Professional Documents
Culture Documents
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah BENAR
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah BENAR
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah BENAR
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. telah
masalah masalah
diidentifikasi
1 Pedagogik : Sumber Kajian Literatur : Setelah melakukan analisis dari
Guru kurang Metode dan model pembelajaran sumber kajian literatur dan
memahami dan yang tepat akan membuat siswa wawancara, maka diperoleh hasil
melaksanakan lebih mudah memahami materi dan analisis eksplorasi penyebab
metode-metode mengurangi kejenuhan siswa. guru kurang memahami dan
pembelajaran (Analisis Faktor Eksternal melaksanakan metode-metode
yang dapat Penyebab Kesulitan Belajar Siswa pembelajaran yang dapat
memotivasi siswa SMP Melalui Scientific Approach, memotivasi siswa untuk belajar
untuk belajar. Arief Aulia Rahman Fauziana, adalah sebagai berikut :
2018:29). 1. Guru masih menggunakan
metode konvensional
Wawancara Internal : 2. Guru belum mengenali
Menurut Bapak Berkat Hanapi, karakteristik siswa
S.Pd, bahwa penyebab guru belum 3. Guru belum menguasai
melaksanakan metode Kompetensi
pembelajaran yang dapat 4. Guru enggan untuk
memotivasi siswa adalah mindset menerapkan metode-metode
guru yang belum mau belajar dan yang baru, tidak mau repot
masih menggunakan metode dan tidak berusaha
konvensional. Solusinya adalah mempelajarinya.
guru harus belajar lebih duluan
dari siswa. (Kepala Sekolah SMK
Negeri 3 OKU)
Pengawas :
Menurut Bapak Drs. Slamat
Raharja, M.Si, penyebab guru
kurang memahami dan
melaksanakan metode-metode
pembelajaran yang dapat
memotivasi siswa untuk belajar
adalah guru enggan untuk
menerapkan metode-metode yang
baru, tidak mau repot dan tidak
berusaha mempelajarinya.
(Pengawas SMK)
Wawancara Eksternal :
Pakar :
Menurut Bapak Johan Eka
Wijaya, M.Pd, Guru harus
menguasai empat kompetensi
yaitu profesional, pedagogik,
kepribadian dan sosial sehingga
bisa memahami dan menerapkan
dalam pembelajaran. (KaProdi
Teknologi Pendidikan FKIP
Universitas Baturaja)
Pengawas :
Menurut Bapak Drs. Slamat
Raharja, M.Si, penyebab guru
kurang membimbing siswa untuk
literasi adalah guru enggan untuk
menerapkan literasi, tidak mau
repot dan tidak berusaha
mempelajarinya. (Pengawas SMK)
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. telah
masalah masalah
diidentifikasi
Numerasi : Sumber Kajian Literatur : Setelah melakukan analisis dari
Guru belum Alasan utama yang menyebabkan sumber kajian literatur dan
sepenuhnya siswa masih belum dapat wawancara, maka diperoleh hasil
membimbing menyelesaikan permasalahan analisis eksplorasi penyebab
siswa untuk berbasis literasi numerasi adalah guru belum sepenuhnya
mengaplikasikan guru yang belum membiasakan membimbing siswa untuk
konsep bilangan siswa dengan soal-soal berbasis mengaplikasikan konsep
dan keterampilan literasi. Hal ini disebabkan masih bilangan dan keterampilan
hitung di dalam banyak guru yang masih belum hitung di dalam kegiatan belajar
kegiatan belajar mampu menyusun soal literasi adalah sebagai berikut :
numerasi terutama untuk guru- 1. 1. Guru belum memahani
guru di tingkat sekolah dasar agar numerasi
siswa menjadi lebih terbiasa untuk2. 2. Pola pikir guru yang
menyelesaikan soal-soal non-rutin menganggap bahwa numerasi
tersebut. (Penulisan Soal Literasi sulit diterapkan.
Numerasi bagi Guru SD di 3. 3. Ada beberapa pelajaran yang
Kabupaten Ponorogo, sulit untuk diterapkan
Jurnal Anugerah, 2019:10) numerasi.
4. 4. Guru enggan untuk
Wawancara Internal : menerapkan numerasi yang
Menurut Bapak Berkat Hanapi, terkesan sulit, tidak mau
S.Pd, bahwa penyebab guru belum repot dan tidak berusaha
sepenuhnya membimbing siswa mempelajarinya.
untuk mengaplikasikan konsep
bilangan dan keterampilan hitung
di dalam kegiatan belajar karena
berhitung dianggap sulit untuk
diaplikasikan. Solusinya jadikan
hobi untuk numerasi, seringnya
latihan sehingga guru dan siswa
terbiasa. (Kepala Sekolah SMK
Negeri 3 OKU).
