Professional Documents
Culture Documents
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah NURANI FAJRI FIX
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah NURANI FAJRI FIX
MASALAH YANG
N HASIL EKSPLORASI PENYEBAB ANALISIS EKSPLORASI
TELAH
O. MASALAH PENYEBAB MASALAH
DIIDENTIFIKASI
1 Guru tidak SUMBER KAJIAN LITERATUR Dari hasil eksplorasi penyebab
menggunakan model- JURNAL ILMIAH masalah yang dikaji dari jurnal-
model pembelajaran Kaharuddin, Andi.(2020).Pembelajaran jurnal ilmiah dan wawancara maka
inovatif yang dapat ditentukan penyebab
Inovatif dan Variatif.Sulawesi Selatan :
mengintegrasikan masalah yang terjadi sesuai
keterampilan dan Pustaka Almaida. dengan kondisi satuan pendidikan
karakteristik peserta Pembelajaran yang Inovatif merupakan adalah :
didik abad 21 pembelajaran yang dirancang oleh guru, yang 1. Guru tidak mengikuti
sifatnya baru, tidak seperti yang biasa pelatihan-pelatihan dalam
dilakukan dan bertujuan untuk memfasilitasi meningkatkan kompetensi
peserta didik dalam membangun pengetahuan pedagogik secara mandiri
sendiri dalam rangka proses perubahan 2. Guru kurang
prilaku ke arah yang lebih baik sesuai dengan memperhatikan kondisi
potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa. kebutuhan dan
karakteristik peserta didik
SUMBER WAWANCARA seiring perkembangan
KEPALA SEKOLAH zaman
Narsum : Sri Mardiyah S.Pd. 3. Kurangnya kolaborasi
1. Guru tidak memahami profil guru antar guru untuk
efektif abad 21 meningkatan kualitas
2. Guru kurang meningkatkan proses pembelajaran
kompetensinya melalui pelatihan- 4. Guru lebih terfokus
pelatihan dalam meningkatkan menyelesaikan materi
kompetensi pedagogik secara mandiri pembelajaran daripada
3. Guru kurang memperhatikan kondisi saat proses
kebutuhan peserta didik dan pembelajarannya
perkembangan zaman 5. Sekolah tidak
4. Kurangnya kolaborasi antar guru menyediakan pelatihan
untuk proses pembelajaran terutama khusus dalam
yang berusia lebih tua dengan guru meningkatkan kompetensi
muda pedagogik guru
REKAN SEJAWAT
Narsum : Yahuza S.Pd.
1. Penggunaan model pembelajaran
konvensional biasanya digunakan
oleh guru yang usianya sudah tua
2. Guru lebih terfokus menyelesaikan
materi pembelajaran daripada saat
proses pembelajarannya
3. Sekolah tidak menyediakan pelatihan
khusus dalam meningkatkan
kompetensi pedagogik guru
2 Guru kurang SUMBER KAJIAN LITERATUR Dari hasil eksplorasi penyebab
mengoptimalkan BUKU masalah yang dikaji dari jurnal-
sarana teknologi Ramadhani, Rahmi.(2020). Desain jurnal ilmiah dan wawancara maka
informasi dan dapat ditentukan penyebab
Pembelajaran Matematika Berbasis TIK:
komunikasi (TIK) masalah yang terjadi sesuai
dalam pembelajaran Konsep dan Penerapan. Medan : Yayasan dengan kondisi satuan pendidikan
matematika Kita Menulis. adalah :
Ramadhani (2020) menyebutkan bahwa 1. Masih terbatasnya
peran TIK dalam pembelajaran disekolah pengetahuan dan
tidak hanya menjadi sebagai media kemampuan guru dalam
pembelajaran saja, namun juga terintegrasi mengoperasikan perangkat
pada seluruh komponen pembelajaran, seperti TIK dalam pembelajaran.
model dan metode serta strategi pembelajaran, 2. Guru kurang variatif
bahan ajar, hingga evaluasi pembeajaran. mempersiapkan rencana
pembelajaran dan media
JURNAL ILMIAH pembelajaran berbasis IT.
