You are on page 1of 11

ANGGARAN DASAR

HIMPUNAN MAHASISWA PULAU SERIBU


SERIBUPENDAHULUAN

Dengan menyebut nama Allah SWT, mahasiswa Kepulauan Seribu menyadari akan
persoalan-persoalan yang dihadapi oleh dunia kemahasiswaan dan masyarakat Pulau
Seribu itu sendiri, sekalipun tidak menafikan status Kepulaua Seribu yang berbentuk
kabupaten yang menuntut sebuah perubahan yang lebih baik, sebagai mahasiswa
kami merasakan ada tuntutan secara moral untuk memikirkan masa depan Kepulaua
Seribu.
Semua itu hanya dapat di capai dengan musyawarah mufakat serta kerja sama
yang baik di antara semua elemen yang ada di masyarakat, mahasiswa sebagai agent
of change haruslah memiliki kontribusi yang besar oleh karenanya maka dengan
penuh kesadaran dan keikhlasan kami menghimpun dari dalam hati organisasi
kekeluargaan yang digerakkan dengan pedoman yang berbentuk anggaran dasar
yang isinya sebagai berikut:

BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT

NAMA
Pasal 1
Organisasi ini bernama Forum Mahasiswa Kepulauan Seribu yang disingkat dengan
HMPS.

WAKTU
Pasal 2
Organisasi ini didirikan di Ciputat pada tanggal 15 maret 2003
Bertepatan dengan tanggal 23 Rabiul Awwal 1424 H untuk jangka waktu
yang tidak ditentukan.

TEMPAT
Pasal 3
Organisasi ini berkedudukan di Pulau Tidung dan di Jakarta
Sebagai sekretariat penghubung.
BAB II
AZAS, TUJUAN DAN SIFAT

AZAS
Pasal 4
Organisasi ini berazaskan demokrasi.

TUJUAN
Pasal 5
Organisasi ini bertujuan untuk insan akademis dan pengabdi kepada
kemajuan masyarakat Kepulauan Seribu.

SIFAT
Pasal 6
Organisasi ini bersifat independen.

BAB III
KEDAULATAN
Pasal 7
Kedaulatan Himpunan Mahasiswa Pulau Seribu berada di tangan anggota dan
dilaksanakan sepenuhnya oleh Konferensi.

BAB IV
AKTIVITAS
Pasal 8
1 Membina pribadi yang bertaqwa kepada Allah SWT, kritis dan dinamis dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki.
2 Membina persatuan dan kesatuan sesama anggota.
3 Meningkatkan kesejahteraan anggota.
4 Meningkatkan kerja sama dengan organisasi lain yang sejenis atau tidak sejenis.
5 Menjalin hubungan yang harmonis; hubungan dengan masyarakat dan pemerintah
serta berpartisipasi dalam pembangunan di Kepulauan Seribu.

BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 9
1 Anggota Himpunan Mahasiswa Pulau Seribu adalah mahasiswa yang terdaftar di
perguruan tinggi dan yang sederajat di Jakarta, pulau dan di daerah lain atau yang
memiliki keturunan dengan masyarakat pulau yang memiliki loyalitas penuh terhadap
masalah Kepulauan Seribu.
2 Cara penerimaan anggota diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 10
Anggota Himpunan Mahasiswa Pulau Seribu mempunyai hak dan kawajiban yang
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VIII
SUSUNAN DAN MASA JABATAN KEPENGURUSAN
SUSUNAN KEPENGURUSAN
Pasal 11
Susunan kepengurusan Himpunan Mahasiswa Pulau Seribu diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
MASA JABATAN
Pasal 12
Masa Jabatan Kepungurusan Himpunan Mahasiswa Pulau Seribu
selama 1 (satu) tahun.

BAB VIIII
HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 13
Hak dan kewajiban pengurus Himpunan Mahasiswa Pulau Seribu diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.

`BAB IX
PERMUSYAWARATAN
Pasal 14
Bentuk permusyawaratan adalah rapat-rapat dan konferensi-konferensi.

BAB X
DEWAN PEMBINA
Pasal 15
Untuk mempermudah kelancaran tugas dan kewajiban pengurus
Himpunan Mahasiswa Pulau Seribu maka dibutuhkan Dewan Pembina.
BAB XI
KEUANGAN DAN KEPEMILIKAN
Pasal 16
1 Keuangan organisasi didapat dan diperoleh dari iuran anggota, sumbangan donatur-
donatur, dan usaha-usaha lain yang halal dan tidak mengikat serta tidak bertentangan
dengan azas dan ketentuan organisasi.
2 Harta milik organisasi diperoleh dari jual beli, waqaf, hibah, sumbangan dan peralihan
hak lainnya.
3 Pengelolaan keuangan dan hak milik barang inventaris dilakukan oleh pengurus
Himpunan Mahasiswa Pulau Seribu bertindak untuk dan atas nama organisasi.

