You are on page 1of 17

MAKALAH

HAKIKAT PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

Diajukan Untuk Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap

Dosen Pembimbing:

ISON INDRA LOKA,M.PD

Di susun oleh:

1. Andi Julitra
2. Ekang Andrianto
3. Lesti Wahyuni
4. Ewit Susri Ayu
5. Linsi Yulian Sari

PROGRAM STUDI S.1 PGSD

POKJAR KERINCI

UPBJJ-KERINCI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.2

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi
keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Kerinci, Oktober 2022

Penyusun
Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap.......................................................3
B. Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) Diperlukan......................................3
C. Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR).........6
D. Prinsip-prinsip yang Mendasari PKR........................................................7
E. Gambaran PKR yang Ideal........................................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................13
B. Saran...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang

Di Indonesia yang mempunyai wilayah yang luas dan terdiri dari ribuan
pulau, tak dapat dihindari adanya permasalahan penyebaran dan permasalahan
perbedaan. Begitu juga dalam sistem pendidikan kita. Misalnya dalam penyebaran
guru SD, sistem pendidikan kita belum mampu menyebarkan guru SD secara
merata ke segala penjuru wilayah di tanah air. Akibatnya masih terjadi
kekurangan guru SD secara lokal dimana-mana, termasuk di Papua masih
mengalami masalah kekurangan guru SD sekitar 4000 orang.

Dalam masalah perbedaan kualitas hasil belajar, pada umumnya murid SD


di kota-kota besar jauh lebih baik dibandingkan dengan mereka yang berada di
daerah terutama di daerah yang terpencil. Akibatnya kekurangan guru mungkin
saja akan menambah adanya perbedaan ini.

Namun demikian, mengajar dengan merangkap kelas bukan berarti merupakan


penyebab terjadinya kurang baiknya kualitas hasil belajar mungkin hal ini
dikarenakan kita belum menemukan teknik yang tepat untuk melakukan
Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR). Dalam pembahasan ini, Anda akan kami
ajak untuk memahami hakikat PKR, oleh karena itu Anda tidak lagi mempunyai
anggapan bahwa PKR merupakan suatu masalah yang sulit untuk diatasi. Namun
justru sebaliknya pada diri Anda akan mendapatkan pemahaman bahwa PKR
adalah suatu tantangan dan kenyataan tersebut harus Anda hadapi sebagai tugas
guru SD.

Disamping itu PKR, bukan saja sekedar kenyataan yang harus dihadapi
oleh guru, tetapi PKR juga mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh guru
yang tidak mengajar dikelas rangkap.

B.                 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan yakni :
1.                  Apa yang dimaksud dengan hakikat pembelajaran kelas rangkap (PKR)?
2.                  Mengapa pembelajaran kelas rangkap diperlukan (PKR) ?
3.                  Apa tujuan, fungsi, dan manfaat PKR ?
4.                  Prinsip apakah yang mendasari PKR?
5.                  Bagaimana gambaran PKR yang ideal ?

C.                Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai melalui penulisan makalah ini adalah:
1.                  Menjelaskan hakikat kelas rangkap (PKR).
2.                  Mengetahui perlunya pembelajaran kelas rangkap (PKR).
3.                  Menjelaskan tujuan, fungsi, dan manfaat PKR.
4.                  Menjelaskan prinsip-prinsip yang mendasari PKR.
5.                  Menjelaskan gambaran PKR yang ideal.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.       Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)

Pembelajaran Kelas Rangkap merupakan model pembelajaran dengan


mencampur beberapa siswa yang terdiri dari dua atau tiga tingkatan kelas
dalam satu kelas dan pembelajaran diberikan oleh satu guru saja untuk
beberapa waktu. Pembelajaran kelas rangkap sangat menekankan dua hal
utama, yaitu kelas digabung secara terintegrasi dan pembelajaran terpusat
pada siswa sehingga guru tidak perlu berlari-lari antara dua ruang kelas untuk
mengajar dua tingkatan kelas yang berbeda dengan program yang berbeda.

Namun murid dari dua kelas bekerja secara sendiri-sendiri di ruangan


yang sama, masing-masing duduk di sisi ruang kelas yang berlainan dan
diajarkan program yang berbeda oleh satu guru. Pembelajaran Kelas
Rangkap adalah suatu bentuk pembelajaran yang mensyaratkan seorang guru
mengajar dalam satu ruangan kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan
menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda (IG.AK.Wardhani,
1998).

Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) adalah ssatu bentuk


pembelajaran yang mempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu
ruang kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan menghadapi dua atau lebih
tingkat kelas yang berbeda. PKR juga mengandung makna, seorang guru
mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih dan menghadapi murid-murid
dengan kemampuan belajar yang berbeda-beda.

B.        Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) Diperlukan

Ada beberapa alasan penting yang menyebabkan perlunya


pembelajaran kelas rangkap dilaksanakan, yaitu:

1.         Alasan Geografis

Lokasi pembelajaran yang sulit dijangkau, terbatasnya sarana


transportasi, dan pemukiman penduduk yang jaraknya berjauhan, serta

3
adanya ragam mata pencaharian penduduk misalnya berladang, mencari
ikan bahkan menebang kayu atau mencari sesuatu dihutan, maka hal ini
dapat mendorong penggunaan PKR.

2.      Alasan Demografis

Mengajar murid dengan jumlah yang kecil, atau murid yang tinggal
di pemukiman yang jarang penduduknya, maka PKR merupakan
pendekatan yang tepat dan praktis.

3.      Kekurangan Guru

Meskipun jumlah guru secara keseluruhan bisa dikatakan cukup,


namun pada kenyataannya masih ada keluhan kekurangan guru, terutama
di daerah-daerah terpencil. Apalagi bila secara geografis daerah tersebut
sulit dijangkau, maka akan membuat guru takut ditugaskan didaerah itu.
Rendahnya minat guru untuk mengadu nasib didaerah terpencil, juga di
sebabkan beberapa faktor. Misalnya mahalnya harga keperluan sehari-hari,
sulitnya alat transportasi, gaji yang lambat, bahkan terbatas peluang untuk
mendapatkan pengembangan karirnya. Oleh karena itu untuk menjadi guru
di daerah seperti itu perlu adanya keikhlasan dan penuh sukacita, dan
kesiapan mental dari guru tersebut.

4.         Keterbatasan Ruang Kelas

Di daerah yang muridnya sangat sedikit, tidak memerlukan ruang


kelas lebih banyak. Tetapi, di daerah lain meskipun sudah mempunyai
ruang kelas sesuai dengan jumlah tingkatan kelas, masih belum cukup
karena jumlah rombongan belajar lebih besar. Maka dari itu diperlukan
PKR.

5.         Kehadiran Guru

Ketidakhadiran guru, bukan saja di alami oleh sekolah di daerah


terpencil, di kota besar pun juga mengalaminya. Seperti di Jakarta,
musibah banjir dapat menghambat kehadiran guru untuk melaksanakan
tugasnya. Guru yang tidak kena musibah harus mengajar kelas yang tidak
ada gurunya. Belum lagi alasan lain misalnya sakit, cuti, atau ada kegiatan
berkaitan meningkatkan professional dan kualifikasi guru.

4
Katz (1992), menegaskan bahwa kelas rangkap dilaksanakan tidak
hanya karena alasan-alasan letak gegorafis, kekurangan murid, atau
kekurangan tenaga guru, akan tetapi lebih dari itu adalah bagaimana
meningkatkan mutu pendidikan melalui fasilitasi yang tinggi bagi
perkembangan dan potensi siswa. Oleh karena itu dia mengembangkan
tiga jenis kelas rangkap dalam rangka pembelajaran; 1) Combined grades,
2) continuous progress, 3) mixed age/multiage grouping.

a.     Model pertama Combine grades : atau juga dikatakan


sebagai combined classess, dimana dalam satu kelas terdapat lebih dari
satu tingkatan kelas anak. Membagi kelas menjadi beberapa bagian sesuai
dengan tuntutan kurikulum untuk beberapa tingkatan atau hanya dua
tingkatan. Tujuan utamanya adalah untuk memaksimalkan kemampuan
siswa dan pemahaman lingkungan juga meningkatkan sikap dan
pengalaman dalam kelompok-kelompok umur yang berbeda.

