You are on page 1of 49

UNDANG-UNDANG

KELUARGA MAHASISWA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
NOMOR 03 TAHUN 2022

TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 01 TAHUN 2021
TENTANG
PEMILIHAN UMUM RAYA KELUARGA MAHASISWA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Menimbang:

a. bahwa perkembangan sistem pemerintahan


kemahasiswaan Keluarga Mahasiswa Universitas
Negeri Semarang diupayakan kebulatan dan
pemahaman menyeluruh oleh mahasiswa, maka
membutuhkan standar baku ideal demi terciptanya
demokratisasi sistematik
kemahasiswaan;
b. bahwa dalam rangka melaksanakan pasal 43
Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa Universitas
Negeri Semarang maka di pandang perlu untuk
menetapkan Undang-Undang Pemilihan UmumRaya
c. bahwa menyikapi standarisasi pemerintahan
mahasiswa harus dibangun melalui pemilihan umum
yang merepresentasikan publik mahasiswa sehingga
terpilih wakil-wakil mahasiswa sebagai legislator dan
eksekutor yang amanah dan demokratis;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam poin a, b, dan c maka perlu
membentuk Undang-Undang Keluarga Mahasiswa
Universitas Negeri Semarang tentang Pemilihan
Umum Raya Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri
Semarang;
Mengingat:

Pasal 14, Pasal 43 Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri


Semarang

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
dan
PRESIDEN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
MEMUTUSKAN:

Menetapkan:
UNDANG-UNDANG KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG
PEMILIHAN UMUM RAYA KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:


1. Pemilihan Umum Raya Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri
Semarang yang selanjutnya disingkat Pemira KM UNNES adalah
sarana pelaksanaan kedaulatan mahasiswa UNNES berdasarkan
Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Semarang.
2. Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa Keluarga
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang, Ketua dan Wakil Ketua
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas, Ketua dan Wakil Ketua
Himpunan Mahasiswa Jurusan/Ketua dan Wakil Ketua Himpunan
Program Studi secara berturut-turut disebut Presma dan Wapresma
KM UNNES, Ketua dan Wakil Ketua BEM Fakultas, Ketua dan
Wakil Ketua Hima Jurusan/Ketua dan Wakil Ketua Himpro.
3. Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas
Negeri Semarang, Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas, Badan
Pengawas Hima/Dewan Perwakilan Mahasiswa Jurusan/Keluarga
Mahasiswa Jurusan secara berturut-turut disebut DPM KM UNNES,
DPM Fakultas, BPH/DPMJ/KMJ.
4. Pemira KM UNNES diselenggarakan untuk memilih Presma dan
Wapresma KM UNNES, Anggota DPM KM UNNES, Ketua dan
Wakil Ketua BEM Fakultas, Anggota DPM Fakultas, Ketua dan Wakil
Ketua Hima Jurusan/Ketua dan Wakil Ketua Himpro dan Anggota
DPMJ/BPH/KMJ dilakukan kegiatan secara luring dan/atau daring
sesuai protokol kesehatan.
5. Panitia Seleksi adalah panitia yang dibentuk oleh Penanggung jawab
Pemira untuk melakukan teknis penyeleksian KPUR, Banwasra,
dan/atau DKPPR.
6. Komisi Pemilihan Umum Raya yang selanjutnya disingkat KPUR
adalah lembaga yang bersifat independen untuk
menyelenggarakan Pemira. KPUR Universitas adalah pelaksana
Pemira Universitas. KPUR Fakultas adalah pelaksana Pemira
Fakultas. KPUR Jurusan adalah pelaksana Pemira Jurusan.
7. Panitia Pemilihan Umum Raya yang selanjutnya disingkat PPUR
adalah tim yang menyelenggarakan pemungutan suara. PPUR
Universitas menyelenggarakan pemungutan suara di tingkat
Universitas. PPUR Fakultas menyelenggarakan pemungutan suara di
tingkat Fakultas. PPUR Jurusan menyelenggarakan pemungutan
suara di tingkat Jurusan.
8. Tim Informasi dan Teknologi Pemira Electronic Vote yang
selanjutnya disingkat Tim ITPE-vote adalah tim yang membantu
KPUR dalam mengoperasikan sistem kerja Pemira KM UNNES secara
electronic vote, mulai dari persiapan awal sampai penghitungan akhir
suara.
9. Badan Pengawas Pemira yang selanjutnya disingkat Banwasra adalah
lembaga yang membentuk peraturan pengawasan dan memberikan
sanksi terhadap seluruh proses penyelenggaraan Pemira KM UNNES.
Banwasra Universitas berkedudukan di Universitas, Banwasra
Fakultas berkedudukan di Fakultas, Banwasra Jurusan berkedudukan
di Jurusan.
10. Panitia Pengawas Pemira yang selanjutnya disingkat Panwasra adalah
lembaga independen yang dibentuk oleh Banwasra dengan tugas
melakukan pengawasan terhadap proses penyelenggaraan Pemira.
Panwasra Universitas berkedudukan di Universitas, Panwasra
Fakultas berkedudukan di Fakultas, Panwasra Jurusan berkedudukan
di Jurusan.
11. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum Raya
selanjutnya disebut DKPPR adalah lembaga yang bertugas
menangani pelanggaran kode etik dalam penyelenggaraan Pemira KM
UNNES.
12. Bakal calon adalah mahasiswa UNNES yang mendaftarkan diri
sebagai calon peserta.
13. Calon adalah bakal calon yang telah memenuhi syarat dan lolos
verifikasi peserta Pemira.
14. Kampanye adalah kegiatan calon Presma dan Wapresma KM UNNES,
Anggota DPM KM UNNES, Ketua dan Wakil Ketua BEM Fakultas,
Anggota DPM Fakultas, Ketua dan Wakil Ketua Hima Jurusan/Ketua
dan Wakil Ketua Himpro dan Anggota DPMJ/BPH/KMJ untuk
memperkenalkan, mengajak, dan meyakinkan calon pemilih, baik
secara langsung dan/atau melalui tim sukses masing-masing.
15. Tim sukses adalah mahasiswa UNNES yang didaftarkan oleh calon
untuk membantu dalam usaha pemenangan calon.
16. Partisipan adalah mahasiswa UNNES yang membantu proses
kampanye diluar dari nama-nama tim sukses.
17. Pemilih adalah setiap mahasiswa UNNES yang mempunyai hak
untuk memilih.
18. Daerah Pemilihan adalah satu kesatuan wilayah pemungutan
suara.
19. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat TPS adalah
tempat pemilih memberikan suara pada hari pemungutansuara.

BAB II
ASAS, SISTEM, DAN PELAKSANAAN PEMIRA

Pasal 2

Pemira KM UNNES dilaksanakan secara demokratis, berdasarkan


asas-asas sebagai berikut:
a. Langsung, yaitu mahasiswa UNNES yang memiliki hak pilih
secara langsung dapat memberikan suaranya pada saatpelaksanaan
Pemira KM UNNES;
b. Umum, yaitu penyelenggaraan Pemira KM UNNES memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat di dalamnya;
c. Bebas, yaitu setiap mahasiswa UNNES mempunyai kebebasan
dalam menggunakan hak memilih dan dipilih sesuai dengan
aspirasinya dalam Pemira KM UNNES;
d. Rahasia, yaitu setiap mahasiswa UNNES yang mempunyai hak
memilih dijamin kerahasiaannya dalam menyalurkan aspirasinya
dalam Pemira KM UNNES;
e. Jujur, yaitu penyelenggaraan Pemira KM UNNES yang dilandasi
semangat kejujuran dengan menjunjung tinggi prinsip
akuntabilitas; dan
f. Adil, yaitu penyelenggaraan Pemira KM UNNES dilandasi oleh
semangat keadilan untuk memberi kesempatan yang sama dan
proporsional terhadap semua komponen mahasiswa.

Pasal 3

(1) Pelaksanaan Pemira Universitas menggunakan sistem E-vote dan


serentak yang ketentuan selanjutnya diatur oleh KPUR KM
UNNES.
(2) Sistem kerja Pemira KM UNNES secara E-vote dioperasikan oleh
Tim ITPE-vote.
(3) Pelaksanaan Pemira Fakultas dan Jurusan disesuaikan dengan
kebijakan Keluarga Mahasiswa Fakultas dan Jurusan masing- masing.
Pasal 4
(1) Sistem pemilihan Presma dan Wapresma KM UNNES, Ketua dan
Wakil Ketua BEM Fakultas, serta Ketua dan Wakil Ketua Hima
Jurusan/Ketua dan Wakil Ketua Himpro adalah sebagai berikut:
a. Pemilihan Presma dan Wapresma KM UNNES, Ketua dan Wakil
Ketua BEM Fakultas, serta Ketua dan Wakil Ketua Hima
Jurusan/Ketua dan Wakil Ketua Himpro menggunakansistem satu
orang mempunyai satu hak suara tanpa diwakilkan;
b. Presma dan Wapresma KM UNNES terpilih ditetapkan oleh
KPUR KM UNNES, Ketua dan Wakil Ketua BEM Fakultas
terpilih ditetapkan oleh KPUR Fakultas, Ketua dan Wakil Ketua
Hima Jurusan/Ketua dan Wakil Ketua Himpro terpilih ditetapkan
oleh KPUR Jurusan/Prodi;
c. Pemilih Presma dan Wapresma KM UNNES adalah seluruhanggota
Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Semarang;
d. Pemilih Ketua dan Wakil Ketua BEM Fakultas adalah seluruh
anggota Keluarga Mahasiswa Fakultas yang bersangkutan; dan
e. Pemilih Ketua dan Wakil Ketua Hima Jurusan/Ketua danWakil
Ketua Himpro adalah seluruh anggota Keluarga Mahasiswa
Jurusan/Prodi yang bersangkutan.
(2) Sistem pemilihan Anggota DPM KM UNNES, Anggota DPM
Fakultas, dan Anggota DPMJ/BPH/KMJ adalah sebagai berikut:
a. Pemilihan Anggota DPM KM UNNES, Anggota DPM Fakultas dan
Anggota DPMJ/BPH/KMJ menggunakan sistem satu orang mempunyai
satu hak suara tanpa diwakilkan;
b. Pemilihan Anggota DPM KM , Anggota DPM Fakultas, dan
Anggota DPMJ/BPH/KMJ menggunakan sistem distrik yaitu
perolehan suara diperoleh dari daerah pemilihannya;
c. Anggota DPM KM UNNES terpilih ditetapkan oleh KPUR KM
UNNES, Anggota DPM Fakultas terpilih ditetapkan oleh KPUR
Fakultas dan Anggota DPMJ/BPH/KMJ terpilih ditetapkan oleh KPUR
Jurusan;
d. Pemilih anggota DPM KM UNNES adalah seluruh anggota
Keluarga Mahasiswa Fakultas di UNNES;
e. Pemilih anggota DPM Fakultas adalah seluruh anggota Keluarga
Mahasiswa Fakultas yang bersangkutan; dan
f. Pemilih anggota DPMJ/BPH/KMJ adalah seluruh anggota Keluarga
Mahasiswa Jurusan yang bersangkutan.
Pasal 5

(1) Pemira KM UNNES dilaksanakan satu kali dalam satu periode.


(2) Tahapan penyelenggaraan Pemira KM UNNES meliputi:
a. pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih;
b. pendaftaran calon peserta Pemira;
c. verifikasi berkas calon;
d. penetapan calon peserta Pemira;
e. masa kampanye;
f. masa tenang;
g. pemungutan dan penghitungan suara; dan
h. penetapan hasil Pemira.

Pasal 6

(1) Penyelenggaraan pemungutan suara dilaksanakan di TPS.


(2) TPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah TPS diam, yang
berlokasi tetap di lingkungan kampus UNNES.
(3) Jumlah dan lokasi TPS selanjutnya ditetapkan oleh KPUR.
(4) Dalam keadaan khusus pemungutan suara dapat dilaksanakan
tanpa harus ke TPS.
(5) Keadaan khusus yang dimaksud pada ayat (4) diatur dalam
peraturan KPUR atas persetujuan PJ Pemira.