BAB XII
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 17
1 Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh konferensi yang khusus diadakan
untuk itu, dengan ketentuan quorum dan pengambilan keputusan sebagaimana diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga.
2 Tata cara pembubaran organisasi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
3 Kekayaan organisasi setelah organisasi dibubarkan diatur lebih lanjut oleh konferensi.

BAB XIII
PENUTUP
Pasal 18
1 Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
2 Anggaran Dasar ini hanya dapat diubah oleh Konferensi.
3 Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

ANGGARAN RUMAH TANGGA


HIMPUNAN MAHASISWA PULAU SERIBU

BAB I
HARI LAHIR HMPS
Pasal 1
Hari lahir Himpunan Mahasiswa Pulau Seribu ditetapkan pada tanggal 13 Juli 2002,
peringatan hari kelahiran dilakukan setiap tanggal 13 Juli.
BAB II
LAMBANG
Pasal 2
1. Arti Lambang Organisasi :
a. Pohon Kelapa menandakan bahwa gerakan yang dilakukan selalu memberikan
manfaat buat masyarakat banyak.
b. Buku dan Pena berarti intelektual dan keilmuan yang tinggi.
c. Perahu berarti keberanian dalam mencapai tujuan.
d. Warna hijau berarti kedamaian, kesejahteraan dan kebenaran.
e. Warna biru berarti laut sebagai warna kebanggaan masyarakat Kepulauan Seribu.
2. Lambang seperti yang disebut pada ayat (1) dipergunakan pada bendera, umbul-
umbul, jaket, kaos, cendera mata, stiker dan indentitas organisasi lainnya.

BAB III
KEANGGOTAAN

ANGGOTA
Pasal 3
1 Anggota biasa Himpunan Mahasiswa Pulau Seribu adalah mahasiswa yang terdaftar
di perguruan tinggi dan yang sederajat di Jakarta, pulau dan di daerah lain atau yang
memiliki keturunan dengan masyarakat pulau yang memiliki loyalitas terhadap
masalah Kepulauan Seribu.
2 Anggota Kehormatan adalah perorangan yang dianggap berjasa terhadap Himpunan
Mahasiswa Pulau Seribu dan disetujui penetapannya serta disahkan oleh Rapat
Pengurus Harian HMPS.

SYARAT-SYARAT KEANGGOTAAN
Pasal 4
1 Mahasiswa Kepulauan Seribu.
2 Berdomisili di Kepulauan Seribu.
3 Menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
4 Sangggup mentaati dan melaksanakan semua keputusan dan peraturan organisasi.

HAK KEANGGOTAAN
Pasal 5
1 Berhak mengikuti seluruh kegiatan HMPS.
2 Setiap anggota berhak mengeluarkan pendapat atau mengajukan usulan/saran atau
pertanyaan baik secara lisan maupun tulisan kepada pengurus serta memiliki hak
untuk dipilih dan memilih.
3 Anggota kehormatan berhak mengajukan pendapat, usul/saran atau pertanyaan baik
secara lisan maupun tulisan tetapi tidak memiliki hak untuk memilih dan dipilih.
4 Setiap anggota berhak menyatakan pendapat, suara, dan memilih

KEWAJIBAN KEANGGOTAAN
Pasal 6
1 Menjaga nama baik dan mentaati segala ketentuan-ketentuan yang berlaku di HMPS.
2 Berpartisipasi dalam setiap kegiatan HMPS.
3 Membayar iuran anggota.

TATA CARA PENERIMAAN ANGGOTA


Pasal 7
1 Tata cara dan pengelolahan administrasi penerimaan anggota diatur oleh pengurus
organisasi.
2 Pengusulan anggota kehormatan dilakukan atas usul pengurus harian Himpunan
Mahasiswa Pulau Seribu dan harus mendapat persetujuan anggota.

BERHENTI DARI ANGGOTA


Pasal 8
Anggota biasa dan kehormatan Himpunan Mahasiswa Pulau Seribu berhenti
keanggotaannya karena;
a. Meninggal dunia.
b. Atas permintaan sendiri.
c. Diberhentikan sementara.
d. Diberhentikan tetap.