Pengawas :
Menurut Bapak Drs. Slamat
Raharja, M.Si, penyebab guru
kurang membimbing siswa untuk
numerasi adalah guru enggan
untuk menerapkan numerasi yang
terkesan sulit, tidak mau repot dan
tidak berusaha mempelajarinya.
(Pengawas SMK)
2 Kesulitan Siswa Sumber Kajian Literatur : Setelah melakukan analisis dari
Belajar Penggunaan media yang sesuai sumber kajian literatur dan
Guru kurang dengan karakteristik dan jenis wawancara, maka diperoleh hasil
memahami anak berkebutuhan khusus analisis eksplorasi penyebab
metode dan seharusnya menjadi perhatian guru kurang memahami metode
strategi belajar guru. Tidak semua anak dan strategi belajar yang tepat
yang tepat untuk berkebutuhan khusus bisa untuk siswa berkebutuhan
siswa menerima materi yang khusus adalah sebagai berikut :
berkebutuhan disampaikan dengan menggunakan 5. 1. Guru belum menggunakan
khusus media yang sama. Artinya media pembelajaran yang
penggunaan media pembelajaran tepat untuk siswa
Anak Berkebutuhan Khusus sangat berkebutuhan khusus.
diperlukan. Sebab mereka 6. 2. Guru jarang menemui siswa
merupakan anak-anak yang relatif berkebutuhan khusus dalam
mengalami hambatan dalam kehidupan sehari-hari.
perkembangannya. (Analisis 7. 3. Guru belum memahami faktor
Pembelajaran Anak Berkebutuhan fisologis anak yaitu
Khusus Di Sekolah Dasar Inklusi kemampuan siswa.
Kota Padang, Siska Angreni, Rona 8. 4. Guru lebih memperhatikan
Taula Sari, 2022:98). penilaian kognitif dari
psikomorik dan afektif.
Wawancara Internal : 9. 5. Guru enggan untuk
Menurut Bapak Berkat Hanapi, menerapkan metode-metode
S.Pd, untuk saat ini, sekolah SMK pembelajaran, tidak mau
Negeri 3 OKU tidak memiliki siswa repot dan tidak berusaha
berkebutuhan khusus, sehingga mempelajarinya.
guru tidak memiliki metode dan
strategi belajar yang tepat untuk
siswa berkebutuhan khusus.
(Kepala Sekolah SMK Negeri 3
OKU).
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. telah
masalah masalah
diidentifikasi
Menurut Bapak Riadi, S.T,
M.Kom, seharusnya ada guru
khusus yang mengajar siswa
berkebutuhan khusus. (Guru SMK
Negeri 3 OKU, Kaprog Teknik
Komputer dan Jaringan).
Menurut Ibu Eka Saraswati, S.Pd,
M.Pd,Gr, untuk saat ini, sekolah
SMK Negeri 3 OKU tidak memiliki
siswa berkebutuhan khusus,
sehingga guru tidak memiliki
metode dan strategi belajar yang
tepat untuk siswa berkebutuhan
khusus. (Rekan Sejawat, Guru
Produktif Teknik Geomatika).
Wawancara Eksternal :
Pakar :
Menurut Bapak Johan Eka
Wijaya, M.Pd, Untuk anak
berkebutuahan khusus
memerlukan guru khusus. Guru
harus memahami faktor fisologis
anak dan memperhatikan penilaian
kognitif, psikomorik dan apektif.
Guru juga harus memajami metode
dan alat bantu yang memudahkan
siswa untuk belajar. (KaProdi
Teknologi Pendidikan FKIP
Universitas Baturaja)
Pengawas :
Menurut Bapak Drs. Slamat
Raharja, M.Si, penyebab guru
kurang memahami metode dan
strategi belajar yang tepat untuk
siswa berkebutuhan khusus adalah
guru enggan untuk menerapkan
metode-metode pembelajaran, tidak
mau repot dan tidak berusaha
mempelajarinya. (Pengawas SMK)
Wawancara Internal :
Menurut Bapak Berkat Hanapi,
S.Pd, penyebab guru kurang
komunikasi dengan siswa karena
jumlah siswa banyak, daya memori
guru terbatas untuk mengingat
siswa. Solusinya adalah melalui
pendekatan ke siswa seperti saat
awal pembelajaran mengelilingi
siswa sekelas, tidak hanya fokus
berada di depan kelas. Gunakan
teknologi seperti HP untuk menjaga
komunikasi guru dan orang tua
seperti grup whatsapp. (Kepala
Sekolah SMK Negeri 3 OKU).
Pengawas :
Menurut Bapak Drs. Slamat
Raharja, M.Si, jumlah siswa
dengan rombongan belajar yang
banyak akan mengalami kesulitan
dalam berkomunikasi karena guru
sulit mengenali siswa dan butuh
waktu ekstra untuk menjalin
komunikasi. Penyebab guru kurang
berkomunikasi dengan orang tua
adalah guru merasa tidak
mempunyai tugas seperti guru BP,
jumla rombongan belajar yang
banyak dan tempat tinggal orang
tua yang jauh dari sekolah.
