You are on page 1of 4

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah


Hasil eksplorasi penyebab Akar penyebab
No. Analisis akar penyebab masalah
masalah masalah
1 1. Guru tidak mengikuti Guru belum sepenuhnya Guru belum sepenuhnya
pelatihan-pelatihan dalam mengembangkan diri mengembangkan diri dalam
meningkatkan dalam meningkatkan meningkatkan kompetensi
kompetensi pedagogik kompetensi pedagogik pedagogik dengan mengikuti
secara mandiri dengan mengikuti pelatihan-pelatihan secara mandiri
2. Guru kurang pelatihan-pelatihan merupakan akar permasalahan dari
memperhatikan kondisi secara mandiri. guru tidak menggunakan model-
kebutuhan dan model pembelajaran inovatif
karakteristik peserta didik yang mengintegrasikan
seiring perkembangan keterampilan dan karakteristik
zaman peserta didik abad 21 karena
3. Kurangnya kolaborasi kurangnya pengetahuan pedagogik
antar guru untuk yang dimilikinya. Hal ini
meningkatan kualitas menyebabkan kemampuan guru
proses pembelajaran yang berkenaan dengan pemahaman
4. Guru lebih terfokus peserta didik pun rendah sehingga
menyelesaikan materi model pembelajaran yang digunakan
pembelajaran daripada tidak memperhatikan kondisi
saat proses kebutuhan dan karakteristik peserta
pembelajarannya didik. Guru yang memiliki
5. Sekolah tidak kesadaran yang rendah dalam
menyediakan pelatihan mengembangkan kompetensi secara
khusus dalam mandiri semakin terpuruk jika
meningkatkan sekolah tidak ikut menyediakan
kompetensi pedagogik sarana bagi guru dalam
guru meningkatkan kompetensi guru-
gurunya.

2 1. Masih terbatasnya Guru belum Guru belum sepenuhnya berupaya


pengetahuan dan sepenuhnya berupaya meningkatkan kemampuan dan
kemampuan guru dalam meningkatkan pengetahuan terkait tenologi
mengoperasikan kemampuan dan informasi dan komunikasi dalam
perangkat TIK dalam pengetahuan terkait pembelajaran secara mandiri
pembelajaran. tenologi informasi dan merupakan akar permasalahan dari
2. Guru kurang variatif komunikasi dalam guru kurang mengoptimalkan
mempersiapkan rencana pembelajaran secara sarana teknologi informasi dan
pembelajaran dan media mandiri komunikasi (TIK) dalam
pembelajaran berbasis IT. pembelajaran matematika.
3. Kurangnya kesadaran Hal ini menyebabkan terbatasnya
guru dalam meningkatkan kemampuan guru dalam
pengetahuan terkait mengoperasikan perangkat TIK
teknologi informasi dan dalam pembelajaran sehingga guru
komunikasi dalam kurang variatif mempersiapkan
rencana pembelajaran dan media
pembelajaran secara pembelajaran berbasis IT. Dalam
mandiri proses pembelajaran yang
4. Sekolah tidak menggunakan sarana TIK yang
menyiapkan pelatihan IT tentunya melalui tahap persiapan
bagi guru pembelajaran dianggap guru
5. Adanya anggapan guru membutuhkan banyak waktu dalam
bahwa pembelajaran proses persiapan.. Guru perlu
menggunakan sarana TIK merubah sudut pandang tersebut
membutuhnya banyak dengan mengikuti pelatihan-
waktu dalam proses pelatihan yang tentunya juga
persiapan dan dipersiapkan oleh sekolah sebagai
membutuhkan effort lebih bentuk perhatian terhadap masalah
pada tahap persiapannya. ini.
3 1. Pemerintah hanya mampu Guru beranggapan Guru yang beranggapan kompetensi
menguji kompetensi kompetensi kepribadian kepribadian dan sosialnya sudah
pedagogik dan dan sosialnya sudah baik baik tidak perlu dikembangkan
profesional karena tidak sehingga tidak perlu merupakan akar permasalahan dari
sesuai dengan kenyataan dikembangkan guru hanya terfokus pada dua
dilapangan dari empat kompetensi saja, yaitu
2. Guru beranggapan pedagogik dan profesional
kompetensi kepribadian sehingga mempengaruhi
dan sosialnya sudah baik kompetensi pada peserta didik.
sehingga tidak perlu Akibatnya karena anggapan tersebut
dikembangkan menjadikan guru tidak mengikuti
3. Kompetensi guru terkesan pelatihan-pelatihan terkait
hanya terbatas pada saat perkembangan guru abad 21 dan
kegiatan supervisi mengimplementasikan pada
perangkat dan supervisi kompetensi yang dimilikinya.
pembelajaran Kompetensi guru terkesan hanya
4. Guru tidak mengikuti terbatas pada saat kegiatan supervisi
pelatihan-pelatihan terkait perangkat dan supervisi
perkembangan guru abad pembelajaran. Selain itu kompetensi
21 dan kepribadian dan sosial guru kadang
mengimplementasikan tidak sesuai dengan kenyataan
pada kompetensi yang dilapangan karena keterbatasan
dimilikinya pemerintah mengendalikan hal ini.