b.      Model kedua Continuous progrees : model ini berupa kelompok anak


dengan pencapaian kurikulum yang tinggi dimana proses belajar mengajar
melihat keberlanjutan pengalaman dan tingkat perkembangan anak, dalam
model ini setiap anak berkesempatan untuk terus berkelanjutan dalam
mengikuti setiap tingkatan kelas sesuai dengan lama sekolah, tujuannya
adalah setiap anak berkesempatan untuk memperoleh keuntungan dari
perbedaan umur dan perbedaan sikap dan kemampuan ketika belajar
bersama.

c.       Model ketiga mixed age/multiage grouping : dimana proses


pembelajaran dan praktek kurikulum memaksimalkan keuntungan dari
berinteraksi dan bekerjasama dari beragam umur. Dalam model ini grup
dibuat secara fleksibel atau proses re gruping anak dibuat dalam kelompok
umur, jenis kelamin, kemampuan, mungkin terjadi satu guru mengajar
untuk lebih dari satu tahun. Alasan dengan menggunakan model berbagai
tingkatan umur ini multiage grouping ini adalah:

·         Memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar tanpa rasa takut


dan salah.

·         Siswa disediakan kegiatan dengan berbagai jenis.

5
·         Dengan model ini memungkinkan anak dapat belajar tentang aspek
sosial, pemahaman tentang diri dan orang lain, kepercayaan diri dan
konsep diri, partisipasi anak dalam kelompok, pada akhirnya dapat
meningkatkan hubungan sosial dan pertemanan.

·         Tidak ada titik signifikansi antara kelompok umur.

C.       Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)

        Tujuan, fungsi, dan manfaat PKR dapat dikaji dari beberapa aspek berikut,

1.         Quantity dan Equity

Dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada, PKR


memungkinkan untuk memenuhi asas Quantity (jumlah) dan
Equity (pemerataan).  Dengan jumlah guru yang dimiliki dapat
memberikan pelayanan pendidikan dan pengajaran yang lebih luas
dan mencakup jumlah murid yang lebih besar jumlahnya,
disamping itu juga mampu memberikan layanan yang lebih merata.

2.         Ekonomis

PKR memungkinkan pemerintah dan masyarakat dapat


mengurangi biaya pendidikan.  Betapa tidak, dengan seorang guru
atau beberapa guru saja proses pembelajaran dapat
berlangsung.  Dengan demikian juga dengan satu ruang atau
beberapa ruang kelas, proses pembelajaran tetap dapat
berlangsung.  Jadi secara ekonomis biaya pendidikan yang
ditanggung oleh pemerintah dan msyarakat akan lebih kecil.  Oleh
karena itu, dengan jumlah dana pendidikan yang sama, perluasan
pelayanan pendidikan dapat diberikan hingga ke daerah yang sulit,
dan terpencil sekalipun

3.         Pedagogis

Strategi ini mampu meningkatkan kemandirian murid, karena


seorang guru dalam PKR akan berusaha agar murid aktif dan
mandiri.

6
4.         Keamanan

Dengan pendekatan PKR, pemerintah dapat mendirikan SD di


lokasi yang mudah dijangkau oleh anak.  Dengan demikian
kekhawatiran orang tua terhadap keselamatan anaknya
berkurang.  Mengunjungi SD yang jauh dapat menyebakan anak
terlambat masuk sekolah, meningkatnya pengulangan kelas atau
putus sekolah.  Bahkan mungkin saja terjadi kecelakaan pada saat
murid pergi atau pulang sekolah.

D.          Prinsip-prinsip yang Mendasari PKR

Pembelajaran kelas rangkap (PKR) merupakan salah satu bentuk


pembelajaran yang perlu dikuasai oleh guru SD.  Sebagai salah satu bentuk
pembelajaran, PKR mengikuti prinsip-prinsip pembelajaran secara
umum. Pembelajaran mengandung makna bahwa kegiatan belajar dapat
terjadi dengan atau tanpa guru.  Artinya, murid dapat belajar dalam berbagai
situasi tanpa tergantung pada guru.  Misalnya, murid dapat belajar dari buku,
berdiskusi dengan teman atau mengamati sesuatu.  Tetapi perlu diingat
bahwa dalam pembelajaran peran guru sangat penting, misalnya pada awal,
saat kegiatan, atau akhir kegiatan.

