You are on page 1of 20

LAPORAN PRATIKUM

DASAR-DASAR ILMU TANAH

(Pratikumke1 :Pengenalan alat


bahan survey dan Teknik
pengambilan contoh tanah)

SRI WULAN AYUH’MUN


(D1A121091)
Kelompok 2

LABORATORIUM ILMUTANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang

Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan


kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat
praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat
tersebut. Ada banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi
masing-masing didalam bidang keilmuan ataupun proses penelitian tentu alat-alat
ini sangat dibutuhkan sekali. Setiap alat dan bahan yang digunakan mempunyai
fungsi yang berberda maka sangat penting untuk melakukan pengenalan alat dan
bahan agar penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan
prosedur yang baik dan benar, sehingga dapat meminimalisir kesalahan
penggunaan alat dan bahan.

Penelitian tentang tanah pada umumnya dimulai dengan pengamatan profil


tanah daerah menunjukkan. Profil tanah adalah irisan penampang tegak sepanjang
tubuh tanah-tanah yang menunjukkan susunan horizon sampai kebahan induk.
Horizon tanah adalah lapisan-lapisan tanah yang terbentuk karena hasil dari
proses pembentukan tanah. Profil tanah terdiri beberapa horizon tanah yang
kurang lebih sejajar dengan pembentukan tanah dan dibedakan satu sama lain atas
dasar warna, struktur, tekstur, konsisten, pori, kondisi, perakaran, sifat-sifat kimia,
susunan mineral dan lain sebagainya.
Pengamatan tanah dilapangan bertujuan untuk memperoleh data-data sifat
morfologi tanah dan penyebarannya. Dalam kaitannya dengan jenis
pengamatannya.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari pratikum adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui nama, bentuk dan fungsi alat dan bahan yang
digunakan untuk menyurvai tanah.
2. Untuk mengetahui tata cara pemakaian alat dan bahan sebelum melakukan
penyurvaian tanah dilapangan
3. untuk mengetahui cara pengambilan sampel tanah yang benar untuk
keperluan Analisa sifat fisik, kimia dan kesuburan tanah di laboratorium

Adapun manfaatnya yaitu dapat membedakan alat dan bahan yang


akan digunakan dalam penyurvaiantanahsertamengetahuifungsi dan
kegunaanalat dan bahan tersebut agar tidak terjadi kesalahan dalam
mengambil sampel tanah yang akan dibawa ke laboratorium untuk
keperluan Analisa sifat fisik, kimia dan kesuburan tanah tersebut.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengenalan alat dan bahan yang dipakai saat praktikum meliputi macam-
macam alat dan bahan, mengetahui nama-nama alat, memahami fungsi serta cara
kerja alat dan bahan tersebut. Setiap alat dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda
satu sama lain dan mempunyai fungsi yang spesifik. Alat-alat tersebut dibuat dari
bahan yang berbeda-bedaada yang terbuat dari porselen, kayu, aluminium, besi,
plastik, dan lain-lain. Peralatan tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan
terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan sangat
menentukan suatu hasil penelitian (Chang 2012).
Cangkul merupakan alat untuk mengolah tanah pada lahan
sempit.Pengolahan tanah diDemak masih dilakukan secara manual yaitu
menggunakan tenaga manusia, sehingga dapat menimbulkan kelelahan bahkan
cedera. Kesesuaian antara mesin/alat dalam hal ini cangkul dengan penggunanya
diperlukan agar tercipta suasana kerja yang efektif, nyaman, aman, sehat dan
efisien. Data antropometri dibutuhkan untuk menciptakan kesesuaian tersebut
(Sari et al., 2020).