4 1. Kurangnya pemahaman Guru belum sepenuhnya Guru belum menguasai materi yang
tentang konsep dasar menguasai materi yang akan disajikan dalam proses
matematika peserta didik akan disajikan dalam pembelajaran yang memuat fakta,
2. Guru kurang konsep, prosedur dan metakognitif
proses pembelajaran
memaksimalkan kegiatan merupakan akar permasalahan dari
evaluasi dan refleksi guru yang memuat fakta, terjadinya miskonsepsi dibeberapa
pada setiap proses konsep, prosedur dan materi oleh peserta didik.
pembelajaran metakognitif Pentingnya guru dalam menguasai
3. Guru belum sepenuhnya materi secara mendalam sangat
menguasai materi berpengaruh pada proses
pembelajaran bermakna pada
4. Materi yang disajikan peserta didik. Materi yang disajikan
dalam proses tentu harus memuat fakta, konsep,
pembelajaran belum prosedur dan metakognitif. Hal ini
memuat fakta, konsep, dilakukan agar tidak terjadi
prosedur dan metakognitif miskonsepsi pada peserta didik.
5. Peserta didik belum Tentunya dalam proses
dilibatkan dalam pembelajaran, peserta didik
penemuan konsep dilibatkan aktif dalam penemuan
6. Buku pegangan siswa konsep matematika. Guru yang
yang memuat penjelasan menguasai materi ketika
yang keliru menemukan kesalahan pada buku
maka bisa langsung diluruskan pada
peserta didik.

5 1. Proses pembelajaran yang Penggunaan model, Penggunaan model, metode dan


tidak menarik / monoton metode dan strategi strategi pembelajaran yang tidak
2. Penggunaan model, pembelajaran yang tepat merupakan akar
metode dan strategi kurang tepat permasalahan dari motivasi
pembelajaran yang tidak belajar matematika peserta didik
tepat rendah. Model pembelajaran yang
3. Kurang pemberian tidak sesuai karakteristik peserta
penghargaan kepada didik, monoton dan tidak menarik
peserta didik membuat peserta didik menjadi
4. Guru kurang pasif dan tidak bergairah untuk
mengoptimalkan variasi mengikuti proses pembelajaran.
media pembelajaran yang Untuk membangkitkan gairah dan
menarik semangat belajar peserta didik
5. Peserta didik kurang aktif diperlukan proses pembelajaran
dallam proses bermakna dan menarik.
pembelajaran Mengoptimalkan media
pembelajaran yang bervariasi dan
menarik bisa menjadi alternatif,
atau sekedar memberikan reward
kecil untuk peserta didik dalam
membangkitkan minat belajar.

6 1. Kurangnya pembiasaan Kurangnya pembiasaan Kurangnya pembiasaan dari guru


dari guru memberikan dari guru memberikan memberikan soal-soal pemecahan
soal-soal pemecahan soal-soal pemecahan masalah yang berkaitan literasi
masalah yang berkaitan masalah yang berkaitan numerasi merupakan akar
literasi numerasi literasi numerasi permasalahan dari perolehan nilai
2. Peserta didik tidak rapor mutu sekolah dimana
berlatih dan mengasah sebanyak 48,9% peserta didik
kemampuannya di luar memiliki kemampuan numerasi
jam sekolah yang rendah.
3. Tidak ada jam tambahan Untuk meningkatkan kemampuan
membahas soal-soal literasi numerasi tentu diperlukan
berbasis literasi, numerasi banyak jam terbang yang harus
dan HOTS peserta didik lakukan. Ditambah lagi
tidak ada pelajaran tambahan
disekolah untuk membahas soal soal
tersebut. Peserta didik pun tidak
berlatih mengerjakan soal-soal di
rumah untuk mengasah
kemampuannya. Inilah yang
menjadi akar penyebab kemampuan
numerasi peserta didik yang rendah.

You might also like