Professional Documents
Culture Documents
Implikasi Nilai Kelompok 4 (Edited)
Implikasi Nilai Kelompok 4 (Edited)
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan yang telah memberikan
hidayah-Nya. Tidak lupa sholawat serta salam tercurahkan bagi Baginda Agung Rasulullah
SAW yang telah membimbing kita menuju jalan yang lurus dan yang kita nantikan
Adapun penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Philosophy of
Islamic Education. Kami berharap dibuatnya makalah ini dapat menambah wawasan tentang
Implikasi Nilai Dalam Proses pendidikan islam. Kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Hj. Maftukhin , M.Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. selaku Dekan FTIK IAIN Tulungagung
education yang telah memberikan tugas dan pengarahan kepada kami, dan
Kami berharap agar makalah ini mampu memberikan pengarahan serta nilai positif bagi
pembaca. Serta kami memohon maaf mungkin penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna maka dari itu kritik dan saran anda semua sangat membantu bagi kita semua.
Penulis
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................................................. 4
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 15
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era yang kita jalani sekarang nilai merupakan suatu aspek yang penting dalam
tentu banyak hal dianggap penting bila dilihat dari aspek yang berbeda atau dalam
aspek aspek fisik material seperti ekonomi, politik, kemasyarakatan, industri jasa dan
lain-lain. Terlebih dari dimensi agama dan kepercayaan yang merupakan ajaran-
ajaran tentang nilai. Agama atau kepercayaan memiliki misi yang paling utama
adalah pendidikan tentang nilai. Nilai dengan berbagai sudut pandang agama
tertentu akan mengarah pada perbaikan dan keteraturan tatanan hidup manusia,
baik bagi pelaku nilai maupun bagi orang lain, mahluk lain. Nilai dapat dipahami sebagai
menegaskan bahwasannya nilai adalah sesuatu keyakinan yang bersifat abadi yang mana
mode khusus dari tingkah laku atau puncak keberadaan secara pribadi maupun
sosial lebih baik dari mode tingkahlaku atau puncak keberadaan sebalikny.. Dalam
adanya pengimplikasian ini dapat memajukan serta memberikan dorona kemajuan bagi
B. Rumusan Masalah
3
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Nilai
Banyak pendapat dari beberapa pakar dalam mendefinisikan nilai. Dalam membahas
tentang nilai, banyak perbedaan pendapat yang diungkapkan oleh para tokoh dalam
mendefinisikan nilai tersebut, misalnya menurut Frondizi nilai itu bukan suatu benda
ataupun unsur benda, tapi nilai itu merupakan suatu sifat, kualitas yang dimiliki atau yang
ada dalam suatu objek tertentu yang dikategorikan baik, dan nilai ini merupakan kualitas
yang sifatnya tidak riil, karena dengan adanya nilai ini tidak menambah realitas atau
substansi kepada objek, melainkan hanya nilai. Nilai juga dapat diartikan sebagai sesuatu
penting, berharga dan berguna serta berkualitas yang bertujuan bagi kehidupan manusia,
terbagi menjadi tiga bagian, pertama nilai sebagai kata benda abstrak, kedua nilai sebagai
benda kongkrit, dan ketiga nilai sebagai kata kerja. Abstrak yang dimaksudkan adalah
sesuatu yang tidak nyata atau sesuatu yang tidak jelas atau tidak berbentuk dan tidak bisa
dilihat, seperti halnya baik, jelek, bagus dan menarik. Nilai sebagai kata benda kongkret
adalah kebalikan dari nilai sebagai abstrak, kongkret artinya nyata dan tanpak. Dan
biasanya digunakan pada sesuatu yang bernilai yang sudah ada, misalnya nilainya, nilai-
nilai, dan nilai dia. Terahir nilai yang digunakan sebagai kata kerja seperti dalam halnya
menilai, memberi nilai dan dinilai yang mana umumnya menilai digunakan untuk menilai
perbuatan.