BAB III
PENANGGUNG JAWAB PEMIRA
Pasal 7

Penanggung jawab Pemira adalah penanggung jawab atas penyelenggaradan


penyelenggaraan Pemira.

Pasal 8

(1) Penanggung jawab Pemira KM UNNES adalah Presma KM UNNES dan


Ketua DPM KM UNNES.
(2) Penanggung jawab Pemira Fakultas adalah Ketua BEM Fakultas dan
Ketua DPM Fakultas.
(3) Penanggung jawab Pemira Jurusan adalah Ketua Hima Jurusan dan
Ketua DPMJ/BPH/KMJ.
(4) Dalam melaksanakan tugasnya Penanggung jawab Pemira dibantu oleh1
(satu) atau 2 (dua) orang staf administrasi.
(5) Staf administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) bertanggung
jawab kepada Penanggung jawab Pemira.

Pasal 9
Tugas dan Wewenang

(1) Mempertanggungjawabkan penyelenggaraan Pemira;


(2) Penanggung jawab Pemira Universitas bertugas dan berwenang
membentuk, menetapkan dan melantik KPUR KM UNNES, Banwasra
KM UNNES, dan DKPPR KM UNNES;
(3) Penanggung jawab Pemira Fakultas bertugas dan berwenang membentuk,
menetapkan dan melantik KPUR Fakultas dan Banwasra Fakultas;
(4) Penanggung jawab Pemira Jurusan bertugas dan berwenang membentuk,
menetapkan dan melantik KPUR Jurusan danBanwasra Jurusan;
(5) Jika terjadi keadaan luar biasa, Penanggung jawab Pemira dapat
mengeluarkan keputusan yang bersifat final dan mengikat untuk
menjamin keberlangsungan penyelenggaraan Pemira;
(6) Keadaan luar biasa sebagaimana dimaksud dalam poin (e) adalah KPUR
dan/atau Banwasra tidak dapat menjalankan fungsinya;
(7) Menetapkan kode etik penyelenggara P emira;
(8) Memberi putusan kode etik DKPPR; dan/atau
(9) Menetapkan putusan hasil sidang kode etik DKPPR terhadap pelanggaran
komisiner KPUR dan/atau Banwasra.

Pasal 10
Panitia Seleksi

(1) Dalam hal Pasal 9 (b) Penanggung jawab Pemira KM UNNES


membentuk Panitia Seleksi yang beranggotakan 3 (tiga) orang BEM
KM UNNES dan 3 (tiga) orang DPM KM UNNES.
(2) Pemira Fakultas dan Pemira Jurusan selanjutnya diatur dalam
peraturan tingkat fakultas dan jurusan.
(3) Panitia seleksi dibebas tugaskan setelah dilantiknya DKPPR,
KPUR dan Banwasra oleh Ketua DPM KM UNNES bersama
Presma KM UNNES.
BAB IV
DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU RAYA
Bagian Pertama
Keanggotaan

Pasal 11
(1) Anggota DKPPR berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari
beberapa unsur yaitu: 1 (satu) orang dari DPM KM UNNES, 1 (satu)
orang dari BEM KM UNNES, 1 (satu) orang dari DPM Fakultas, 1
(satu) orang dari BEM Fakultas, dan 1 (satu) orang dari Hima jurusan
yang telah lolos melalui seleksi yang dilakukan oleh Panitia seleksi.
(2) Mekanisme seleksi D K P P R Universitas mencakup proses
sebagai berikut:
• Verifikasi Berkas;
• Ujian Lisan; dan
• Tes Psikologis.
(3) DKPPR dibentuk oleh Panitia Seleksi dan dilantik oleh Penanggung
jawab Pemira.
(4) DKPPR dapat membentuk staf administrasi untuk membantu
melaksanakan tugasnya.
(5) Staf administrasi DKPPR bertanggung jawab kepada ketua
DKPPR.
(6) DKPPR bertanggungjawab kepada Penanggung jawab Pemira
Universitas, Fakultas, dan Jurusan.

Pasal 12
(1) Keanggotaan DKPPR terdiri atas seorang ketua merangkap
anggota, dan para anggota.
(2) Setiap anggota DKPPR memiliki hak yang sama.
(3) Ketua DKPPR dipilih dari dan oleh anggota DKPPR melalui
musyawarah mufakat.
(4) Masa keanggotaan DKPPR adalah sejak ditetapkan hingga Sidang
Umum.
Bagian Kedua
Tugas dan wewenang
Pasal 13

(1) Sebagai fungsi komite etik, DKPPR bertugas mengawasi KPUR


dan/atau Banwasra serta berwenang untuk memeriksa dan
memutuskan pengaduan dan/atau laporan adanya dugaan pelanggaran
kode etik yang dilakukan oleh Komisioner KPUR dan/atau komisioner
Banwasra.
(2) Sebagaimana dimaksud ayat (1), DKPPR menyusun dan menetapkan
peraturan tentang kode etik penyelenggaraan Pemira untuk menjaga
kemandirian, integritas, dan kredibilitas komisioner KPUR dan
komisioner Banwasra serta menjadi dasar pedoman dalam pembuatan
dan pelaksanaan Kode Etik pada KPUR dan Banwasra KM hingga
Jurusan.
(3) DKPPR melakukan sidang untuk melakukan pemeriksaan dugaan
adanya pelanggaran kode etik yang dilakukan komisioner KPUR
dan/atau komisioner Banwasra yang mekanismenya diatur olehDKPPR.
(4) Dalam menjalankan tugasnya, DKPPR menyampaikan laporan
tahapan yang dilakukan DKPPR kepada Penanggung jawab Pemira
KM UNNES.
Pasal 14
(1) Tugas DKPPR meliputi :
a. Membentuk kode etik untuk komisioner KPUR dan Banwasra;
b. DKPPR membentuk kode etik anggota DKPPR untuk menjagakemandirian,
integritas, dan kredibilitas komisioner DKPPR;
c. DKPPR bertanggungjawab kepada Penanggung jawab Pemiraterhadap kode
etik yang telah dibentuk;
d. Memberikan rancangan kode etik yang telah dibuat DKPPRuntuk
kemudian ditetapkan oleh Penanggung jawab Pemira;
e. Menerima pengaduan dan/atau laporan dugaan adanya pelanggarankode etik
oleh komisioner KPUR dan/atau anggota Banwasra;
f. Melakukan penyelidikan dan verifikasi atas pengaduan dan/atau laporan
dugaan adanya pelanggaran kode etik oleh Komisioner KPUR dan/atau
anggota Banwasra;
g. Menetapkan hasil sidang pelanggaran kode etik KPURdan/atau Banwasra;
h. Menyampaikan hasil sidang kepada Penanggung jawab pemirauntuk
kemudian diputuskan; dan
i. Menyampaikan putusan kepada pihak-pihak terkait.
(2) DKPPR memiliki wewenang untuk :
a. Memanggil komisioner KPUR dan/atau anggota Banwasra yang
diduga melakukan pelanggaran kode etik untuk memberikan
penjelasan dan pembelaan;
b. Memanggil pelapor, saksi, dan/atau pihak-pihak lain yang terkait
untuk dimintai keterangan, termasuk untuk dimintai dokumen atau
bukti lain;
c. Merekomendasikan sanksi kepada Penanggung jawab Pemira
terhadap Komisioner KPUR dan/atau Komisioner Banwasra yang
terbukti melanggar kode etik.

Pasal 15
Ketentuan lebih lanjut tentang mekanisme dan tata cara pelaksanaantugas
DKPPR diatur dalam peraturan DKPPR.

BAB V
PENYELENGGARA
Bagian Kesatu
Komisi Pemilihan Umum Raya Universitas

Pasal 16
(1) Pemira Universitas diselenggarakan oleh Komisioner KPUR
Universitas yang bersifat mandiri, independen, dan sementara.
(2) Komisioner KPUR Universitas dibentuk oleh Panitia Seleksi
dandilantik oleh Penanggung jawab Pemira Universitas.
(3) Komisioner KPUR Universitas bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Pemira KM Universitas.
(4) KPUR Universitas berkedudukan di tingkat Universitas.

Pasal 17
Keanggotaan
(1) Mekanisme pembentukan KPUR Universitas dilakukan melalui
pendaftaran terbuka bagi mahasiswa UNNES dilanjutkan seleksi
administrasi dan uji kelayakan serta kepatutan yang dilakukan oleh
Panitia Seleksi.
(2) Komisioner KPUR Universitas berjumlah 7 (tujuh) orang yang terdiri
atas seorang ketua merangkap komisioner, seorang sekretaris
merangkap komisioner, seorang bendahara merangkap komisioner,
dan selebihnya sebagai anggota komisioner.
(3) Ketua komisioner KPUR Universitas mempunyai tugas sebagai berikut.
a. Memimpin rapat pleno KPUR Universitas dan seluruh kegiatan
KPUR Universitas;
b. Bertindak untuk dan atas nama KPUR Universitas;
c. Memberikan keterangan resmi tentang kebijakan KPUR
Universitas;
d. Menandatangani seluruh peraturan dan keputusan KPUR
Universitas.
(4) Dalam hal yang bersifat eksternal, komisioner KPUR Universitas
direpresentasikan oleh ketua komisioner KPUR Universitas.
(5) Ketua komisioner KPUR Universitas bertanggung jawab terhadap
rapat pleno.
(6) Ketua KPUR Universitas dipilih dari dan oleh komisioner
KPURUniversitas berdasarkan musyawarah mufakat.
(7) Komisioner KPUR Universitas diangkat dan diberhentikan
masa kerjanya berdasarkan Keputusan Penanggung jawab
Pemira KM UNNES.
(8) Masa kerja komisioner KPUR Universitas dimulai sejak
dikeluarkannya Surat Keputusan Penanggung jawab Pemira KM
UNNES sampai dilantiknya Presma dan Wapresma KM UNNES
serta Anggota DPM KM UNNES terpilih.
(9) Setiap komisioner KPUR Universitas wajib mengundurkan diri
sementara dari jabatan stuktural organisasi kemahasiswaan intra
kampus.
(10) Keputusan komisioner KPUR Universitas adalah berdasarkan
rapat pleno komisioner KPUR Universitas.
(11) Setiap komisioner KPUR Universitas mempunyai hak suara
yangsama.
(12) Untuk menjaga kemandirian, integritas dan kredibilitas,
KPUR Universitas wajib mematuhi kode etik yang dibentuk
dan ditetapkan oleh DKPPR dan Penanggung jawab Pemira
KM UNNES.
(13) Dalam melaksanakan tugasnya, KPUR Universitas menyampaikan
laporan tahapan penyelenggaraan Pemira Universitas kepada
Penanggung jawab Pemira Universitas.
(14) Dalam hal keadaan tertentu komisioner KPUR Universitas tidak
mampu menjalankan tugasnya karena mengundurkan diri atau
sebablain, maka proses penyelenggaraan Pemira tetap berjalan
tanpa mengganggu hasil-hasil kerja dan ketetapan-ketetapan KPUR
Universitas.
(15) Penyelenggara pemira tetap berjalan tanpa mengganggu hasil
kerja dan ketetapan – ketetapan KPUR Universitas sekurang –
kurangnyatersisa 5 (lima) komisioner KPUR yang masih aktif.
(16) Apabila dalam hal keadaan kurang dari 5 (lima) komisioner
KPUR yang masih aktif sebagaimana dimaksud dalam ayat (15),
maka penyelenggaraan Pemira Universitas diambil alih oleh
Penanggung jawab Pemira Universitas.
(17) KPUR Universitas bertanggung jawab kepada Penanggung jawab
Pemira Universitas.

