LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah BENAR

You might also like

You are on page 1of 16

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. telah
masalah masalah
diidentifikasi
1 Pedagogik : Sumber Kajian Literatur : Setelah melakukan analisis dari
Guru kurang Metode dan model pembelajaran sumber kajian literatur dan
memahami dan yang tepat akan membuat siswa wawancara, maka diperoleh hasil
melaksanakan lebih mudah memahami materi dan analisis eksplorasi penyebab
metode-metode mengurangi kejenuhan siswa. guru kurang memahami dan
pembelajaran (Analisis Faktor Eksternal melaksanakan metode-metode
yang dapat Penyebab Kesulitan Belajar Siswa pembelajaran yang dapat
memotivasi siswa SMP Melalui Scientific Approach, memotivasi siswa untuk belajar
untuk belajar. Arief Aulia Rahman Fauziana, adalah sebagai berikut :
2018:29). 1. Guru masih menggunakan
metode konvensional
Wawancara Internal : 2. Guru belum mengenali
Menurut Bapak Berkat Hanapi, karakteristik siswa
S.Pd, bahwa penyebab guru belum 3. Guru belum menguasai
melaksanakan metode Kompetensi
pembelajaran yang dapat 4. Guru enggan untuk
memotivasi siswa adalah mindset menerapkan metode-metode
guru yang belum mau belajar dan yang baru, tidak mau repot
masih menggunakan metode dan tidak berusaha
konvensional. Solusinya adalah mempelajarinya.
guru harus belajar lebih duluan
dari siswa. (Kepala Sekolah SMK
Negeri 3 OKU)

Menurut Bapak Riadi, S.T,


M.Kom, bahwa penyebab guru
belum melaksanakan metode
pembelajaran yang dapat
memotivasi siswa adalah
kompetensi guru karena
kebanyakan guru terjebak pada
pembelajaran konvesional terbiasa
menggunakan metode yang paling
mudah yaitu metode ceramah.
Solusinya adalah guru
meningkatkan kompetensinya
melalui belajar mandiri dan
pelatihan. (Guru SMK Negeri 3
OKU, Kaprog Teknik Komputer dan
Jaringan).

Menurut Ibu Eka Saraswati, S.Pd,


M.Pd,Gr, bahwa penyebab guru
belum melaksanakan metode
pembelajaran yang dapat
memotivasi siswa adalah guru
belum mengenali karakteristik
siswa. (Rekan Sejawat, Guru
Produktif Teknik Geomatika).
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. telah
masalah masalah
diidentifikasi
Wawancara Eksternal :
Pakar :
Menurut Bapak Johan Eka
Wijaya, M.Pd, Guru harus
menguasai empat kompetensi yaitu
profesional, pedagogik, kepribadian
dan sosial sehingga bisa
memahami dan menerapkan dalam
pembelajaran. (KaProdi Teknologi
Pendidikan FKIP Universitas
Baturaja).

Pengawas :
Menurut Bapak Drs. Slamat
Raharja, M.Si, penyebab guru
kurang memahami dan
melaksanakan metode-metode
pembelajaran yang dapat
memotivasi siswa untuk belajar
adalah guru enggan untuk
menerapkan metode-metode yang
baru, tidak mau repot dan tidak
berusaha mempelajarinya.
(Pengawas SMK)