Prayogi, R, U Suryatna dan AA 3. Kurangnya kesadaran guru
Kusumadinata. (2015). Hubungan dalam meningkatkan
Komunikasi Pembelajaran Sistem E-Learning pengetahuan terkait tenologi
Dengan Motivasi Belajar Siswa (Kasus Pada informasi dan komunikasi
Smk Wikrama Kota Bogor) Relationship Of dalam pembelajaran secara
Learning Communication E-Learning System mandiri
With Student Motivation Of Learn (Case At 4. Sekolah tidak menyiapkan
Smk Wikrama Kota Bogor). Jurnal pelatihan IT bagi guru
Komunikatio. 1(2). 5. Adanya anggapan guru
https://unida.ac.id/ojs/index.php/JK/article/do bahwa pembelajaran
wnload/174/310. , diakses 04 Agustus 2022 menggunakan sarana TIK
Teknologi dapat digunakan untuk membutuhnya banyak waktu
mengabadikan pendekatan pembelajaran dalam proses persiapan dan
berbasis pengetahuan yang dipimpin oleh membutuhkan effort lebih
guru atau dapat digunakan untuk membantu
guru menerapkan pendekatan yang berpusat
pada siswa, kontruktivis, dan progresif.
Teknologi menginspirasi anak-anak menjadi
kreatif dan inovatif (Prayogi, Suryatna dan
Kusumadinata, 2015)
SUMBER WAWANCARA
KEPALA SEKOLAH
Narsum : Sri Mardiyah S.Pd.
1. Guru belum menguasai fasilitas
teknologi yang tersedia dengan baik
2. Masih terbatasnya pengetahuan dan
kemampuan guru dalam
mengoperasikan perangkat TIK
dalam pembelajaran.
3. Guru kurang variatif mempersiapkan
media pembelajaran berbasis IT.
4. Belum berkembangnya inisiatif di
kalangan guru untuk secara mandiri
memperbaiki kegiatan KBM yang
menggunakan sarana TIK
REKAN SEJAWAT
Narsum : Yahuza S.Pd.
1. Kurangnya kesadaran guru untuk
meningkatkan pengetahuan terkait
tenologi informasi dan komunikasi
dalam pembelajaran secara mandiri
2. Kurangnya pelatihan IT bagi guru.
3. Adanya anggapan guru bahwa
pembelajaran menggunakan sarana
TIK membutuhnya banyak waktu
dalam proses persiapan dan
membutuhkan effort lebih
3 Guru hanya terfokus SUMBER KAJIAN LITERATUR Dari hasil eksplorasi penyebab
pada dua dari empat JURNAL ILMIAH masalah yang dikaji dari jurnal-
kompetensi saja, yaitu Andina, Elga. (2018). Efektivitas Pengukuran jurnal ilmiah dan wawancara maka
pedagogik dan dapat ditentukan penyebab
Kompetensi Guru.
profesional sehingga masalah yang terjadi sesuai
https://doi.org/10.22212/aspirasi.v7i1.1084
mempengaruhi dengan kondisi satuan pendidikan
diakses 05 September 2022
kompetensi pada adalah :
peserta didik 1. Pemerintah hanya mampu
Undang-Undang Guru dan Dosen menguji kompetensi
mensyaratkan 4 kompetensi yang perlu pedagogik dan profesional
dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik, 2. Guru beranggapan kompetensi
kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan sosialnya
kepribadian, dan kompetensi sosial. sudah baik sehingga tidak
perlu dikembangkan
Namun, pemerintah hanya mampu menguji 3. Kompetensi guru terkesan
kompetensi pedagogik dan profesional. Hal hanya terbatas pada saat
ini terjadi karena (1) konsep kompetensi yang kegiatan supervisi perangkat
digunakan dalam kebijakan saat ini tidak dan supervisi pembelajaran
sesuai dengan kasus nyata; dan (2) metode 4. Guru tidak mengikuti
pengukuran saat ini yang tidak tepat. pelatihan-pelatihan terkait
perkembangan guru abad 21
JURNAL ILMIAH dan mengimplementasikan
Ruseffendi, E. T. (2006). Pengantar kepada pada kompetensi yang
Membantu Guru Mengembangkan dimilikinya
Kompetensinya dalam Pengajaran
Matematika untuk Meningkatkan
CBSA.Bandung: Tarsito.