Pasal 18
Tugas dan Wewenang
Untuk melaksanakan Pemira Universitas, KPUR Universitas
mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
a. Merencanakan penyelenggaraan Pemira Universitas;
b. Menetapkan dan mensosialisasikan struktur organisasi dantatacara
pelaksanaan Pemira Universitas;
c. Mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan
Pemira Universitas;
d. Membentuk dan menetapkan PPUR Universitas;
e. Membentuk tim ITPE-vote;
f. Mendata dan menetapkan daftar pemilih Pemira Universitas;
g. Merencanakan, mensosialisasikan, dan menetapkan JuklakdanJuknis
pemira.
h. Menetapkan calon peserta Pemira Universitas;
i. Meminta laporan sumber dan penggunaan dana kampanyekepada semua
calon;
j. Menindaklanjuti dengan segera keputusan Banwasra atas sanksi pelanggaran
peserta Pemira Universitas;
k. Menetapkan dan mempublikasikan hasil Pemira Universitas;
l. Memberikan saran kepada KPUR Fakultas jika diperlukan;

Pasal 19
Kewajiban

KPUR Universitas berkewajiban:


a. Memperlakukan bakal calon dan calon secara adil;
b. Wajib mematuhi seluruh hasil keputusan dan kode etik DKPPR;
c. Memelihara arsip dan dokumen Pemira Universitas sertabarang-barang
inventaris KPUR Universitas;
d. Menyampaikan informasi kegiatan kepada seluruh mahasiswa
UNNES secara terbuka;
e. Melakukan evaluasi dan pelaporan tahapan penyelenggaraan Pemira
Universitas kepada Penanggung jawab Pemira Universitas;
f. Membuat dan melaporkan laporan pertanggungjawaban
penyelenggaraan Pemira kepada Penanggung jawab Pemira
Universitas; dan
g. Mengamankan hasil Pemira Universitas sampai pelantikan
Presma dan Wapresma KM UNNES dan Anggota DPM KM
UNNESterpilih.

Pasal 20
Mekanisme Pembentukan

(1) Komisioner KPUR Universitas dipilih melalui mekanisme Uji


Kelayakan dan Kepatutan oleh Panitia Seleksi.
(2) Bakal calon Komisioner KPUR Universitas dijaring melalui
pendaftaran terbuka.
(3) Dalam hal terdapat kurang dari 7 (tujuh) orang yang
mendaftar sebagai bakal calon Komisioner KPUR Universitas,
pendaftaran diperpanjang paling lama 7 (tujuh) hari.
(4) Dalam hal setelah perpanjangan masa pendaftaran tetap terdapat
kurang dari 7 (tujuh) orang yang mendaftar, maka Komisioner KPUR
Universitas dipilih dengan mekanisme Penanggung jawab Pemira
Universitas.

Pasal 21

(1) Mekanisme Uji Kelayakan dan Kepatutan Komisioner KPUR


Universitas mencakup proses sebagai berikut:
a. Verifikasi Berkas;
b. Ujian Lisan; dan
c. Tes Psikologis.
(2) Proses sebagaimana disebutkan dalam ayat (1) dilakukan oleh
Panitia Seleksi dengan bantuan pihak terkait apabila diperlukan.
Pasal 22
Verifikasi Berkas
(1) Verifikasi berkas adalah pemeriksaan kelengkapan semua prasyarat
untuk menjadi Komisioner KPUR Universitas yang dibuktikan
dengan berkas-berkas administratif.
(2) Bakal calon Komisioner KPUR Universitas yang tidak memenuhi
kelengkapan berkas dalam proses verifikasi dapat diberi waktu selama
2 hari untuk melengkapi berkas dan jika melebihi batas waktu yang
telah ditentukan maka dinyatakan gugur dan tidak dapat mengikuti
proses selanjutnya.
(3) Bakal calon Komisioner KPUR Universitas yang telah memenuhi
kelengkapan berkas dalam proses verifikasi dinyatakan lulus sebagai
calon Komisioner KPUR Universitas dan dapat mengikuti proses
selanjutnya.

Pasal 23
(1) Persyaratan umum :
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Memiliki integritas moral yang baik
c. Bersedia cuti dari semua jabatan struktural di lembaga
kemahasiswaan tingkat jurusan, fakultas, dan universitas jika
dinyatakan terpilih;
d. Setia terhadap Konstitusi Dasar dan Undang-Undang Universitas;
e. Sehat jasmani dan rohani;
f. Minimal sedang menempuh semester 5 (lima);
g. Memiliki IPK minimal 3,00 (tiga koma nol nol);
h. Tidak sedang cuti kuliah dan terancam drop out;
i. Bersedia untuk menjadi Komisioner KPUR Pemira Universitas
hingga penyerahan laporan pertanggungjawaban kepada
Penanggung jawab Pemira Universitas; dan
j. Bersedia untuk tidak lulus studi hingga penyerahan laporan
pertanggungjawaban;
(2) Persyaratan administratif
a. Mengisi formulir pendaftaran;
b. Surat pernyataan bersedia cuti dari semua jabatan struktural di
lembaga kemahasiswaan, UKM, dan BSO, di tingkat jurusan,
fakultas, dan universitas jika dinyatakan terpilih;
c. Surat pernyataan bersedia menjalankan tugas dan kewajiban
sebagai Komisioner KPUR Pemira Universitas dengan baik dan
sungguh-sungguh;
d. Surat pernyataan bermaterai bersedia menjalankan tugas dan
kewajiban sebagai Komisioner KPUR Pemira Universitas hingga
penyerahan Laporan Pertanggungjawaban kepada Penanggung
jawab Pemira Universitas;
f. Surat pernyataan bermaterai bersedia untuk tidak lulus studi
hingga penyerahan laporan pertanggungjawaban;
g. Surat pernyataan bermaterai bersedia menyerahkan Laporan
Pertanggungjawaban KPUR Pemira Universitas selambat-
lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah pelaksanaan kegiatan
Pemira Universitas;
h. Menyerahkan Kartu Rencana Studi;
i. Menyerahkan fotocopy KTM;
j. Menyerahkan transkrip nilai;
k. Foto diri ukuran 4x6 cm sebanyak 2 (dua) lembar dalam
bentuk hardcopy dan softcopy; dan
l. Menyerahkan daftar riwayat hidup.

Pasal 24
Uji Kelayakan dan Kepatutan

Uji Kelayakan dan Kepatutan calon komisioner KPUR Universitas adalah


proses pemilihan komisioner KPUR Universitas dengan cara melakukan
penilaian terhadap pemahaman dan kompetensi yang dimiliki oleh calon
komisioner KPUR Universitas terkait tugas dan kewajiban sebagai
Komisioner KPUR Universitas.

Pasal 25
Aspek penilaian dalam Uji Kelayakan dan Kepatutan calon
Komisioner KPUR Universitas adalah sebagai berikut.
a. Dimensi Penilaian Umum
1. Pemahaman Konstitusi Dasar dan Undang Undang Pemira
Universitas;
2. Pemahaman tentang Pemira Universitas;
3. Pemahaman tentang tugas dan wewenang Komisioner
KPUR Universitas;
4. Pemahaman Bidang Politik;
5. Pemahaman Bidang Hukum;
b. Tes Psikologi.

Pasal 26
Ketentuan Penilaian
(1) Calon Komisioner KPUR Universitas yang dinyatakan lolos
sebagai Komisioner KPUR Universitas adalah calon yang mencapai
nilai 7 (tujuh) dengan skala 1-10 (satu sampai sepuluh).
(2) Jika terdapat lebih dari 7 (tujuh) calon yang telah melampaui batas
penilaian sebagaimana diatur pada ayat (1) maka, calon Komisioner
KPUR Universitas yang dinyatakan lolos adalah sejumlah 7 (tujuh)
calon dengan nilai tertinggi.
(3) Jika Komisioner KPUR Universitas terpilih belum mencapai 7 (tujuh)
orang, maka Penanggung jawab Pemira wajib melengkapinya dengan
mekanisme yang disepakati kemudian.
(4) Presentase penilaian 70% (tujuh puluh persen) untuk dimensi
penilaian umum.
(5) Presentase penilaian 30% (tiga puluh persen) untuk Tes Psikologis.

Bagian Kedua
Komisi Pemilihan Umum Raya Fakultas
Pasal 27
(1) Pemira Fakultas diselenggarakan oleh Komisioner KPUR Fakultas
yang bersifat mandiri, independen, dan sementara.
(2) Komisioner KPUR Fakultas dibentuk dan dilantik oleh
Penanggung jawab Fakultas.
(3) Komisioner KPUR Fakultas bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Pemira Fakultas.
(4) KPUR Fakultas berkedudukan ditingkat Fakultas.

Pasal 28
Keanggotaan

(1) Mekanisme pembentukan KPUR Fakultas dilakukan melalui


pendaftaran terbuka bagi mahasiswa Fakultas bersangkutan dengan
mekanisme yang diatur Penanggung jawab Pemira Fakultas
dan/atau melalui Peraturan Fakultas.
(2) Jumlah keanggotaan KPUR Fakultas ditentukan oleh Penanggung
jawab Fakultas sesuai kebutuhan.
(3) Koordinator komisioner KPUR Fakultas mempunyai tugas sebagai
berikut:
a. Memimpin rapat pleno KPUR Fakultas dan seluruh kegiatan
KPUR Fakultas;
b. Bertindak untuk dan atas nama KPUR Fakultas;
c. Memberikan keterangan resmi tentang kebijakan KPUR
Fakultas; dan
d. Menandatangani seluruh peraturan dan keputusan KPUR
Fakultas.
(4) Dalam hal yang bersifat eksternal, Komisioner KPUR Fakultas
direpresentasikan oleh Koordinator Komisioner KPUR Fakultas.
(5) Koordinator Komisioner KPUR Fakultas bertanggung jawab
kepada rapat pleno.
(6) Koordinator KPUR Fakultas dipilih dari dan oleh komisioner
KPUR Fakultas berdasarkan musyawarah mufakat.
(7) KPUR Fakultas diangkat dan diberhentikan masa kerjanya
berdasarkan Keputusan Penanggung jawab Pemira Fakultas.
(8) Masa kerja komisioner KPUR Fakultas dimulai sejak
dikeluarkannya Surat Keputusan Penanggung jawab Pemira
Fakultas sampai dilantiknya Ketua dan Wakil Ketua BEM
Fakultas serta Anggota DPM Fakultas terpilih.
(9) Setiap komisioner KPUR Fakultas wajib mengundurkan diri
sementara dari jabatan stuktural organisasi kemahasiswaan intra
kampus.
(10) Keputusan komisioner KPUR Fakultas adalah berdasarkan rapat
pleno komisioner KPUR Fakultas.
(11) Setiap komisioner KPUR Fakultas mempunyai hak suara yang
sama.
(12) Untuk menjaga kemandirian, integritas dan kredibilitas, KPUR
Fakultas menyusun kode etik bersifat mengikat serta wajib dipatuhi
oleh seluruh komisioner KPUR Fakultas dengan berpedoman dengan
DKPPR.
(13) Dalam melaksanakan tugasnya, KPUR Fakultas membuat
peraturan lebih lanjut.
(14) Dalam melaksanakan tugasnya, KPUR Fakultas menyampaikan
laporan tahapan penyelenggaraan Pemira Fakultas kepada
Penanggung jawab Pemira Fakultas.
(15) KPUR Fakultas bertanggung jawab kepada Penanggung jawab
Pemira Fakultas.
Pasal 29
Tugas dan Wewenang

Untuk melaksanakan Pemira Fakultas, KPUR Fakultas mempunyaitugas


dan wewenang sebagai berikut.
a. Merencanakan penyelenggaraan Pemira Fakultas;
b. Menetapkan dan mensosialisasikan struktur organisasi dan tatacara
pelaksanaan Pemira Fakultas;
c. Mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan
semua tahapan Pemira Fakultas;
d. Mendata dan menetapkan daftar pemilih Pemira Fakultas;
e. Membentuk dan menetapkan PPUR Fakultas;
f. Menetapkan calon peserta Pemira Fakultas;
g. Meminta laporan sumber dan penggunaan dana kampanye
kepada semua calon;
h. Menindaklanjuti dengan segera keputusan Banwasra atas
sanksi pelanggaran peserta Pemira Fakultas;
i. Menetapkan dan mempublikasikan hasil Pemira Fakultas;

Pasal 30
Kewajiban

KPUR Fakultas berkewajiban sebagai berikut.


a Memperlakukan bakal calon dan calon secara adil;b
Melaksanakan seluruh hasil keputusan DKPPR;
c Memelihara arsip dan dokumen Pemira Fakultas serta barang-
barang inventaris KPUR Fakultas;
d Menyampaikan informasi kegiatan kepada seluruh mahasiswa
fakultas secara terbuka;
e Melakukan evaluasi dan pelaporan tahapan penyelenggaraan
Pemira Fakultas kepada Penanggung jawab Pemira Fakultas;
f Membuat dan melaporkan laporan pertanggungjawaban
penyelenggaraan Pemira kepada Penanggung jawab Pemira Fakultas;
dan
g Mengamankan hasil Pemira Fakultas sampai pelantikan Ketua dan
Wakil Ketua BEM Fakultas serta Anggota DPM Fakultas terpilih.
Bagian Ketiga
Komisi Pemilihan Umum Raya Jurusan
Pasal 31

(1) Pemira Jurusan diselenggarakan oleh Komisioner KPUR Jurusan


yang bersifat mandiri, independen, dan sementara.
(2) Komisioner KPUR Jurusan dibentuk dan dilantik oleh
Penanggung jawab Pemira Jurusan.
(3) Komisioner KPUR Jurusan bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Pemira Jurusan.
(4) KPUR Jurusan berkedudukan ditingkat Jurusan.
(5) Dalam hal Penanggung jawab Jurusan yang tidak melakukan
pembentukan KPUR Jurusan, penyelenggaraan Pemira
diselenggarakan oleh KPUR Fakultas bersangkutan.

