Professional Documents
Culture Documents
Percobaan 6-7-8 D22 Revisi
Percobaan 6-7-8 D22 Revisi
1. TUJUAN
Selain pemeriksaan kadar air, tidak kalah pentingnya juga adalah pemeriksaan
berat isi tanah, untuk mengetahui beratnya tanah persatuan volume. Selain itu berat
isi, angka pori dan derajat kejenuhan merupakan parameter yang diperlukan pada
pengujian geser langsung (Direct Shear) , kuat tekan bebas (Unconfined Compressive
Strength ) dimana sebenarnya dipakai benda uji asli (undisturb ). Bila tidak diperoleh
benda uji yang asli maka dapat diganti dengan benda uji buatan / sudah terganggu
(disturb ) tetapi berat isinya tidak mengalami perubahan. Atau pemeriksaan benda uji
dimana yang kita punyai adalah tanah dalam keadaan kering maka berat isi, angka
pori dan derajat kejenuhan tanah pada kondisi ini sangat dibutuhkan kehadirannya.
2. DASAR TEORI
Berat isi tanah merupakan perbandingan antara berat total tanah dengan isi
atau volume total tanah, dan dinyatakan dengan γwet (gram/cm3). Pengujian berat isi
ini menggunakan sebuah tabung silinder tipis yang dimasukkan kedalam tanah (drive
cylinber method), sehingga tanah yang terambil masih dalam kondisi yang tidak
terganggu. Pengujian berat isi ini tidak dapat dilakukan untuk tanah berpasir lepas
atau tanah yang mengandung banyak kerikil.
Berat isi tanah biasanya dinyatakan dalam berat isi tanah kering atau γdry, yang
diukur setelah sampel tanah dikeringkan dalam oven selama kurang lebih 24 jam. Jika
tidak didapatkan benda uji yang asli, maka dapat diganti dengan benda uji buatan
(reumelded samples) dengan mempertahankan berat isi dan kadar air yang sesuai
dengan keadaan aslinya.
3. PERALATAN
1) Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
2) Ring cetakan
3) Alat pemotong untuk tanah / spatula
4) Jangka sorong
4. BENDA UJI
1) Contoh tanah dikeluarkan dari tabung yang ujungnya diratakan.
2) Cincin ditaruh di depan tabung dan tanah dikeluarkan supaya langsung masuk
kecincin cetakan, kemudian ujungnya diratakan.
3) Dalam pemeriksaan ini tercakup pula pemeriksaan kadar air dan berat jenis,
yang digunakan sebagai pelengkap dan perhitungan-perhitungan, sehingga
perlu disiapkan benda uji untuk percobaan kedua parameter tersebut.
5. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Ring / cincin cetakan ditimbang beratnya (W1).
2) Ukur diameter dan tinggi ring untuk menghitung volume tanah dalam ring.
3) Bagian yang tajam diletakkan pada permukaan tanah dan dorong hati-hati
sampai tanahnya masuk serta mempunyai sedikit kelebihan.
4) Kemudian ratakan permukaan tanah yang mempunyai kelebihan tadi dengan
menggunakan pisau / spatula
5) Kemudian timbang ring yang berisi tanah tadi (W2)
6) Kadar air dan berat jenis ditentukan dengan percobaan PB-0106-76 dan PB-
0108-76.
6. ANALISA DATA
Form.No.09
PROYEK :
LOKASI :
JENIS TANAH : TANGGAL PERCOBAAN :
DIKERJAKAN : TANGGAL PENIMBANGAN :
NO. RING
CONTOH TANAH 1 2 3 4
DALAM M.T
MACAM TANAH
1. Berat ring + tanah basah (gr) 130,5 133,3 138 137,3
2. Berat ring (gr) 50,8 50,8 50,8 50,8
3. Berat tanah basah (1)-(2) (gr) 79,7 82,5 87,2 86,5
4. Berat tanah kering (3)x100/100+(10) (gr) 56,92 58,92 62,83 62,32
5. Isi tanah basah (cm3) 56,932 56,932 56,932 56,932
6. Isi tanah kering (4)/(11) (cm3) 25,37 26,26 26,99 26,77
7.Berat tanah kering (4)/(5) 1,000 1,035 1,104 1,095
8. Isi pori (5)-(6) (cm3) 31,566 30,675 29,944 30,160
9. Angka pori (12)/100-(12) 1,24 1,17 1,11 1,13
10. Kadar air tanah 40,020 40,020 38,790 38,790
11. Berat jenis tanah 2,24 2,24 2,33 2,33
12. Pori dalam tanah basah (8)/(5)x100 55,446 53,881 52,596 52,976
13. Berat isi (3)/(5) 1,400 1,449 1,532 1,519
14. Derajat kejenuhan (3)-(4)/(8)x100% 72,16 76,87 81,39 80,16
Contoh Perhitungan Pada A:
Berat tanah basah (W) = (1)-(2)
= 130,5 gram – 50,8 gram
= 79,7 gram
Berat air (W) = Berat tanah basah - Berat tanah kering
= 79,7 gram – 56,92 gram = 22.78 gram
2
Isi tanah basah = πxd xt
2
= π x 6,33 x 1,81
= 56,932 cm3
Berat tanah kering ( d) = (berat tanah basah)x100/100+(kadar air tanah)
= (79,7 x 100)/(40,020 + 100)
= 56,92
Σ Berat isi
Berat Isi Rata-rata = = 1,475 gr/cm3
4
Derajat kejenuhan rata-rata = 77,645 % = 0,776
Σ Angka pori
Angka pori rata-rata = = 1,162
4
Σ Isi pori
Isi Pori = = 30,586 gr/cm3
4
Dengan melihat besar dari derajat kejenuhan maka dapat disimpulkan tanah basah, dan
dengan melihat angka pori maka tanah termasuk dalam jenis lempung lembek.
