Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
JUNI 2018
DAFTAR ISI
1. Proses Penggajian......................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................ii
i
PAYROLL and PERSONNEL
Fungsi penggajian lebih dari sekedar menerbitkan cek upah pada akhir
memastikan bahwa bayaran yang dilakukan telah benar dan sesuai setelah
dikurangi biaya seperti pajak penghasilan, bonus, permintaan kredit yang diminta
Fungsi dari bagian penggajian dan sumberdaya manusia yang penting adalah
dan pelayanan kepada setiap orang dalam organisasi pada semua tingkatan.
Karena internal auditor adalah seorang karyawan dan karena alasan kerahasiaan,
beberapa fungsi audit dihindari pada daerah ini. Bagaimanapun juga, pengendalian
pengurangan biaya.
Penggajian dan kompensasi karyawan termasuk gaji dan upah yang secara
karena :
1
1. Gaji dan upah biasanya merupakan satu dari segmen terbesar dari biaya
operasional organisasi.
kegiatan organisasi dan upaya untuk mencapai pemanfaatan tenaga kerja yang
efektif.
seperti upah peraturan upah minimum, asuransi, berbagai kuota peraturan terkait,
1. Proses Penggajian
adalah bukti bahwa kompensasi individu dilakukan pada karyawan yang benar
secara resmi, resmi bekerja di dalam organisasi dan tidak diberhentikan sebelum
tanggal mulai periode penggajian saat ini. Persyaratan kedua adalah bukti dari
pekerjaan yang dilakukan akan bervariasi tergantung pada status organisasi dan
tingkat karyawan.
waktu yang berbeda pula. Pekerja per jam seringkali dibayar dalam basis
2
mingguan, dan karyawan yang tingkatannya lebih senior biasanya dibeyarkan gaji
secara bulanan.
Kartu jam kerja dan catatan lain dari aktivitas kerja harus diakumulasi dan
b. Application of rate
Tingkat gaji yang ada, kontrak perserikatan, atau tingkat skala gaji
c. Accounting distributions
d. Application of deductions
tunai, organisasi pada saat ini telah membayar tiap individu dengan cek atau
dengan cara automatic fund transfer untuk mengurangi resiko dari memegang
3
uang tunai, dan tentu saja untuk menyediakan pencatatan otomatis dari
penggajian karyawan.
Bagian ini mencakup pengendalian internal dan kegiatan audit atas fungsi
sumberdaya manusia dan fungsi employee benefits. Auditor internal harus selalu
mengingat bahwa area pengendalian yang terpisah ini saling terkait. Fungsi
terpisah dari organisasi modern termasuk dalam employee benefit dan proses
kompensasi, termasuk :
a. Departemen Operasional
jam kerja karyawan seperti menentukan tingkat upah yang berubah dan
Grup ini yang bertugas menyerahkan data jam kerja dan mempersiapkan
4
Otorisasi dalam pengeluaran dana untuk gaji, pajak dan segala macam
oleh auditor. Meskipun masih dilihat sabagai resiko kecil oleh auditor maupun
sesuai dengan gaji resmi. Prosedur audit keuangan dan operasional untuk
5
Figure 29.1 Simplied Payroll System
Personnel Adds,
Salary Rate and
Delete and
Tax Changes
Change
Payroll Processing
System To G/L
Tujuan yang dapat membantu memastikan orang yang tepat menerima bayaran
6
1) Semua penambahan, pengurangan, perubahan tarif, telah diotorisasi
dengan tepat
terdistribusi
4) Pembayaran gaji harus dilakukan pada orang yang tulen pada tarif dan
7
pengujian, telusuri beberapa pilihan pemotongan gaji
dari formulir permintaan ke pencatatan payroll untuk
pembayaran aktual
5 Memeriksaprosedur pengendalian untuk siklus
payroll, menentukan bahwa sumber dari informasi
gaji misalnya time card) diperiksa untuk keakuratan
dan persetujuan sebelum pemrosesan.
6 Review pengendalian di sekitar siklus pemrosesan
payroll untuk menentukan bahwa semua akun
seimbang sebelum pembayaran.