Pasal 32
Keanggotaan

(1) Mekanisme pembentukan KPUR Jurusan dilakukan melaluipendaftaran


terbuka bagi mahasiswa Jurusan bersangkutan dengan mekanisme
yang diatur Penanggung jawab Pemira Jurusan dan/atau melalui
Peraturan Jurusan.
(2) Jumlah keanggotaan KPUR Jurusan ditentukan oleh Penanggung jawab
Pemira Jurusan sesuai kebutuhan.
(3) Koordinator Komisioner KPUR Jurusan mempunyai tugas sebagai
berikut.
a. Memimpin rapat pleno KPUR Jurusan dan seluruh kegiatan KPUR
Jurusan bertindak untuk dan atas nama KPUR Jurusan;
b. Memberikan keterangan resmi tentang kebijakan KPUR Jurusan;
dan
c. Menandatangani seluruh peraturan dan keputusan KPUR
Jurusan.
(4) Dalam hal yang bersifat eksternal, Komisioner KPUR Jurusan
direpresentasikan oleh Ketua Komisioner KPUR Jurusan.
(5) Koordinator Komisioner KPUR Jurusan bertanggung jawab
kepada rapat pleno.
(6) Koordinator KPUR Jurusan dipilih dari dan oleh komisioner KPUR
Jurusan berdasarkan musyawarah mufakat.
(7) KPUR Jurusan diangkat dan diberhentikan masa kerjanya
berdasarkan Keputusan Penanggung jawab Pemira Jurusan.
(8) Masa kerja komisioner KPUR Jurusan dimulai sejak
dikeluarkannya Surat Keputusan Penanggung jawab Pemira
Jurusan sampai dilantiknya Ketua dan Wakil Ketua HIMA
Jurusan serta Anggota DPMJ/BPH/KMJ terpilih.
(9) Setiap komisioner KPUR Jurusan wajib mengundurkan diri
sementara dari jabatan stuktural organisasi kemahasiswaan intra
kampus.
(10) Keputusan Komisioner KPUR Jurusan adalah berdasarkan rapat
pleno Komisioner KPUR Jurusan.
(11) Setiap komisioner KPUR Jurusan mempunyai hak suara yang
sama.
(12) Untuk menjaga kemandirian, integritas dan kredibilitas, KPUR
Jurusan menyusun kode etik yang bersifat mengikat serta wajib
dipatuhi oleh seluruh komisioner KPUR Jurusan dengan berpedoman
dengan DKPPR.
(13) Dalam melaksanakan tugasnya, KPUR Jurusan membuat
peraturan lebih lanjut.
(14) Dalam melaksanakan tugasnya, KPUR Jurusan menyampaikan
laporan tahapan penyelenggaraan Pemira Universitas kepada
Penanggung jawab Pemira Jurusan.
(15) KPUR Jurusan bertanggung jawab kepada Penanggung jawab
Pemira Jurusan.

Pasal 33
Tugas dan Wewenang
Untuk melaksanakan Pemira Jurusan, KPUR Jurusan mempunyaitugas
dan wewenang sebagai berikut.
a. Merencanakan penyelenggaraan Pemira Jurusan;
b. Menetapkan dan mensosialisasikan struktur organisasi dantata
cara pelaksanaan Pemira Jurusan;
c. Mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan
semua tahapan Pemira Jurusan;
d. Membentuk dan menetapkan PPUR Jurusan;
e. Mendata dan menetapkan daftar pemilih Pemira Jurusan;
f. Meminta laporan sumber dan penggunaan dana kampanye
kepada semua calon;
g. Menetapkan calon peserta Pemira Jurusan;
h. Menindaklanjuti dengan segera keputusan Banwasra atas
sanksi pelanggaran peserta Pemira Jurusan;
i. Menetapkan dan mempublikasikan hasil Pemira Jurusan;
j. Membentuk sistem pendukung tambahan jika diperlukan.

Pasal 34
Kewajiban
KPUR Jurusan berkewajiban sebagai berikut.
a. Memperlakukan bakal calon dan calon secara adil;
b. Melaksanakan seluruh hasil keputusan DKPPR;
c. Memelihara arsip dan dokumen Pemira Jurusan serta barang-
barang inventaris KPUR Jurusan;
d. Menyampaikan informasi kegiatan kepada seluruh mahasiswa
Jurusan secara terbuka;
e. Melakukan evaluasi dan pelaporan tahapan penyelenggaraan
Pemira Jurusan kepada Penanggung jawab Pemira Jurusan;
f. Membuat dan melaporkan laporan pertanggungjawaban
penyelenggaraan Pemira kepada Penanggung jawab Pemira Jurusan;
dan
g. Mengamankan hasil Pemira Jurusan sampai pelantikan Ketuadan
Wakil Ketua HIMA Jurusan serta Anggota DPMJ/BPH/KMJ
terpilih.

Bagian Keempat
Panitia Pemilihan Umum Raya Universitas

Pasal 35
Keanggotaan
(1) Mekanisme pembentukan PPUR Universitas dilakukan melalui
pendaftaran terbuka bagi mahasiswa UNNES dilanjutkan seleksi
administrasi dan uji kelayakan serta kepatutan yang dilakukan oleh
KPUR Universitas.
(2) Jumlah anggota PPUR Universitas ditentukan oleh KPUR
Universitas sesuai kebutuhan.
(3) PPUR Universitas diangkat dan diberhentikan berdasarkan
Keputusan KPUR Universitas.
(4) Masa kerja anggota PPUR Universitas dimulai sejak
dikeluarkannya Surat Keputusan KPUR Universitas sampai
ditetapkannya Presma dan wapresma BEM KM UNNES dan
Anggota DPM KM UNNES terpilih.
(5) PPUR Universitas bertanggung jawab kepada KPUR Universitas
(6) PPUR Universitas berkedudukan di tingkat Universitas.

Pasal 36
Tugas dan Wewenang
Dalam melaksanakan Pemira Universitas, PPUR Universitas
mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut.
a. Mempersiapkan perangkat-perangkat yang dibutuhkan dalam
Pemira Universitas;
b. Melaksanakan pemungutan suara Pemira Universitas; dan
c. Menghitung hasil perolehan suara Pemira Universitas.

Bagian Kelima
Panitia Pemilihan Umum Raya Fakultas
Pasal 37
Keanggotaan
(1) Mekanisme pembentukan PPUR Fakultas dilakukan melalui
pendaftaran terbuka bagi mahasiswa UNNES dilanjutkan seleksi
administrasi dan uji kelayakan serta kepatutan yang dilakukan oleh
KPUR Fakultas.
(2) Jumlah anggota PPUR Fakultas ditentukan oleh KPUR Fakultas
sesuai kebutuhan.
(3) PPUR Fakultas diangkat dan diberhentikan berdasarkan
Keputusan KPUR Fakultas.
(4) Masa kerja anggota PPUR Fakultas dimulai sejak dikeluarkannya
Surat Keputusan KPUR Fakultas sampai ditetapkannya Ketua dan
Wakil Ketua BEM Fakultas serta Anggota DPM Fakultas terpilih.
(5) PPUR Fakultas bertanggung jawab kepada KPUR Fakultas.
(6) PPUR Fakultas berkedudukan di tingkat Fakultas.

Pasal 38
Tugas dan Wewenang

Dalam melaksanakan Pemira Fakultas, PPUR Fakultas mempunyaitugas


dan wewenang sebagai berikut.
a. Mempersiapkan perangkat-perangkat yang dibutuhkan dalam
Pemira Fakultas;
b. Melaksanakan pemungutan suara Pemira Fakultas; dan
c. Menghitung hasil suara Pemira Fakultas.
Bagian Keenam
Panitia Pemilihan Umum Raya Jurusan
Pasal 39
Keanggotaan
(1) Mekanisme pembentukan PPUR Jurusan dilakukan melalui
pendaftaran terbuka bagi mahasiswa UNNES dilanjutkan seleksi
administrasi dan uji kelayakan serta kepatutan yang dilakukan oleh
KPUR Jurusan.
(2) Jumlah anggota PPUR Jurusan ditentukan oleh KPUR Jurusan
sesuai kebutuhan.
(3) PPUR Jurusan diangkat dan diberhentikan berdasarkan
Keputusan KPUR Jurusan.
(4) Masa kerja anggota PPUR Jurusan dimulai sejak dikeluarkannya Surat
Keputusan KPUR Jurusan sampai ditetapkannya Ketua dan Wakil
Ketua HIMA Jurusan serta Anggota DPMJ/BPH/KMJ terpilih.
(5) PPUR Jurusan bertanggung jawab kepada KPUR Jurusan.
(6) PPUR Jurusan berkedudukan ditingkat Jurusan.

Pasal 40
Tugas dan Wewenang
Dalam melaksanakan Pemira Jurusan, PPUR Jurusan mempunyaitugas
dan wewenang sebagai berikut:
a. Mempersiapkan perangkat-perangkat yang dibutuhkan dalam
Pemira Jurusan;
b. Melaksanakan pemungutan suara Pemira Jurusan; dan
c. Menghitung hasil suara Pemira Jurusan.

Bagian Ketujuh
Tim Informasi Dan Teknologi Pemira Electronic Vote
Pasal 41
(1) Tim ITPE-vote terdiri dari perwakilan tim IT UNNES dan
perwakilan dari KPUR Universitas.
(2) Perwakilan tim IT UNNES terdiri dari sebelas orang, 1 (satu) orang
dari universitas, 1 (satu) orang dari masing-masing Fakultas, 1 (satu)
orang dari PGSD Ngaliyan, dan 1 (satu) orang dari PGSD Tegal.
(3) Jumlah perwakilan tim IT KPUR Universitas ditentukan oleh
KPUR Universitas berdasarkan keputusan rapat pleno.
(4) Masa keanggotaan tim ITPE-vote berakhir sampai ditetapkannya
hasil Pemira Universitas.
Pasal 42
Dalam melaksanakan Pemira Universitas, Tim ITPE-vote mempunyai
tugas dan wewenang sebagai berikut:
a. Membangun dan mensosialisasikan sistem Pemira E-vote;
b. Membuat dan mengkomunikasikan daftar elemen alat kelengkapan yang
dibutuhkan dalam sistem Pemira E-vote dan
c. Memberi pelatihan kepada PPUR dalam mengoperasikan sistemPemira E-
vote.