PEMBERHENTIAN ANGGOTA
Pasal 9
1 Anggota Himpunan Mahasiswa Pulau Seribu dapat diberhentikan sementara atau tetap
apabila:
a. Dengan sengaja tidak melaksanakan kewajiban sebagai anggota.
b. Melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik organisasi baik ditinjau dari
segi syara’, peraturan perundang-undangan maupun keputusan dan peraturan
organisasi.
2 Sebelum diberhentikan sementara, anggota yang bersangkutan diberikan peringatan
tertulis oleh pengurus dari hasil rapat pleno yang khusus diadakan untuk itu.
3 Apabila dalam waktu 15 (lima belas) hari tidak diindahkan, maka pengurus dapat
memberhentikan sementara secara tertulis selama waktu 1 (satu) bulan.
4 Apabila selama waktu pemberhentian sementara anggota yang bersangkutan tidak
memperbaiki sikap dan tingkah lakunya, maka dilakukan pemberhentian tetap dan
kepadanya diberikan surat keputusan pemberhentian oleh pengurus.
5 Anggota yang diberikan sementara atau tetap diberikan hak melakukan pembelaan
diri dalam konferensi.

BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 10
1 Pengurus adalah badan/lembaga yang menerima amanat konferensi sebagai
pemegang tangggung jawab tertinggi organisasi baik ke dalam maupun ke luar.
2 Kepengurusan terdiri dari:
a. Ketua Umum.
b. (dua) orang wakil ketua.
c. Sekretaris Umum.
d. (dua) orang Wakil Sekretaris.
e. Bendahara Umum.
f. 1 (satu) orang Wakil bendahara.
g. Departemen-departemen.

BAB V
MASA JABATAN
Pasal 11
Kepengurusan di pilih untuk masa jabatan 2 (dua) tahun, dan dapat dipilih kembali,
kecuali untuk jabatan Ketua Umum hanya dapat dipilih untuk dua kali masa jabatan.

BAB VI
SYARAT-SYARAT MENJADI PENGURUS
Pasal 12
Seorang anggota Himpunan Mahasiswa Pulau Seribu dapat dipilih menjadi pengurus
dengan syarat:
1 Mahasiswa yang masih aktif kuliah di Universitas/Perguruan Tinggi.
2 Domisili di Kepulauan Seribu (putra-putri daerah).
3 Berakhlakul karimah, berdedikasi tinggi, dan loyal terhadap organisasi.
4 Mampu dan aktif dalam menjalankan organisasi.
BAB VIII
HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS
HAK PENGURUS
Pasal 13
Pengurus berkewajiban:
1 Menjalankan semua ketentuan yang tercantum dalam AD/ART, keputusan konferensi
dan peraturan organisasi.
2 Melaksanakan Konferensi.
3 Memberikan pertanggungjawaban kepada Konferensi.
4 Menentukan kebijakan umum sesuai dengan AD/ART.
5 Memberikan perlindungan dan pembelaan kepada anggota yang memerlukan.
6 Memperhatikan saran-saran Dewan Pembina.

HAK PENGURUS
Pasal 14
Pengurus berhak:
1. Mengambil kebijakan-kebijakan organisasi.
2. Mengarahkan dan melaksanakan Program organisasi.
3. Memberikan dan mengusulkan pemikiran bagi kemajuan kegiatan organisasi.

BAB VIIII
DEWAN PEMBINA
Pasal 15
1 Dewan pembina adalah badan atau perorangan yang diminta untuk memberikan
saran atau nasihat dalam menjalankan organisasi.
2 Anggota pembina adalah senior HPMSyang dipandang kompeten dan sesuai dengan
jabatan atau tugas dewan pembina.
3 Dewan Pembina merupakan badan pertimbangan yang memberikan pertimbangan,
saran dan nasihat baik diminta maupun tidak, dilakukan baik secara perorangan
maupun kolektif.
4 Pergantian dan perubahan pembina

BAB IX
PERMUSYAWARATAN DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 16

1. Forum permusyawaratan untuk pengambilan keputusan meliputi; Konferensi, Rapat


Kerja Pengurus, dan Rapat Anggota.
2. Rapat untuk mengambil keputusan organisasi meliputi; Rapat Harian, Rapat Pleno,
Rapat Departemen/Seksi, dan Rapat Koordinasi.