(Pengawas SMK)
4 Pemahaman/ Sumber Kajian Literatur : Setelah melakukan analisis dari
pemanfaatan Tidak sedikit pendidik yang pasif sumber kajian literatur dan
model-model dan enggan berinovasi membuat wawancara, maka diperoleh hasil
pembelajaran dan/atau model pembelajaran analisis eksplorasi penyebab
inovatif baru yang lebih mengajak siswa guru kurang memahami model-
berdasarkan untuk proaktif dalam proses model pembelajaran inovatif
karakteristik pembelajaran. (Penerapan Metode berdasarkan karakteristik materi
materi dan siswa. Demonstratif Eksprimen untuk dan siswa adalah sebagai berikut
Guru kurang meningkatkan kreativitas siswa 1. Guru belum mau berinovasi
memahami model- dalam proses pembelajaran seni membuat model-model
model rupa terapan, Rofian, 2017:91). pembelajaran inovatif.
pembelajaran 2. Pola pikir guru yang tidak
inovatif Menurut Bapak Berkat Hanapi, mau belajar
berdasarkan S.Pd, penyebab Guru kurang 3. Guru belum memiliki
karakteristik memahami model-model kompetensi
materi dan siswa pembelajaran inovatif berdasarkan 4. Guru belum memotivasi
karakteristik materi dan siswa siswa untuk melaksanakan
karena mindset guru yang belum pembelajaran inovatif
mau belajar. Solusinya adalah guru 5. Kurangnya sarana di sekolah
harus belajar lebih duluan belajar 6. Guru enggan untuk
dari siswa. (Kepala Sekolah SMK menerapkan hal-hal yang
Negeri 3 OKU). baru, tidak mau repot dan
tidak berusaha
mempelajarinya.
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. telah
masalah masalah
diidentifikasi
Menurut Bapak Riadi, S.T,
M.Kom, penyebab kurang
memahami model-model
pembelajaran inovatif berdasarkan
karakteristik materi dan siswa
adalah kompetensi guru. Solusinya
adalah guru harus meningkatkan
kompetensinya. (Guru SMK Negeri
3 OKU, Kaprog Teknik Komputer
dan Jaringan).
Wawancara Eksternal :
Pakar :
Menurut Bapak Johan Eka
Wijaya, M.Pd, Untuk
melaksankan pembelajaran yang
inovatif harus memiliki sarana
lengkap. Solusinya adalah
menggunakan sumber belajar yang
sudah disiapkan, seperti dari
multimedia dan buku. (KaProdi
Teknologi Pendidikan FKIP
Universitas Baturaja)
Pengawas :
Menurut Bapak Drs. Slamat
Raharja, M.Si, penyebab guru
kurang memahami model-model
pembelajaran inovatif adalah guru
enggan untuk menerapkan hal-hal
yang baru, tidak mau repot dan
tidak berusaha mempelajarinya.
(Pengawas SMK)
5 Guru dan siswa Sumber Kajian Literatur : Setelah melakukan analisis dari
belum terbiasa Permasalahan dari para guru sumber kajian literatur dan
dengan soal adalah kurangnya pengusaan wawancara, maka diperoleh hasil
HOTS. konsep dan keterampilan analisis eksplorasi penyebab
mengemas Pembelajaran guru dan siswa belum terbiasa
berorientasi Higher Order Thinking dengan soal HOTS adalah
Skills (HOTS). Kunci utama pada sebagai berikut
pembelajaran berbasis HOTS 1. Kurangnya pengusaan konsep
terletak pada guru yang dan keterampilan mengemas
mempunyai peran sangat penting Pembelajaran berorientasi
dalam upaya menjadikan siswa Higher Order Thinking Skills
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. telah
masalah masalah
diidentifikasi
mampu berada pada level HOTS. (HOTS) oleh guru.
(Pelatihan Pengembangan 2. Guru belum mau belajar
Pembelajaran Berorientasi Higher mandiri mengenai
Order Thinking Skills (HOTS) Bagi pembelajaran berorientasi
Guru SDN Banjarmasin Utara, Higher Order Thinking Skills
Suhaimi., Erny Wahdini., (HOTS)
Amberansyah, 2022: 2). 3. Guru belum menghubungkan
soal HOTS dengan kehidupan
Wawancara Internal : sehari-hari sehingga sulit
Menurut Bapak Berkat Hanapi, dipahami oleh siswa.
S.Pd, sudah ada workshop 4. Guru enggan untuk
mengundang nara sumber menerapkan soal-soal HOTS,
mengenai soal HOTS, tergantung tidak mau repot dan tidak
gurunya untuk mengikutinya atau berusaha mempelajarinya
tidak sehingga guru lebih
memahami soal HOTS dan bisa
menerapkan ke siswa. (Kepala
Sekolah SMK Negeri 3 OKU).
