You are on page 1of 3

LK 1.

Konsep Dasar Pendidikan Inklusif

NAMA NOVITA SUHARYATI, S.Pd.

INSTANSI SMPN 5 TALIWANG

Petunjuk:
1. Bacalah materi tentang Konsep Dasar Pendidikan Inklusif yang sudah peserta
bimtek unduh! Jawablah pertanyaan yang diberikan berdasar berbagai sumber
referensi yang relevan!.
2. Jawaban diunggah ke LMS dalam bentuk PDF.
3. Berilah nama file jawaban LK dengan format: Nama_Judul Sub Materi. Misal:
Agus Setiawan_Konsep Dasar Pendidikan Inklusif
1. Setelah membaca mengenai hakikat pendidikan inklusif, menurut anda
budaya, kebijakan dan praktik apa yang perlu dikembangkan guna
terlaksananya pendidikan inklusif di sekolah?
Jawab: Menurut saya, budaya, kebijakan dan praktik yang perlu
dikembangkan guna terlaksananya pendidikan inklusif di sekolah yang
pertama adalah komitmen sekolah untuk melaksanakan pendidikan inklusi itu
sendiri. Kedua, SDM guru di sekolah yang harus diberikan pemahaman dan
keterampilan mengenai pendidikan inklusi. Ketiga, yaitu tersedianya sarana
dan prasarana yang dapat memfasilitasi setiap anak di sekolah dengan
terbentuknya lingkungan yang aman terhadap setiap individu.
2. Menurut anda apakah landasan filosofis, yuridis dan empiris sudah mampu
memberikan kondisi yang ideal bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang
bersekolah di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif?
Jawab: Menurut saya landasan filosofis, yuridis dan empiris sudah mampu
memberikan kondisi yang ideal bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang
bersekolah di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, hanya saja dalam
praktiknya dikehidupan sehari-hari harus sesuai dengan ketiga landasan
tersebut, sebagai contoh pada landasan yuridis Pasal 45 ayat (1) “Setiap satuan
pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang
memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan
kejiwaan peserta didik”, pada realitanya masih banyak sekolah yang belum
memiliki sarana dan prasarana yang memadai dalam pelaksanaan layanan
pendidikan inklusif. Terlebih jika sekolah inklusi terletak pada wilayah yang
jauh dari kota kebanyakan sarana dan prasarana nya pun masih belum
memadai dalam memfasilitasi perkembangan potensi anak secara optimal.
LK 1. Konsep Dasar Pendidikan Inklusif

3. Setelah membaca materi tentang sekolah ramah anak, bagaimana pengelolaan


kelas yang akan anda lakukan agar tercipta lingkungan kelas yang ramah anak
dengan setting sekolah inklusif?
Jawab: Pengelolaan kelas yang akan saya lakukan antara lain:
1. Pengelolaan lingkungan fisik sekolah, meliputi penataan ruang kelas yang
memudahkan akses dalam kegiatan pembelajaran dalam memfasilitasi
siswa sebelum memulai kegiatan di kelas misalnya dengan membuka
jendela agar mendapat udara dan pencahayaan yang baik, menyusun
bangku dan meja dengan rapi, dsb. Menciptakan lingkungan belajar yang
menarik sehingga semua anak dapat dan kreatif sehingga memunculkan
rasa antusias bagi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, serta
menyediakan media dan sumber belajar bagi anak yang sebisa mungkin
ditata sesuai dengan apa yang sedang dipelajari.
2. Pengelolaan non fisik sekolah, yaitu dengan menciptakan kondisi kelas
yang menerima keaneka ragaman dan menghargai perbedaan, serta
menerapkan pembelajaran yang interaktif yang dapat memberikan
stimulasi agar terjadi interaksi sosial diantara peserta didik. Selain itu, guru
dapat berkolaborasi dengan pihak lain, baik yang berada di sekolah maupun
stakeholder lain antara lain orang tua peserta didik, ataupun masyarakat
sekitar.
LK 1. Konsep Dasar Pendidikan Inklusif

4. Sebutkan indikator nilai-nilai kebersamaan yang mewarnai situasi dan suasana


pembelajaran dalam praktik penyelenggaraan sekolah inklusif?
Jawab: Indikator nilai-nilai kebersamaan yang mewarnai situasi dan suasana
pembelajaran dalam praktik penyelenggaraan sekolah inklusif, antara lain:
1. Sekolah menyediakan program yang layak, menantang, dan aksesible
untuk semua peserta didik, dengan tetap memperhatikan aspek
kebutuhan khusus pada setiap individu;
2. Setiap peserta didik, termasuk di dalamnya ABK, memiliki suasana
yang damai dan harmoni dalam melakukan aktivitas pembelajaran dan
aktivitas lainnya, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai
makhluk sosial;
3. Aktivitas pembelajaran di sekolah inklusif berbasis pada nilai
perdamaian, demokrasi, hak asasi maunia, dan pembangunan
berkelanjutan;
4. Adanya kepekaan sosial dan kesiapan akademis dari warga sekolah
untuk senantiasa meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam
memberikan layanan pembelajaran bagi setiap peserta didik yang
berbasis pada analisis kebutuhan individu;
5. Sekolah harus merespon keragaman peserta didik secara luas, baik
dalam hal latar belakang sosial ekonomi dan budaya, pola tingkah
laku, maupun kemampuan, dan potensi yang berbeda-beda;
6. Pola pembejaran yang dilakukan di sekolah inklusif berbasis pada
pendekatan pembelajaran berpusat pada anak (Teaching Base of
Students Centre);
7. Pola pembelajaran yang berbasis pada pola kolaboratif yang sistemik,
yang melibatkan peran dari kepala sekolah, guru, orang tua peserta
didik, dan masyarakat.
5. Setelah membaca materi mekanisme layanan PDBK, menurut anda, model
penempatan PDBK manakah yang paling baik? Jelaskan alasannya?
Jawab: Menurut saya, model penempatan PDBK manakah yang paling baik
adalah layanan pendidikan inklusi, karena setiap anak mendapatkan
kesempatan kepada semua anak agar dapat belajar bersama-sama di sekolah
umum dengan memperhatikan keberagaman dan kebutuhan individual anak
sehingga potensi dalam dirinya dapat berkembang secara optimal.

You might also like