Literasi : Sumber Kajian Literatur : Setelah melakukan analisis dari


Guru belum Diketahui bahwa budaya sumber kajian literatur dan
sepenuhnya membaca dan menulis siswa wawancara, maka diperoleh hasil
membimbing disini sangat analisis eksplorasi penyebab
siswa untuk rendah. Hal ini disebabkan oleh guru belum sepenuhnya
melaksanakan beberapa faktor diantaranya membimbing siswa untuk
literasi selama adalah 1) rendahnya pembiasaan melaksanakan literasi selama
pembelajaran di aktivitas siswa dalam membaca pembelajaran di kelas.
kelas. dan menulis di setiap kegiatan adalah sebagai berikut :
pembelajaran, 2) Ketidakmampuan 1. Rendahnya pembiasaan
guru dalam menerapkan gerakan aktivitas siswa dalam
literasi di sekolah, 3) Kurangnya membaca dan menulis di
motivasi siswa akan budaya setiap kegiatan.
literasi 2. Ketidakmampuan guru
membaca, 4) rendahnya tingkat dalam menerapkan gerakan
kemampuan berfikir siswa, yang literasi di sekolah.
terindikasi dari asessmen 3. Guru kurang memiliki budaya
pembelajaran yang masih berada membaca
pada taraf berfikir sederhana, 5) 4. Guru enggan melaksanakan
Model pembelajaran guru bersifat literasi, tidak mau repot dan
konvensional (Pengembangan tidak berusaha
Budaya Literasi Menulis Bagi Guru mempelajarinya.
Sekolah Dasar Melalui Pelatihan 5. Kurangnya motivasi siswa
Pembuatan PTK dan Artikel Ilmiah, akan budaya literasi
Andika Adinanda Siswoyo, 6. Pola pikir siswa masih
Khusnul Hotimah, 2021 :52). sederhana.
7. Model pembelajaran
konvensional
8. Kurangnya sarana dan
prasarana di sekolah
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. telah
masalah masalah
diidentifikasi
Wawancara Internal :
Menurut Bapak Berkat Hanapi,
S.Pd, bahwa penyebab guru belum
sepenuhnya membimbing siswa
untuk melaksanakan literasi
selama pembelajaran di kelas
adalah faktor sarana dan
prasarana dan guru kurang
memiliki budaya membaca.
(Kepala Sekolah SMK Negeri 3
OKU)

Menurut Bapak Riadi, S.T,


M.Kom, penyebab guru belum
sepenuhnya membimbing siswa
untuk melaksanakan literasi
selama pembelajaran di kelas
adalah karena guru belum
memahami literasi dan ada
beberapa pelajaran sulit diterapkan
literasinya. Solusinya guru harus
meningkatkan kompetensi literasi
melalui belajar mandiri, pelatihan
dan pengembangan diri. (Guru
SMK Negeri 3 OKU, Kaprog Teknik
Komputer dan Jaringan).

Menurut Ibu Eka Saraswati, S.Pd,


M.Pd,Gr, guru harus memahami
literasi, literasi bukan hanya
membaca buku tetapi bisa
memanfaatkan teknologi dengan
membaca web atau jurnal di HP,
dengan catatan adanya batasan
menggunakan HP. (Rekan Sejawat,
Guru Produktif Teknik Geomatika).

Wawancara Eksternal :
Pakar :
Menurut Bapak Johan Eka
Wijaya, M.Pd, Guru harus
menguasai empat kompetensi
yaitu profesional, pedagogik,
kepribadian dan sosial sehingga
bisa memahami dan menerapkan
dalam pembelajaran. (KaProdi
Teknologi Pendidikan FKIP
Universitas Baturaja)

