Professional Documents
Culture Documents
Materi Sesi 1 - 2019
Materi Sesi 1 - 2019
Saat ini, sikap dan kelakuan terhadap lingkungan hidup sangat didominasi oleh
pertimbangan ekonomi. Untuk mengatasi hal tersebut, maka persepsi terhadap lingkungan
harus diubah, tapi juga mendukung pembangunan ekonomi. Ada beberapa sistem kebijakan
yang dapat digunakan untuk mengelola lingkungan yaitu sistem dengan instrumen pengaturan
dan pengawasan (Command and Control, CAC), instrumen suasif atau Atur Diri Sendiri
(ADS) dan instrumen ekonomi (Economic Instrument, EI).
Instrumen CAC pada dasarnya berusaha mendorong untuk berkelakuan ramah
lingkungan dengan ancaman sanksi tindakan hukum. Pemerintah mengawasi kepatuhan
masyarakat dalam pelaksanaan undang-undang dan peraturannya dan menindak yang
melanggar. Kekuasaan perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan, pengawasan dan penindakan
mengalir dari pusat ke daerah dan dari atas ke bawah (top down). Sehingga ciri-ciri CAC
adalah penindakan, top down dan instruktif serta kaku dan birokrasi. Bentuk pengendalian
CAC dilakukan dengan menentukan standar baik emisi maupun standar ambien, serta standar
teknologi.
Pendekatan pengelolaan lingkungan konvensional, yang menitik-beratkan pada rumusan
command and control ternyata tidak mampu mendorong kinerja pengelolaan lingkungan
perusahaan secara menyeluruh. PROPER merupakan salah satu upaya Kementerian Negara
Lingkungan Hidup untuk mendorong penaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan
hidup melalui instrumen informasi.
Kebijakan Lingkungan (PWKL4305)
Page 3
Selain kebijakan CAC, ada pula instrumen yang dapat digunakan dalam pengelolaan
lingkungan hidup, yaitu instrumen ekonomi. Instrumen ekonomi bertolak belakang dengan
pengaturan langsung yaitu memberi kebebasan kepada pemeran ekonomi memberi tanggapan
terhadap stimulus tertentu sesuai dengan manfaat yang diperkirakan. Untuk tujuan perbaikan
lingkungan, instrumen ekonomi menjanjikan insentif moneter bagi “volunteer” dan upaya tidak
dipaksakan pada pencemar. Ada berbagai macam instrument ekonomi, antara lain yaitu pajak
lingkungan, retribusi, subsidi dan sebaginya.
Pengelolaan lingkungan hidup telah berkembang secara dinamis. Sistem CAC yang
konvensional tidak mengakomodasi perkembangan baru yang sifatnya lebih lentur.
Perkembangan baru ini berupa ADS yang lentur dan lebih bertumpu pada inisiatif dan inovasi
masyarakat untuk mengelola lingkungannya secara adaptif. Sistem ADS mempunyai potensi
besar untuk memperbaiki kinerja lingkungan hidup. Perbaikan ini dapat membalikan
kecenderungan makin besarnya laju kerusakan lingkungan hidup ke arah naiknya kualitas
lingkungan hidup. Dalam pengelolaan lingkungan hidup dapat diciptakan instrumen insentif-
disinsentif untuk mendorong sikap dan kelakuan yang ramah lingkungan, dan sebaliknya
menghambat sikap dan kelakuan yang merusak lingkungan.
Kunci keberhasilan dalam penerapan ADS adalah mengubah pandangan lingkungan
hidup sebagai faktor eksternal bisnis menjadi faktor internal bisnis. Internalisasi lingkungan
hidup ke dalam bisnis membuka kemungkinan untuk dikembangkan strategi bisnis-lingkungan
hidup yang terintegrasi. Dengan demikian pengelolaan lingkungan hidup menjadi bagian
integral pengelolaan bisnis (business management). Untuk mencapai tujuan internalisasi biaya
lingkungan hidup yang menguntungkan bisnis para usahawan telah mengembangkan 2
instrumen implementasi yang saling terkait, yaitu: instrumen administrasi finansial dan
instrumen teknologi yang terdiri atas eko-efisiensi dan ekologi industry. Selain itu, pemerintah
juga memegang peranan penting dalam berkembangnya ADS. Terbentuknya sistem ADS
memerlukan proses demokratisasi dan debirokratisasi pengelolaan lingkungan hidup yang ada.