You are on page 1of 2

UPACARA ADAT JAWA

1. Tingkeban
 Tingkeban adalah tradisi yang digelar pada saat usia kehamilan seorang ibu menginjak tujuh bulan.
Di beberapa daerah, upacara adat ini juga disebut dengan mitoni, diambil dari kata dasar "pitu"
yang dalam Bahasa Jawa berarti tujuh.

 Prosesi tingkeban meliputi doa bersama, siraman, tradisi berganti kain batik sebanyak tujuh kali,
dan lain-lain, termasuk makan bersama dengan kudapan tradisonal khas Jawa. Tradisi ini bertujuan
untuk memohon doa agar ibu dan bayi selamat hingga persalinan.

1. Upacara Larung Sesaji


 Jawa Tengah ini bisa dengan mudah dijumpai di daerah-daerah yang ada di pinggir pantai,
terutama di pesisir utara dan Selatan.

 Upacara larung saji dilakukan dengan cara menghanyutkan beberapa bahan makan berupa


hasil panen dan hewan sembelihan ke lautan dengan menggunakan perahu.

 Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur pada Sang Pencipta akan hasil laut yang telah
diberikan kepada para nelayan.

 Selain itu, upacara ini juga dilakukan guna mendoakan keselamatan para nelayan agar bisa
melaut dengan selamat.

1. Upacara Tedak Siten


 Jawa Tengah ini juga bisa dijumpai di daerah Jawa Timur.

 Upacara Tedak Siten adalah tradisi yang dilakukan oleh orang tua saat
anaknya sudah menginjak Usia 7 Bulan.

 Upacara ini juga dikenal dengan nama upacara turun tanah karena
bertujuan untuk mengenalkan anak tanah yang ia pijak.

 Upacara ini dilakukan di pagi hari sesuai dengan tanggal dan hari kelahiran
anak.

 Tradisi tedak siten selalu dilengkapi dengan aneka kuliner yang disajikan
seperti nasi kuning, jenang boro-boro, dan lain sebagainya.

1
2

You might also like