Pengawas :
Menurut Bapak Drs. Slamat
Raharja, M.Si, penyebab guru
kurang membimbing siswa untuk
literasi adalah guru enggan untuk
menerapkan literasi, tidak mau
repot dan tidak berusaha
mempelajarinya. (Pengawas SMK)
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. telah
masalah masalah
diidentifikasi
Numerasi : Sumber Kajian Literatur : Setelah melakukan analisis dari
Guru belum Alasan utama yang menyebabkan sumber kajian literatur dan
sepenuhnya siswa masih belum dapat wawancara, maka diperoleh hasil
membimbing menyelesaikan permasalahan analisis eksplorasi penyebab
siswa untuk berbasis literasi numerasi adalah guru belum sepenuhnya
mengaplikasikan guru yang belum membiasakan membimbing siswa untuk
konsep bilangan siswa dengan soal-soal berbasis mengaplikasikan konsep
dan keterampilan literasi. Hal ini disebabkan masih bilangan dan keterampilan
hitung di dalam banyak guru yang masih belum hitung di dalam kegiatan belajar
kegiatan belajar mampu menyusun soal literasi adalah sebagai berikut :
numerasi terutama untuk guru- 1. 1. Guru belum memahani
guru di tingkat sekolah dasar agar numerasi
siswa menjadi lebih terbiasa untuk2. 2. Pola pikir guru yang
menyelesaikan soal-soal non-rutin menganggap bahwa numerasi
tersebut. (Penulisan Soal Literasi sulit diterapkan.
Numerasi bagi Guru SD di 3. 3. Ada beberapa pelajaran yang
Kabupaten Ponorogo, sulit untuk diterapkan
Jurnal Anugerah, 2019:10) numerasi.
4. 4. Guru enggan untuk
Wawancara Internal : menerapkan numerasi yang
Menurut Bapak Berkat Hanapi, terkesan sulit, tidak mau
S.Pd, bahwa penyebab guru belum repot dan tidak berusaha
sepenuhnya membimbing siswa mempelajarinya.
untuk mengaplikasikan konsep
bilangan dan keterampilan hitung
di dalam kegiatan belajar karena
berhitung dianggap sulit untuk
diaplikasikan. Solusinya jadikan
hobi untuk numerasi, seringnya
latihan sehingga guru dan siswa
terbiasa. (Kepala Sekolah SMK
Negeri 3 OKU).

Menurut Bapak Riadi, S.T,


M.Kom, penyebab guru belum
sepenuhnya membimbing siswa
untuk mengaplikasikan konsep
bilangan dan keterampilan hitung
di dalam kegiatan belajar adalah
karena guru belum memahani
numerasi dan ada beberapa
pelajaran sulit diterapkan
numerasi. Solusinya guru harus
meningkatkan kompetensi
numerasi melalui belajar mandiri,
pelatihan dan pengembangan diri.
(Guru SMK Negeri 3 OKU, Kaprog
Teknik Komputer dan Jaringan).

Menurut Ibu Eka Saraswati, S.Pd,


M.Pd,Gr, guru bisa memberi soal
numerasi dengan menghubungkan
ke dalam kehidupan sehari-hari
sehingga siswa lebih tertarik dan
mudah memahaminya. (Rekan
Sejawat, Guru Produktif Teknik
Geomatika).
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. telah
masalah masalah
diidentifikasi
Wawancara Eksternal :
Pakar :
Menurut Bapak Johan Eka
Wijaya, M.Pd, Guru harus
menguasai empat kompetensi
yaitu profesional, pedagogik,
kepribadian dan sosial sehingga
bisa memahami dan menerapkan
dalam pembelajaran. (KaProdi
Teknologi Pendidikan FKIP
Universitas Baturaja)