Manusia dan nilai merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan yang
keduanya saling berhubungan satu sama lainnya. Dan integritas kepribadian manusia ini
tergantung dari bagaimana hubungan nilai-nilai atau tingkat kesadaran terhadap nilai.
5
Manusia yang baik yaitu manusia yang bisa melaksanakan dan menjunjung tinggi nilai-
nilai yang berlaku. Sebaliknya manusia yang tidak baik adalah manusia yang justru
ingkar terhadap nilai-nilai. Jadi baik buruknya manusia itu bisa dilihat, tergantung dari
bagaimana perilaku mereka terhadap nilai-nilai yang ada. Jika dia baik pasti dia akan
menjaga dan mengamalkan nilai-nilai yang sudah ada dengan baik juga, begitu juga
sebaliknya.
Teori tentang nilai yang terdapat dalam filsafat mengacu pada permasalahan tentang
etika dan astetika. Etika membahas tentang penilaian terhadap perbuatan manusia untuk
membedakan beberapa hal seperti baik dan buruk. Sedangkan astetika yaitu membahas
tentang nilai yang didapat dan bersumber dari pengalaman keindahan yang manusia
miliki yang ada dalam lingkungan dan fenomena-fenomena yang ada disekelilingnya,
seperti keindahan, keserasian, dan kerapian. Di dalam Islam nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya dikategorikan menjadi dua, yaitu dilihat dari segi normatif dan dan operasional.
Dari segi normatif misalnya seperti benar dan salah, baik dan buruk, hak dan batil,
diridhai dan dikutuk oleh Allah. Sedangkan bila ditinjau dari segi operasionalnya nilai
tersebut dibagi menjadi lima yang menjadi standarisasi tingkah laku manusia, kelima hal
tersebut yaitu, wajib atau fardu, sunnah atau mustahab, mubah atau jaiz, makruh, dan
B. Sumber Nilai
Aksiologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki dan membahas tentang nilai-nilai.
Sumber nilai yang ada dan yang berlaku pada kehidupan sosial manusia dibagi menjadi
a. Nilai ilahiyah
6
Nilai ilahi merupakan nilai yang berasal dari Tuhan yang sudah diperintahkan
dan wajib untuk dipatuhi, yang mana nilai-nilai itu telah diamanahkan oleh Tuhan
melalui para Rasul-Nya untuk disampaikan kepada umatnya yang bisa berupa takwa,
adil, iman yang bisa kita dapatkan melalui wahyu Ilahi. Nilai ilahi ini tidak bisa
berubah karena nilai ilahi bersifat mutlak, dan kita sebagai manusia cuma bisa
mematuhi apa apa yang ada pada nilai ilahiyah ini. Nilai pada ilahiyah ini bersifat
statis artinya tidak berubah. Berdasarkan al-Quran Surah al-An’am ayat 115 yang
kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah rubah kalimat-kalimat-
Dan selain nilai ilahiyah ini bersifat statis, juga bersifat mutlak tidak bisa
diotak atik lagi. Sebagaimana yang terkandung dalam surah al-Baqarah ayat 2,
Artinya: Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan pada-Nya; petunjuk bagi mereka
yang bertakwa. Kedua ayat ini menjelaskan bahwa al-Quran yang merupakan sumber
dari nilai-nilai ilahiyah merupakan kalimat Allah yang sudah sempurna yang isinya
karena itu al-Quran dengan kesempurnaanya tidak bisa diubah, baik isi atau
kalimatnya.
b. Nilai insaniyah
Inilai insaniyah merupakan nilai yang yang diciptakan oleh manusia melalui
semua nila-nilai insaniyah ini merupakan hasil dan dari cipta manusia itu sendiri.