BAB VI
PENGAWASAN
Bagian Kesatu
Badan Pengawas Pemira Universitas
Pasal 43
(1) Pengawasan Pemira Universitas dilaksanakan oleh komisioner
Banwasra Universitas yang bersifat mandiri, independen, dan
sementara.
(2) Komisioner Banwasra Universitas dibentuk oleh Panitia Seleksidan
dilantik oleh Penanggung jawab Pemira KM UNNES.
(3) Komisioner Banwasra Universitas bertanggung jawab atas
seluruh pengawasan penyelenggaraan Pemira Universitas.
(4) Komisioner Banwasra Universitas bertanggung jawab kepada
Penanggung jawab Pemira Universitas.
(5) Banwasra Universitas berkedudukan di tingkat Universitas.

Pasal 44
Keanggotaan
(1) Mekanisme pembentukan Banwasra Universitas dilakukan melalui
pendaftaran terbuka bagi mahasiswa UNNES dilanjutkan seleksi
administrasi dan uji kelayakan serta kepatutan yang dilakukan oleh
Panitia Seleksi.
(2) Komisioner Banwasra Universitas berjumlah 7 (tujuh) orang
yang terdiri atas seorang ketua merangkap komisioner, seorang
sekretaris merangkap komisioner, seorang bendahara merangkap
komisioner, dan selebihnya sebagai anggota komisioner.
(3) Ketua komisioner Banwasra Universitas dipilih dari dan oleh
komisioner Banwasra Universitas berdasarkan musyawarah
mufakat.
(4) Banwasra Universitas diangkat dan diberhentikan berdasarkan
Keputusan Penanggung jawab Pemira.
(5) Masa kerja anggota Banwasra Universitas dimulai sejak
dikeluarkannya Surat Keputusan Penanggung jawab pemira
Universitas sampai dilantiknya Presma dan Wapresma BEM KM
UNNES serta Anggota DPM KM UNNES terpilih.
(6) Setiap komisioner Banwasra Universitas mempunyai hak suara
yang sama.
(7) Keputusan Komisioner Banwasra Universitas adalah
berdasarkan rapat pleno Komisioner Banwasra Universitas.
(8) Untuk menjaga kemandirian, integritas dan kredibilitas,
Banwasra Universitas wajib mematuhi kode etik yang dibentuk dan
ditetapkan oleh DKPPR dan Penanggungjawab Pemira KM UNNES
yang bersifat mengikat serta wajib dipatuhi oleh seluruhkomisoner
Banwasra Universitas.
(9) Dalam melaksanakan tugasnya, Banwasra Universitas membuat
peraturan lebih lanjut.
(10) Dalam melaksanakan tugasnya, Banwasra Universitas
menyampaikan laporan pelanggaran tahapan penyelenggaraan Pemira
Universitas kepada Penanggung jawab Pemira Universitas.
(11) Dalam hal keadaan tertentu komisoner Banwasra Universitas tidak
mampu menjalankan tugasnya karena mengundurkan diri atau sebab
lain, maka proses pengawasan penyelenggaraan Pemira Universitas
tetap berjalan tanpa mengganggu hasil-hasil kerja dan ketetapan-
ketetapan Banwasra Universitas.
(12) Proses pengawasan penyelenggaraan Pemira Universitas tetap
berjalan tanpa mengganggu hasil-hasil kerja dan ketetapan-
ketetapan Banwasra Universitas sebagaimana dimaksud dalam ayat
(11) sekurang – kurangnya tersisa 5 (lima) komisioner Banwasra
yang masih aktif.
(13) Apabila dalam hal keadaan kurang dari 5 (lima) komisioner
Banwasra yang masih aktif sebagaimana dimaksud dalam ayat (12),
maka penyelenggaraan Pemira Universitas diambil alih oleh
Penanggung jawab Pemira Universitas.
(14) Apabila dalam hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (11) Ketua
Komisioner dan/atau Sekretaris Komisioner dan/atau
Bendahara Komisioner Banwasra Universitas, maka posisi yang
kosong tersebut diisi oleh komisioner Banwasra Universitas yang
masih aktif.
Pasal 45
Tugas dan Wewenang
Untuk melakukan pengawasan Pemira Universitas, Banwasra
Universitas memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:
a. Menyusun tata laksana kerja pengawasan tahapan
penyelenggaraan Pemira Universitas sebagai pedoman kerja
Banwasra;
b. Membentuk dan menetapkan Panwasra Universitas;
c. Menetapkan dan mensosialisasikan peraturan pengawasan;
d. Mengawasi seluruh proses penyelenggaraan Pemira
Universitas;
e. Menerima laporan pelanggaran peraturan penyelenggara
Pemira Universitas;
f. Meneruskan temuan dan laporan yang diterima untuk
ditindaklanjuti;
g. Menyelesaikan laporan pelanggaran yang muncul dan yang
terjadi dalam peyelenggaraan Pemira Universitas;
h. Memutuskan sanksi kepada peserta Pemira Universitas atas
pelanggaran yang terjadi selama penyelenggaraan Pemira
Universitas melalui mekanisme sidang pleno; dan
i. Memberikan saran kepada Banwasra Fakultas dan/atau
Banwasra Jurusan apabila diperlukan.

Pasal 46
Mekanisme Pembentukan Banwasra
(1) Komisioner Banwasra Universitas dipilih melalui mekanisme Uji
Kelayakan dan Kepatutan oleh Panitia Seleksi.
(2) Bakal calon Komisioner Banwasra Universitas dijaring melalui
pendaftaran terbuka.
(3) Dalam hal terdapat kurang dari 7 (tujuh) orang yang
mendaftar sebagai bakal calon Komisioner Banwasra Universitas,
pendaftaran diperpanjang paling lama 7 (tujuh) hari.
(4) Dalam hal setelah prpanjangan masa pendaftaran tetap terdapat
kurang dari 7 (tujuh) orang yang mendaftar, maka Komisioner
Banwasra Universitas dipilih dengan mekanisme Penanggung jawab
Pemira Universitas.
Pasal 47
(1) Mekanisme Uji Kelayakan dan Kepatutan Komisioner Banwasra
Universitas mencakup proses sebagai berikut.
a. Verifikasi Berkas;
b. Ujian Lisan;
c. Tes Psikologi.
(2) Proses sebagaimana disebutkan dalam ayat (1) dilakukan oleh
Penanggung jawab Pemira Universitas dengan bantuan pihak terkait
apabila diperlukan.

Pasal 48
Verifikasi Berkas
(1) Verifikasi berkas adalah pemeriksaan kelengkapan semua prasyarat
untuk menjadi komisioner Banwasra Universitas yang dibuktikan
dengan berkas-berkas administratif.
(2) Bakal calon komisioner Banwasra Universitas yang tidak memenuhi
kelengkapan berkas dalam proses verifikasi diberi waktu selama dua
hari untuk melengkapi berkas dan jika apabila melebihi batas waktu
yang telah ditentukan maka dinyatakan gugur dan tidak dapat
mengikuti proses selanjutnya.
(3) Bakal calon Komisioner Banwasra Universitas yang telah memenuhi
kelengkapan berkas dalam proses verifikasi dinyatakan lulus sebagai
calon komisioner Banwasra Universitas dan dapat mengikuti proses
selanjutnya.

Pasal 49
(1) Persyaratan umum
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Memiliki integritas moral yang baik;
c. Bersedia cuti dari semua jabatan struktural di lembaga
kemahasiswaan tingkat Jurusan, Fakultas dan Universitas jika
dinyatakan terpilih;
d. Setia terhadap Konstitusi Dasar dan Undang-Undang KM
UNNES;
e. Sehat jasmani dan rohani;
f. Sekurang - kurangnya sedang menempuh semester 5 (lima);
g. Memiliki IPK minimal 3,00 (tiga koma nol nol);
h. Tidak sedang cuti kuliah dan terancam drop out;
i. Bersedia untuk menjadi komisioner Banwasra Universitas
hingga penyerahan laporan pertanggungjawaban kepada
Penanggung jawab Pemira Universitas; dan
j. Bersedia untuk tidak lulus studi hingga penyerahan laporan
pertanggungjawaban.
(2) Persyaratan administratif
a. Mengisi formulir pendaftaran;
b. Surat pernyataan bermaterai bersedia cuti dari semua jabatan
struktural di lembaga kemahasiswaan di tingkat Jurusan,
Fakultas dan Universitas jika dinyatakan terpilih;
c. Menyerahkan Kartu Rencana Studi;
d. Menyerahkan fotocopy KTM;
e. Menyerahkan transkrip nilai;
f. Surat pernyataan bersedia menjalankan tugas dan kewajiban
sebagai komisioner Banwasra Pemira Universitas dengan baikdan
sungguh-sungguh;
e. Surat pernyataan bermaterai bersedia menjalankan tugas dan
kewajiban sebagai komisioner Banwasra Pemira Universitashingga
penyerahan Laporan Pertanggungjawaban kepada Penanggung
jawab Pemira Universitas;
f. Surat pernyataan bermaterai bersedia untuk tidak lulus studi
hingga penyerahan laporan pertanggungjawaban;
g. Surat pernyataan bukan anggota dan/atau pengurus partai
politik;
h. Surat pernyataan bermaterai bersedia menyerahkan Laporan
Pertanggungjawaban Banwasra Universitas selambat- lambatnya
60 (enam puluh) hari setelah pelaksanaan kegiatan Pemira
Universitas;
i. Foto diri ukuran 4x6 cm sebanyak 2 (dua) lembar dalam
bentuk hardcopy dan softcopy; dan
j. Menyerahkan daftar riwayat hidup.

Pasal 50
Uji Kelayakan dan Kepatutan
Uji Kelayakan dan Kepatutan calon komisioner Banwasra
Universitasadalah proses pemilihan komisioner Banwasra Universitas
dengan cara melakukan penilaian terhadap pemahaman dan kompetensi
yang dimiliki oleh calon komisioner Banwasra Universitas terkait tugas
dan kewajiban sebagai komisioner Banwasra Universitas.
Pasal 51
Aspek penilaian dalam Uji Kelayakan dan Kepatutan calon
komisioner Banwasra Universitas sebagai berikut.
a. Dimensi Penilaian Umum
(1) Pemahaman Konstitusi Dasar dan Undang Undang Pemira
Universitas;
(2) Pemahaman tentang Pemira Universitas;
(3) Pemahaman tentang Tugas dan Wewenang komisioner
BanwasraUniversitas;
(4) Pemahaman Bidang Politik; dan
(5) Pemahaman Bidang Hukum.
b. Tes Psikologi.

Pasal 52
Ketentuan Penilaian
(1) Calon komisioner Banwasra Universitas yang dinyatakan lolos sebagai
komisioner Banwasra Universitas adalah calon yang mencapai nilai
7 (tujuh) dengan skala 1-10 (satu sampai sepuluh).
(2) Jika terdapat lebih dari 7 (tujuh) calon yang telah melampaui batas
penilaian sebagaimana diatur pada ayat (1) maka, calonkomisioner
Banwasra Universitas yang dinyatakan lolos adalah 7(tujuh) calon
dengan nilai tertinggi.
(3) Jika komisioner Banwasra Universitas terpilih belum mencapai 7
(tujuh) orang, maka Penanggung jawab Pemira Universitas wajib
melengkapinya dengan mekanisme yang disepakati kemudian.
(4) Presentase penilaian 70% (tujuh puluh persen) untuk dimensi
penilaian umum.
(5) Presentase penilaian 30% (tiga puluh persen) untuk Tes
Psikologis.
Bagian Kedua
Badan Pengawas Pemira Fakultas
Pasal 53
(1) Pengawasan Pemira Fakultas dilaksanakan oleh Komisioner
Banwasra Fakultas yang bersifat mandiri, independen, dan
sementara.
(2) Komisioner Banwasra Fakultas dibentuk dan dilantik oleh
Penanggung jawab Pemira Fakultas.
(3) Komisioner Banwasra Fakultas bertanggung jawab atas seluruh
pengawasan penyelenggaraan Pemira Fakultas.
(4) Komisioner Banwasra Fakultas bertanggung jawab kepada
Penanggung jawab Pemira Fakultas.
(5) Banwasra Fakultas berkedudukan di tingkat Fakultas.