Pengawas :
Menurut Bapak Drs. Slamat
Raharja, M.Si, penyebab guru
kurang membimbing siswa untuk
numerasi adalah guru enggan
untuk menerapkan numerasi yang
terkesan sulit, tidak mau repot dan
tidak berusaha mempelajarinya.
(Pengawas SMK)
2 Kesulitan Siswa Sumber Kajian Literatur : Setelah melakukan analisis dari
Belajar Penggunaan media yang sesuai sumber kajian literatur dan
Guru kurang dengan karakteristik dan jenis wawancara, maka diperoleh hasil
memahami anak berkebutuhan khusus analisis eksplorasi penyebab
metode dan seharusnya menjadi perhatian guru kurang memahami metode
strategi belajar guru. Tidak semua anak dan strategi belajar yang tepat
yang tepat untuk berkebutuhan khusus bisa untuk siswa berkebutuhan
siswa menerima materi yang khusus adalah sebagai berikut :
berkebutuhan disampaikan dengan menggunakan 5. 1. Guru belum menggunakan
khusus media yang sama. Artinya media pembelajaran yang
penggunaan media pembelajaran tepat untuk siswa
Anak Berkebutuhan Khusus sangat berkebutuhan khusus.
diperlukan. Sebab mereka 6. 2. Guru jarang menemui siswa
merupakan anak-anak yang relatif berkebutuhan khusus dalam
mengalami hambatan dalam kehidupan sehari-hari.
perkembangannya. (Analisis 7. 3. Guru belum memahami faktor
Pembelajaran Anak Berkebutuhan fisologis anak yaitu
Khusus Di Sekolah Dasar Inklusi kemampuan siswa.
Kota Padang, Siska Angreni, Rona 8. 4. Guru lebih memperhatikan
Taula Sari, 2022:98). penilaian kognitif dari
psikomorik dan afektif.
Wawancara Internal : 9. 5. Guru enggan untuk
Menurut Bapak Berkat Hanapi, menerapkan metode-metode
S.Pd, untuk saat ini, sekolah SMK pembelajaran, tidak mau
Negeri 3 OKU tidak memiliki siswa repot dan tidak berusaha
berkebutuhan khusus, sehingga mempelajarinya.
guru tidak memiliki metode dan
strategi belajar yang tepat untuk
siswa berkebutuhan khusus.
(Kepala Sekolah SMK Negeri 3
OKU).
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. telah
masalah masalah
diidentifikasi
Menurut Bapak Riadi, S.T,
M.Kom, seharusnya ada guru
khusus yang mengajar siswa
berkebutuhan khusus. (Guru SMK
Negeri 3 OKU, Kaprog Teknik
Komputer dan Jaringan).
Menurut Ibu Eka Saraswati, S.Pd,
M.Pd,Gr, untuk saat ini, sekolah
SMK Negeri 3 OKU tidak memiliki
siswa berkebutuhan khusus,
sehingga guru tidak memiliki
metode dan strategi belajar yang
tepat untuk siswa berkebutuhan
khusus. (Rekan Sejawat, Guru
Produktif Teknik Geomatika).

Wawancara Eksternal :
Pakar :
Menurut Bapak Johan Eka
Wijaya, M.Pd, Untuk anak
berkebutuahan khusus
memerlukan guru khusus. Guru
harus memahami faktor fisologis
anak dan memperhatikan penilaian
kognitif, psikomorik dan apektif.
Guru juga harus memajami metode
dan alat bantu yang memudahkan
siswa untuk belajar. (KaProdi
Teknologi Pendidikan FKIP
Universitas Baturaja)

Pengawas :
Menurut Bapak Drs. Slamat
Raharja, M.Si, penyebab guru
kurang memahami metode dan
strategi belajar yang tepat untuk
siswa berkebutuhan khusus adalah
guru enggan untuk menerapkan
metode-metode pembelajaran, tidak
mau repot dan tidak berusaha
mempelajarinya. (Pengawas SMK)