Nilai insaniah ini sifatnya dinamis artinya sesuatu yang bisa berubah dan berkembang
secara aktif. Artinya bahwa nilai insaniyah yang ada pada diri manusia ini bisa
berubah sesuai keinginan dan yang diharapkan manusia itu sendiri. Sebagaimana yang
7
terkandung dalam al-Quran surah alInsyiqaq ayat 19 dan surah ar-Ra’du ayat yang
Pendidikan merupakan salah satu proses yang berupa usaha atau kegiatan yang
bertujuan untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian yang ada pada diri manusia
agar bisa menjadi manusia yang mempunyai kepribadian yang harus berlangsung secara
bertahap. Artinya pembentukan dan pengembangan kepribadiaan pada manusia tidak bisa
dilakukan secara langsung, tapi harus dilakukan secara bertahap, dan hal ini bisa
Adapun Pendidikan Islam terdiri dari dua kata yaitu pendidikan dan Islam. Banyak
Menurut Fadhil Jamali pendidikan Islam adalah usaha yang dilakukan untuk menuntun
dan membimbing manusia menuju ke arah kehidupan yang lebih baik dan juga untuk
mengangkat kehidupan manusia itu kepada derajat kemanusiaannya yang sesuai dengan
kemampuan dasar (fitrah) dan kemampuan ajarnya yang sudah sidah ditentukan oleh
Tuhan sebelum lahir. Menurut Abdurrahman al-Nahlawi pendidikan Islam adalah suatu
kebutuhan yang sangat dibutuhkan manusia, karena dengan pendidikan Islam dapat
menyelamatkan anak-anak dari korban hawa nafsu yang disebabkan oleh orang tua yang
materialistis dan non humanis, dan juga untuk melindingi anak dari ketundukan dan
Jadi dari semua definisi di atas pendidikan merupakan hal yang sangat penting yang
dibutuhkan oleh manusia untuk menjadikannya lebih baik dan mempunyai keberanian
yang tinggi yang sesuai dengan ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang terdapat Islam yang
kesemuanya itu bersumber dari al-Quran dan hadits. Dalam penerapan pendidikan Islam,
ada hal-hal yang ingin dituju dan ingin dicapai dan tujuan dari pendidikan Islam di sini
8
adalah untuk membentuk kepribadian yang ada pada manusia yang berdasarkan pada
semua nilai-nilai yang terdapat dalam ajaran islam. Dan dikatakan bahwa semua usaha-
usaha yang dilakukan dalam mencari ilmu di dalam Islam sama halnya dengan berjuang
dijalan Allah yang dalam pelaksanaannya akan mendapatkan pahala sesuai dengan ajaran
yang ada di dalamnya. Nilai yang ada dalam pendidikan menurut Siswanto dalam
bukunya yang berjudul Filsafat dan Pemikiran Pendidikan Islam yaitu melalui rumusan
dan uraian tentang tujuan pendidikan, sebab dalam rumusan tujuan pendidikan di
dalamnya tersimpan nilai-nilai pendidikan yang ingin dicapai. Dengan kata lain bahwa
nilai-nilai pendidikan itu semua terdapat dalam tujuan yang sudah dirumuskan dalam
tujuan pendidikan . Begitu juga jika yang dikaji adalah tentang tujuan pendidikan Islam
maka yang dimaksudkan adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam tujuan pendidikan
Secara filosofi nilai-nilai dalam pendidikan Islam yang berorientasi kepada nilai-nilai
Islami, terdapat tiga tujuan dimensi manusia yang berperan sebagai khalifah dibumi.
Yaitu:
a. Hablum minallah yaitu menanamkan sikap untuk menjalin hubungan yang baik,
b. Hablum minannas yakni terbentuknya hubungan yang baik, harmonis, dan rukun
memanfaatkan semua kekayaan ciptaan Allah yang ada di muka bumi ini untuk
9
Di dalam pendidikan Islam terdapat beberapa butir nilai, hasil dedukasi dari al-Quran
yang dapat dikembangkan untuk etika profetik pengembangan dan penerapan ilmu
a. Nilai ibadah
b. Nilai ihsan
d. Nilai kerahmatan
e. Nilai amanah
f. Nilai dakwah
g. Nilai tabsyir
Nilai ibadah maksudnya bahwa semua hal yang terkandung dalam ilmu pendidikan
Islam mulai dari penerapannya sampai pada pengembanganya, semua dinilai ibadah,
karena dinilai ibadah secara otomatis pasti akan mendapatkan yang namanya pahala.