4 Peserta didik masih SUMBER KAJIAN LITERATUR Dari hasil eksplorasi penyebab
mengalami JURNAL ILMIAH masalah yang dikaji dari jurnal-
miskonsepsi Suparno. 2007. Filsafat Penelitian Kuantitatif jurnal ilmiah dan wawancara maka
dibeberapa materi dapat ditentukan penyebab
Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
masalah yang terjadi sesuai
Suparno (2007) memandang miskonsepsi dengan kondisi satuan pendidikan
sebagai pengertian yang tidak akurat tentang adalah :
konsep, penggunaan konsep yang salah, 1. Kurangnya pemahaman
kekacauan konsep yang berbeda dan tentang konsep dasar
hubungan hierarkies konsep yang tidak benar matematika peserta didik
2. Guru kurang
memaksimalkan kegiatan
JURNAL ILMIAH
evaluasi dan refleksi guru
Ziadatul, Malikha & M. Faizal Amir. 2018. pada setiap proses
Analisis Miskonsepsi Siswa Kelas V-B Min pembelajaran
Buduran Sidoarjo Pada Materi Pecahan 3. Guru belum sepenuhnya
Ditinjau Dari Kemampuan Matematika. menguasai materi
Sidoarja : Universitas Muhammadiyah 4. Materi yang disajikan belum
Sidoarjo. memuat fakta, konsep,
prosedur dan metakognitif
Malikha & Faizal (2018) menyebutkan
5. Peserta didik belum
bahwa miskonsepsi yang terjadi pada siswa dilibatkan dalam penemuan
akan mengakibatkan siswa mengalami konsep
kesalahan juga untuk konsep pada tingkat 6. Buku pegangan siswa yang
berikutnya. Sehingga mengakibatkan memuat penjelasan yang
terjadinya rantai kesalahan konsep yang tidak keliru
terputus karena konsep awal yang telat
dimiliki akan dijadikan sebagai dasar belajar
konsep selanjutnya.
SUMBER WAWANCARA
REKAN SEJAWAT
Narsum : Mahasiswa PPG Dalam Jabatan
Kelas 01 Matematika UHAMKA
1. Kurangnya pemahaman tentang konsep
dasar matematika peserta didik
2. Guru kurang memaksimalkan kegiatan
evaluasi dan refleksi guru pada setiap
proses pembelajaran
3. Guru belum sepenuhnya menguasai
materi
4. Materi yang disajikan belum memuat
fakta, konsep, prosedur dan metakognitif
5. Peserta didik belum dilibatkan dalam
penemuan konsep
6. Buku pegangan siswa yang memuat
penjelasan yang keliru
JURNAL ILMIAH
Hamzah, A. dan Muhlisrarini. 2016.
Perencanaan dan Strategi Pembelajaran
Matematika. Jakarta: PT Raja grafindo
Persada.
Ismail dalam Hamzah dan Muhlisrarini (2016:
47) menyatakan bahwa matematika
merupakan sebuah ilmu yang berkenaan
dengan angka-angka dan perhitungannya,
berhubungan dengan masalah-masalah
numerik, mengenal kuantitas dan besaran,
mempelajari tentang hubungan bentuk dan
struktur, pola, sebagai sarana berfikir, berupa
sekumpulan sistem, struktur dan juga alat.
JURNAL ILMIAH
Rismawati, Melinda & Eta Khairiati, Dkk
(2020). Analisis Faktor yang Mempengaruhi
Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Matematika. Kalimantan
Barat : STKIP Persada Khatulistiwa.
Melinda, Eka, Dkk (2020) menyebutkan
bahwa pembelajaran matematika dianggap
sulit oleh siswa karena merupakan pelajaran
yang berkaitan dengan rumus dan
perhitungan.
JURNAL ILMIAH
Lukita, Dyah & Niko Sudibjo. (2021).
“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Motivasi Belajar Siswa di Era Pandemi
COVID-19”, https://uia.e-
journal.id/akademika/article/1271, diakses
pada 03 Agustus 2021.
Dyah dan Niko (2021) menyebutkan bahwa
motivasi belajar siswa juga dipengaruhi oleh
kreativitas guru, yaitu saat guru memberikan
pembelajaran yang menarik, beragam ide dan
inovasi yang ditunjukkan dalam
pembelajaran.
SUMBER WAWANCARA
KEPALA SEKOLAH
Narsum : Sri Mardiyah S.Pd.
1. Niat dan kemauan belajar peserta
didik yang kurang
2. Pembelajaran yang disajikan guru
kurang menarik
3. Lingkungan belajar yang kurang
mendukung
4. Kurangnya perhatian dan dukungan
orangtua maupun guru seperti
memberikan kata-kata motivasi agar
semangat belajar
REKAN SEJAWAT
Narsum : Yahuza S.Pd.
1. Faktor internal/minat peserta didik
yang rendah
2. Adanya anggapan dasar bahwa
belajar matematika itu sulit
3. Pembelajaran yang disajikan
monoton
4. Kurangnya pemberian reward pada
peserta didik
5. Kurangnya pemanfaatan media
pembelajaran
REKAN SEJAWAT
Narsum : Yahuza S.Pd.
1. Kemampuan dasar operasi hitung
peserta didik masih rendah
2. Peserta didik kurang memahami
simbol-simbol, notasi ilmiah,
membaca tabel dan grafik pada soal
yang disajikan
3. Kurangnya pembiasaan dari guru
memberikan soal-soal pemecahan
masalah yang berkaitan literasi
numerasi