Disamping prinsip-prinsip pembelajaran secara umum, PKR


mempunyai prinsip khusus sebagai berikut :

1.         Keserempakan Kegiatan Pembelajaran

Dalam PKR guru menghadapi dua kelas atau lebih pada waktu yang
bersamaan.  Oleh karena itu, prinsip utama PKR adalah kegiatan belajar
mengajar terjadi secara bersamaan atau serempak.  Kegiatan yang terjadi
secara serempak itu harus bermakna, artinya kegiatan tersebut mempunyai
tujuan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum atau kebutuhan murid dan
dikelola dengan benar.  Dengan demikian, jika ada kegiatan yang dikerjakan
murid hanya untuk mengisi kekosongan saja, maka bukan PKR yang
diharapkan.

7
2.            Kadar Tinggi Waktu Keaktifan Akademik (WKA)

Selama PKR berlangsung, murid aktif menghayati pengalaman


belajar yang bermakna.  PKR tidak memberi toleransi pada banyaknya
WKA yang hilang karena guru tidak terampil menelola kelas.  Misalnya,
waktu tunggu yang lama, pembentukan kelompok yang lamban, atau pindah
kelas yang memakan waktu.

Makin banyak waktu yang terbuang, maka makin rendah kadar


WKA.  Namun perlu diingat, bahwa WKA tinggi tidak selalu berkadar
tinggi.  Kualitas pengalaman belajar yang dihayati murid sangat
menentukan WKA.  Kualitas dan lamanya kegiatan berlangsung
menentukan tinggi rendahnya kadar WKA.

3.            Kontak Psikologis Guru dan Murid yag Berkelanjutan

Dalam PKR, guru harus selalu berusaha dangan berbagai cara agar
semua murid merasa mendapat perhatian dari guru secara terus
menerus.  Agar mampu melakukan hal ini, guru harus menguasai berbagai
teknik. Menghadapi dua kelas atau lebih pada saat bersamaan dan
kemudian mampu meyakinkan murid bahwaguru selalu berada bersama
mereka, bukan pekerjaan yang mudah.  Guru harus mampu melakukan
tindakan instruksional dan tindakan pengelolaan yang tepat.

Tindakan instruksional adalah tindakan yang langsung berkaitan


dengan penyampaian isi kurikulum, seperti menjelaskan, memberi tugas,
atau mengajukan pertanyaan.  Tindakan pengelolaan adalah tindakan yang
berkaitan dengan penciptaan dan pengembalian kondisi kelas yang
optimal.  Misalnya, menunjukkan sikap tanggap dan peka, mengatur
tempat duduk, member petunjuk yang jelas atau menegur murid.

4.            Pemanfaatan Sumber Secara Efisien

Sumber dapat berupa peralatan atau sarana, orang dan waktu.  Agar


terjadi WKA yang tinggi, semua jenis sumber harus dimanfaatkan secara
efisien.  Lingkungan, barang bekas, dan segala peralatan yang ada di
sekolah dapat dimanfaatkan oleh guru PKR.  Demikian dengan orang dan
waktu.  Murid yang pandai dapat dimanfaatkan sebagai turor.  Waktu

8
harus dikelola dengan cermat sehingga menghasilkan WKA yang berkadar
tinggi.

5.            Kebiasaan untuk Mandiri

Apabila guru mampu menerapkan keempat prinsip tersebut, maka


murid akan terbiasa mandiri.  Kemampuan murid untuk belajar mandiri
akan memungkinkan guru PKR mengelola pembelajaran secara lebih baik
sehingga kadar WKA menjadi semakin tinggi.
 

E.           Gambaran PKR yang Ideal

         Gambaran PKR yang ideal ( yang di inginkan ).

1.     Unsur-unsur penting dalam PKR adalah :

·         Kelas tampak hidup, murid tampak ceria. Di awal pelajaran Pak dan
Bu guru bertanya, tetapi hampir tak ada kaitannya dengan pelajaran hari
itu. Pertanyaan seperti itu dengan tujuan agar murid termotivasi dan
secara mental siap menerima pelajaran hari itu.

·         Proses belajar berlangsung serempak, apalagi murid yang berbeda


tingkat kelas ada dalam satu ruang. Gangguan yang muncul tidak terlalu
serius, sebab ketika guru menerangkan murid dari kelas lain berada
disudut ruang yang lain. Tidak ada pembosanan waktu karena guru tidak
mondar-mandir pindah kelas.