Sebagaimana yang tercantum dalam al-Quran surah al-Zariyat ayat 56 yang Artinya: Dan
aku tidak menciptaka jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Nilai ihsan ini sama dengan humanisme, memanusiakan manusia, artinya bahwa
dalam pendidikan Islam ini penerapan dan pengembangannya untuk kebaikan yang
ditujukan peda semua pihak pada setiap generasi untuk bebuat baik kepada semua
manusia. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang terdapat dalam surah al-Qashash ayat
77, yang Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allahkepadamu
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
10
berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang berbuat kerusakan. Maksud dari
ayat ini adalah perintah Allah kepada manusia untuk selalu berbuat baik. Baik berbuat
baik pepada diri sendiri, kepada orang lain, maupun kepada lingkungan. Bila
dihubungkan dengan nilai ihsan yang ada dalam pendidikan Islam, maka tujuan dari
pendidikan Islam itu sendiri, yaitu untuk menjadikan peserta didik menjadi lebih baik
dan bisa mengaplikasikan kebaikannya tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk
orang lain.
Nilai masa depan, Artinya bahwa dalam ilmu pendidikan Islam hendaknya ditujukan
untuk memperhitungkan hal-hal yang akan terjadi pada masa depan yang tentunya
diarahkan pada hal-hal yang baik, karena mendidik artinya menyiapakan peserta didik
untuk menjadi generasi yang baik yang bisa menghadapi tantangan-tantangan masa
depan yang tentunya sangat berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Singkatnya bahwa
salah satu tujuan pendidikan Islam yaitu untuk membentuk peserta didik yang bisa
oleh Allah dalam surah al-Hasyr ayat 18 yang Artinya: Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Nilai kerahmatan, yakni dalam penerapan ilmu pendidikan islam diharapkan dapat
dimanfaatkan oleh semua orang karena pendidikan itu dikatan berhasil itu ketika ilmu
yang didapat itu tidak hanya dapat menghasilkan manfaat untuk diri sendiri, tapi juga
menghasilkan manfaat untuk orang lain. Sebagaimana yang tercantum dalam al-Quran
11
surah al-Anbiya’ ayat 107 yang Artinya: Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan
Nilai amanah, bahwasanya ilmu pendidikan Islam ini merupakan suatu amanah yang
telah dipasrahkan Allah kepada kita yang wajib untuk dijaga sebaikbaiknya. Dan amanah
ini merupakan hal yang harus dijaga dan dilaksanakan dengan baik sebagai bentuk dari
tanggung jawab kita sebagai pengemban amanah. Dengan ini dapat diharapkan dalam
dengan penuh tanggung jawab, mulai dari niat, cara dan tujuannya semuanya harus
sesuai sebagaimnana yang di perintahkan oleh Allah. Sesuai dengan firman Allah dalam
al-Quran surah alAhzab ayat 72, yang Artinya: Sesungguhnya kami telah mengemukakan
amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk
memikul amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat
bodoh.
Nilai dakwah, bahwa dalam penerapan dan pengembangan ilmu pendidikan Islam ini
ajaran ajaran dan kebenaran yang ada dalam Islam. Artinya bahwa ketika seorang
pendidik mengajar maka itu sama halnya dengan sedang berdakwah dengan
menyampaikan ajaran-ajaran yang sesuai dengan nilanilai Islam. Dan semua individu
mempunya kewajiban dan tanggung jawab untuk berdakwah sesuai dengan kapasitasnya.