3 Membangun Sumber Kajian Literatur : Setelah melakukan analisis dari


relasi/hubungan Intraksi antara guru dan siswa sumber kajian literatur dan
dengan siswa dan dibangkitkan oleh materi wawancara, maka diperoleh hasil
orang tua siswa pembelajaran di dalam kelas yakni analisis eksplorasi penyebab
Guru kurang pada saat penyampaian materi guru kurang berkomunikasi
berkomunikasi pembelajaran yang sekaligus dengan siswa dan orang tua
dengan siswa dan terjadi komunikasi diantara siswa siswa adalah sebagai berikut :
orang tua siswa. dan guru. Komunikasi tersebut 1. Belum terciptanya
terjadi dengan sendirinya turut komunikasi yang baik saat
mengembangkan relasi di antara penyampaian materi
yang terlibat dalam proses pembelajaran.
pembelajaran. Karena itu guru 2. Jumlah siswa banyak dengan
bukan hanya menjalankan tugas memori guru terbatas
untuk menyampaikan materi sehingga mempengaruhi guru
pembelajaran tapi juga tidak hapal dengan siswa.
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. telah
masalah masalah
diidentifikasi
memfasilitasi terjadinya intraksi 3. Guru belum memahami
dan relasi di antara sesama siswa karakteristik siswa
dan antara guru dan siswa. (Peran 4. Kurangnya komunikasi yang
Komunikasi dalam Interaksi Guru berkelanjutan antara guru
dan Siswa, Ety Nur Inah, dan orang tua.
2015:155). 5. Jumlah siswa dengan
rombongan belajar yang
Memelihara relasi antara orang tua banyak
dengan guru sangat tidak mudah. 6. Membutuh waktu ekstra
Komunikasi yang berkelanjutan untuk menjalin komunikasi.
selalu dijaga, respons dari orang 7. Guru merasa tidak
tua siswa selalu ditanggapi, ide-ide mempunyai tugas seperti
yang disampaikan diakomodir guru BP
dengan baik. Berbagai keluhan 8. Tempat tinggal orang tua
orang tua yang hanya disampaikan yang jauh dari sekolah.
oleh pihak-pihak tertentu saja
tetap direspons. (Strategi Guru
dalam membangun komunikasi
dengan Orang Tua Siswa di
Sekolah,
Ike Junita Triwardhani, Wulan
Trigartant, Indri Rachmawati,
Raditya Pratama Putra, 2022:106).

Wawancara Internal :
Menurut Bapak Berkat Hanapi,
S.Pd, penyebab guru kurang
komunikasi dengan siswa karena
jumlah siswa banyak, daya memori
guru terbatas untuk mengingat
siswa. Solusinya adalah melalui
pendekatan ke siswa seperti saat
awal pembelajaran mengelilingi
siswa sekelas, tidak hanya fokus
berada di depan kelas. Gunakan
teknologi seperti HP untuk menjaga
komunikasi guru dan orang tua
seperti grup whatsapp. (Kepala
Sekolah SMK Negeri 3 OKU).

Menurut Bapak Riadi, S.T,


M.Kom, Guru harus memahami
karakteristik siswa sehingga bisa
berkomunikasi dengan baik. (Guru
SMK Negeri 3 OKU, Kaprog Teknik
Komputer dan Jaringan).

Menurut Ibu Eka Saraswati, S.Pd,


M.Pd,Gr, guru kurang
berkomunikasi dengan siswa
karena guru belum memahami
karateristik siswa. Untuk
komunikasi guru dengan orang tua
dimulai dari wali kelas sebagai
media perantara antara guru dan
orang tua. (Rekan Sejawat, Guru
Produktif Teknik Geomatika).
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. telah
masalah masalah
diidentifikasi
Wawancara Eksternal :
Pakar :
Menurut Bapak Johan Eka
Wijaya, M.Pd, penyebab guru
kurang berkomunikasi dengan
siswa karena masih menggunakan
metode konvensioal. Solusinya
guru menerapkan metode
cooveratif learning seperti membagi
kelompok siswa. (KaProdi Teknologi
Pendidikan FKIP Universitas
Baturaja)