Pengenalan alat-alat dan cara penggunaannya merupakan suatu keharusan


bagi orang-orang yang akan berkecimpung dalam bidang ilmu pendidikan.
Keberhasilan suatu praktikum atau penelitian sangat ditentukan oleh penguasaan
praktikan atau peneliti terhadap alat-alat yang digunakannya. Didalam
laboratorium ada berbagai macam alat mulai dari yang sederhana seperti alat-alat
gelas sampai pada peralatan yang cukup rumit (Yusasrini et al., 2013).
Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang
ada dilaboratorium, yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian
praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan (Ibnu, 1976).
Dalam laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja
atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan
fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium
yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang
dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien (Khasani, 2013).
Laboratorium merupakan tempat dimana dilakukannya berbagai penelitian
dan juga praktikum. Di dalam laboratorium terdapat berbagai macam alat dan
bahan yang dibutuhkan guna mendukung kegiatan di dalam laboratorium. pada
saat praktikum, praktikum menggunakan alat alat yang ada di laboratorium .alat
dan bahan yang digunakan ketika praktikum sangat penting untuk terlebih dahulu
dipahami sehingga praktikum dan menggunakannya dengan baik dan mengetahui
fungsinya dengan baik. Dalam penggunaan alat dan bahan praktikum ini harus
dilakukan dengan hati-hati dan teliti agar alat tersebut tidak rusak. Dengan
mengenali alat dan bahan pula praktikum dapat mengetahui alat dan bahan mana
saja yang berbahaya maupun tidak sehingga praktikum dapat menggunakannya
dengan baik.(Pamungkas,E, 2014).
Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada
keberhasilan suatu pekerjaan dilaboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan
melancarkan berlangsaungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat
sangat diperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk
keselamatan kerja saat melakukan penelitian (Andriani., 2016).
Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi dalam lingkungan
kerja yang dapat terjadi Karena kondisi lingkungan kerja yang tidak aman atau
pun karena human error. Untuk mengurangi atau menghilangkan bahaya yang
dapat menyebabkan kecelakaan ditempat kerja maka diperlukan suatu manajemen
risiko kegiatannya meliputi identifikasi bahaya, analisis potensi bahaya, penilaian
risiko, pengendalian risiko, serta pemantauan dan evaluasi (Restuputri et al.,
2015).
BAB III

METODE PRATIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

3.3.1. Waktu Dan Tempat

Pratikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah ini dilakukan pada hari sabtu 15 oktober
2022 pada jam 09:00-17:00 WITA dan bertempat di lahan 3 kebun raya
Universitas Halu Oleo kec. Kambu, kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
.

3.2. Alat dan Bahan


3.2.1. Alat
Adapun alat yang digunakan selama melakukan pratikum pengamatanya itu
cangkul, meteran rol, patiba, sekop, cutter, parang, gunting, ring sampel, jarum
pentul, meteran kain, kantong plastic sedang bening, kamera, altimeter, spidol,
kertas label, dan tali rapia.

3.2.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan selama melakukan pratikum pengamatanya
itu air bersih 5 liter, kertas label, lakban bening, ATK, pH lakmus, karung dan
penutup galon.

3.3. ProsedurKerja
3.3.1. Pengenalan Alat dan BahanSurvei Tanah
Amatilah bagian komponen masing-masing alat yang diperkenalkan,
gambarkan model bentuk masing-masing alat tersebut, tuliskan fungsi/cara kerja
masing-masing alat tersebut dan deskripsikan secara singkat spesifikasi masing-
masing bahan yang diperkenalkan.

3.3.2. Teknik Pengmbilan Contoh (sampel) Tanah


Umumnya pengambilan sampel tanah dilapangan disesuaikan dengan
kebutuhan, misalnya untuk analisis kesuburan, sampel tanah diambil disetiap
selang-seling titik pemboboran secara komposita tau diambil setidak-tidaknya 4
atau 5 titik dengan jaraks ekitar 10-100 m dalam bentuk segitiga sama sisi atau
persegi empat dengan kedalaman bervariasi antara 0-20/30, 0-40/60, 0-100/120
cm (tergantung kebutuhan). Pengambilan sampel kesuburanhanya dari satu titik
pemboran tidak bias dikatakan pewakil. Hal ini disebabkan adanya kemungkinan
gangguan tanah yang bersifat local, misalnya bekas pohon tumbang, bekas
kotoran hewan, dan lain sebagainya. Contoh tanah untuk analisis laboratorium
sebaiknya diambil dari profil tanah atau dari hasil pemboran, contoh tanah
merupakan data untuk mengonfirmasikan, menguantifikasikan atau memperluas
cakupan data yang telah dikumpulkan dilapangan. Untuk keperluan analisis sifat
fisik tanah diambil per lapisan dalam profil tanah. Untuk keperluan analisis sifat
fisik tanah yang tidak dapat ditentukan dilapangan, diambil dengan menggunakan
ring sampel.
1. Sampel Tanah Utuh
Pengambilan sampel tanah utuh (tidak terganggu) menggunakan ring
sampel sebagai berikut:

a. Bersihkan dan ratakanlah permukaan tanah yang akan diambil


contohnya. Bila tanah dalam keadaan kering akan harus disiram
terlebih dahulu.
b. Pada tanah tersebut letakkanlah ring sampel secara tegak lurus dan
tidak boleh miring.
c. Galilah tanah disekeliling ring itu dengan hati-hati dengan sekop dan
seterusnya diiris dengan pisau sampai hamper dekat dengan tabung.
d. Tekanlah ring tersebut dengan hati-hati dengan kaki sampai terbenam
kira-kira 3/4 nya kedalam tanah. Kemudian letakkan ring yang lain
(ukuran sama) dan tekan lagi sampai bagian ring yang kedua terbenam
kita-kira 1 cm dalam tanah.
e. Galilah ring tersebut dengan menggunakan cangkul secara hati-hati.
f. Pisahkanlah kedua ring tersebut dengan menggunakan pisau
pemotong. Tanah yang berlebih pada bagian bawah dan atas tabung
pertama dipotong-potong setipis mungkin.
g. Tutuplah ring tersebut dengan plastik dan ikatlah kuat-kuat penutup
dengan lakban/karet kemudian diberi label. Selanjutnya siap diantar
ke laboratorium.
2. Sampel Tanah Terganggu
a. Sampel tanah komposit, yaitu kedalaman tanah 0-30 cm dan 30-60 cm
atau sampel per lapisan, bisa menggunakan bor tanah atau pacul, atau
bisa juga diambil profil sesuai dengan kedalamannya. Kemudian
dimasukkan kedalam kantong plastik dan diberi label.
b. Sampel tanah per lapisan diambil bongkahan tanah masing-masing
sekitar 1 kg dari lapisan bawah berturut-turut sampai pada lapisan
paling atas, kemudian setiap lapisan dimasukkan ke dalam kantong
plastik dan diberi label.
c. Kemudian sampel-sampel tanah ini dibawa ke laboratorium untuk
selanjutnya dikering-anginkan, digerus, kemudian diayak (disesuaikan
dengan keperluan analisis tanah di laboratorium).
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Analisis

Adapun hasil dari pratikum dapat dilihat dari gambar pada tabel berikut:

Tabel 1.1

No Alat Gambar Kegunaan

1 Cangkul Untuk menggali lubng


penampangdengan membuat sisi
penampang tegak lurus kebawah.

2 Meteranrol Untuk mengukur kedalaman


penampang, ketebalan, dan batas
lapisan (horizon), ukuran bahankasar
(kerikil, batu), struktur, karatan, dan
perakaran.

3 Patiba Untuk menggali lubang penampang


dengan membuat sisi penampang tegak
lurus kebawah
4 Sekop Untuk menggali tanah atau media
tanam lain di wadah baru, kemudian
menutupnya setelah tanaman
dipindahkan

5 Cutter Untuk merapikan sampel pada ring


sampel

6 Parang Untuk menarik batas lapisan, perbedaan


warna, menganbil gumpalan tanah
untuk melihat struktur, tekstur, untuk
mempelajari gumpalan bahan kasar
(konkresi), selaput liat, untuk mengiris
perakaran, dan pengambilan contoh
tanah.
7 Gunting Untuk memotong perakaran halus

8 Ring sampel Untuk pengambilan sampel tanah utuh


pada pengamatan sifat fisik tanah
meliputi kadar air, bobotisi (BV),
prpsitas, dan permeabilitas tanah.

9 Jarumpentul Untuk menahan pita meteran dan tali


rafia.
10 Meterankain Untuk mengukur Panjang dan jarak
tanah

11 Kanting Untuk menaruh contoh tanah yang telah


plastic diambil
sedangbening

12 Kamera Untuk mendokumentasikan penampang


profil yang diamati serta kondisi
eksternal disekitarnya termaksud
fisiografi/ bentuk wilayah dan
penggunaannya.