Pasal 54
Keanggotaan
(1) Mekanisme pembentukan Banwasra Fakultas dilakukan melalui
pendaftaran terbuka bagi mahasiswa Fakultas bersangkutan dengan
mekanisme yang diatur Penanggung jawab Pemira Fakultas
dan/atau melalui Peraturan Fakultas.
(2) Jumlah keanggotaan komisioner Banwasra ditentukan oleh
Penanggung jawab Pemira Fakultas sesuai kebutuhan.
(3) Koordinator komisioner Banwasra Fakultas dipilih dari dan oleh
komisioner Banwasra Fakultas berdasarkan musyawarah mufakat.
(4) Banwasra Fakultas diangkat dan diberhentikan berdasarkan
Keputusan Penanggung jawab Pemira Fakultas.
(5) Masa kerja anggota Banwasra Fakultas dimulai sejak
dikeluarkannya Surat Keputusan Penanggung jawab Pemira
Fakultas sampai dilantiknya Ketua dan Wakil Ketua BEM
Fakultas serta Anggota DPM Fakultas terpilih.
(6) Setiap komisioner Banwasra Fakultas mempunyai hak suara yang
sama.
(7) Keputusan komisioner Banwasra Fakultas adalah berdasarkan
rapat pleno komisioner Banwasra Fakultas.
(8) Untuk menjaga kemandirian, integritas, dan kredibilitas, Banwasra
Fakultas menyusun kode etik yang bersifat mengikat serta wajib
dipatuhi oleh seluruh komisoner Banwasra Fakultas dengan
berpedoman pada kode etik yang dibuat oleh DKPPR.
(9) Dalam melaksanakan tugasnya, Banwasra Fakultas membuat
peraturan lebih lanjut.
(10) Dalam melaksanakan tugasnya, Banwasra Fakultas menyampaikan
laporan pelanggaran tahapan penyelenggaraanPemira Fakultas
kepada Penanggung jawab Pemira Fakultas.

Pasal 55
Tugas dan Wewenang
Untuk melakukan pengawasan Pemira Fakultas, Banwasra Fakultasmemiliki
tugas dan wewenang sebagai berikut.
a. Menyusun tata laksana kerja pengawasan tahapan
penyelenggaraan Pemira Fakultas sebagai pedoman kerja
Banwasra;
b. Membentuk dan menetapkan Panwasra Fakultas;
c. Menetapkan dan mensosialisasikan peraturan pengawasan;
d. Mengawasi seluruh proses penyelenggaraan Pemira Fakultas;
e. Bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemira Fakultas dalamrangka
pencegahan dan penindakan pelanggaran demi terwujudnya Pemira
yang demokratis;
f. Menerima laporan pelanggaran peraturan penyelenggara
Pemira Fakultas;
g. Meneruskan temuan dan laporan yang diterima untuk
ditindaklanjuti;
h. Mengusahakan penyelesaian laporan pelanggaran yang munculdan
yang terjadi dalam peyelenggaraan Pemira Fakultas; dan
i. Memutuskan sanksi kepada peserta Pemira Fakultas atas
pelanggaran yang terjadi selama penyelenggaraan Pemira
Fakultas melalui mekanisme rapat pleno.

Bagian Ketiga
Badan Pengawas Pemira Jurusan
Pasal 56
(1) Pengawasan Pemira Jurusan dilaksanakan oleh Komisioner Banwasra
Jurusan yang bersifat mandiri, independen, dan sementara.
(2) Komisioner Banwasra Jurusan dibentuk dan dilantik oleh
Penanggung jawab Jurusan.
(3) Komisioner Banwasra Jurusan bertanggung jawab atas seluruh
pengawasan penyelenggaraan Pemira Jurusan.
(4) Komisioner Banwasra Jurusan bertanggung jawab kepada
Penanggung jawab Pemira Jurusan.
(5) Banwasra Jurusan berkedudukan di tingkat Jurusan.
(6) Dalam hal Penanggung jawab Jurusan yang tidak melakukan
pembentukan Banwasra Jurusan, pengawasan pemira
diselenggarakan oleh Banwasra Fakultas bersangkutan.

Pasal 57
Keanggotaan
(1) Mekanisme pembentukan Banwasra Jurusan dilakukan melalui
pendaftaran terbuka bagi mahasiswa Jurusan bersangkutan dengan
mekanisme yang diatur Penanggung jawab Pemira Jurusan dan/atau
melalui Peraturan Jurusan.
(2) Jumlah keanggotaan komisioner Banwasra ditentukan oleh
Penanggung jawab Pemira Jurusan sesuai kebutuhan.
(3) Koordinator komisioner Banwasra Jurusan dipilih dari dan oleh
komisioner Banwasra Jurusan berdasarkan musyawarahmufakat.
(4) Banwasra Jurusan diangkat dan diberhentikan berdasarkan Surat
Keputusan Penanggung jawab Pemira Jurusan.
(5) Masa kerja anggota Banwasra Jurusan dimulai sejak dikeluarkannya
Surat Keputusan Penanggung jawab Pemira Jurusan sampai
dilantiknya Ketua dan Wakil Ketua HIMA Jurusan serta Anggota
DPMJ/BPH/KMJ terpilih.
(6) Setiap komisioner Banwasra Jurusan mempunyai hak suara yang sama.
(7) Keputusan komisioner Banwasra Jurusan adalah berdasarkan
rapat pleno komisioner Banwasra Jurusan.
(8) Untuk menjaga kemandirian, integritas, dan kredibilitas,
Banwasra Jurusan menyusun kode etik yang bersifat mengikat serta
wajib dipatuhi oleh seluruh komisoner Banwasra Jurusan dengan
berpedoman pada kode etik yang dibuat oleh DKPPR.
(9) Dalam melaksanakan tugasnya, Banwasra Jurusan membuat
peraturan lebih lanjut.
(10) Dalam melaksanakan tugasnya, Banwasra Jurusan dapat
membentuk sistem pendukung jika diperlukan.
(11) Dalam melaksanakan tugasnya, Banwasra Jurusan
menyampaikan laporan pelanggaran tahapan penyelenggaraan
Pemira Jurusan kepada Penanggung jawab Pemira Jurusan.

Pasal 58
Tugas dan Wewenang
Untuk melakukan pengawasan Pemira Jurusan, Banwasra Jurusan
memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut.
a. Menyusun tata laksana kerja pengawasan tahapan penyelenggaraan
Pemira Jurusan sebagai pedoman kerja Banwasra;
b. Membentuk dan menetapkan Panwasra jurusan;
c. Menetapkan dan mensosialisasikan Peraturan Pengawasan;
d. Mengawasi seluruh proses penyelenggaraan Pemira Jurusan;
e. Bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemira Jurusan dalam rangka
pencegahan dan penindakan pelanggaran demi terwujudnya Pemira
yang demokratis;
f. Menerima laporan pelanggaran peraturan penyelenggara Pemira
Jurusan;
g. Meneruskan temuan dan laporan yang diterima untuk
ditindaklanjuti;
h. Mengusahakan penyelesaian laporan pelanggaran yang muncul
dan yang terjadi dalam peyelenggaraan Pemira Jurusan; dan
i. Memutuskan sanksi kepada peserta Pemira Jurusan atas pelanggaran
yang terjadi selama penyelenggaraan Pemira Jurusanmelalui
mekanisme rapat pleno.

Bagian Keempat
Panwasra Universitas
Pasal 59
Keanggotaan
(1) Mekanisme pembentukan Panwasra Universitas dilakukan melalui
pendaftaran terbuka bagi mahasiswa UNNES dilanjutkan seleksi
administrasi dan uji kelayakan serta kepatutan yang dilakukan oleh
Banwasra Universitas.
(2) Jumlah anggota Panwasra Universitas disesuaikan dengan kebutuhan
berdasarkan hasil rapat pleno komisioner BanwasraUniversitas.
(3) Panwasra Universitas diangkat dan diberhentikan berdasarkan
Keputusan Banwasra Universitas.
(4) Masa kerja anggota Panwasra Universitas dimulai sejak
dikeluarkannya Surat Keputusan Banwasra Universitas sampai
ditetapkannya Presma dan Wapresma BEM KM UNNES serta
Anggota DPM KM UNNES terpilih.
(5) Panwasra Universitas bertanggung jawab kepada Banwasra
Universitas.
Pasal 60
Tugas dan Wewenang
(1) Bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemira Universitas dalam
rangka pencegahan dan penindakan pelanggaran demi terwujudnya
Pemira yang demokratis;
(2) Panwasra Universitas berhak memantau proses penyelenggaraan
Pemira Universitas.
(3) Menerima pengaduan pelanggaran untuk kemudian dilaporkan
kepada Banwasra.
(4) Panwasra Universitas berkewajiban melaporkan kepada Banwasra
Universitas apabila terjadi tindakan pelanggaran atau kecurangan
dalam proses penyelenggaraan Pemira Universitas.
(5) Mengkonfirmasi laporan peserta Pemira terhadap atribut dan
media kampanye.
(6) Menegur dan menertibkan atribut dan media kampanye yang
tidak sesuai laporan.
(7) Berhak menertibkan partisipan yang ikut secara aktif dalam
melakukan kampanye calon.

Bagian Kelima
Panwasra Fakultas
Pasal 61
Keanggotaan
(1) Mekanisme pembentukan Panwasra Fakultas dilakukan melalui
pendaftaran terbuka bagi mahasiswa Fakultas masing-masing
dilanjutkan seleksi administrasi dan uji kelayakan serta
kepatutan yang dilakukan oleh Banwasra Fakultas.
(2) Jumlah anggota Panwasra Fakultas disesuaikan dengan kebutuhan
berdasarkan musyawarah mufakat oleh Banwasra.
(3) Panwasra Fakultas diangkat dan diberhentikan berdasarkan
Keputusan Banwasra Fakultas.
(4) Masa kerja anggota Panwasra Fakultas dimulai sejak
dikeluarkannya Surat Keputusan Banwasra Fakultas sampai
ditetapkannya Ketua dan Wakil Ketua BEM Fakultas serta
Anggota DPM Fakultas terpilih.
(5) Panwasra Fakultas bertanggung jawab kepada Banwasra Fakultas.

Pasal 62
Tugas dan Wewenang
(1) Panwasra Fakultas berhak memantau proses penyelenggaraan
Pemira Fakultas.
(2) Panwasra Fakultas berkewajiban melaporkan kepada Banwasra
Fakultas apabila terjadi tindakan kecurangan dalam proses
penyelenggaraan Pemira Fakultas.
(3) Berhak menertibkan partisipan yang ikut secara aktif dalam
melakukan kampanye calon.

Bagian Keenam
Panwasra Jurusan
Pasal 63
Keanggotaan
(1) Mekanisme pembentukan Panwasra Jurusan dilakukan melalui
pendaftaran terbuka bagi mahasiswa Jurusan masing-masing
dilanjutkan seleksi administrasi dan uji kelayakan serta kepatutan
yang dilakukan oleh Banwasra Jurusan.
(2) Jumlah anggota Panwasra Jurusan disesuaikan dengan kebutuhan
berdasarkan musyawarah mufakat oleh Banwasra.
(3) Panwasra Jurusan diangkat dan diberhentikan berdasarkan
Keputusan Banwasra Jurusan.
(4) Masa kerja anggota Panwasra Jurusan dimulai sejak
dikeluarkannya Surat Keputusan Banwasra Jurusan sampai
ditetapkannya Ketua dan Wakil Ketua Hima Jurusan serta
Anggota DPMJ/BPH/KMJ terpilih.
(5) Panwasra Jurusan bertanggung jawab kepada BanwasraJurusan.

