Professional Documents
Culture Documents
1
Mekanisme aksi obat :
1. Non-spesifik Æ berdasarkan sifat kimia-fisika obat Æmempengaruhi
lingkungan aksi Æ perubahan sistem biologi Æ respon
Contoh : antasida (netralisasi asam lambung)
2. Spesifik Æ berdasarkan interaksi senyawa dengan target aksi spesifik
Æ proses biokimia sel Æ respon
2
KANAL ION
sebagai target aksi obat
¾ Pertama kali dihipotesiskan oleh Alan
Hodgkin dan Andrew Huxley (ahli
biofisika Inggris) th 1952 Æ “ Teori
Impuls Syaraf “ Æ hadiah nobel
¾ Erwin Neher dan Bert Sakman th 1970
Æ meneliti keberadaan kanal ion Æ
menggunakan teknik perekaman elektrik
(“patch clamp”) Æ hadiah nobel 1991
X-ray crystallography
3
Teknik patch clamp
4
lanjutan
¾ Kanal ion terdapat pada hampir setiap sel
Fungsinya ?
Transport ion
Pengaturan potensial listrik melintasi membran sel
Signaling sel
¾ Kanal ion penting dalam proses normal tubuh Æ beberapa penyakit
terkait dengan disfungsi kanal ion misal aritmia jantung, diabetes,
epilepsi, hipertensi, cystic fibrosis, dll.
¾ Kanal ion sebagian besar bersifat spesifik pada ion tertentu
¾ Pembukaan atau penutupan kanal ion diatur :
1. senyawa kimia (ligan)
2. sinyal listrik
3. kekuatan mekanik
5
Kanal ion K Kanal ion Na Jika terjadi pergerakan
ion yang terlalu banyak,
akan mengganggu
homeostasis sel
-60 - 80mV
Menjaga muatan
Na/K ATPase
Pompa Na/K intrasel lebih negatif
6
¾ Kanal ion teraktivasi oleh kekuatan mekanik (stretch-activated
channel)
- Berespon terhadap kekuatan mekanik yang timbul dari
peregangan atau pengerutan lokal membran sekitar kanal ion
7
Peran kanal ion pada mahluk hidup
¾ Kanal Na+ Æ berperan dalam penyampaian impuls
saraf/potensial aksi Æ depolarisasi
¾ Kanal K+ Æ kekuatan penstabil Æ
repolarisasi/hiperpolarisasi
¾ Kanal Ca++ Æ penting dalam signaling sel Æ berbagai
aksi: kontraksi, eksositosis, pelepasan neurotransmitter
¾ Kanal Cl- Æ aliran osmotik, hiperpolarisasi
Keterangan :
- Kanal ion Na+, K+ dan
Ca++ mempunyai
struktur yang mirip,
kecuali bahwa kanal K
hanya punya satu sub
unit
- Tersusun dari asam
amino
- Setiap kanal memiliki
sub-unit, yang setiap
domain memiliki 6 –
segmen atau heliks
trans-membran.
8
Tinjauan Molekuler Setiap Kanal
9
Contoh obat yang beraksi pada kanal ion Na
10
¾ Calcium
- Ca++ merupakan second messenger yang sangat banyak digunakan
pada berbagai fungsi sel
- Konsentrasi Ca++ dalam sitosol sangat kecil (10-20 nM), di ekstrasel
sebesar 1-2 mM.
- Di dalam sel, Ca++ tersimpan di dalam retikulum endoplasma (pada
sel saraf) atau di retikulum sarcoplasma (pada sel otot)
Fungsi ion Ca++ antara lain:
1. pelepasan neurotransmitter pada sel saraf
2. eksositosis pada secretory cells, contoh: histamin dari mast cells,
insulin dari sel β di pankreas
3. kontraksi otot
11
The N-type calcium channel receptor is located on the primary nociceptive
A-delta and C-slow fiber pain fibers (nociceptors) within the superficial
posterior Rexed's laminae I and II of the spinal cord.
12
Bagaimana peran Ca dalam proses eksositosis?
contoh: insulin dari sel β Langerhans pankreas
http://www.pharmamotion.com.ar/animation-mechanism-action-sulfonylureas-
acetohexamide-glibenclamide-glipizide-glicazide-chlorpropamide.html
Mekanisme umum:
¾ Ca++ harus berikatan dengan suatu ‘reseptor’ Ca yang akan
memediasi efeknya Æ Calmodulin Æ suatu Ca++-binding protein
yang dijumpai pada semua sel eukariot Æ umumnya 1% dari total
massa protein sel
¾ Calmodulin sendiri tidak memiliki aktivitas enzim Æsetelah
mengikat Ca (menjadi Ca++/calmodulin) dia bekerja dengan
mengikat protein lain Æ yaitu: Ca++/calmodulin-dependent protein
kinase (CaM-kinase)
¾ Contoh CaM-kinase: myosin light-chain kinase (MLCK)
13
Bagaimana Ca berperan dlm kontraksi otot polos ?
14
http://entochem.tamu.edu/MuscleStrucContractswf/index.html
15
Bagaimana menjaga keseimbangan kadar Ca di
dalam dan di luar sel ?
