You are on page 1of 6

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TONGAS
Jl. Raya Tongas No. 229 Telp. (0335) 511837, Fax (0335) 511837
TONGAS – PROBOLINGGO – 67282
Website:rsudtongas.probolinggo.go.id. Email: rsudtongaskab.prob@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TONGAS


NOMOR : 800/ /426.802/2022
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TONGAS
KABUPATEN PROBOLINGGO

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TONGAS


MENIMBANG : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
Umum Daerah Tongas Kabupaten Probolinggo, maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan Farmasi yang bermutu tinggi;

b. Bahwa agar pelayanan Farmasi di Rumah Sakit Umum Daerah


Tongas Kabupaten Probolinggo dapat terlaksana dengan baik;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a


dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Tongas Kabupaten Probolinggo.

MENGINGAT : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang kesehatan.
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/Per/IX/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72
tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
189/Menkes/SK/III/2006 tentang Kebijakan Obat Nasional
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
HK.01.07/MENKES/200/2020 tentang Pedoman Penyusunan
Formularium Rumah Sakit
7. Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 20 Tahun 2021 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata
Kerja Unit Organisasi Bersifat Khusus Rumah Sakit Umum
Daerah Tongas Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo
8. Surat Keputusan Bupati Probolinggo Nomor
821.29/227/426.202/2021 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan
Direktur RSUD Tongas Kabupaten Probolinggo.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Pertama : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
TONGAS TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TONGAS KABUPATEN
PROBOLINGGO
Kedua : Kebijakan pelayanan Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Tongas
Kabupaten Probolinggo sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.
Ketiga : Perubahan Kebijakan harus dibahas sekurang-kurangnya setiap 2
(Dua) tahun sekali dan apabila diperlukan sewaktu-waktu akan
dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada.
Keempat : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kesalahan akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Probolinggo
Pada tanggal : Januari 2022

DIREKTUR RSUD TONGAS

drg. Wahyuningsih P, M.M.Kes


Pembina
NIP. 19660611 200003 2 009
Lampiran
Peraturan Direktur RSUD Tongas
Kabupaten Probolinggo
Nomor :
Tanggal :

KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TONGAS KABUPATEN PROBOLINGGO