Pengawas :
Menurut Bapak Drs. Slamat
Raharja, M.Si, jumlah siswa
dengan rombongan belajar yang
banyak akan mengalami kesulitan
dalam berkomunikasi karena guru
sulit mengenali siswa dan butuh
waktu ekstra untuk menjalin
komunikasi. Penyebab guru kurang
berkomunikasi dengan orang tua
adalah guru merasa tidak
mempunyai tugas seperti guru BP,
jumla rombongan belajar yang
banyak dan tempat tinggal orang
tua yang jauh dari sekolah.
(Pengawas SMK)
4 Pemahaman/ Sumber Kajian Literatur : Setelah melakukan analisis dari
pemanfaatan Tidak sedikit pendidik yang pasif sumber kajian literatur dan
model-model dan enggan berinovasi membuat wawancara, maka diperoleh hasil
pembelajaran dan/atau model pembelajaran analisis eksplorasi penyebab
inovatif baru yang lebih mengajak siswa guru kurang memahami model-
berdasarkan untuk proaktif dalam proses model pembelajaran inovatif
karakteristik pembelajaran. (Penerapan Metode berdasarkan karakteristik materi
materi dan siswa. Demonstratif Eksprimen untuk dan siswa adalah sebagai berikut
Guru kurang meningkatkan kreativitas siswa 1. Guru belum mau berinovasi
memahami model- dalam proses pembelajaran seni membuat model-model
model rupa terapan, Rofian, 2017:91). pembelajaran inovatif.
pembelajaran 2. Pola pikir guru yang tidak
inovatif Menurut Bapak Berkat Hanapi, mau belajar
berdasarkan S.Pd, penyebab Guru kurang 3. Guru belum memiliki
karakteristik memahami model-model kompetensi
materi dan siswa pembelajaran inovatif berdasarkan 4. Guru belum memotivasi
karakteristik materi dan siswa siswa untuk melaksanakan
karena mindset guru yang belum pembelajaran inovatif
mau belajar. Solusinya adalah guru 5. Kurangnya sarana di sekolah
harus belajar lebih duluan belajar 6. Guru enggan untuk
dari siswa. (Kepala Sekolah SMK menerapkan hal-hal yang
Negeri 3 OKU). baru, tidak mau repot dan
tidak berusaha
mempelajarinya.
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. telah
masalah masalah
diidentifikasi
Menurut Bapak Riadi, S.T,
M.Kom, penyebab kurang
memahami model-model
pembelajaran inovatif berdasarkan
karakteristik materi dan siswa
adalah kompetensi guru. Solusinya
adalah guru harus meningkatkan
kompetensinya. (Guru SMK Negeri
3 OKU, Kaprog Teknik Komputer
dan Jaringan).

Menurut Ibu Eka Saraswati, S.Pd,


M.Pd,Gr, guru mengarahkan dan
memotivasi siswa dengan cara
memberi tugas proyek, yang dalam
proses mengerjakannya sesuai
dengan keinginan siswa, sehingga
siswa dalam mengerjakan proyek
bisa menggunakan aplikasi yang
berbeda-beda, hal ini termasuk ke
dalam model pembelajaran inovatif.
(Rekan Sejawat, Guru Produktif
Teknik Geomatika).

Wawancara Eksternal :
Pakar :
Menurut Bapak Johan Eka
Wijaya, M.Pd, Untuk
melaksankan pembelajaran yang
inovatif harus memiliki sarana
lengkap. Solusinya adalah
menggunakan sumber belajar yang
sudah disiapkan, seperti dari
multimedia dan buku. (KaProdi
Teknologi Pendidikan FKIP
Universitas Baturaja)

Pengawas :
Menurut Bapak Drs. Slamat
Raharja, M.Si, penyebab guru
kurang memahami model-model
pembelajaran inovatif adalah guru
enggan untuk menerapkan hal-hal
yang baru, tidak mau repot dan
tidak berusaha mempelajarinya.
(Pengawas SMK)
5 Guru dan siswa Sumber Kajian Literatur : Setelah melakukan analisis dari
belum terbiasa Permasalahan dari para guru sumber kajian literatur dan
dengan soal adalah kurangnya pengusaan wawancara, maka diperoleh hasil
HOTS. konsep dan keterampilan analisis eksplorasi penyebab
mengemas Pembelajaran guru dan siswa belum terbiasa
berorientasi Higher Order Thinking dengan soal HOTS adalah
Skills (HOTS). Kunci utama pada sebagai berikut
pembelajaran berbasis HOTS 1. Kurangnya pengusaan konsep
terletak pada guru yang dan keterampilan mengemas
mempunyai peran sangat penting Pembelajaran berorientasi
dalam upaya menjadikan siswa Higher Order Thinking Skills
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. telah
masalah masalah
diidentifikasi
mampu berada pada level HOTS. (HOTS) oleh guru.
(Pelatihan Pengembangan 2. Guru belum mau belajar
Pembelajaran Berorientasi Higher mandiri mengenai
Order Thinking Skills (HOTS) Bagi pembelajaran berorientasi
Guru SDN Banjarmasin Utara, Higher Order Thinking Skills
Suhaimi., Erny Wahdini., (HOTS)
Amberansyah, 2022: 2). 3. Guru belum menghubungkan
soal HOTS dengan kehidupan
Wawancara Internal : sehari-hari sehingga sulit
Menurut Bapak Berkat Hanapi, dipahami oleh siswa.
S.Pd, sudah ada workshop 4. Guru enggan untuk
mengundang nara sumber menerapkan soal-soal HOTS,
mengenai soal HOTS, tergantung tidak mau repot dan tidak
gurunya untuk mengikutinya atau berusaha mempelajarinya
tidak sehingga guru lebih
memahami soal HOTS dan bisa
menerapkan ke siswa. (Kepala
Sekolah SMK Negeri 3 OKU).