¾ Untuk menjaga agar konsentrasi Ca++ dalam kadar yang rendah
selama istirahat Æ pada membran sel terdapat pompa Ca++-ATPase
Æ untuk memompa Ca++ keluar
¾ Di dalam sel saraf dan otot (yang menggunakan Ca++ signaling
secara ekstensif) Æ ada tambahan: Pompa penukar Na+-Ca2+ Æ
afinitas rendah terhadap Ca++ sehingga baru bekerja jika kadar Ca
sitosol mencapai 10 x kadar normalnya
¾ Selain itu di RE : ada pompa Ca++-ATPase Æ take up Ca++ dari sitosol
( menjaga konsentrasi Ca++ di sitosol tetap rendah)
¾ Jika Ca++ sitosol meningkat sampai lebih dari 10 mM Æ berbahaya
bagi sel Æ pompa Ca++ kapasitas tinggi di mitokondria bekerja Æ
take up Ca dari sitosol
ATP
Na
K
CaA ADP ATP
H
Anions
(A-)
ATP Efek
Ca2+
Na+
ADP
RE
MITOCHONDRION
16
Kanal ion K+
Contoh :
Minoksidil, kromakalim, levkromakalim
Membuka kanal ion K+ otot polos jantung dan vaskuler Æ efluks K+ ke luar sel
Æ hiperpolarisasi Æ Ca intrasel turun Æ relaksasi otot jantung dan vaskuler Æ
antihipertensi dan efek proteksi jantung
17
Sulfonilurea Æ pemblok selektif kanal K+ (ATP-sensitive K+
channel) pada pankreas Æ depolarisasi Æ konsentrasi Ca++
intrasel naik Æ sekresi insulin
Kanal ion Cl -
18
Klasifikasi tipe kanal ion Cl (Jentsch, et al, 2002)
19
CFTR helps to control bulk water flow across epithelia
20
ENZIM
sebagai target aksi obat
¾ Enzim merupakan suatu protein yang berfungsi sebagai katalis
proses-proses kimia atau biokimia dalam tubuh
¾ Aksi obat pada enzim diperantarai 2 mekanisme :
Molekul obat sebagai substrat analog yang beraksi sebagai
inhibitor kompetitif bagi enzim
Molekul obat sebagai substrat yang salah/palsu (false substrate)
Æ molekul obat mengalami transformasi kimia Æ membentuk
produk abnormal Æ jalur metabolik berubah
21
Contoh : neostigmin
AcCoA Choline
CAT
Ach CoA
AchE
Ach Choline
+
Neostigmin Asetat
(inhibitor AchE)
Contoh :
1. 5-Fluorourasil Æ menggantikan urasil dalam biosintesis purin Æ
terbentuk nukleotida palsu “ fradulent” nucleotide fluoro
deoxyuridine monophosphat (FDUMP) atau tidak terbentuk 2’-deoxy-
uridilat monophosphat (DUMP) Æ tidak membentuk timidilat (DTMP)
Æ penghambatan sintesis DNA Æ penghambatan pertumbuhan dan
pembelahan sel
2. Metotreksat Æ menggantikan folat dalam biosintesis purin
Æpenghambatan sintesis DNA Æ penghambatan pertumbuhan dan
pembelahan sel
22
MOLEKUL PEMBAWA
sebagai target aksi obat
A. CO-TRANSPORTER = “SYMPORT”
23
A. Symporter
Definisi :
transporter yang menggunakan gradient elektrokimia dari satu ion
untuk mengangkut ion lainnya untuk melintasi membran
tiazid
manitol
Loop diuretic
manitol
24
Na/K/2Cl CO-TRANSPORTER
Na+
Cl-
Cl-
K+
Na+/K+/2Cl- symport
25
B. EXCHANGER (Countertransporter)
= “ANTIPORT”
B. Antiport
Definisi : transporter yang menggunakan gradient elektrokimia dari satu ion
untuk menggerakkan ion lainnya untuk melintasi membran pada sisi yang
lain
Contoh : Ca2+ exchanger Æ menukar 3Na+ untuk 1 Ca++
26
Pre-sinaptik glutamat Tiagabin
GAD
Re-uptake
GABA
Post sinaptik
Reseptor GABA
hemikolinium
AcCoA Choline choline transporter
CAT
Ach CoA
AchE
Ach Choline
+
Asetat
27
2. ATP-POWERED ION PUMP
- K+/H+ ATPase (proton pump) di sel parietal lambung
Apabila dipacu terus Æ aliran ion H + ke rongga lambung meningkat
Æ HCl >> Æ iritasi lambung
Contoh Obat : Omeprazol
3 5
1
6 HCl
2
4
28
Na+/K+ ATPase
Fungsi : menjaga potensial
membran
Contoh Obat : Digoksin dan
Ouabain
Kedua obat Æ menghambat
Na+/K+ ATPase Æ Na+ tidak bisa
keluar sel Æ Na +-Ca+ Pump
kurang berfungsi Æ Ca
intraseluler besar Æ
peningkatan kontraksi otot
jantung
RESEPTOR
sebagai target aksi obat
Reseptor merupakan target aksi kebanyakan obat / ligand
Menjadi berfungsi apabila berinteraksi dengan agonis
29