Pasal 64
Tugas dan Wewenang
(1) Panwasra Jurusan berhak memantau proses penyelenggaraan
Pemira Jurusan.
(2) Panwasra Jurusan berkewajiban melaporkan kepada Banwasra Jurusan
apabila terjadi tindakan kecurangan dalam proses penyelenggaraan
Pemira Jurusan.
(3) Berhak menertibkan partisipan yang ikut secara aktif dalam
melakukan kampanye calon.

BAB VII
PEMILIH
Pasal 65
(1) Pemilih adalah semua mahasiswa yang terdaftar aktif sebagai
mahasiswa UNNES dibuktikan dengan KTM, KRS, atau login
Sikadu.
(2) Hak pilih digunakan pada waktu pemungutan suara Pemira KM
UNNES.
(3) Untuk dapat terdaftar sebagai pemilih mahasiswa harus
memenuhi syarat–syarat sebagai berikut.
a. Melakukan registrasi akademik;
b. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif di BAKK UNNES; dan
c. Tidak sedang menjalani hukuman pidana.

BAB VIII
MEKANISME PEMILIHAN
Bagian Kesatu
Pendaftaran Dan Penetapan Calon
Pasal 66
(1) Setiap mahasiswa berhak mencalonkan diri dengan syarat-syaratyang
telah ditetapkan.
(2) Mahasiswa yang mencalonkan diri hanya boleh mencalonkan diri
sebagai salah satu calon Presma dan Wapresma BEM KM UNNES,
Anggota DPM KM UNNES, Ketua dan Wakil Ketua BEM Fakultas,
Anggota DPM Fakultas, Ketua dan Hima Jurusan atau Anggota
DPMJ/BPH/KMJ.
(3) Calon Presma dan Wapresma BEM KM UNNES adalah dengan
sistem calon berpasangan.
(4) Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM Fakultas adalah dengan
sistem yang ditentukan oleh Peraturan Fakultas dan/atau kebijakan
Penanggung jawab Pemira Fakultas.
(5) Calon Ketua dan Wakil Ketua HIMA Jurusan adalah dengan
sistem yang ditentukan oleh Peraturan Jurusan dan/atau
kebijakan Penanggung jawab Pemira Jurusan.

Pasal 67
Syarat-syarat Calon Presma dan Wapresma KM UNNES adalah
sebagai berikut.
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Sehat jasmani dibuktikan dengan keterangan sehat dari
lembaga kesehatan yang berwenang;
c. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif Universitas Negeri
Semarang maksimal semester 7 (tujuh) dibuktikan
dengan menunjukan KTM dan KRS yang berlaku
dan/atau surat keterangan aktif dari Universitas serta
melampirkan fotokopinya;
d. Mendaftarkan diri secara tertulis untuk menjadi calon
Presma dan Wapresma BEM KM UNNES kepada KPUR
Universitas;
d. Patuh pada Konstitusi Dasar KM UNNES;
e. Memiliki basis dukungan massa dibuktikan dengan menyerahkan
fotokopi KTM atau KRS yang berlaku dan melampirkan daftar
nama lengkap, nomor hand phone, dari semua Fakultas yang ada
di UNNES;
f. Jumlah KTM atau KRS sebagaimana dimaksud dalam huruf e
masing-masing Fakultas sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh)
lembar;
g. Mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap
perkembangan lembaga kemahasiswaan, dengan dibuktikan surat
rekomendasi pimpinan organisasi;
h. Pernah mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Manajemen
Mahasiswa Tingkat Menengah atau sederajat dari lembaga
kemahasiswaan intra kampus tingkat Universitas, dengan
dibuktikan sertifikat dan/atau surat keterangan lulus pelatihan
tersebut;
i. Memiliki Indeks Prestasi Komulatif (IPK) sekurang– kurangnya
3,00 (tiga koma nol nol) yang dibuktikan dengan transkip nilai
yang sah dikeluarkan oleh Fakultas/Jurusan;
j. Tidak sedang merangkap sebagai KPUR dan/atau Banwasra
Universitas, Fakultas maupun Jurusan, DKPPR, PPUR dan/atau
Panwasra Universitas, Fakultas maupun jurusan; dan
k. Tidak sedang menjalani hukuman pidana.

Pasal 68
Hak calon Presma dan Wapresma BEM KM UNNES adalah sebagaiberikut:
a. Setiap calon Presma dan Wapresma BEM KM UNNES
berhak mengutus saksi untuk mengikuti pelaksanaan,
pemungutan dan perhitungan suara.
b. Setiap saksi harus menunjukkan surat kuasa dari calon
Presma dan Wapresma BEM KM UNNES.

Pasal 69
(1) Apabila tidak ada peserta pemira calon Presma dan Wapresma BEM
KM UNNES yang mendaftar sampai waktu yang ditentukan, maka
pendaftaran diperpanjang dalam jangka yang ditetapkan oleh KPUR
Universitas.
(2) Apabila hanya terdapat satu pasang peserta pemira calon Presma dan
Wapresma KM UNNES yang mendaftar sampai waktu yang
ditentukan, maka pendaftaran diperpanjang dalam jangka yang
ditetapkan oleh KPUR Universitas.
(3) Apabila setelah pendaftaran diperpanjang masih terdapat satu pasang
peserta pemira calon Presma dan Wapresma KM UNNES, maka
mekanisme penyelenggaran pemira akan di atur lebih lanjut dalam
peraturan KPUR atas persetujuan Penanggung jawab Pemira.

Pasal 70
Syarat calon Anggota DPM KM UNNES adalah sebagai berikut.
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Sehat jasmani dibuktikan dengan keterangan sehat dari
lembaga kesehatan yang berwenang;
c. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif Universitas Negeri
Semarang maksimal semester 7 (tujuh) dibuktikan dengan
menunjukan KTM dan KRS yang berlaku dan/atau surat
keterangan aktif dari Universitas serta melampirkan fotokopinya;
d. Mendaftarkan diri secara tertulis untuk menjadi calon DPM
KM UNNES kepada KPUR Universitas;
e. Patuh pada Konstitusi Dasar KM UNNES;
f. Mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap
perkembangan lembaga kemahasiswaan, dengan dibuktikan surat
rekomendasi pimpinanan organisasi;
g. Pernah mengikuti Training Legislatif Satu dari lembaga
kemahasiswaan intrakampus tingkat Universitas, dengan
dibuktikan sertifikat dan/atau surat keterangan lulus pelatihan
tersebut;
h. Memiliki Indeks Prestasi Komulatif (IPK) sekurang-kurangnya
3,00 (tiga koma nol nol) yang dibuktikan dengan transkip nilai
yang sah dikeluarkan oleh Fakultas/Jurusan;
i. Memiliki basis dukungan massa dibuktikan dengan menyerahkan
fotokopi KTM atau KRS yang berlaku dan melampirkan daftar
nama lengkap, nomor handphone, dari daerah pemilihan masing-
masing Fakultas;
j. Jumlah KTM atau KRS sebagaimana dimaksud dalam huruf i masing-
masing Fakultas sekurang-kurangnya 15 ( lima belas) lembar;
k. Tidak sedang merangkap sebagai KPUR dan/atau Banwasra
Universitas, Fakultas maupun Jurusan, DKPPR, PPUR dan/atau
Panwasra Universitas, Fakultas maupun jurusan; dan
l. Tidak sedang menjalani hukuman pidana.

Pasal 71
(1) Komposisi DPM KM UNNES terdiri atas perwakilan Fakultas.
(2) Perwakilan dari Fakultas sebanyak-banyaknya berjumlah 4
(empat) kursi dari masing-masing Fakultas yang diwakilinya.
(3) Kuota bakal calon Anggota DPM KM UNNES sekurang-
kurangnya 4 (empat) orang dari masing-masing Fakultas.
(4) Apabila jumlah bakal calon Anggota DPM KM UNNES di masing-
masing Fakultas kurang dari jatah kursi dan/atau tidak
memenuhi kuota calon yang ditetapkan, maka pendaftaran
diperpanjang dalam jangka yang ditetapkan oleh KPUR Universitas.
(5) Apabila setelah dilakukan perpanjangan jangka waktu pendaftaran
sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) terdapat kurang dari 4 (empat)
bakal calon anggota DPM KM tiap fakultas sebagaimana dimaksud
dalam ayat (3), maka penyelenggaraan pemira dapat dilanjutkan ke
tahapan selanjutnya.

Pasal 72
(1) Ketentuan lain tentang proses administrasi pencalonan
ditentukan oleh KPUR Universitas.
(2) Tata cara dan jadwal pencalonan ditentukan oleh KPUR
Universitas.

Bagian Kedua
Verifikasi Calon
Pasal 73
Pelaksanaan verifikasi dibagi menjadi dua tahap, yaitu :
a. Pemeriksaan dan Penelitian; dan
b. Penetapan.

Pasal 74
(1) Tahap Pemeriksaan dan Penelitian dilakukan dalam bentuk
pemeriksaan seluruh persyaratan pencalonan dari aspek kelengkapan
dan keabsahannya.
(2) Mekanisme pelaksanaan Pemeriksaan dan Penelitian diatur dengan
Peraturan KPUR Universitas.

Pasal 75
(1) Tahap penetapan dilakukan dalam bentuk sidang yang
selanjutnya disebut sidang verifikasi.
(2) Sidang verifikasi dilakukan secara terbuka untuk umum dan
dihadiri oleh masing-masing calon peserta Pemira.
(3) Calon peserta Pemira dapat tidak menghadiri sidang verifikasi
dengan memberikan kuasa kepada perwakilannya yang dibuktikan
dengan surat kuasa.
(4) Calon peserta Pemira atau perwakilannya yang tidak hadir dalam
sidang verifikasi dianggap mengundurkan diri dan tidak lolos
verifikasi.
(5) Ketidakhadiran salah satu dan/atau beberapa calon peserta Pemira
atau perwakilannya tidak mengurangi keabsahan hasil penetapan
dalam sidang verifikasi.
(6) Ketentuan mengenai sidang verifikasi dan ketentuan teknis lain
yang berkaitan diatur dengan Peraturan KPUR Universitas.

Bagian ketiga
Pengawasan atas Verifikasi Calon
Pasal 76
(1) Banwasra melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
verifikasi atas calon Peserta Pemira.
(2) Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), Banwasra menemukan dan/atau
menerima laporan unsur kesengajaan atau kelalaian KPUR
Universitas yang dapat/telah merugikan calon Peserta Pemira,
Banwasra harus menyampaikan temuan tersebut untuk dilaporkan
kepada DKPPR.
(3) DKPPR menindaklanjuti temuan dan/atau laporan Banwasra
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

BAB IX
KAMPANYE
Bagian Kesatu
Kampanye Pemira
Pasal 77
(1) Kampanye Pemira Universitas dilakukan dengan prinsip bertanggung
jawab dan merupakan bagian dari pendidikan politik masyarakat
kampus.
(2) Pelaksana kampanye Pemira Universitas adalah calon atau tim
sukses yang terdaftar.

Bagian Kedua
Materi Kampanye
Pasal 78
(1) Materi kampanye Pemira Universitas yang dilaksanakan meliputivisi,
misi, dan program yang bersangkutan.
(2) Kegiatan kampanye dilakukan oleh peserta Pemira Universitas
dan berakhir sesuai jadwal yang ditentukan oleh KPUR
Universitas.
(3) Penyampaian materi kampanye Pemira Universitas dilakukan
dengan cara sebagai berikut.
a. Sopan, yaitu menggunakan bahasa atau kalimat yang
santun dan pantas ditampilkan kepada umum;
b. Tertib, yaitu tidak mengganggu kepentingan umum;
c. Mendidik, yaitu memberikan informasi yang bermanfaat dan
mencerahkan Pemilih;
d. Bijak dan beradab, yaitu tidak menyerang pribadi, kelompok,
golongan, atau Pasangan Calon; dan
e. Tidak bersifat provokatif.
(4) Pedoman dan jadwal pelaksanaan kampanye ditetapkan oleh
KPUR Universitas.
(5) Kegiatan kampanye tidak diperkenankan melibatkan unsur-
unsur sebagai berikut.
a. Anggota MPM KM UNNES;
b. Anggota DPM KM UNNES;
c. Presma dan Wapresma KM UNNES beserta jajaran Menko,
Menteri, dan Ketua Biro/Badan;
d. Anggota DPM Fakultas;
e. Ketua dan Wakil Ketua BEM Fakultas beserta jajaran Kepala
Departemen, dan Ketua Biro/Badan/Divisi; dan/atau
f. Ketua Hima dan jajaran Kepala Departemen.
g. Anggota DPMJ/BPH/KMJ.