Menurut Bapak Riadi, S.T,


M.Kom, soal HOTS berhubungan
dengan literasi dan numerasi. Guru
kurang memahami Taksonomi
Bloom mengenai soal HOTS. (Guru
SMK Negeri 3 OKU, Kaprog Teknik
Komputer dan Jaringan).

Menurut Ibu Eka Saraswati, S.Pd,


M.Pd,Gr, Soal HOTS bisa dikaitkan
dengan numerasi yang
berhubungan dengan soal-soal
rumit. Oleh karena itu, guru
membuat soal HOTS yang
menghubungkan dengan
kehidupan sehari-hari yang mudah
dipahami siswa. (Rekan Sejawat,
Guru Produktif Teknik Geomatika).

Wawancara Eksternal :
Pakar :
Menurut Bapak Johan Eka
Wijaya, M.Pd, Guru harus
menguasai empat kompetensi yaitu
profesional, pedagogik, kepribadian
dan sosial sehingga bisa
memahami dan menerapkan dalam
pembelajaran. (KaProdi Teknologi
Pendidikan FKIP Universitas
Baturaja)
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. telah
masalah masalah
diidentifikasi
Pengawas :
Menurut Bapak Drs. Slamat
Raharja, M.Si, penyebab guru
kurang terbiasa soal HOTS adalah
guru enggan untuk menerapkan
soal-soal HOTS, tidak mau repot
dan tidak berusaha
mempelajarinya. (Pengawas SMK)
6 Pemanfaatan Sumber Kajian Literatur : Setelah melakukan analisis dari
teknologi/inovasi Perkembangan IPTEK juga sumber kajian literatur dan
dalam mengharuskan seorang guru untuk wawancara, maka diperoleh hasil
pembelajaran senantiasa mengikutinya dan analisis eksplorasi penyebab
Guru belum memiliki inovasi yang kreatif. guru belum sepenuhnya bisa
sepenuhnya bisa (Peranan Guru Dalam Inovasi memanfaatkan teknologi/inovasi
memanfaatkan Pendidikan Terhadap pembelajaran adalah sebagai
teknologi/inovasi Perkembangan Teknologi Informasi berikut :
pembelajaran. Abad 21, 2022:5) 1. Gurung belum mengikuti
perkembangan IPTEK
Wawancara Internal : 2. Guru belum mampu
Menurut Bapak Berkat Hanapi, menggunakan teknologi
S.Pd, guru belum sepenuhnya bisa 3. Kurangnya sarana dan
memanfaatkan teknologi/inovasi fasilitas dari sekolah
pembelajaran karena kurangnya 4. Kurangnya kompetensi guru
kemampuan guru dan kurang 5. Guru enggan untuk
fasilitas di sekolah, (Kepala Sekolah menerapkan hal-hal yang
SMK Negeri 3 OKU). baru, tidak mau repot dan
tidak berusaha
Menurut Bapak Riadi, S.T, mempelajarinya.
M.Kom, penyebab guru belum
sepenuhnya bisa memanfaatkan
teknologi/inovasi pembelajaran
adalah kompetensi guru dan
kurangnya fasilitas sekolah.
Solusinya adalah guru harus
meningkatkan kompetensinya dan
sekolah harus menyediakan
fasilitas. (Guru SMK Negeri 3 OKU,
Kaprog Teknik Komputer dan
Jaringan).