7 Telusuri dan seimbangkan pencatatan dari siklus
pemrosesan payroll ke akun pegawai spesifik dan
akun finansial secara umum untuk pengakuan
payroll termasuk libur, cuti, cuti sakit, kelompok
asuransi, dan kompensasi pekerja.
8 Tentukan bahwa rekening bank payroll direkonsiliasi
oleh seseorang yang independen dari fungsi payroll;
review hasil sampel rekonsiliasi.
9 Menannyakan (inquire) apakah orang yang terlibat
dalam pemrosesan payroll dilindungi oleh kontrak
ketaatan (fidelity bond).
10 Tentukan bahwa ada periode rekonsiliasi yang dibuat
atas jumlah gaji bersih dan gaji kotor atas
pengembalian pajak dan buku besar.
Audit operasional difokuskan pada bahwa hanya orang yang tepatlah yang
menerima gaji, yaitu orang yang masih aktif sebagai karyawan di perusahaan
terkait. Jika gaji dalam bentuk cek, auditor internal harus memastikan bahwa
harus memberikan perhatian khusus pada area berikut ini : Pengendalian atas
8
perubahan program, Pengendalian keamanan logis, Prosedur update dari
program komputer.
1 Evaluasi kembali risiko dan audit lain terkait informasi untuk menilai apa
uji payoff harus di benarkan.
2 Mengembangkan rencana untuk uji payoff, termasuk departemen dan
fungsi yang akan diuji dan juga waktu pengujian.
3 Diskusikan rencana untuk uji payoff dengan senior manajemen finansial,
menjelaskan rencana dan waktu review. Berdasarkan diskusi, buat
penyesuaian yang perlu terhadap rencana audit.
4 Buat pengaturan dengan fungsi sistem informasi untuk uji payoff. Semua
cek payroll yang aktual untuk periode tersebut harus diserahkan secara
langsung ke internal audit
5 Untuk cek yang didepositokan secara langsung ke rekening pegawai, buat
pengaturan untuk mengamankan daftar khusus dari pegawai yang
menerima deposito langsung yang akan diikutsertakan dalam pengujian.
6 Kembangkan laporan uji payoff, buat daftar semua pegawai yang ikut serta
dalam pengujian dan apakah mereka terima cek atau deposito langsung,
dan memberi sedikit ruang untuk tanda tangan mereka.
7 Bila cek atau pay device secara normal dipos-kan ke rumah pegwai, buat
pengumuman pada waktu ketika pegawai normalnya menerima cek
mereka di mana mereka harus mengambil cek atau pay device mereka
pada hari pengujian. Jika tidak, beritahukan supervisor pada hari payroll
bahwa audit internal akan mendistribusikan voucher gaji hanya untuk hari
itu saja.
8 Pada hari pengujian, semua pegawai di departemen yang diuji harus
diminta untuk mendatangi area kerja auditor internal, untuk menuliskan
nama mereka dan pasokan pegawai atau identifikasi lain, dan untuk
menandatangani laporan uji payoff. Setelah perbandingan tanda tangan
tersebut dengan identifikasi dan cek visual, auditor internal harus
mendistribusikan payroll cek atau payroll voucher.
9 Bila ada cek atau vucher yang tidak diambil pada tanggal pengujian,
tentukan bila pegawai pada saat itu absen dan buat pengaturan untuk
pegawai untuk mengambil cek dari auditor internal.
10 Bila cek tidak diambil dan pegawai tidak diotorisasi kepergiannya,
investigasi apakah hal ini menunjukkan pegawai fiktif (ghost employee)
atau ada situasi penipuan yang potensial. Penting untuk berkonsultasi
dengan manajemen sumber daya manusia, atau departemen legal dalam
9
kasus ini.
11 Untuk laporan pengujian payoff yang ditandatangani pegawai tersebut,
bandingkan tanda tangan ke pencatatan pegawai pada saat dasar pengujian
(on the spot).
