Professional Documents
Culture Documents
Struktur Dasar Radiofarmaka Dan Teknik Pembuatannya
Struktur Dasar Radiofarmaka Dan Teknik Pembuatannya
5 Produksi Radiofarmaka
68
asalnya. Pada Gam mbar V.1 ditunjukkan
d beberapa macam un nsur dalam
sistem pe dern yang mempunyai isotop radioaktif yan
eriodik mod ng banyak
digunakan
n dalam sed
diaan radioffarmaka.
Be
eberapa pe
ertimbangan
n diperluka
an dalam pemilihan senyawa
pembawa untuk diggunakan sebagai
s substrat
s ediaan radiofarmaka,
se
misalnya :
69
x Waktu paruh biologis pendek, tetapi bila diperlukan untuk terapi
mempunyai waktu retensi pada jaringan patologis cukup
panjang agar radionuklidanya dapat memberikan efek
penyembuhan
x Tidak memberikan efek farmakologi dan toksisitas, efek yang
terjadi semata-mata berasal dari radiasi nuklir yang diemisikan
oleh radionuklidanya
70
V.2. Tekn
nik Produksi Radiofarrmaka
Te
ergantung jenis rad diofarmaka yang dikehendakki, teknik
produksi radiofarmaka dapa at dilakuka an melalu ui 2 jalu ur seperti
an pada Gambar V.2,
ditunjukka V yaitu jalur sintesis kkimia dari
bahan pereaksi
p dan radioissotop prim mer yang sesuai, dan jalur
sintesis se
enyawa liga
an diikuti dengan
d mulasi menjadi kit radiofarmaka.
form
Sintesis kimia me enghasilkan sediaan radiofarm maka dalam m bentuk
senyawa bertanda radioaktif, sedangka an formula asi kit rad
diofarmaka
menghasilkan sediiaan kit radiofarma aka yang g belum radioaktif
yang kem mudian dittandai den ngan radio oisotop da ari sistem generator
radioisotop.
Gambar V.2.
V Jalur tekknik produksi sediaan rad
diofarmaka.
Se
elanjutnya terhadap
t seenyawa beertanda dan n produk p penandaan
kit yang dihasilkan dila
akukan pengujian
p kualitas sebagai
sediaan radiofarm
maka, term
masuk studi
s radiiofarmakolo ogi yang
diperlukann, menggunakan metode m ya
ang dinya atakan ata au diakui
sebagai metode yang dib berlakukan untuk tujuan
t peemeriksaan
kualitas teersebut. Keemudian pengujian
p dilanjutkan
d dengan ujii pre-klinis
dan uji klinis yang paada umumn nya akan melibatkan
m d
dokter, pasien normal
dan pasie en patologiis sebagai pihak yan ng akan menggunaka an sediaan
tersebut. Setelah
S melewati tahhapan-tahapan yang dijelaskan
d d
di atas dan
dinyatakan berhasil baik, baru ulah sediaa
an tersebutt dapat dia aplikasikan
71
di lapangan dan teknik produksi yang telah dilakukan dapat
disahkan dalam bentuk prosedur baku.
Langkah perbaikan prosedur sering kali perlu dilakukan, yaitu
ketika suatu tahapan ternyata tidak memberikan hasil sebagaimana
diharapkan. Misalnya saja, seperti terlihat pada Gambar V.2, bila
tahapan kendali mutu tidak memberikan hasil yang diharapkan
maka tahapan dan prosedur sintesis senyawa bertandanya atau
formulasi kit radiofarmaka dan bahkan bila dipandang perlu
sintesis senyawa ligannya perlu diperbaiki lagi. Suatu lingkup
ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempelajari korelasi
struktur radiofarmaka dan aktivitas biologisnya (SAR, structure-activity
relationship) telah banyak dikembangkan, baik melalui pendekatan
komputasi maupun pendekatan eksperimental atau gabungan
dari keduanya.
Teknik produksi radiofarmaka melalui jalur sintesis senyawa
bertanda pada dasarnya dapat dilakukan melalui reaksi sintesis
kimia biasa, tetapi dalam hal diperlukan radionuklida yang berumur
pendek tentu saja prosedur reaksi sintesis kimia biasa tidak
sepenuhnya dapat dilakukan. Pada umumnya radiofarmaka
dengan radionuklida umur paruh sangat pendek disintesis
dengan menggunakan paket modul sintesis kimia secara cepat
yang dikendalikan melalui program komputer. Tuntutan rendemen
reaksi kimia yang tinggi menjadi hal yang sekunder. Yang terutama
adalah dapat dihasilkan pemisahan yang baik untuk menghasilkan
produk radiofarmaka dengan kualiktas kemurnian yang baik.
Sedangkan jalur produksi melalui formulasi kit radiofarmaka,
seringkali kesulitan dijumpai justru pada tahapan sintesis
senyawa ligannya. Proses penandaannya sendiri merupakan tahapan
yang relatif sederhana dan dapat dilakukan dengan mudah oleh
pihak pengguna sendiri.
Tinjauan mengenai penandaan pada teknik produksi
sediaan radiofarmaka dapat dilakukan dari beberapa aspek seperti
ditunjukkan pada Tabel V.1
72
Table V.1. Aspek tinjauan penandaan pada teknik produksi radiofarmaka.
73
pembawa), bahan pereduksi (u untuk mere eduksi spessi 99mTc valensi tinggi
menjadi valensi
v yang lebih renndah yang lebih mudah berikata an dengan
senyawa ligan), siistem bufffer (untuk memperta ahankan p pH pasca
99m
pencampu uran denga an larutan Tc), zat
z ain yang diperlukan
aditif la
or, isotonisitas dan se
(stabilisato ebagainya).. Campuran n kompone en tersebut
diformulassi dan diprooses denga an teknik lio
ofilisasi mennggunakan perangkat
freeze dryyer untuk me enghasilkan
n sediaan kit
k kering rad diofarmaka dalam vial
vakum dan steril.
V.3. Meto
ode Konven
nsional Rea
aksi Penan
ndaan
131
3,5,3’-Triiodoth
hironin (T-3) I-T-3
b). Reaks
si sintesis kimia
k
Reakssi sintesis kimia
k banya
ak dilakukan antara la
ain dalam ppembuatan
radiofaarmaka berttanda 11C dan
d 32P. Dallam tipe pen
nandaan ini, senyawa
radiofaarmaka dihhasilkan dari reaksi kimia dari bahan
b pere
eaksi yang
salah satunya merupaka an bahan radioaktif yang m mengadung
radioissotop yangg terkait. Mudah
M dipa
ahami bahwwa rendem men reaksi
74
sering tidak memuaskan, terutama bila reaksi yang terjadi merupakan
reaksi reaksi yang komplek dan bertahap
57/58
CoCl3 + Substrat (media perbenihan Streptimyces griseus)
Streptomyces griseus
75
+ Na99mTcO4
76