Menurut Ibu Eka Saraswati, S.Pd,


M.Pd,Gr, Guru harus paham
teknologi supaya tidak ketinggalan.
Teknologi ini bukan hanya media
yang ditampilkan di depan kelas
(terlihat), tetapi bisa juga teknologi
menggunakan HP berupa aplikasi
yang tidak terlihat langsung. Kita
tidak bisa memvonis guru belum
menggunakan teknologi hanya
karena teknologi tersebut tidak
terlihat langsung. (Rekan Sejawat,
Guru Produktif Teknik Geomatika).
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. telah
masalah masalah
diidentifikasi
Menurut Bapak Johan Eka
Wijaya, M.Pd, Untuk
melaksankan pembelajaran yang
inovasi harus memiliki sarana
lengkap. Solusinya adalah
menggunakan sumber belajar yang
sudah disiapkan, seperti dari
multimedia dan buku. (KaProdi
Teknologi Pendidikan FKIP
Universitas Baturaja)

Pengawas :
Menurut Bapak Drs. Slamat
Raharja, M.Si, penyebab guru
belum sepenuhnya bisa
memanfaatkan teknologi/inovasi
pembelajaran adalah guru enggan
untuk menerapkan hal-hal yang
baru, tidak mau repot dan tidak
berusaha mempelajarinya.
(Pengawas SMK)
Lampiran :

FOTO DOKUMENTASI WAWANCARA

Gambar 1. Proses wawancara dengan Kepala Sekolah

Gambar 2. Proses wawancara dengan Guru


Gambar 3. Proses wawancara dengan Rekan Sejawat

Gambar 4. Proses wawancara dengan pakar


Gambar 5. Proses wawancara dengan pengawas
DAFTAR PUSTAKA

Angreni, Siska, and Rona Taula Sari. “ANALISIS PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHSUSU
DI SEKOLAH DASAR INKLUSI KOTA PADANG.” Jurnal Cakrawala Pendad 8.1 (2022):94-102.

Fiangga, Shofan, et al. “Penulisan soal literasi numerasi bagi guru SD di kabupaten Ponorogo.”. Jurnal
Anugerah 1.1 (2019);

Inah, Ety Nur. “Peran komunikasi dalam interaksi guru dan siswa”. AI-TA’DIB; Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan
8.2 (2015):150-167

Rahman, Arief Aulia, and Fauziana Fauziana. “Analisis Faktor Eksternal Penyebab Kesulitan Belajar Siswa
SMP melalui Pembelajaran Scientific Approach”. MAJU:Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika 5.2 (2018).

Rofian, Rofian. “Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Pada Pendidikan Seni Rupa Di Sekolah Dasar.”
Malih Peddas (Majalah Ilmiah Pendidikan Dasar) 6.2 (2016.

Siswoyo, Andika Adinanda, and Khusnul Hotimah. “Pengembangan Budaya Literasi Menulis bagi Guru
Sekolah Dasar Melalui Pelatihan Pembuatan PTK dan Artikel Ilmiah.”. Abdimas Pedagogi : Jurnal Ilmiah
Pengabdian kepada Masyarkat 4.1 (2021):51-56.

Suhaimi, Suhaimi, Erny Wahdini, and Amberansyah Amberansyah. “PELATIHAN PENGEMBANGAN


PEMBELAJARAN BERORIENTASI HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) BAGI GURU SDN
BANJARMASIN UTARA”. REFLEKSI: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 1.1 (2022)

Triwardhani, Ike Junita, et al. “Strategi Guru dalam membangun komunikasi dengan Orang Tua Siswa di
Sekolah”. Jurnal Kajian Komunikasi 8.1 (2020):99-113.

You might also like