KONFERENSI
Pasal 17
1. Konferensi sebagai permusyawaratan dan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
organisasi diselenggarakan sekali dalam 2 (dua) tahun.
2. Konferensi diselenggarakan untuk:
a. Menilai pertanggungjawaban ketua Forum mahasiswa Kepulauan Seribu.
b. Menetapkan program umum organisasi.
c. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
d. Merumuskan program organisasi berkaitan dengan kehidupan, kebangsaan,
kemasyarakatan dan keagamaan.
e. Memilih ketua Himpunan Mahasiswa Pulau Seribu.
3. Konferensi diadakan oleh pengurus dengan membentuk kepanitiaan.
4. Dalam keadaan istimewa dapat diadakan Konferensi Istimewa yang diadakan
sewaktu-waktu atas penetapan atau permintaan paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari
anggota yang terdaftar.
5. Konferensi dihadiri oleh:
a. Anggota HMPS.
b. Pengurus HMPS.
c. Undangan yang ditetapkan panitia.
6. Konferensi dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ (separuh) lebih
satu dari jumlah anggota yang terdaftar.
7. Hak suara dalam konferensi adalah seluruh anggota organisasi yang terdaftar
mempunyai 1 (satu) suara.
8. Acara, tata tertib konferensi dan tata cara pemilihan pengurus dibuat oleh pengurus
dengan membentuk panitia dengan pengesahan Konferensi.
9. Peserta konferensi berhak menyatakan pendapat serta memiliki 1 (satu) hak suara
10. Saat berlangsungnya acara dan kegiatan pendukung tidak mengganggu jalannya
konfrensi
11. Keputusan konferensi tetap berlaku sampai diubah atau dibatalkan oleh konferensi
berikutnya.

KONFERENSI LUAR BIASA


Pasal 18
1. Konferensi luar biasa dapat dilaksanakan apabila terjadi kevakuman kepemimpinan
selama 6 (enam) bulan
2. Apabila ketua HPMS melanggar kode etik dan mengundurkan diri
dengan dibuktikan surat pernyataan secara tertulis.

KEPUTUSAN MUSYAWARAH
Pasal 19
1. Keputusan dilakukan dengan musyawarah mufakat
2. Jika dilakukan pemungutan suara, maka diambil suara terbanyak, yakni setengah
lebih dari peserta yang memberikan hak suara
3. Jika dalam pemilihan suara terdapat jumlah suara yang sama, maka pemungutan
suara di ulang kembali, dengan memberikan kesempatan untuk melakukan
penjelasan kembali

BAB X
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 20
Permusyawaratan dan rapat adalah sah apabila memenuhi quorum yakni dihadiri oleh
separuh atau lebih jumlah peserta.

Pasal 21
Pengambilan keputusan pada asasnya dilakukan secara musyawarah untuk mufakat
dan apabila hal ini tidak mungkin, maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak.

Pasal 22
1 Khusus tentang perubahan AD/ART harus dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 (dua
pertiga) dari jumlah peserta yang hadir.
2 Untuk hal ini keputusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 (dua
pertiga) dari jumlah peserta yang hadir.

BAB XI
KEUANGAN

Pasal 23
1. Iuran anggota berupa kas anggota dalam setiap bulan.
2. Sumbangan yang tidak mengikat, yang didapat dari bantuan para dermawan, instansi
pemerintah dan badan swasta dengan mensyaratkan sesuatu kepada organisasi.
3. Usaha lain yang halal dan sah, yaitu usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan
syara’, peraturan dan keputusan-keputusan organisasi.
BAB XII
TATA CARA PEMILIHAN

Pasal 24
Tata cara pemilihan pengurus diatur dalam Tata Tertib Pemilihan.

BAB XIII
PEMBUBARAN

Pasal 25
1 Usul pembubaran organisasi dapat diterima apabila diajukan secara tertulis kepada
pengurus oleh 2/3 (dua pertiga) jumlah anggota yang sah dan terdaftar atau separuh
atau lebih dari jumlah anggota yang sah.
2 Untuk membicarakan usul pembubaran, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah
usul diterima, maka pengurus harus menyelenggarakan Konferensi luar biasa.
3 Konferensi Luar Biasa dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya separuh
lebih satu dari jumlah anggota yang sah dan terdaftar.
4 Keputusan tentang pembubaran organisasi dianggap tidak sah apabila disetujui oleh
sekurang-kurangnya separuh lebih satu dari jumlah anggota yang sah dan terdaftar.
5 Apabila organisasi dibubarkan, segala kekayaan yang dimiliki dihibahkan kepada
lembaga yang bermanfaat bagi masyarakat.

BAB XIV
PENUTUP
Pasal 26
1 Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini
akan diatur oleh pengurus Himpunan Mahasiswa Pulau Seribu (HMPS).
2 Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat diubah oleh Konferensi.
3 Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh konferensi dan berlaku sejak tanggal
ditetapkan.

You might also like