Bagian Ketiga
Tim Sukses
Pasal 79
(1) Tim sukses wajib dimiliki oleh pasangan calon peserta Pemira
Universitas.
(2) Tim sukses dari pasangan calon peserta Pemira Universitas
berjumlah 20 orang.
(3) Tim sukses merupakan mahasiswa aktif Universitas Negeri
Semarang maksimal semester 7 (tujuh) dibuktikan dengan
menunjukan KTM dan KRS yang berlaku dan/atau surat keterangan
aktif dari Universitas serta melampirkan fotokopinya.
(4) Tim sukses tidak diperkenankan mengandung unsur sebagai
berikut.
a. Anggota MPM KM UNNES;
b. Anggota DPM KM UNNES;
c. Presma dan Wapresma KM UNNES beserta jajaran Menko,
Menteri, dan Ketua Biro/Badan;
d. Anggota DPM Fakultas;
e. Ketua dan Wakil Ketua BEM Fakultas beserta jajaran Kepala
Departemen, dan Ketua Biro/Badan/Divisi;
f. Ketua Hima dan jajaran Kepala Departemen;dan/atau
g. Anggota DPMJ/BPH/KMJ.
(5) Unsur yang dimaksud pada ayat (4), dapat menjadi tim sukses dengan
menyertakan surat cuti jabatan yang disetujui oleh lembaga yang
bersangkutan.
(6) Stuktur tim sukses terdiri dari:
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Bendahara;
d. Kuasa Hukum;
e. Juru Kampanye; dan
f. Anggota.
(7) Tim sukses harus dilaporkan kepada Komisioner KPUR Universitasdan
Banwasra Universitas.
(8) Tim sukses wajib mengikuti seluruh peraturan dan mekanisme Pemira
Universitas di bawah tanggung jawab calonnya masing-masing.

Bagian Keempat
Jenis Kampanye
Pasal 80
Jenis-jenis kampanye adalah sebagai berikut.
a. Kampanye oleh KPUR KM UNNES
1. Debat publik calon Presma dan Wapresma UNNES
dilaksanakan di Kampus;
2. Penyampaian Visi Misi calon Anggota DPM KM
UNNES di dapil masing-masing; dan
3. Pemasangan alat peraga kampanye di lingkungan
kampus.
b. Kampanye oleh peserta pemira
1. Pertemuan tatap muka/dialog;
2. Penyebaran melalui media cetak dan media sosial;
3. Penyebaran bahan kampanye kepada masyarakat
kampus; dan
4. Kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye
pemira dan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Pasal 81
(1) Kampanye pemira sebagaimana dimaksud dalam pasal 77 ayat (1)
dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh KPUR sampai
dengan dimulainya Masa Tenang.
(2) Masa tenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlangsungselama
1 (satu) hari sebelum hari pemungutan suara.
Bagian Kelima
Dana Kampanye
Pasal 82
(1) Dana kampanye dapat diperoleh dari unsur sebagai berikut.
a. Dana pribadi;
b. Sumbangan yang sah berdasarkan peraturan perundang-
undangan; dan
c. Sumbangan perseorangan.
(2) Dana kampanye sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat
berupa uang, barang dan/atau jasa.
(3) Dana kampanye berupa uang sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) ditempatkan pada rekening dana kampanye.
(4) Dana kampanye berupa sumbangan barang dan/atau jasa sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) dicatat berdasarkan harga pasar yang wajar
pada saat sumbangan itu diterima.
(5) Dana kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dicatat dalam
pembukuan dana kampanye dengan standar pembukuan yang
ditetapkan KPUR Universitas.
(6) Dana kampanye yang bersumber dari sumbangan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) huruf b dan c maksimal 1.000.000,00 (satu
juta rupiah) untuk setiap donatur.
(7) Total dana kampanye berupa uang, barang, dan/atau jasa
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) sebesar-besarnya Rp
10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
(8) Pembukuan dana kampanye sebagaimana dimaksud dalam ayat
(5) dilaporkan secara berkala kepada KPUR Universitas.

Pasal 83
Peserta pemira dilarang menerima sumbangan yang berasal dari
unsur sebagai berikut.
a. Partai politik;
b. Penyumbang yang tidak benar atau tidak jelas identitasnya;
c. Perusahaan rokok, minuman keras dan alat kontrasepsi;
d. Pihak asing;
e. Pemerintah Republik Indonesia;
f. Pimpinan UNNES beserta jajarannya; dan
g. Lembaga Kemahasiswaan tingkat Universitas sampai
Jurusan.

Bagian keenam
Larangan Kampanye
Pasal 84
(1) Peserta dan pelaksana kampanye dilarang :
a. Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan
Universitas;
b. Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon
dan/atau peserta pemira lainnya;
c. Menghasut dan mengadu domba perseorangan atau
sekelompok mahasiswa;
d. Mengganggu ketertiban umum;
e. Menjatuhkan dan/atau mencemarkan nama baik peserta
pemira lainnya
f. Mengancam untuk melakukan kekerasan atau
menganjurkan penggunaan kekerasan kepada seseorang,
sekelompok mahasiswa dan/atau peserta pemira;
g. Menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya
kepada mahasiswa lainnya;
h. Segala bentuk tindakan kriminal;
i. Merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye
peserta pemira;
j. Berkampanye di tempat yang dilarang;
k. Memasang bahan kampanye diluar wilayah kampanye yang
ditetapkan oleh KPUR Universitas.
(2) Pelaksana kampanye dilarang mengikutsertakan unsur sebagai
berikut:
a. Anggota MPM KM UNNES;
b. Anggota DPM KM UNNES;
c. Presma dan Wapresma KM UNNES, Menko, Menteri, dan
Ketua Biro/Badan;
d. Anggota DPM Fakultas;
e. Ketua dan Wakil Ketua BEM Fakultas beserta jajaran Kepala
Departemen, dan Ketua Biro/Badan/Divisi ;
f. Anggota DPMJ/BPH/KMJ dan/atau
g. Ketua Hima dan jajaran Kepala Departemen.
(3) Kampanye yang mengikutsertakan sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (2) wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut.
a. Tidak menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatannya
dan/atau dalam kapasitas sebagai pejabat lembagakemahasiswaan;
dan
b. Mengajukan cuti kampanye yang telah disetujui lembaga
yang bersangkutan.
(4) Ketentuan mengenai larangan dalam kampanye selanjutnya
diatur oleh KPUR.

BAB X
PEMUNGUTAN DAN PERHITUNGAN SUARA
Pasal 85
(1) Pemungutan suara untuk memilih Presma dan Wapresma BEM KM
UNNES serta Anggota DPM KM UNNES dilakukan secara serempak
di lingkungan UNNES sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh
KPUR Universitas.
(2) Pemilihan Presma dan Wapresma BEM KM UNNES, serta Anggota
DPM KM UNNES dilakukan dengan menandai (mengeklik) gambar
calon yang bersangkutan.
(3) Ketentuan lain tentang pemungutan suara dan perhitungan suara
ditentukan oleh KPUR Universitas.

Pasal 86
(1) KPUR Universitas menentukan jumlah dan letak TPS sehingga
pemungutan suara dapat dilakukan dengan mudah.
(2) TPS sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditentukan di tempat-
tempat yang strategis sehingga menjamin tiap pemilih
menggunakan hak pilihnya.

Pasal 87
Pemilih yang telah menggunakan hak pilih, diberikan tanda khususoleh
KPUR Universitas.

Pasal 88
(1) Setelah pemungutan suara berakhir, PPUR menghitung jumlah pemilih
yang memberikan suara berdasarkan salinan daftar pemilih.
(2) PPUR membuat berita acara pemungutan suara sebagaimana ayat
(1) di atas yang ditandatangani oleh Ketua PPUR dan sekurang-
kurangnya 1 (satu) anggota serta dapat ditandatangani oleh saksi calon.
(3) PPUR memberikan satu eksemplar salinan berita acara
sebagaimana ayat (2) di atas kepada saksi calon yang hadir.
(4) Saksi dapat mengajukan keberatan manakala terjadi hal-hal
yangtidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(5) Segera setelah perhitungan suara, PPUR membuat berita
acara hasil perhitungan suara yang ditandatangani oleh
Ketua PPUR, Ketua Banwasra, dan dapat ditandatangani
oleh perwakilan saksi masing-masing calon.
(6) Sosialisasi hasil Pemira Universitas dilaksanakan oleh KPUR
Universitas.

BAB XI
SANKSI DAN PENANGANAN PELANGGARAN
Pasal 89
(1) Banwasra menerima laporan pelanggaran Pemira Universitas
pada setiap tahapan penyelenggaraan Pemira.
(2) Laporan pelanggaran Pemira Universitas dapat diajukan oleh
pihak sebagai berikut.
a Mahasiswa yang mempunyai hak pilih;b
Panwasra; dan/atau
c Tim sukses/calon.
(3) Laporan secara lisan dan tertulis yang berisi sebagai berikut.
a. Identitas diri pelapor;
b. Waktu dan tempat kejadian perkara;
c. Identitas pelanggar;
d. Identitas saksi-saksi; dan
e. Uraian kejadian.
(4) Laporan sebagaimana pada ayat (3) disampaikan kepada
Banwasra.
(5) Tata cara pelaporan dan batas waktu pelaporan pelanggaran lebih
lanjut diatur oleh Banwasra.

Pasal 90
(1) Dalam memutuskan sanksi pelanggaran pemira sebagaimana
dimaksud dalam pasal 45 huruf h Banwasra melakukan sidang pleno
yang dihadiri sekurang-kurangnya 3 (tiga) komisionerBanwasra.
(2) Dalam memutuskan sanksi sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) Banwasra berwenang memanggil pihak – pihak terkait untuk di
mintai keterangan dan meminta alat bukti jika di perlukan.
(3) Pihak – pihak terkait sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
adalah sebagai berikut.
a. Pihak pelapor;
b. Pihak terlapor;
c. Saksi pelapor atau terlapor dan/atau;
d. Pihak lain yang berhubungan dengan pelanggaran pemira.
Pasal 91
(1) Jenis-jenis sanksi
a. Sanksi berupa larangan pemasangan atau penyitaan alat
peraga dan pemotongan masa kampanye.
b. Sanksi berupa pengurangan suara.
c. Pembatalan calon.
(2) Sanksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a diberikan
terhadap pelanggaran pemira yang dilakukan sampai sehari
sebelum masa tenang pemira.
(3) Sanksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b diberikan
terhadap pelanggaran pemira yang dilakukan pada hari terakhir
kampanye atau masa tenang dan/atau hari pemungutan suara.
(4) Sanksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c diberikan
terhadap pelanggaran pemira yang dilakukan sejak penetapan calon
sampai dikeluarkan surat keputusan tentang penetapan calon terpilih.
(5) Peserta yang melanggar sanksi hari pengurangan kampanye
dikenakan pengurangan suara;
(6) Jumlah sanksi pengurangan suara sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) huruf b sebanyak-banyaknya 10 (sepuluh) suara tiap fakultas tiap
pelanggaran untuk pemira Presma dan Wapresma KM UNNES dan
sebanyak-banyaknya 5 (lima) suara tiap jurusan tiap pelanggaran
untuk pemira anggota DPM KM UNNES.
(7) Aturan lebih lanjut diatur kemudian oleh Banwasra

BAB XII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 92
KPUR KM UNNES berhak mengajukan ke pengadilan manakala ada pihak-
pihak dari dalam ataupun dari luar UNNES yang melakukan pelanggaran
pidana terkait dengan pelaksanaan Pemira KM UNNES.

BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 93
Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

You might also like