You are on page 1of 4

Ringkasan Materi

1. Hukum Hooke pada Bahan

Sesuai dengan namanya, Hukum Hooke digagas oleh Robert Hooke yang
menyelidiki hubungan antar gaya yang bekerja pada sebuah benda elastis,
pegas, atau lainnya agar benda tersebut bisa kembali ke bentuk awal atau
tidak melebihi batas elastisitasnya. Hukum Hooke menyatakan bahwa pada
daerah elastis suatu benda, besarnya pertambahan panjang sebanding
dengan gaya yang bekerja pada benda itu. Selanjutnya dapat ditulis F ~
∆x sehingga dapat dirumuskan:

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa perubahan panjang benda


sebanding dengan gaya yang diberikan, yang nilainya dinyatakan dengan
konstanta pegas (k). Sesuai hukum Newton III, maka gaya beban pada
bahan kenyal akan mendapat reaksi berupa gaya F yang besarnya sama
tetapi arhanya berlawanan. F(x) = -k. ∆x (ada tanda NEGATIF).
2. Susunan Pegas
Hukum Hooke terjadi pada pegas yang dipengaruhi oleh nilai konstanta
pegas. Pemanfaatan pegas dapat disesuaikan dengan menyusun pegas menjadi
berbagai rangkaian sehingga didapatkan konstanta pegas yang diinginkan.
a. Susunan seri
Prinsip susunan seri beberapa pegas adalah sebagai berikut.
1. Gaya tarik yang dialami tiap pegas sama besar. Gaya ini
sama besar dengan yang dialami oleh pegas pengganti.
𝐹1 = 𝐹2 = 𝐹

Pertambahan panjang pegas pengganti seri x sama dengan total


pertambahan panjang tiap-tiap pegas. ∆𝑥 = ∆𝑥1 + ∆𝑥2

Dengan menggunakan hukum hooke dan kedua prinsip susunan seri,


dapat di cari hubungan antara tetapan pegas pengganti dengan persamaan
sebagai berikut.
b. Susunan paralel
Prinsip susunan seri beberapa pegas adalah sebagai berikut.
1. Gaya tarik yang dialami tiap pegas sama besar. Gaya ini
sama besar dengan yang dialami oleh pegas pengganti.
𝐹1 = 𝐹2

2. Pertambahan panjang tiap pegas sama besar, dan


pertambahan panjang ini sama besar dengan pertambahan
panjang pegas pengganti.
∆𝑥 = ∆𝑥1 = ∆𝑥2
Dengan menggunakan hukum Hooke dan kedua prinsip susunan paralel,
dapat di cari hubungan antara tetapan pegas pengganti dengan persamaan
sebagai berikut.

contoh soal

CONTOH SOAL
1. Pegas dengan kontanta sebesar 600 N/m diberi gaya F sehingga pegas
bertambah panjang sebesar 2 cm. Tentukanlah besar gayanya!

Pembahasan
Diketahui :
𝑁
Konstanta (𝑘) = 600 𝑚
Pertambahan panjang ∆𝑥 = 2 𝑐𝑚 = 0,02 𝑚
Ditanya : Gaya (F): ....
Jawaban:
F = 𝑘 ∆𝑥 = 600 𝑥 0,02 = 12 𝑁

Jadi gaya yang diperlukan adalah 12 N

2. Dua pegas dengan kosntanta masing-masing 18 N/m dan 9 N/m. Hitung


konstanta pegas pengganti jika kedua pegas disusun secara:
(a) seri
(b) paralel
Pembahasan
Diketahui :
𝑁
Konstanta pegas 1 𝑘1 = 18 𝑚
𝑁
Konstanta pegas 2 𝑘2 = 9 𝑚
Ditanya : 𝑘𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑝 : .....
Jawaban:
a. Jika disusun secara seri maka
𝑘1 𝑥 𝑘2 18 𝑥 9
𝑘𝑠 = = = 6 𝑁/𝑚
𝑘1 + 𝑘2 18 + 9

b. Jika disusun secara paralel maka


𝑘𝑝 = 𝑘1 + 𝑘2 = 18 + 9 = 27 𝑁/𝑚

3. Energi Potensial Pegas


Sebuah pegas yang ditarik akan cenderung kembali ke keadaan semula
apabila tarikannya dilepas. Kecenderungan ini menjadikan pegas memiliki
energi ketika ditarik. Energi yang dimiliki pegas ketika pegas ditarik atau
ditekan dikenal dengan besaran energi potensial pegas.
Energi tidak dapat dihitung secara langsung, energi dapat dihitung
berdasarkan usaha yang dapat dilakukan, sebagaimana halnya energi
potensial pegas tidak dapat dihitung langsung. Menurut pengertian usaha,
bahwa usaha sebanding dengan perubahan energi yang terjadi untuk
melakukan usaha itu sendiri (w = ∆E).
Usaha yang dilakukan sebuah gaya dapat diilustrasikan dengan luasan
daerah.
Grafik F-∆x pada pegas yang ditarik adalah sebagai berikut:

Dimana bentuk daerah dibawah grafik adalah berupa segitiga, sehingga


usaha yang dilakukan gaya F pada pegas besarnya sama dengan luas daerah
segitiga tersebut.
W = ½ F.∆x,
F adalah gaya yang dikerjakan pada pegas, besarnya adalah F = k.∆x,
maka
persamaan w = ½ F.∆x dapat diubah menjadi :

w = ½ k.∆x . ∆x, atau w = ½ k (∆x)2,

karena w = ∆Ep, maka ∆Ep = ½ k(∆x2)

Jika energi awal dianggap nol,maka:


Ep = ½ kx2
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa energi potensial pegas
(Ep) dipengaruhi oleh perubahan panjang dari pegas itu sendiri, jika
perubahan pegas (∆x) diperbesar, maka pegas akan memiliki energi yang
makin besar. Sebagai contoh sebuah ketapel yang ketika digunakan,
karetnya ditarik makin panjang maka ketapel tersebut akan melontarkan
batu semakin jauh.
Beberapa pegas yang digabung menyebabkan nilai konstantanya
berubah, sehingga energi potensialnya juga akan berubah. Jika beberapa
pegas diseri, maka besar energi potensialnya akan berkurang dan jika
beberapa pegas diparalel, maka energi potensialnya dapat bertambah.

You might also like