Berdasarkan pada al-Quran surah Fushshilat ayat 33, yang Artinya: Siapakan lebih baik
dalam perkatannya dari pada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal
yang saleh dan berkata: “sesumgguhnya aku termasuk orang-orang yang menyendiri”.
memberikan kabar-kabar dan harapan-harapan yang baik kepada peserta didik, hal ini
12
bertujuan untuk memberikan dan menumbuhkan semangat dan optimisme kepada peserta
didik dalam menempuh yang namanya pendidikan. Hal ini sebagaimana yang tertuang
dalam al-Quran surah al-Baqarah ayat 119. yang Artinya: Sesungguhnya kami telah
pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggung jawaban) tentang
penghuni neraka.
Menurut Prof. Dr. H. Jalaluddin dalam bukunya yang berjudul Filsafat Pendidikan
Islam telaah Sejaran dan Pemikirannya dijelaskan bahwa aksiologi yang ada dalam
sistem pendidikan Islam diarahkan dan ditujukan pada perumusan nilai-nilai al-akhlaq
al-karimah. Dan sukses tidaknya suatu pendidikan Islam itu dapat dilihat dari sikap dan
individu, keluarga, maupun masyarakat. Artinya tujuan dari pendidikan Islam tidak
hanya mengacu pada kognitifnya semata, tapi juga pada pembentukan afektifnya yaitu
akhlakul karimah kepada peserta didik. Jadi tolak ukur dari kesuksesan pendidikan Islam
1) akhlak terhadap Allah, yakni keyakinan dan kesadaran bahwa tidak ada tuhan yang
2) akhlak terhadap Rasul, yaitu dengan cara mencintai dan memuliakan Rasulullah serta
3) akhlak terhadap al-Quran, yakni dengan meyakini bahwa al-Quran adalah firman
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril untuk
dijadikan pedoman bagi umat Islam dengan mengamalkan dan berpegang teguh
13
4) akhlak terhadap pribadi (diri), yakni akhlak jasmani dan rohani dengan cara menjaga
kebersihan, kesehatan diri dan melengkapi diri dengan berbagai macam ilmu
5) akhlak dalam rumah tangga, yakni dengan saling memahami dan saling meyadari
6) akhlak terhadap orang tua, dengan cara menghormati, mematuhi, menyayanginya dan
7) akhlak terhadap anak, yaitu dengan cara menyayanginya dan mendidiknya dengan
9) akhlak terhadap sesama muslim, yaitu dengan cara saling mengingatkan, mendoakan,
saling membantu dan tolong menolong hal itu sesuai dengan kodrat manusia sebagai
mahluk sosial
11) akhlak terhadap lingkungan atau terhadap sesama makhluk dengan cara menjaga
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Definisi menurut Frondizi, nilai merupakan suatu sifat, kualitas yang dimiliki atau
yang ada terkandung dalam suatu objek tertentu yang dikategorikan baik dan bersifat
riil karena tidak menambah realitas atau substansi kepada objek. Nilai juga dapat
diartikan sebagai sesuatu penting, berharga dan berguna serta berkualitas yang
membahas tentang nila-nilai. di dalam islam nilai nilai terbagi menjadi dua yaitu
dilihat dari segi normatif dan dan operasional. Dari segi normatif misalnya seperti
benar dan salah, baik dan buruk, hak dan batil, diridhai dan dikutuk oleh Allah.
Sedangkan dari segi operasional dibagi menjadi lima yang menjadi standarisasi
b. Sumber nilai
- Nilai Ilahiyah
- Nilai Insaniyah
c. Secara filosofi nilai-nilai dalam pendidikan Islam yang berorientasi kepada nilai-
nilai Islami, terdapat tiga tujuan dimensi manusia yang berperan sebagai khalifah
dibumi. Yaitu:
- Hablum minallah yaitu menanamkan sikap untuk menjalin hubungan yang baik,
- Hablum minannas yakni terbentuknya hubungan yang baik, harmonis, dan rukun
memanfaatkan semua kekayaan ciptaan Allah yang ada di muka bumi ini untuk
15
keberlangsungan hidup dan kepentingan bersama antar manusia serta kepentingan
16
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Abd. Kadir, M. (2007 ). lmplementasi dan Implikasi Pendidikan Islam terhadap
Pengembangan Spiritualitas Kepribadian Muslim.
17