Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I Definisi ...................................................................... 2
BAB II Ruang Lingkup .......................................................... 4
BAB III Kebijakan .................................................................. 5
BAB IV Tata Laksana ............................................................ 6
BAB V Dokumentasi ............................................................. 13
PANDUAN
BAB I
DEFINISI
Alat pelindung diri merupakan pelindung yang umumnya disebut alat pelindung diri
yang terdiri dari : sarung tangan, masker, kaca mata, topi, gaun/apron
2. Masker harus cukup besar unuk menutupi hidung, mulut, bagian bawah dagu, dan
rambut pada wajah . Masker dipakai untuk menahan cipratan yang keluar sewaku
petugas kesehatan atau petugas bedah berbicara, batuk atau bersin serta untuk
mencegah percikan darah atau cairan lainnya memasuki hidung atau mulut petugas
kesehatan. Bila masker tidak terbuat dari bahan tahan cairan, maka masker tersebut
tidak efektif unuk mencegah kedua hal tersebut.
3. Alat pelindung mata melindungi petugas dari percikan darah atau cairan tubuh lain
dengan cara melindungi mata. Pelindung mata mencakup kacamata (goggles)
plastik bening, kacamata pengaman , pelindung wajah dan visor, Kacamata koreksi
atau kacamata dengan lensa polos juga dapat digunakan, tetapi hanya jika
ditambahkan pelindung pada bagian sisi mata. Petugas kesehatan harus
menggunakan masker dan pelindung mata atau pelindung wajah, jika melakukan
tugas yang memungkinkan adanya percikan cairan secara sengaja kearah wajah.
Bila tidak tersedia pelindung wajah, petugas kesehatan dapat menggunakan
kacamata pelindung atau kacamata biasa serta masker.
4. Topi digunakan untuk menutup rambut dan kulit kepala sehingga serpihan kulit dan
rambut tidak masuk ke dalam luka pembedahan. Topi harus cukup besar untuk
menutup semua rambut. Meskipun topi dapat memberikan sejumlah perlindungan
pada pasien, tetapi tujuan utamanya adalah untuk melindungi pemakanya dari
darah atau cairan ubuh yang terpecik atau menyemprot.
PANDUAN
6. Apron yang terbuat dari karet atau plastik, merupakan pengalang tahan air unuk
sepanjang bagian depan tubuh petugas kesehatan. Petugas kesehaan harus
mengenakan apron dibawah gaun penutup. Ketika melakukan perawatan langsung
pada pasien, membersihkan pasien, atau melakukan prosedur dimana ada risiko
tumpahan darah,cairan tubuh atau sekresi. Hal ini penting jika gaun pelindung tidak
tahan air. Apron akan mencegah cairan tubuh pasien mengenai baju dan kulit
petugas kesehatan.
7. Pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dari cidera akibat benda tajam atau
benda berat yang mungkin jatuh secara tidak sengaja ke atas kaki. Oleh karena itu
sandal, ”sandal jepit” atau sepatu yang terbuat dari bahan lunak (kain) tidak boleh
dikenakan.Sepatu boot karet atau sepatu kulit tertutup memberikan lebih banyak
perlindungan, tetapi harus dijaga tetap bersih dan bebas kontaminasi darah atau
tumpahan cairan tubuh lain. Penutup sepatu tidak diperlukan jika sepatu bersih.
Sepatu yang tahan terhadap benda tajam atau kedap air harus tersedia dikamar
bedah.
PANDUAN
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Panduan ini mengatur dan melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada
petugas kesehatan
2. Panduan ini di terapkan kepada semua pengelola rumah sakit, penyelia dan para
petugas kesehatan harus mengetahui tidak hanya kegunaan dan keterbatasan
dari APD tertentu, tetapi juga APD sesungguhnya dalam mencegah penyakit
infeksi sehingga dapat digunakan secara efekif dan efisien.
3. Pelaksana panduan ini adalah para tenaga kesehatan (medis,perawat, bidan,
dan tenaga kesehatan lainnya) yang bekerja di rumah sakit
PANDUAN
BAB III
KEBIJAKAN
Sarung tangan, masker, pelindung mata, serta alat pelindung diri lainnya tersedia
dan digunakan secara tepat apabila disyaratkan.
PANDUAN
BAB IV
TATA LAKSANA
KACA MATA
1. Menggunakan kaca mata apabila akan melakukan tindakan yang akan
menyebabkan percikan darah atau cairan tubuh lainnya kemata petugas seperti
prosedur bedah, bersalin, rung pemulihan, kamar bedah kecil dan igd, suction slem
terbuka, menangani blood line, mengosongkan kantong drainase, dll.
2. Memakai kaca mata pada prosedur tindakan bedah
3. Kaca mata harus menutup semua bagian sisi mata
TOPI
1. Menggunakan topi saat melakukan tidakan pemebedahan untuk menutup kepala
dan rambut sehingga serpihan rambut dan kepala tidak jatuh ke dalam luka
2. Topi harus cukup untuk menutup kepala dan rambut
3. Menggunakan topi pada prosedur tindakan septik
PANDUAN
GAUN
1. Menggunakan gaun pada prosedur tindakan septik
2. Memakai gaun saat melakukan tindakan operasi
APRON
1. Untuk menghalangi bagian depan tubuh petugas pada saat melakukan prosedur
dengan resiko terjadinya tumpahan darah atau percikan cairan tubuh lain.
