You are on page 1of 4

PROSEDUR PENANGANAN

DIABETES MELLITUS
No. Kode

Terbitan :

SOP No. Revisi :


Tanggal Berlaku : dr Rabiatul
KLINIK Hasanah
KELUARGA Halaman :
BUNDA

Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai


1. Pengertian kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan
berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf, ginjal dan pembuluh darah
Agar petugas dapat menegakkan diagnosis DM dan melakukan
2. Tujuan
pengobatan DM.
1. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
2. Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
3. Kebijakan
3. Keputusan mentri kesehatan no. 128 tahun 2004 tentang kebijakan
dasar pusat kesehatan puskesmas
Permenkes no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
4. Referensi
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, Hal 426
1 Alat Pemeriksaan Gula Darah Sederhana
5. Saratan dan
2 Alat Pengukur berat dan tinggi badan anak serta dewasa
Prasarana
3 Skala Antropometri
6. Prosedur / 1. Petugas melakukan anamnesa tentang riwayat penyakit sekarang,
langkah
apakah pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa
langkah
poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi
(serng lapar), serta enurunan berat badan yang tidak jelas
penyebabnya, atau juga bisa disertai keluhan tidak khas meliputi
lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, luka yang sulit sembuh,
pruritus vulva pada wanita, dan disfungsi ereksi pada pria.
Klasifikasi DM:
DM tipe 1
a. DM pada usia muda, < 40 tahun
b. Insulin dependent akibat destruksisel : Immune-mediated
dan Idiopatik
DM tipe 2 (bervariasi mulai dari yang predominan resistensi
insulin dengan defisiensi insulin relatif – dominan defek sekresi
insulin disertai resistensi insulin)
Tipe lain
a. Defek genetik pada fungsi sel β
b. Defek genetik pada kerja insulin
c. Penyakit eksokrin pankreas
d. Endokrinopati
e. Akibat obat atau zat kimia tertentu misalnya vacor,
pentamidine, nicotinic acid, glukokortikoid, hormone tiroid,
diazoxide, agonis adrenergik, thiazid, phenytoin, interferon,
protease inhibitors, clozapine
f. Infeksi
g. Bentuk tidak lazim dari immune mediated DM
h. Sindrom genetik lain, yang kadang berkaitan dengan DM
DM gestasional
Diabetes Melitus Gestasional (DMG) adalah suatu gangguan
toleransi karbohidrat (TGT, GDPT, DM) yang terjadi atau
diketahui pertama kali pada saat kehamilan sedang berlangsung.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, adakah penurunan berat
badan, atau adakah prurirus atau gangren.
3. Petugas melakukan pemeriksaan GDA, atau GDP dan GD2JPP
bila pasien berpuasa, serta pemeriksaan HbA1C
4. PetugasmenegakkandiagnosaDiabetes Mellitus bila:
4.1.1 Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + Glukosa
darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler). ATAU
4.1.2 Gejala klasik DM + Glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl
(darah kapiler). ATAU
4.1.3 Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa
terganggu (TTGO) > 200 mg/Dl. ATAU
4.1.4 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau
GDP ulang ≥ 126 mg/dl (darah kapiler). ATAU
4.1.5 HbA1C ≥ 6.5 %, pemeriksaan HbA1C dilakukan hanya
apabila pasien menyetujui.
5. Petugas melakukan evaluasi gizi, evaluasi penyulit DM, evaluasi
perencanaan makan sesuai kebutuhan
6. Petugas memberikan pengobatan DM:

6.1.1 Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis


maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari
6.1.2 Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg
dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum
mkan, 1-2 kali/hari.
6.1.3 Golongan Inhibitor α glukosidase: Acarbose dosis awal 50
mg dosis maksimal 300 mg diberikan 1-3 kali/hari
6.1.4 Insulin : short acting atau long acting
7. Petugas memberi edukasi sesuai dengan terapi non farmakologi
dan efek samping obat

Kriteria Rujukan :
a. DM dengan komplikasi
b. DM dengan kontrol gula buruk
c. DM dengan infeksi berat
d. DM dengan kehamilan
e. DM type 1 Pemantauan
Tidak
Gejal
Anamnes a GDA 200
a klasi mg/dL
k GDP 126 mg/dL
DM
Ya

GDA 200 mg/dL DIABETES


GDP 126 mg/dL MELLITUS

Evaluasi status gizi


Evaluasi penyulit DM
Evaluasi perencanaan
makan sesuai kebutuhan

7. Diagram Alur

Edukasi terapi non


farmakologis, dan efek
samping obat

1. Poli Umum
8. Unit terkait 2. UGD

You might also like