6.1 Tujuan
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan nilai kohesi (c) dan sudut geser () dari
tanah. Parameter ini dipakai untuk menghitung daya dukung dan tegangan tanah.
Prinsip dasar dari pengujian ini adalah dengan pemberian beban geser/horizontal pada
contoh tanah melalui cincin/kotak geser dengan kecepatan yang tetap sanpai tanag
mengalami keruntuhan. Sementara itu tanah juga diberi beban vertikal yang besarnya tetap
selama pengujian berlangsung. Selama pengujian dilakukan pembacaan dial regangan pada
interval yang sama dan secara bersamaan dilakukan pembacaan beban dial geser pada bacaan
regangan yang bersesuaian, sehingga dapat digambarkan suatu grafik hubungan regangan dan
tegangna geser yang terjadi.
Umumnya pada pengujian ini dilakukan pada 3 sampel tanah yang identik, dengan beban
normal yang berbeda untuk melengkapi satu seri pengujian geser langsung. Dari ketiga hasil
pengujian akan didapatkan 3 pasang data tegangan normal dan tegangan geser, sehingga
dapat digambarkan suatu grafik hubungan keduanya untuk menentukan nilai c dan Ø.
Adapun prosedur pembebanan vertikal dan kecepatan regangan geser akibat pembebanan
horisontal, sangat menentukan parameter – parameter kuat geser tanah yang diperoleh.
Nilai kekuatan geser tanah antara lain digunakan dalam merencanakan kestabilan lereng,
serta daa dukung tanah pondasi, dan lain sebagainya. Nilai kekuatan geser ini dirumuskan
oleh Coloumb dan Mohr dalam persamaan berikut ini :
Keterangan :
Dalam pelaksanaanya, percobaan geser langsung dapat dilaksanakan dalam tiga cara :
Pada dasarnya percobaan geser langsung lebih sesuai untuk jenis pengujian Consolidated
Drained test, oleh karena panjang pengaliran relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan
pengujian yang sama, pada percobaan triaksial.
6.3 Peralatan
a. Alat geser langsung (direct shear apparatus) terdiri dari :
Stang penekan dan pemberi beban
Alat penggeser, lengkap dengan cincin penguji (proving ring) dan dua buah arloji
geser (extensiometer).
Cincin pemeriksa yang terbagi dua dengan penguncinya terletak dalam kotak.
Beban-beban
Dua buah batu pori (porous stone)
b. Alat pengeluaran contoh dan pisau pemotong.
c. Cincin cetak benda uji
d. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
e. Stop watch
f. Oven yang lengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 5) C.
g. Desikator.
C = 0,53 Kg/cm2
Ө = 390
6.8 Kesimpulan
Dari grafik hasil uji kekuatan geser langsung didapatkan nilai kohesi (C) sebesar 0,53
Kg/cm2 dengan sudut antara tegangan geser dan tegangan normal ( ) dalam sebesar 39 0.
6.9 Notasi
Pmaks = Gaya geser maksimum (kg).
A = Luas bidang geser benda uji (cm2).
τ maks
= Tegangan geser maksimum (kg/cm2)
8.1 Tujuan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya kekuatan tekan bebas contoh
tanah berbentuk silinder yang bersifat kohesif dalam keadaan asli (undisturbed) maupun
tidak asli (compacted or remoulded), serta batuan. Percobaan ini tidak dapat dilakukan pada
tanah non-kohesif atau tanah kohesif yang terlalu lembek, sehingga tidak dapat berdiri tegak
pada alat percobaan karena akan runtuh sebelum dibebani. Yang dimaksud dengan kekuatan
tekan bebas adalah besarnya beban aksial persatuan luas pada saat regangan aksial mencapai
20 %.
8.3 Peralatan
a. Mesin tekan bebas (unconfined compressive machine).
b. Alat untuk mengeluarkan contoh (extruder).
c. Cetakan benda uji berbentuk silinder dengan tinggi 2 kali diameter.
d. Pisau tipis dan rata
e. Pisau kawat
f. Neraca dengan ketelitian 0,1 gram.
g. Stop watch
A disturbed sample
- Contoh tanah dipadatkan dalam mould silinder dengan ketentuan nilai-nilai berat isi
dan kadar air telah ditentukan terlebih dahulu, dan setelah contoh tanah dibentuk,
ratakan permukaannya sehingga tegak lurus terhadap sumbu permukaan, kemudian
contoh tanah dikeluarkan dari mould dan ditimbang.
8.9 Notasi
ε = regangan aksial (%)
L = perubahan panjang benda uji (cm)
Lo = panjang benda uji semula (cm)
Ao = luas penampang benda uji semula (cm2)
n = pembacaan arloji tegangan
= angka kalibrasi dari cincin penguji (proving ring)
qu = Kuat tekan bebas unconfined compressive strength (kg/cm2)
σ
= besar tegangan normal, (kg/cm )
2