2. Digunakan untuk menangani mencuci alat bekas pakai pasien seperti instrumen,
pispot, urinal, bengkok, dll.
PELINDUNG KAKI
1. Untuk melindungi kaki dari cedera akibat benda tajam seperti pada saat tindakan
operasi tau menolong persalinan
2. Cover Shoes digunakan untuk melindungi kaki terkena tumpahan darah atau
percikan cairan tubuh lain
COVERALL
1. Digunakan di Ruang Isolasi Covid 19
2. Digunakan ketika merawat pasien Covid 19
4. Topi
Memakai topi harus menutupi semua rambut kepala
5. Masker bedah atau N95
a. Eratkan tali dan karet elastis pada bagian tengah kepala dan leher
b. Pastikan klip hidung dari logam flesibel pada batang hidung
c. Paskan dengan erat pada wajah dan dibawah dagu sehingga melekat dengan
pas
d. Periksa ulang pengepasan masker
6. Kaca mata atau pelindung wajah
PANDUAN
7. Sarung tangan
a. tarik sarung tangan hingga menutupi bagian pergelangan gaun atau
pergelangan tangan
4. Ka Instalasi/Ka Ruang
- Masker bedah/N95
- Sarung Tangan
1. ICU - Gown
- Kaca Mata atau
pelindung wajah
- Masker bedah/N95
- Sarung Tangan
- Gown
2. PERINATOLOGI
- Apron kedap air
- Kaca Mata atau
pelindung wajah
- Masker bedah/N95
- asker
- Sarung Tangan
- Apron kedap air
3. VK - Sepatu pelindung
- Topi
- Gown
- Kaca Mata atau
pelindung wajah
- Masker bedah/N95
- Topi
- Sarung Tangan steril
4. OK
- Sepatu pelindung
- Google
- Gaun/ baju steril
- Masker
- Topi
- Sarung Tangan Rumah
5 CSSD Tangga
- Sepatu pelindung
- Google
Gawn/ baju steril/Apron
- Masker bedah/N95
6. IGD - Sarung Tangan
- Gown
PANDUAN
- Apron
- Kaca Mata atau
pelindung wajah
- Masker bedah/N95
- Sarung Tangan
- Gown
- Apron kedap air
7. HD
- Kaca Mata atau
pelindung wajah
- Sepatu pelindung
- Topi
- Masker bedah/N95
- Gown
8. UNIT RAWAT INAP - Sarung Tangan
- Kaca Mata atau
pelindung wajah
- Masker bedah/N95
- Gown
9. POLIKLINIK - Sarung Tangan
- Kaca Mata atau
pelindung wajah
- Masker bedah/N95
- Gown
10. LABORATORIUM - Sarung Tangan
- Kaca Mata atau
pelindung wajah
- Masker bedah/N95
- Sarung Tangan
11. RADIOLOGI
- Apron Pelindung radiasi
- Masker
- Sarung Tangan plastik
bersih
12. GIZI
- Topi
- Apron kedap air
- Sepatu pelindung
- Masker bedah/N95
13. FISIOTERAPI - Gown
- Sarung Tangan
- Masker
- Sarung Tangan Rumah
Tangga
14. CLEANING SERVICE
- Apron
- Kaca Mata atau
pelindung wajah
PANDUAN
- Sepatu pelindung
- Masker
- Sarung Tangan rumah
15. SANITASI DI TAMAN
tangga
- Sepatu boot
- Masker
- Sarung Tangan rumah
tangga
16. LAUNDRY - Apron kedap air
- Sepatu pelindung
- Google jika perlu
- Topi
- Masker bedah/N95
- Kaca Mata atau
pelindung wajah
17. PEMULASARAN JENAZAH - Sarung Tangan rumah
tangga
- Apron kedap air
- Sepatu pelindung / Boot
- Masker N95
- Sarung Tangan rumah
tangga
- Apron kedap air
18. ISOLASI COVID - Coverall set
- Sepatu pelindung / Boot
- Kaca Mata atau
pelindung wajah
PANDUAN
BAB V
DOKUMENTASI
3. Petugas setelah melepas masker, pegang bagian talinya karena bagian tengah
masker merupakan bagian yang paling banyak terkontaminasi
REFERENSI
1. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya Kesiapan menghadapi
Emerging Infectious Disease – Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. Cetakan
ketiga, Tahun 2011.
2. WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care. First Global Patient Safety
Challenge Clean Care is Safer Care. World Health Organization, 2012.
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bekerjasama dengan PERDALIN.
Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, Jakarta. Kementerian Kesehatan
RI, Cetakan ketiga, Tahun 2011.
4. Guidelines For Environmental Infection Control in Health-Care Facilities.
Recommendations of CDC and Healthcare Infection Control Practices Advisory
Committee (HICPAC). U.S. Departement of Health and Human Services Centers
of Disease Control and Prevention (CDC) Atlanta, GA 30333. 2003
5. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Departemen Kesehatan RI. Standar Kamar
Jenazah, Tahun 2004
6. Permenkes No 27 Tahun 2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
7. Petunjuk Tehnis APD dalam Menghadapi Wabah Covid 19, Kemenkes April 2020