12 Apabila pegawai yang dirancang dalam pencatatan payroll tidak bisa
diidentifikasi, pertimbangkan kemungkinan penipuan (fraud). Status dari
pegawai penipu tersebut harus diinvestigasi, apakah mereka adalah bekas
pegawai yang secara fisik meninggalkan perusahaan sebelumnya atau jika
pegawai tersebut merupakan pegawai fiktif (ghost employee).
Rekomendasi : Keamanan atas hak akses pada master file gaji harus
Berikut adalah prosedur audit komputer yang potensial untuk review sistem dan
fungsi payroll dan human resources. Auditor harus memiliki akses ke
pengambilan software ketika mengembangkan software ini, sebagaimana pula
akses ke susunan file.
1 Ghost Payroll Test Cocokkan dengan nama akhir dan nomer pegawai
keseluruhan pegawai dalam register file yang palung
mutakhir dengan file HRD; investigasi setiap
perbedaan
2 Duplicate Sortir baik payroll master file dan human resources
Employee Test file berdasarkan nama akhir, lihat akan adanya
potensial duplikasi. Untuk anggota keluarga,
tentukan mereka sesuai dengan aturan
mempekerjakan keluarga. Untuk potensi duplikasi,
10
investigasi.
3 Missing Deduction Berdasarkan diskusi dengan manajemen HR.
Test Tentukan data yang diisyaratkan bagi pegawai
(seperti pemotongan pajak) dan sharing file untuk
menentukan bahwa semua kode telah dimasukkan ke
dalam sistem.
4 Payroll Footing Gunakan software audit untuk menghitung kembali
Test pemotongan tertentu dan ringkas semua file dan
sitem payroll yang dihitung secara total untuk satu
periode. Rekonsiliasikan perbedaan ke penctatan
payroll.
5 Payroll Test Deck Menggunakan metode “test deck”, untuk file gaji
current dan proses serangkaian transaksi yang “tidak
mungkin terjadi” terhadap file ini. verifikasikan
bahwa pengendalian pemrosesan telah memadai
untuk melindungi atau mendeteksi hal-hal yang tidak
mungkin terjadi tersebut.
Fungsi dari HRD yaitu bertanggung jawab dalam seluruh data administrasi
pelamar dari awal masuk hingga keluar perusahaan. Namun kadangkala HRD bisa
saja melewati batas tanggung jawabnya dengan membuat kebijakan baru dalam
mengenai persayratan perekrutan, batas umur yang diperbolehkan, dan isu lain
11
a. Identifikasi kebutuhan sekarang dan masa yang akan datang sumber daya
b. Inventory, analisa, dan penilaian atas sumber daya manusia yang ada untuk
c. Merekrut dari luar organisasi beserta pula upaya transfer, promosi, atau
pemerintah dan administrasi lainnya yang terus menerus dari tenaga kerja
yang ada.
standar dari deskripsi pekerjaan, tanggung jawab spesifik dan syarat di tiap
HRD harus bisa menentukan dan menilai apakah karyawan yang ada
sekarang ini sudah cukup untuk mencapai sasaran dan tujuan perusahaan.
12
Jika belum, maka diperlukanlah perekrutan karyawan. Jika karyawan yang
telah ada dinilai malah membuat kinerja perusahan menjadi tidak efektif,
agar para kandidat tersebut mengetahui adanya lowongan kerja adalah dari
iklan di koran, melalui agensi, atau langsung dari universitas. Dalam meilih
kandidat yang pas maka HRD memerlukan informasi para kandidat dari
kandidat
3) Special Test yaitu tes yang diadakan oleh pihak perusahaan untuk
13
1) Receptivity of Trainee, yaitu pihak yang memberi training harus
tercapai.