13 Altimeter Untuk mengukur ketinggian tempat


(dalam meter) diatas permukkaan laut
(mdpl)

14 Spidol Untuk member tanda pada benda atau


menulis agar tidak mudah terhapus

15 Kertas label Untuk membuat tanda atau kode pada


contoh tanah yang di tempatkan
didalam dan luar kantong.
16 Talirafia Untuk dijadikan pembatas warna tanah

Table 4.1.2

No Bahan Gambar Kegunaan


1 Air bersih Untuk membasahi massa tanah,
untuk penetapan tekstur dan
konsistensi tanah dalam
keadaan lembab dan basah;
untuk melembabkan penampang
tanah jika terlalu kering .
2 Lakbanbening Untuk mengikat sampel dalam
ring sampel agar tidak mudah
rusak.

3 Atk Untuk menulis

4 Ph lakmus Untuk mengetahui warna tekstur


tanah
5 Karungukura Untuk tempat tanah yang sudah
n 100kg dimasukkan kedalam kantung

6 Penutupgalon Untuk menutup ring sampel

4.2. Pembahasan

Alat dan bahanbenda yang digunakan dalam kegiatan pratikum, pada saat
paratikum kita wajib membawa alat dan bahan untuk melakukan pratikum di
lahan 3 Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo pada hari sabtu 16 oktober 2022
pada jam 09:00-17:00, yaitu:
Alat :cangkul berfungsi untuk menggali lubang penampang dengan membuat
sisi penampang tegak lurus kebawah. Meteran roll berfungsi untuk mengukur
kedalaman penampang, ketebalan dan batas lapisan (horizon), ukuran bahan kasar
(kerikil batu), struktur karatan dan perakaran. Patiba berfungsi Untuk menggali
lubang penampang dengan membuat sisi penampang tegak lurus ke bawah. sekop
berfungsi Untuk menggali tanah atau media tanam lain di wadah baru, kemudian
menutupnya setelah tanaman dipindahkan. Cutter berfungsi Untuk merapikan
sampel pada ring sampel. Parang berfungsi Untuk menarik batas lapisan,
perbedaan warna, menganbil gumpalan tanah untuk melihat struktur, tekstur,
untuk mempelajari gumpalan bahan kasar (konkresi), selaput liat, untuk mengiris
perakaran, dan pengambilan contoh tanah. Gunting berfungsi Untuk memotong
perakaran halus. Ring sampel berfungsi Untuk pengambilan sampel tanah utuh
pada pengamatan sifat fisik tanah meliputi kadar air, bobot isi (BV), prpsitas, dan
permeabilitas tanah. Jarum pentul berfungsi Untuk menahan pita meteran dan tali
rafia. Meteran kain berfungsi Untuk mengukur Panjang dan jarak tanah. Kantong
plastic bening berfungsi Untuk menaruh contoh tanah yang telah diambil.
Handphone berfungsi Untuk mendokumentasikan penampang profil yang diamati
serta kondisi eksternal disekitarnya termaksud fisiografi/ bentuk wilayah dan
penggunaannya dan sekaligus pengganti GPS. Altimeter berfungsi Untuk
mengukur ketinggian tempat (dalam meter) diatas permukkaan laut (mdpl). Spidol
berfungsi Untuk memberi tanda pada benda atau menulis agar tidak mudah
terhapus. Kertas label berfungsi Untuk membuat tanda atau kode pada contoh
tanah yang di tempatkan didalam dan luar kantong. Tali raffia berfungsi Untuk
dijadikan pembatas warna tanah.