·         Guru memanfaatkan ruang kelas yang ada dengan menciptakan


sudut sumber belajar. Sudut sumber belajar dapat memberi peluang bagi
murid, tanpa pengawasan guru murid dapat mempraktikan konsep
belajar menemukan sendiri dan pemecahan masalah.

·         Murid aktif, konsep CBSA yang sebenarnya nampak. Murid tidak


hanya aktif secara individual tetapi juga kelompok dan berpasangan.
Murid yang lebih dahulu dimanfaatkan untuk membantu temannya
( tutor sebaya ) atau membantu kelas dibawahnya (tutor kakak ).

9
·         Adanya asas kooperatif-kompetitif, murid bersemangat mengerjakan
tugas, apalagi ketika guru menyanyakan siapa yang sudah selesai lebih
dulu akan mendapat nilai tambahan, gambar yang terbaik akan dipajang
atau siapa yang selesai duluan boleh membaca buku-buku bacaan, dan
sebagainya.

·         Belajar dengan pendekatan PKR yang benar, sangat menyenangkan .


Belajar sambil bermain, main sambil belajar dapat diperagakan
khususnya bila kita sedang mengajar kelas rendah. Hal itu nampak saat
anak mengambil gulungan kertas dan membaca apa yang menjadi tugas
mereka masing-masing.

·         Ada perhatian khusus bagi murid yang lambat dan yang cepat. Pada
yang lambat guru membantu murid yang mengalami kesulitan, bahkan
guru menjelaskan lagi bagian-bagian yang tidak dipahami. Bagi murid
yang cepat guru memberikan tugas ekstra, misalnya murid diminta untuk
mengambil gulungan kertas yang berisi soal-soal baik mata pelajaran
yang baru saja dijelaskan maupun mata pelajaran lain.

·         Sumber belajar murid bukan saja berasal dari Depdikbud atau Dinas,
guru PKR dapat melengkapi sumber belajar yang berasal dari
lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar. Sudut ruangan menjadi
lengkap dengan sumber belajar. Bahkan dapat memupuk tanggung jawab
murid dan sara memiliki terhadap kelas dan sekolah mereka.

·         Prinsip perangkapan kelas tidak hanya dalam bentuk mengajar dua


tingkat kelas atau lebih dalam satu ruang kelas atau lebih dan dalam
waktu yang bersamaan. Tetapi perangkapan kelas juga berarrti dalam
bentuk mengajarkan dua bidang studi atau lebih dalam satu wacana atau
topik. Inilah yang disebut pengajaran terpadu (integrated).

·         Guru dapat memanfaatkan sumber daya yang ada dilingkungan murid.


Misalnya ketika guru menjelaskan tentang bagaimana menangkap iklan,
murid-murid menjawab dengan menyebut beberapa alat menangkap ikan
yang biasa digunakan di lingkungan sekitar, kemudian murid diminta
menggambar alat tersebut.

2.            Peranaan Guru PKR adalah :

10
·         Sebagai perancang kurikulum, hal ini bukan berarti guru menyimpang
dari kurikulum yang berlaku bahkan untuk membuat yang baru. Tetapi
di daerah terpencil yang serba sulit dan serba kurang, tidak semua butir
yang tercantum dalam kurikulum mungkin dilaksanakn dengan
memadai. Seringkali mengajarkannya dengan secara berurutan pun
mengalami keulitan. Oleh karena itu guru PKR harus memilih butir atau
bagian kurikulum yang memerlukan penekanan. Atas dasar butir-butir
itu guru memutuskan konsep dan fakta yang akan diajarkannya dan
mengurutkan kembali tujuan instruksional uang ingin dicapainya
berdasarkan kelas.

·         Sebagi sumber informasi yang kreatif, guru PKR harus kreatif, ia


bukan saja menjadi sumber informasi tetapi juga sebagai manusia
sumber, berperan untuk memecahkan masalah keadaan yang serba
kurang. Ia harus memberi arahan keoada muridnya agar mereka tidak
membuang-buang waktu dan tenaga, agar setiap murid terlibat dalam
segala macam kegiatan.

·         Sebagai administrator. Agar dapat mencapai hasil yang maksimal,


guru PKR harus merencanakan dan mengatur kelasnya dan jadwal
pelajaran dengan saksama.