Dalam membuat training menjadi efektif, ada beberapa aspek yang harus
operasional perusahaan
14
HRD yang efektif adalah dengan menyesuaikan tugas serta deskripsi
tanggung jawab kepada staf divisinya, HRD membuat aturan, standar, serta
kepegawaian, maka departemen sumber daya manusia juga harus bisa mengatasi
masalah tersebut, berikut ini merupakan implikasi internal kontrol yang penting
karyawan untuk melihat di mana mereka cocok dalam organisasi dan apa
b. Administrasi kompensasi
memenuhi atau setidaknya bersaing dengan level gaji, yang harus cukup
15
tinggi untuk menarik sumber daya manusia dari kualitas yang diinginkan
dan dalam jumlah yang tepat, tetapi tidak begitu tinggi untuk menciptakan
tunjangan karyawan.
c. Evaluasi kinerja
fungsi sumber daya manusia dapat berfungsi baik sebagai sumber utama
informasi tentang sumber daya yang tersedia dan sebagai perencana dan
16
manging dampaknya. departemen sumber daya manusia mengantisipasi
dengan komposisi tenaga kerja dan perubahan dari waktu ke waktu, atau
dependensi kimia, baik di rumah atau melalui luar, lembaga organisasi yang
17
memerlukan perhatian dan aktivitas organisasi yang besar, dan karenanya
h. Layanan karyawan
sistem penggajian dan catatan credit union. Audit internal dapat meninjau
membatasi tenaga kerja yang tersedia. auditor internal dan manajemen lini
j. Hubungan kerja
18
membuat rekomendasi, terutama di mana karyawan profesional tercakup
mungkin menduga tujuan berpotensi melayani diri sendiri dalam setiap review
departemen sebagai fungsi tunggal dapat dilihat sebagai daerah risiko yang relatif
Memilih daerah berisiko lebih tinggi dalam sumber daya manusia untuk
termasuk :
19
6) Kegiatan layanan khusus karyawan
database, dengan satu set catatan untuk setiap karyawan termasuk informasi
lebih lanjut, ada sebagian biaya dari perjalanan dinas tersebut yang
persetujuan HR Manager.
20
untuk memberikan layanan yang lebih tinggi. Program tambahan ini disebut
Sifat dan lingkup Fringe Benefit mencakup jangkauan yang luas. Beberapa
diantaranya erat dengan kompensasi dasar, seperti bonus yang dibayarkan dari
keuntungan, program opsi saham, atau mungkin program tabungan atau nilai
pertanggunan di bawah harga pasar, rumah sakit dan perlindungan medis, liburan,
dan sejenisnya.
Beberapa poin penting terkait imbalan kerja karyawan akan dibahas dalam poin
berikut :
tergantung jenis program yang diambil, ukuran perusahaan, dan nilai minimal
meliputi :
b. Komunikasi dari cara program ini adalah untuk beroperasi, alternatif yang
yang tepat
21
a. Program Asuransi Kesehatan dan Cacat Karyawan
biasanya rawat jalan, rawat inap, medical check-up, dental care, cacat
Program pension merupakan salah satu poin untuk menarik karyawan baru.
program ini harus memdapat persetujuan dari pemilik saham. Program ini
22
Organisasi harus memelihara catatan akurat dari karyawan serta kontribusi
imbalan melibatkan penerbitan cek untuk karyawan saat ini atau masa lalu.
memotong gaji masingmasing karyawan. Kegiatan ini adalah tanggung jawab dari
sampai tanggal jatuh tempo di masa yang akan datang. Untuk itu diperlukan
Perusahaan harus memelihara dan menyimpan catatan atas pemotongan gaji ini,
baik dalam bentuk softcopy maupun dokumen. Data yang disimpan dalam system
Audit internal secara historis tidak terlibat dengan audit program manfaat
program tersebut di luar dari kegiatan sehari-hari organisasi. Audit internal tetap
Berikut akan dibahas mengenai beberapa isu spesifik terkait audit atas imbalan
kerja karyawan.
23
Internal auditor harus me-review program, termasuk provisi imbalan kerja,
premi asuransi.
Harus ada catatan lengkap dari semua peserta saat ini maupun masa lalu.
Internal auditor harus melakukan test atas semua transaksi pemotongan gaji
yang di klaim.
24
2) Profit sharing record membutuhkan konfirmasi
auditor dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik atas prosedur kegiatan
audit internal akan memastikan bahwa auditor internal tidak akan melihat pada
25
26
DAFTAR PUSTAKA
Moeller, Robert R, 1999, Brink’s Modern Internal Auditing, Fifth Edition, Jhon
ii