Bahan : Air bersih 5 liter berfungsi Untuk membasahi massa tanah, untuk
penetapan tekstur dan konsistensi tanah dalam keadaan lembab dan basah; untuk
melembabkan penampang tanah jika terlalu kering. lakban bening berfungsi
Untuk mengikat sampel dalam ring sampel agar tidak mudah rusak. Atk berfungsi
Untuk menulis. pH lakmus berfungsi Untuk mengetahui warna tekstur tanah.
Karung berfungsi Untuk tempat tanah yang sudah dimasukkan ke dalam kantung.
Penutup gallon berfungsi Untuk menutup ring sampel.
Pengambilan sampel tanah yang dilakukan pada sampel tanah terganggu dan
tidak terganggu. Tanah tidak terganggu, merupakan tanah yang diambil dengan
tujuan untuk mengetahui beratisi (bulk density), permeabilitas dan pH.
Pengambilan tanah tidak terganggu dilakukan dengan menggunakan alat ring
sampel. Ring sampel ditancapkan pada tanah yang sebelumnya telah dibersihkan
dari rumput-rumput dan kotoran diatas tanah. Ring sampel ditancapkan kedalam
tanah dengan cara ditekan dengan menggunakan pacul. Pemberian tekanan harus
dilakukan dengan ritme yang konstan agar tanah yang diambil padat sempurna
dan tidak berongga. Ring sampel yang telah masuk dengan sempurna di dalam
tanah kemudian diambil dengan cara mencungkel tanah disekitar ring sampel, hal
ini bertujuan agar tanah dalam ring sampel tidak pecah dan tidak merusak struktur
tanah didalamnya. Tanah yang telah diambil kemudian ditutup di kedua sisi
menggunakan penutup gallon untuk menjaga kondisi tanah didalamnya.
Tanah terganggu diambil dari ketiga lubang yang berbeda dengan masing-
masing ke dalaman 5 cm yang masih berada didaerah perakaran tanaman. Tanah
terganggu diambil dengan tujuan menetapkan sifat fisika tanah atau sifat
morfologi tanah, yakni kadar air, kerapatan partikel, tekstur tanah, dan
konsistensi. Pengambilan tanah terganggu juga bertujuan untuk menguji sifat
kimia tanah yakni kandungan pH pada tanah, kandungan bahan organik, dan kadar
unsur hara
BAB V

PENUTUP

5.1. kesimpulan

Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat dipermukaan kulit


bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa
tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman
dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor
iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu
pertumbuhan.
Tanah bersifat dinamis, dimana tanah mengalami perkembangan
setiap waktunya. Karakteristik tanah disetiap daerah tentunya berbeda dengan
daerah lainnya. Tanah dapat dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri atau sifat-
sifat yang dimilikinya. Data yang diperlukan untuk klasifikasi tanah atau yang
mempengaruhi proses pembentukan tanah. Pengambilan contoh tanah
dilakukan untuk menentukan sifat-sifat tanah, sifat fisik yang paling mudah
ditentukan adalah warna tanah dimana warna tanah dapat digunakan.

5.2. saran

Sebelum melakukan pengamatan profil tanah sebaiknya terlebih


dahulu memperhatikan kelengkapan alat dan bahan agar proses pengamatan
tidak terhambat akibat adanya alat dan bahan yang kurang lengkap.
DAFTAR PUSTAKA

Maknun, Djohar. "Keterampilanesensial dan kompetensi motorik laboratorium


mahasiswa calon guru biologi dalam kegiatan praktikum ekologi."
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains 1.1 (2012): 79-88.
Saddiyah, P., Astuti, R. P., &Vialianty, A. (2020). PEMANFAATAN LAHAN
PEKARANGAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KELUARGA
DI DESA PAGARAWAN, KECAMATAN MERAWANG,
KABUPATEN BANGKA. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Bangka Belitung, 7(2), 62-67.
Hasani, Noor Latifah, Sri Hartini, and SyubhanAnnur. "Meningkatkan
keterampilan proses sains dan karakter kayuh baimbai melalui modul
fisika bermuatan kearifan lokal." Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika 3.2
(2019): 65-76.
Pamungkas, M. O. A. (2016). Studi pencemaran limbah cair dengan parameter
BOD5 dan pH di pasar ikan tradisional dan pasar modern di Kota
Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 4(2), 166-175.
Andriani, Ririn. "Pengenalan alat-alat laboratorium mikro biologi untuk mengatasi
keselamatan kerja dan keberhasilan praktikum." Jurnal Mikro biologi 1.1
(2016).
Rohmawan, Faris, and Dian Palupi Restuputri. "Penggunaan Metode Heart Dan
JSA Sebagai Upaya Pengurangan Human Error Pada Kecelakaan Kerja
DiDepartemen Produksi." Jurnal Teknik Industri 17.1 (2016): 1-11.
LAMPIRAN

Dokumentasi Pembersihan Area penggalian

Dokumentasi pengukuran area


penggalian

Dokumentasi area penggalian

Dokumentasi penampang/profil tanah kelompok 2-C


Dokumentasi Pengambilan Sampel tanah utuh

Dokumentasi pengambilan sampel tanah tidak terganggu

Dokumentasi anggota kelompok 2-C

You might also like