You are on page 1of 5

AUDIT WORKING PAPER ACCOUNT RECEIVABLE

GROUP 5

Marcellino (008201905020)\
Romi prabowo
Boy ananda sitorus
Victor vippasana
Laporan progress
● Penjelasan singkat perusahaan
● Akun yang diaudit
● Tujuan audit
● Prosedur audit

1. Profile Perusahaan
PT.
Kawan Senja Coffee ini bergerak di bidang Beverages dan memulai bisnisnya
pada tanggal 5 Oktober 2020. Perusahaan bertempat di Ruko Jl. Puspa No 04,
Mekarmukti, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi dengan Ruko yang
terdiri dari 2 lantai. Lantai 1 sebagai No Smoking Area dan Lantai 2 sebagai
Smoking area. Coffee Shop ini memiliki menu yang terdiri 17 minuman dengan
14 minuman dingin dan 3 minuman hangat. Ide awal merintis Kawan Senja
Coffee dimulai dari salah satu owner yang memiliki passion di bidang coffee
dan mulai mempelajari tentang coffee saat masih duduk di bangku kuliah.
Kawan Senja Coffee memiliki 3 Owner dan 3 Karyawan yang terdiri dari 1
orang pekerja Full Time dan 2 orang pekerja part time. Kawan Senja Coffee ini
memiliki omset rata-rata perbulan sebesar Rp. 20.000.000 dengan penjualan
perhari 50 Cup perharinya.

Siklus pendapatan :
1. Penerimaan pesanan dari pelanggan
2. Input pesanan pada aplikasi penjualan (majoo)
3. Melakukan transaksi penerimaan pembayaran dari pelanggan
4. Membuat pesanan pelanggan
5. Memberikan pesanan kepada pelanggan

2. Pemilihan akun yang diaudit


Account Receivable
Mengenai pemilihan akun, kami memilih akun ini dikarenakan perusahaan ini
memiliki laporan keuangan yang tidak stabil. Jadi kami memilih perusahaan ini
untuk diaudit. Piutang di perusahaan ini juga tidak stabil, kami mengolah data
bagaimana supaya dapat stabil, dan juga laporan keuangan disajikan sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku.
3. Tujuan audit
Tujuan Audit
● mengidentifikasi asersi yang relevan dalam siklus pendapatan
● Mengidentifikasi dan menilai inherent risk dari salah saji material dalam
siklus pendapatan
● Mengidentifikasi dan menilai risiko penipuan dari salah saji material
dalam siklus pendapatan
● Mengidentifikasi dan menilai control risk salah saji material dalam siklus
pendapatan

4. Prosedur audit
Prosedur Audit
Prosedur Audit yang kelompok kami lakukan adalah :
1. Meminta persetujuan kepada perusahaan yang akan diaudit
2. Melakukan pengumpulan data terkait dengan akun Piutang dagang pada
periode Januari 2022
3. Melakukan pemeriksaan terkait penjualan pada periode Januari 2022
4. Mencocokan penjualan yang dicatat oleh karyawan dan yang dilaporkan
di software pencatatan penjualan.
5. Melakukan pengecekan internal control terkait pencatatan penjualan pada
kasir.
6. Melakukan penilaian pemeriksaan terkait penjualan dan risiko salah saji
pada periode Januari 2022.
7. Memberikan opini mengenai asersi keberadaan, kelengkapan, dan hak
dan kewajiban.

5. Temuan Audit
1. Error pada sistem aplikasi penjualan (majoo) dan kesalahan karyawan
saat melakukan pencatatan pada aplikasi
2. Karyawan diberikan akses tidak terbatas oleh pemilik (karyawan dapat
melakukan refund produk tanpa melakukan persetujuan dari pemilik)
sehingga dapat menyebabkan fraud yang dilakukan oleh karyawan
3. Pembagian tugas yang tidak merata antar karyawan yang berpotensi
meningkatkan error
Assersi Manajemen

Misstatemen
Assersi Tujuan Sudah sesuai Notes
t
 Mengidentifikasi jika nilai penjualan
yang tercantum pada laporan
Existence or keuangan pada akhir januari 2022, 
occurrence benar- benar ada sesuai dengan
transaksi yang terjadi
 Semua transaksi penujualan sudah
Completeness tercatat, tidak ada yang kurang atau
dilebihkan
Rights and
 Perusahaan memiliki hak atas nilai
Obligations
penjualan yang terdapat pada Laporan
 Saldo yang tercatat mencerminkan
Valuation and
nilai ekonomi sebenarnya dari
allocation
penjualan tersebut
Presentation and
Disclosure  Transaksi pendapatan diungkapkan
pada periode dan laporan yang sesuai
Kawan Senja Coffe
Oktober 2021 – desember 2021

6. Kesimpulan

Internal control yang ada di Kawan Senja Coffee pada siklus pendapatan
tidak memiliki prosedur yang memadai sehingga dapat menimbulkan
kecurangan dan error. Seperti terjadinya kelalaian saat melakukan input data
yang menyebabkan terjadinya selisih nilai pendapatan pada akhir periode
pelaporan. selisih nilai tersebut berasal dari kesalahan pada penginputan data
untuk transaksi non cash (transaksi melalui kode Qris). Setelah menelusuri bukti
pada ringkasan transaksi yang terdapat di GoBiz ada beberapa transaksi yang
tidak sama dengan yang terinput di Majoo. kemudian kami menemukan adanya
selisih data ketika membandingkan bukti fisik catatan pendapatan harian yang
di catat oleh karyawan dengan data yang ada dalam selling aplikasi yaitu
Majoo.

You might also like