1. Pengaturan dan Manajemen :


a. Pelaksanaaan pekerjaan kefarmasian meliputi pemilihan, pengadaan, penyimpanan,
permintaan/peresepan, penyalinan, distribusi, persiapan, pengeluaran, pemberian,
dokumentasi dan pemantauan terapi obat.
b. Instalasi Farmasi bertanggung jawab terhadap semua sediaan farmasi/perbekalan
farmasi yang beredar di rumah sakit
c. Sediaan farmasi/perbekaan farmasi terdiri dari obat, bahan obat, alat kesehatan,
reagensia, radiofarmasi dan gas medis
d. Pelayanan farmasi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan rumah
sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang
bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat.
e. Pelayanan farmasi dilakukan dengan sistem satu pintu.
f. Instalasi Farmasi dipimpin oleh Apoteker, berijazah sarjana farmasi yang telah lulus
sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker, yang telah
memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker dan Surat Ijin Praktik Apoteker.
g. Kepala Instalasi Farmasi bertanggung jawab terhadap segala aspek hukum dan
peraturan-peraturan farmasi baik terhadap administrasi sediaan farmasi dan
pengawasan distribusi.
2. Pemilihan dan Pengadaan:
a. Pengadaan obat di rumah sakit dilaksanakan mengacu pada Formularium Rumah Sakit
dan Formularium Nasional untuk pasien JKN-BPJS. Proses pengadaan dilaksanakan
sesuai undang-undang yang berlaku, yang melibatkan jalur distribusi obat yang resmi,
dengan pengelolaan yang dikendalikan secara penuh oleh rumah sakit.
b. Pemilihan obat masuk formularium dan penghapusan obat dari formularium harus
mengikuti kriteria yang berlaku.
c. Bila suatu obat dalam resep tidak tersedia di instalasi farmasi, ada proses yang sudah
ditetapkan rumah sakit untuk pemberitahuan kepada dokter penulis resep, saran
subtitusi, atau pengadaannya.
d. Pengawasan penggunaan obat di rumah sakit dilaksanakan oleh Panitia Farmasi dan
Terapi.
e. Anggota Panitia Farmasi dan Terapi telah diputuskan sesuai SK Direktur.
f. Panitia Farmasi dan Terapi terlibat dalam proses pemesanan, penyaluran, pemberian
dan, monitoring pengobatan pasien, evaluasi dan penggunaan obat dan formularium
ditetapkan oleh rumah sakit.
g. Kriteria dan prosedur untuk penambahan dan pengurangan obat dari formularium
ditetapkan oleh rumah sakit.
h. Panitia dan Farmasi Terapi melakukan monitoring penggunaan obat baru serta
timbulnya kejadian tidak diinginkan (KTD) akibat obat baru yang ditambahkan dalam
formularium.
i. Formularium ditelaah minimal satu kali dalam satu tahun, berdasarkan informasi
tentang keamanan dan efektivitasnya. Proses telaah formularium dilakukan oleh
Panitia Farmasi dan Terapi.
j. Prosedur persetujuan dan pengadaan obat-obatan yang diperlukan dalam pelayanan
tetapi tidak tersedia dalam stok telah ditetapkan oleh rumah sakit.
3. Penyimpanan:
a. Penyimpanan obat dan perbekalan farmasi dilaksanakan dan dipantau berdasarkan
prosedur yang telah ditetapkan rumah sakit.
b. Sebagai proses monitoring dan evaluasi kondisi penyimpanan obat dan alat kesehatan
habis pakai, ditunjuk satu orang petugas farmasi untuk melakukan inspeksi secara
berkala setiap satu bulan sekali.
c. Rumah sakit tidak melakukan penyimpanan dan pengelolaan obat sitostatika, Total
Parenteral Nutition (TPN) dan produk steril karena belum ada fasilitas BSC
(Biological Safety Cabinet)
d. Perbekalan farmasi khusus meliputi obat-obatan narkotika dan psikotropika, obat-obat
High Alert, elektrolit pekat, bahan berbahaya dan beracun, produk nutrisi, dan bahan
radioaktif, dikelola dengan prosedur yang telah ditetapkan rumah sakit.
e. Obat yang dibawa pasien dari luar, setelah melalui proses rekonsiliasi obat dan terapi
boleh dilanjutkan, disimpan di Instalasi Farmasi rumah sakit untuk dilakukan proses
ODDD (One Day Dose Dispensing).
f. Obat emergency tersedia di unit-unit pelayanan pasien dan pengelolaannya dimonitor
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan rumah sakit.
g. Rumah sakit menetapkan proses untuk pengamanan obat dan perbekalan farmasi
lainnya.
h. Sistem penarikan obat telah diatur sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
rumah sakit.
i. Obat-obat yang kadaluarsa dan ketinggalan jaman dipisahkan, disimpan dan
dimusnahkan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan oleh rumah sakit.
4. Penyiapan dan Pengeluaran:
a. Rumah sakit menyediakan fasilitas bangunan, ruangan dan peralatan yang memenuhi
ketentuan dan perundang-undangan kefarmasian yang berlaku.
b. Pelayanan obat dilaksanakan dalam area yang bersih dan aman, sesuai dengan
prosedur yang sudah ditetapkan rumah sakit.
c. Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Tongas memberikan pelayanan 24 jam.
d. Petugas farmasi yang kompeten melaksanakan proses skrining resep sebelum
melayani resep.
e. Ada prosedur yang ditetapkan rumah sakit bila resep dokter tidak terbaca.
f. Pelayanan resep di rawat jalan dilaksanakan dengan sistem pelayanan resep individual.
g. Pelayanan resep di rawat inap dilaksanakan dengan sistem ODDD (One Day Dose
Dispensing)
h. Rumah sakit menyediakan sistem komputerisasi untuk proses pengelolaan transfer
stok dan pencatatan pelayanan obat yang terintegrasi.
5. Pemberian:
a. Petugas farmasi yang berwenang memberikan obat adalah Apoteker yang telah
memiliki STRA (Surat Tanda Registrasi Apoteker) dan Tenaga Teknis Kefarmasian
yang telah memiliki STRTTK (Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian).
b. Dalam proses serah terima obat di rawat inap dari Apoteker (Tenaga Teknis
Kefarmasian) dengan perawat, hanya perawat medior dan senior yang berwenang
melakukan serah terima obat dari farmasi.
c. Dalam pemberian obat pada pasien rawat inap, wewenang pemberian obat
didelegasikan kepada perawat. Perawat medior dan senior berwenang memberikan
semua golongan obat, termasuk obat-obat yang harus diwaspadai (High Alert dan
LASA). Sedangkan perawat junior, tidak berwenang memberikan obat-obat yang perlu
diwaspadai (High Alert dan LASA), tetapi boleh memberikan obat diluar golongan
obat tersebut.
d. Dokter yang berwenang memberikan obat adalah semua dokter yang telah
mendapatkan Surat Penugasan (Clinical Appointment) dari Direktur RS yang memuat
kewenangan klinis (Clinical Privileges) yang boleh dilakukan di rumah sakit.
e. Petugas farmasi melakukan proses telaah obat sebelum memberikan obat pada pasien.
f. Rumah sakit menyediakan sarana edukasi dan konseling bagi pasien yang
menggunakan obat sendiri.
g. Proses dokumentasi dan pengelolaan obat yang dibawa pasien saat masuk ke rumah
sakit, dilakukan dalam proses Rekonsiliasi Obat oleh dokter, dan pengelolaan obat
berikutnya dilakukan oleh instalasi farmasi.
h. Rumah sakit tidak melakukan penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian obat
sampel yang ditujukan untuk uji klinis kepada pasien.
6. Pemantauan:
a. Ada proses Monitoring Efek Samping Obat (MESO) dan Pemantauan Reaksi Obat
Tidak Dikehendaki (ROTD) yang dilaksanakan secara kolaboratif, dengan prosedur
yang sudah ditetapkan rumah sakit.
b. Monitoring Efek Samping Obat (MESO) dan Pemantauan Reaksi Obat Tidak
Dikehendaki (ROTD) yang terpantau, ditulis di dalam dokumen rekam medik pasien
dan dilaporkan selambat-lambatnya 2x24 jam dalam bentuk laporan MESO.
c. Instalasi Farmasi ikut serta dalam proses peningkatan umum dan keselamatan pasien
bersama Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

Ditetapkan di : Probolinggo
Pada tanggal : 2022

DIREKTUR RSUD TONGAS

drg. Wahyuningsih P, M.M.Kes


Pembina
NIP. 19660611 200003 2 009

You might also like