Wawancara Eksternal :
Pakar :
Menurut Bapak Johan Eka
Wijaya, M.Pd, Guru harus
menguasai empat kompetensi yaitu
profesional, pedagogik, kepribadian
dan sosial sehingga bisa
memahami dan menerapkan dalam
pembelajaran. (KaProdi Teknologi
Pendidikan FKIP Universitas
Baturaja)
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab
No. telah
masalah masalah
diidentifikasi
Pengawas :
Menurut Bapak Drs. Slamat
Raharja, M.Si, penyebab guru
kurang terbiasa soal HOTS adalah
guru enggan untuk menerapkan
soal-soal HOTS, tidak mau repot
dan tidak berusaha
mempelajarinya. (Pengawas SMK)
6 Pemanfaatan Sumber Kajian Literatur : Setelah melakukan analisis dari
teknologi/inovasi Perkembangan IPTEK juga sumber kajian literatur dan
dalam mengharuskan seorang guru untuk wawancara, maka diperoleh hasil
pembelajaran senantiasa mengikutinya dan analisis eksplorasi penyebab
Guru belum memiliki inovasi yang kreatif. guru belum sepenuhnya bisa
sepenuhnya bisa (Peranan Guru Dalam Inovasi memanfaatkan teknologi/inovasi
memanfaatkan Pendidikan Terhadap pembelajaran adalah sebagai
teknologi/inovasi Perkembangan Teknologi Informasi berikut :
pembelajaran. Abad 21, 2022:5) 1. Gurung belum mengikuti
perkembangan IPTEK
Wawancara Internal : 2. Guru belum mampu
Menurut Bapak Berkat Hanapi, menggunakan teknologi
S.Pd, guru belum sepenuhnya bisa 3. Kurangnya sarana dan
memanfaatkan teknologi/inovasi fasilitas dari sekolah
pembelajaran karena kurangnya 4. Kurangnya kompetensi guru
kemampuan guru dan kurang 5. Guru enggan untuk
fasilitas di sekolah, (Kepala Sekolah menerapkan hal-hal yang
SMK Negeri 3 OKU). baru, tidak mau repot dan
tidak berusaha
Menurut Bapak Riadi, S.T, mempelajarinya.
M.Kom, penyebab guru belum
sepenuhnya bisa memanfaatkan
teknologi/inovasi pembelajaran
adalah kompetensi guru dan
kurangnya fasilitas sekolah.
Solusinya adalah guru harus
meningkatkan kompetensinya dan
sekolah harus menyediakan
fasilitas. (Guru SMK Negeri 3 OKU,
Kaprog Teknik Komputer dan
Jaringan).
Pengawas :
Menurut Bapak Drs. Slamat
Raharja, M.Si, penyebab guru
belum sepenuhnya bisa
memanfaatkan teknologi/inovasi
pembelajaran adalah guru enggan
untuk menerapkan hal-hal yang
baru, tidak mau repot dan tidak
berusaha mempelajarinya.
(Pengawas SMK)
Lampiran :
Angreni, Siska, and Rona Taula Sari. “ANALISIS PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHSUSU
DI SEKOLAH DASAR INKLUSI KOTA PADANG.” Jurnal Cakrawala Pendad 8.1 (2022):94-102.
Fiangga, Shofan, et al. “Penulisan soal literasi numerasi bagi guru SD di kabupaten Ponorogo.”. Jurnal
Anugerah 1.1 (2019);
Inah, Ety Nur. “Peran komunikasi dalam interaksi guru dan siswa”. AI-TA’DIB; Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan
8.2 (2015):150-167
Rahman, Arief Aulia, and Fauziana Fauziana. “Analisis Faktor Eksternal Penyebab Kesulitan Belajar Siswa
SMP melalui Pembelajaran Scientific Approach”. MAJU:Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika 5.2 (2018).
Rofian, Rofian. “Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Pada Pendidikan Seni Rupa Di Sekolah Dasar.”
Malih Peddas (Majalah Ilmiah Pendidikan Dasar) 6.2 (2016.
Siswoyo, Andika Adinanda, and Khusnul Hotimah. “Pengembangan Budaya Literasi Menulis bagi Guru
Sekolah Dasar Melalui Pelatihan Pembuatan PTK dan Artikel Ilmiah.”. Abdimas Pedagogi : Jurnal Ilmiah
Pengabdian kepada Masyarkat 4.1 (2021):51-56.
Triwardhani, Ike Junita, et al. “Strategi Guru dalam membangun komunikasi dengan Orang Tua Siswa di
Sekolah”. Jurnal Kajian Komunikasi 8.1 (2020):99-113.