Professional Documents
Culture Documents
AGROWISATA
AGROWISATA
1. Pengertian Agrowisata
Agrowisata atau agroturism didefinisakan sebagai perpaduan antara pariwisata
dan pertanian dimana pengunjung dapat mengunjungi kebun, peternakan atau kilang
anggur untuk membeli produk, menikmati pertunjukan, mengambil bagian aktivitas,
makan suatu makanan atau melewatkan malam bersama di suatu areal perkebunan atau
taman (Utama, 2013:hal.1).
Agrowisata memiliki pengertian yang sangat luas, dalam banyak hal sering kali
berisikan dengan ekowisata. Ekowisata dan agrowisata memiliki banyak persamaan,
terutama karena keduanya berbasis pada sumber daya alam dan lingkungan. Di beberapa
negara agrowisata dan ekowisata dikelompokkan dalam satu pengertian dan kegiatan
yang sama, agrowisata merupakan bagian dari ekowisata. Ekowisata atau ecotourism
merupakan pengembangan industri wisata alam yang bertumpu pada usaha-usaha
pelestarian alam atau konservasi. Beberapa contoh ekowisata adalah Taman Nasional,
Cagar Alam, Kawasan Hutan Lindung, Cagar Terumbu Karang, Bumi Perkemahan dan
sebagainya.
Di Indonesia, Agrowisata atau Agroturisme didefinisikan sebagai sebuah bentuk kegiatan
pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan
tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di
bidang pertanian. Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan
usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata.
Tujuannya dari agrowisata adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman
rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Melalui pengembangan Agrowisata
yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa
meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta
memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang umumnya
telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya (Deptan, 2005).
Ada beberapa definisi dan makna yang berhubungan dengan agrowisata menurut
Ramiro Lobo, Farm Advisor UC Cooperative Extension, San Diego County
(2007).Agrowisata yakni kegiatan atau wisata yang mengacu pada kegiatan
melakukan perkunjungan kepada petani yang sedang bekerja di lahan pertanian
mereka artinya wisatawan mungkin akan melihat-lihat proses pembibitan,
penanaman, pemanenan, bahkan kegiatan pengolahan produk pertanian menjadi
produk olahan dalam konteks kegiatan agribisnis.
Agrowisata adalah jenis wisata yang didukung oleh masyarakat tani dari sisi
penawaran para petani siap dengan produk mereka dan para wisatawan
mengharapkan suguhan produk yang ditawarkan oleh wisatawan. Proses terjadinya
produksi agrowisata adalah ketika terjadi “perkunjungan” yang mempertemukan
antara penawaran dan permintaan.
Agrowisata merupakan pemasaran langsung produk pertanian karena para petani
dapat menjual secara langsung hasil pertaniannya tanpa melalui saluran distribusi.
Petani bias membuat stand hasil pertaniannya di sepanjang jalur yang dilintasi oleh
para wisatawan. Wilayah agrowisata dapat secara otomatis berfungsi sebagai pasar
yang mempertemukan antara para petani sebagai penghasil produk pertanian dengan
para wisatawan sebagai penikmat produk. Produk yang dimaksud tidak sebatas yang
berwujud seperti buah-buahan atau sayur-sayuran, tetapi dapat berupa jasa misalnya
mengukir buah, jasa lokal guide, dan mungkin atraksi tari-tarian para petani lokal
yang mengekpresikan kehidupan bertanian mereka.
Agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam wisata ekologi (eco-tourism), yaitu
kegiatan perjalanan wisata dengan tidak merusak atau mencemari alam dengan tujuan
untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau tumbuhan liar di
lingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan (Deptan, 2005). Antara ecotourism
dan agrowisata berpegang pada prinsip yang sama. Prinsip-prinsip tersebut, menurut
Wood, 2000 (dalam Pitana, 2002) adalah sebagai berikut:
o Menekankan serendah-rendahnya dampak negatif terhadap alam dan kebudayaan
yang dapat merusak daerah tujuan wisata.
o Memberikan pembelajaran kepada wisatawan mengenai pentingnya suatu
pelestarian.
o Menekankan pentingnya bisnis yang bertanggung jawab yang bekerjasama
dengan unsur pemerintah dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan penduduk
lokal dan memberikan manfaat pada usaha pelestarian.
o Mengarahkan keuntungan ekonomi secara langsung untuk tujuan pelestarian,
menejemen sumberdaya alam dan kawasan yang dilindungi.
o Memberi penekanan pada kebutuhan zone pariwisata regional dan penataan serta
pengelolaan tanam-tanaman untuk tujuan wisata di kawasan-kawasan yang
ditetapkan untuk tujuan wisata tersebut.
o Memberikan penekanan pada kegunaan studi-studi berbasiskan lingkungan dan
sosial, dan program-program jangka panjang, untuk mengevaluasi dan menekan
serendah-rendahnya dampak pariwisata terhadap lingkungan.
o Mendorong usaha peningkatan manfaat ekonomi untuk negara, pebisnis, dan
masyarakat lokal, terutama penduduk yang tinggal di wilayah sekitar kawasan
yang dilindungi.
o Berusaha untuk meyakinkan bahwa perkembangan pariwisata tidak melampui
batas-batas sosial dan lingkungan yang dapat diterima seperti yang ditetapkan
para peneliti yang telah bekerjasama dengan penduduk lokal.
o Mempercayakan pemanfaatan sumber energi, melindungi tumbuh-tumbuhan dan
binatang liar, dan menyesuaikannya dengan lingkungan alam dan budaya.
Pada era sekarang ini, manusia di bumi hidupnya dipenuhi dengan kejenuhan,
rutinitas dan segudang kesibukan. Untuk kedepan, prospek pengembangan agrowisata
diperkirakan sangat cerah. Pengembangan agrowisata dapat diarahkan dalam bentuk
ruangan tertutup (seperti museum), ruangan terbuka (taman atau lansekap), atau
kombinasi antara keduanya. Agrowisata ruangan tertutup dapat berupa koleksi alat-
alat pertanian yang khas dan bernilai sejarah atau naskah dan visualisasi sejarah
penggunaan lahan maupun proses pengolahan hasil pertanian. Agrowisata ruangan
terbuka dapat berupa penataan lahan yang khas dan sesuai dengan kapabilitas dan
tipologi lahan untuk mendukung suatu sistem usahatani yang efektif dan
berkelanjutan.