You are on page 1of 6

PENDAHULUAN

A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : XI
Alokasi Waktu : 2 JP ( 2 x45 Menit)
Judul Modul : Intensitas dan Taraf Intensitas

B. Kompetensi Dasar
3.10 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi
4.10 Melakukan percobaan tentang gelombang bunyi dan/atau cahaya, berikut presentasi hasil
percobaan dan makna fisisnya misalnya sonometer, dan kisi difraksi

C. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar


Modul ini dirancang untuk memfasilitasi kalian dalam melakukan kegiatan belajar secara
mandiri. Untuk menguasai materi ini dengan baik, ikutilah petunjuk penggunaan modul berikut.
1. Berdoalah sebelum mempelajari modul ini.
2. Pelajari uraian materi yang disediakan pada setiap kegiatan pembelajaran secara berurutan.
3. Perhatikan contoh-contoh penyelesaian permasalahan yang disediakan dan kalau
memungkinkan cobalah untuk mengerjakannya kembali.
4. Kerjakan latihan soal yang disediakan, kemudian cocokkan hasil pekerjaan kalian dengan kunci
jawaban dan pembahasan pada bagian akhir modul.
5. Jika menemukan kendala dalam menyelesaikan latihan soal, cobalah untuk melihat kembali
uraian materi dan contoh soal yang ada.
6. Setelah mengerjakan latihan soal, lakukan penilaian diri sebagai bentuk refleksi dari penguasaan
kalian terhadap materi pada kegiatan pembelajaran.
7. Di bagian akhir modul disediakan soal evaluasi, silahkan mengerjakan soal evaluasi tersebut
agar kalian dapat mengukur penguasaan kalian terhadap materi pada modul ini. Cocokkan hasil
pengerjaan kalian dengan kunci jawaban yang tersedia
8. Ingatlah, keberhasilan proses pembelajaran pada modul ini tergantung pada kesungguhan
kalian untuk memahami isi modul dan berlatih secara mandiri.

Intensitas dan Taraf Intensitas Bunyi

Pada dasarnya gelombang bunyi adalah rambatan energi yang berasal dari sumber bunyi yang
merambat ke segala arah, sehingga muka gelombangnya berbentuk bola. Energi gelombang bunyi
yang menembus permukaan bidang tiap satu satuan luas tiap detiknya disebut intensitas bunyi.
Apabila suatu sumber bunyi mempunyai daya sebesar P watt, maka besarnya intensitas bunyi di
suatu tempat yang berjarak r dari sumber bunyi dapat dinyatakan :
dengan :
I = intensitas bunyi (watt/m2)
P = daya sumber bunyi (watt, joule/s)
A = luas permukaan yang ditembus gelombang bunyi (m2)
r = jarak tempat dari sumber bunyi (m)
Berdasarkan persamaan di atas terlihat bahwa intensitas bunyi di suatu tempat berbanding terbalik
dengan kuadrat jaraknya, makin jauh dari sumber bunyi, maka intensitasnya semakin kecil. Jika
titik A berjarak r1 dan titik B berjarak r2 dari sumber bunyi, maka perbandingan intensitas bunyi
antara titik A dan B dapat dinyatakan dalam persamaan :

Dikarenakan pendengaran telinga manusia mempunyai keterbatasan, maka para ahli menggunakan
istilah dalam intensitas bunyi dengan menggunakan ambang pendengaran
dan ambang perasaan. Intensitas ambang pendengaran (Io) yaitu intensitas bunyi terkecil yang
masih mampu didengar oleh telinga, sedangkan intensitas ambang perasaan yaitu intensitas
bunyi yang terbesar yang masih dapat didengar telinga tanpa menimbulkan rasa sakit. Besarnya
ambang pendengaran berkisar pada 10-12 watt/m2 dan besarnya ambang perasaan
berkisar pada 1 watt/m2. Berdasarkan hasil penelitian para ahli ternyata bahwa daya pendengaran
telinga manusia terhadap gelombang bunyi bersifat logaritmis, sehingga para ilmuwan
menyatakan mengukur intensitas bunyi tidak dalam watt/m2 melainkan dalam satuan dB (desi bell)
yang menyatakan Taraf Intensitas bunyi (TI). Taraf intensitas bunyi merupakan perbandingan nilai
logaritma antara intensitas bunyi yang diukur dengan intensitas ambang pendengaran (Io) yang
dituliskan dalam persamaan :

dengan :
TI = taraf intensitas bunyi (dB = desi bell)
I = intesitas bunyi (watt.m-2)
Io = intensitas ambang pendengaran (Io = 10-12 watt.m-2)
Dari persamaan dapat dikembangkan untuk menentukan taraf intensitas dari kelipatan
intensitasnya. Misalnya ada n buah sumber bunyi yang terdengar bersamaan maka In = nI dan taraf
intensitasnya TIn memenuhi persamaan berikut.
Dengan menggunakan sifat logaritma yang sama dapat ditentukan taraf intensitas oleh kelipatan
𝑅
jarak k = 𝑅2 . Nilainya seperti persamaan berikut.
1
𝑇𝐼2 = 𝑇𝐼1 + 10 log 𝑘
Dengan
R1 = jarak dari sumber bunyi pertama
R2 = jarak dari sumber bunyi kedua

Contoh soal Intensitas Bunyi

Contoh 1
Contoh 2

Contoh soal Taraf Intensitas Bunyi


Contoh 1
Contoh 2
Contoh 3

Latihan
1. Suatu gelombang gempa terasa di Malang dengan intensitas 6 x 10 5W/m2. Sumber gempa
berasal dari suatu tempat yang berjarak 300 km dari Malang. Jika jarak antara Malang
dan Surabaya sebesar 100 km dan ketiga tempat itu membentuk segitiga siku-siku dengan
sudut siku-siku di Malang, maka berapakah intensitas gempa yang terasa di Surabaya ?

2. Jika sebuah sepeda motor melewati seseorang, maka ia menimbulkan taraf intensitas
sebesar 90 dB. Bila sekaligus orang itu dilewati 10 sepeda motor seperti itu, maka
berapakah taraf intensitas yang ditimbulkannya ?

3. Taraf intensitas bunyi suatu ledakan pada jarak 12 meter dari sumbernya adalah 80 dB.
Berapakah taraf intensitas bunyi pada suatu tempat yang berjarak 120 meter dari sumber
ledakan ?

You might also like