Hasil maksimal dapat dicapai jika guru PKR dapat melibatkan muridnya
secara aktif, bukan saja untuk belajar tetapi juga dapat membantu guru
mengajar teman-temannya yang tertinggal. Guru PKR juga harus mampu
memanfaatkan segenap sumber daya yang ada dilingkungan sekolah.

·         Sebagai seorang porofesional. Guru PKR senantiasa berusaha untuk


meningkatkan kompetensinya dan meningkatkan gaya mengajarnya.
Walaupun kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau pendidikan
lanjutan bagi sebagian guru yang ada didaerah terpencil sulit
diwujudkan, tepat niat professional harus tetap dipelihara dan yang
penting semangat itu selalu ada. Salah satu ciri seorang guru professional
adalah juga tidak cepat putus asa. Manusia dapat mencapai apa saja bila
tidak cepat putus asa.

11
·         Sebagai agen pembawa perubahan.  Guru sebagai pengayon dan juga
sebagai sosok yang mewakili misi moral dan nilai dari masyarakat
tempat dimana ia bertugas. Guru harus berusaha keras untuk
mendatangkan perubahan yang positif terhadap sikap dan perilaku
anggota masyarakat melaui proses pembelajaran di sekolah dan melalui
interaksi dengan anggota masyarakat melalui proses pembelajaran di
sekolah dan melalui interaksi dengan anggota masyarakat setempat.
Pendek kata, guru harus mencari, mendatangkan, dan mengajarkan
perubahan yang berguna bagian anak didik, orang tua dan masyarakat.

12
BAB III

PENUTUP

A.          Kesimpulan

Perangkapan kelas masih banyak dijumpai di Indonesia, khususnya


akibat kekurangan guru.  Namun demikian, perangkapan kelas bukan saja
dialami oleh Negara yang sedang berkembang saja.  Di Negara majupun,
seperti di Amerika Serikat, Australia, Inggris dan sebagainya.  Jadi
pembelajaran kelas rangkap (PKR) dianggap suatu hal yang wajar saja.  Ada
sejumlah alasan-alasan selain kekurangan guru, mengapa PKR terjadi antara
lain karena faktor geografis, demografis, dan terbatasnya ruang kelas.

Disamping itu, ada sejumlah alasan lain, yaitu alasan yang lebih
memusatkan pada keuntungan dari pada kerugiannya.  Antara lain, jika
dilihat dari aspek pedagogis, PKR lebih mendorong kemandirian
murid.  Dari aspek ekonomis, PKR lebih efisien.  Dengan PKR pemerintah
dapat mendirikan sekolah-sekolah kecil dimana-mana, sehingga setiap anak
Indonesia berkesempatan untuk lulus dari SD.

Sebagai salah satu bentuk pembelajaran, PKR mengikuti prinsip-


prinsip pembelajaran secara umun. Namun secara khusus PKR mempunyai
prinsip-prinsip yang harus dikuasai oleh guru PKR.  Prinsip itu adalah : 1)
keserempakan kegiatan belajar-mengajar, 2) kadar tinggi waktu keaktifan
akademik (WKA), 3) Kontak psikologis guru dan murid yang berkelanjutan,
4) pemanfaatan sumber secara efisien, dan 5) kebiasaan untuk mandiri.

B.           Saran

Setelah kita membahas pembelajaran kelas rangkap guru


diharapkan memahami konsep dan dapat melaksanakan pembelajaran
kelas rangkap sesuai dengan kondisi tertentu yang menuntut guru
melaksanakan pembelajaran kelas rangkap. Dengan diadakannya
pembelajaran kelas rangkap proses pembelajaran dapat berlangsung lebih
efektif dengan kekurangan yang ada.

13
DAFTAR PUSTAKA
 
 
Bahan Ajar Cetak Pembelajaran Kelas Rangkap 2 Sks. Susilowati, dkk. 2009.
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Winaputra, Udin S. 1997.


Materi Pokok Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta:Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional.Winaputra, Udin S. 1998.


Pendekatan Pembelajaran Kelas Rangkap. DirektoratJendral Pendidikan Tinggi

Djalil, A., 2004. Pembelajaran Kelas Rangkap. Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan. Jakarta : Universitas Terbuka.

http://ayietajima.blogspot.com/2013/11/gambaran-pkr-yang-ideal-dan
praktik_9.html

http://chaerulhatami.blogspot.com/2013/04/
materipembelajarankelasrangkap_7481.html

14

You might also like