
2. Sedikit rumit
3. Ada yang memerlukan listrik
4. Ada yang memerlukan alat canggih untuk produksinya

2.3 Metode atau Teknik Promosi Kesehatan


Metode atau teknik penyuluhan adalah sutau kombinasi antara cara-cara dan
alat-alat bantu atau media yang digunakan dalam setiap pelaksanaan promosi
kesehatan. Menurut (Notoatmodjo, 2010), metode dan teknik promosi kesehatan
dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Metode promosi kesehatan individual


Metode ini digunakan apabila antara promotor kesehatan dan sasaran atau
kliennya dapat berkomunikasi langsung, baik bertatap muka (face to face) maupun
melalui sarana komunikasi lainnnya, misalnya telepon.
2. Metode promosi kesehatan kelompok

Teknik dan metode promosi kesehatan kelompok ini digunakan untuk


sasaran kelompok. Sasaran kelompok dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Metode dan teknik promosi kesehatan untuk kelompok kecil, disebut


kelompok kecil karena terdiri dari 6-15 orang. Misalnya; diskusi kelompok,
metode curahan pendapat (brain storming), bola salju (snow ball), bermain
peran (role play) dan metode permainan simulasi (simulation game).
b. Metode dan teknik promosi kesehatan untuk kelompok besar, disebut
kelompok besar karena terdiri dari 15 sampai dengan 50 orang. Misalnya;
ceramah, seminar dan loka karya.
c. Metode promosi kesehatan massa

Metode dan teknik promosi kesehatan untuk massa yang sering


digunakan adalah:

1) Ceramah umum (public speaking), misalnya di lapangan terbuka dan


tempat-tempat umum (public places).
2) Penggunaan media massa elektronik, seperti radio dan televisi.
3) Penggunaan media cetak, seperti koran, majalah dan buku.
4) Penggunaan media di luar ruang, misalnnya; billboard, spanduk dan
umbul-umbul.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah acara penyuluhan yang akan di selenggarakan
termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acarara. Pneyusunan SAP terbagi
menjadi tiga tahap. Tahap pendahuluan, tahap penyajian, dan tahap penutup

3.2 Saran
Sebaiknya kita sebagai mahasiswa keperawatan harus mempelajari dan memahami SAP
(Satuan Acara Pneyuluhan) agar kegiatan penyuluhan khususnya dokumentasi
keperawatan dapat mendapatkan data yang lengkap dan dapat dipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

Assegaf, H. M (2016, January 16). Pembuatan Satuan Acara Penyuluhan Keperawatan.


Retrieved from Cerdas Yes!! : http://yes.blogspot,com/2016/01/pembuatan-satuan
acara-penyuluhan.html
Resiana, A. (2014,October 29), Satuan Acara Penyuluh. Retrieved fron Nisa Anagh Uchil.
http://nissa-uchil.blogspot.com/2014/10/satuan-acara-penyuluh.html
Team, Perawat Kita Satu. (2017, September). Sistematika Pembuatan SAP. Retrived form
Perawat Kita Saty: https://perawatkitasatu.blogspot.com /2017/09/sistematika-
pembuatan-sap.html

You might also like