Professional Documents
Culture Documents
Tugas PKN Saya
Tugas PKN Saya
Indonesia
Setiap bangsa di dunia yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah
mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan
hidup inilah suatu bangsa akan memandang persoalan yang di hadapinya sehingga dapat
memecahkannya secara tepat. Tanpa memiliki pandangan hidup, suatu bangsa akan merasa
terombang – ambing dalam menghadapi persoalan. Menurut padmo wahjono : “pandangan
hidup adalah sebagai suatu prinsip atau asas yang mendasari segala jawaban terhadap
pertanyaan dasar, untuk apa seseorang itu hidup”. Jadi berdasarkan pengertian tersebut,
dalam pengertian hidup bangsa terkandung konsepsi dasar mengenai kehidupan yang dicita –
citakan, terkandung pula dasar pikiran terdalam dan gagasan mengenai wujud kehidupan
yang dianggap baik.
Pancasila sebagai pandangan hidup sering juga disebut way of life, pegangan hidup,
pedoman hidup, pandangan dunia atau petunjuk hidup. Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa dipergunakan sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari – hari masyarakat indonesia
baik dalam segi sikap maupun perilaku haruslah selalu dijiwai oleh nilai – nilai luhur
pancasila.hal ini sangat penting karena dengan menerapkan nilai – nilai luhur pancasila dalam
kehidupan sehari – hari maka tata kehidupan yang harmonis diantara masyarakat indonesia
dapat terwujud.
Selain sebagai dasar negara, pancasila juga merupakan pandangan hidup indonesia.
Sebagai pandangan hidup bangsa indonesia, pancasila berarti konsepsi dasar tentang
kehidupan yang dicita – citakan oleh bangsa indnesia dalam mengahdapai berbagai tantangan
dalam menjalani hidup. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sebenarnya merupakan
perwujudan dari nilai – nilai budaya milik bangsa indonesia sendiri yang diyakini kebaikan
dan kebenarannya. Oleh karena itu, pancasila adalah khas milik bangsa indonesia sejak
keberadaanya sebagai sebuah bangsa. Pancasila merangkum nilai – nilai yang sama yang
terkandung dalam adat – istiadat, kebudayaan dan agama – agama yang ada di indoensia.
Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana
tujuan yang ingin dicapainya sangat membutuhkan pandangan hidup. Dengan pandangan
hidup yang jelas, suatu bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana mereka
memecahkan masalah – masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya yang timbul dalam
gerakan masyarakat yang makin maju. Pandangan hidup sebuah bangsa adalah perwujudan
nilai – nilai yang dimiliki oleh bangsa itu yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan
tekad bagi bangsa itu.
Nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan dari
kehidupan masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah menjadi bagian
yang tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk dapat menjaga hal tersebut
maka perlu adanya berbagai upaya yang didukung oleh seluruh masyarakat indonesia. Upaya
– upaya tersebut antara lain :
Ideologi secara praktis diartikan sebagai sistem dasar seseorang tentang nilai – nilai
dan tujuan serta sarana – sarana pokok untuk mencapainya. Secara etimologis, ideologi
berasal dari bahasa yunani yaitu idea dan logia. Idea berasal dari idein yang berarti
melihat.idea juga diartikan sesuatu yang ada di dalam pikiran sebagai hasil perumusan
sesuatu pemikiran atau rencana. Kata logia mengandung makna ilmu pengetahuan atau teori,
sedangkan kata logis berasal dari kata logos dari kata legein yaitu berbicara. Istilah ideologi
sendiri pertama kali dilontarkan oleh Antoine Destutt de Tracy (1754 – 1836), ketika
beregejolaknya Revolusi Prancis untuk mendefinisan sains tentang ide. Jadi dapat
disimpulkan secara bahasa, ideologi adalah pengucapan atau pengutaan terhadap sesuatu
yang terumus di dalam pikiran.
keberadaban dan kesetaraan. Sila kedua Pencasila secara jelas mengandung nilai
kemanusiaan, keberadaban, kesetaraan dan keselarasan. Nilai kemanusiaan mengandung arti
bahwa kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama
atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
Nilai keberadaban adalah keadaan yang menggambarkan setiap komponen dalam kehidupan
bersama berpegang teguh pada peradaban yang mencerminkan nilai luhur budaya bangsa.
Beradab menurut bangsa Indonesia adalah apabila nilai yang terkandung dalam Pancasila
direalisasikan sebagai acuan pola fikir dan pola tindak. Nilai kesetaraan adalah suatu keadaan
yang mampu menempatkan kedudukan manusia tanpa membedakan jender, suku, ras,
golongan, agama, adat dan budaya dan lain-lain. Setiap orang diperlakukan sama di hadapan
hukum dan memperoleh kesempatan yang sama dalam segenap bidang kehidupan sesuai
dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Manusia diberlakukan sesuai harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya, hak, dan kewajiban asasinya.
Sedangkan nilai keselarasan adalah keadaan yang menggambarkan keteraturan, ketertiban
dan ketaatan karena setiap makhluk melaksanakan peran dan fungsinya secara tepat dan
proporsional, sehingga timbul suasana harmoni, tenteram dan damai. Ibarat suatu orkestra,
setiap pemain berpegang pada partitur yang tersedia, dan setiap pemain instrumen
melaksanakan secara taat dan tepat, sehingga terasa suasana nikmat dan damai.
Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung nilai keadilan dan
kesejahteraan. Nilai keadilan adalah suatu kondisi yang mampu menempatkan makhluk
dengan segala permasalahannya sesuai dengan hak dan kewajiban serta harkat dan
martabatnya secara proporsional diselaraskan dengan peran fungsi dan kedudukannya.
Sedangkan kesejahteraan adalah kondisi yang menggambarkan terpenuhinya tuntutan
kebutuhan manusia, baik kebutuhan lahiriyah maupun batiniah sehingga terwujud rasa puas
diri, tenteram, damai dan bahagia. Kondisi ini hanya akan dapat dicapai dengan kerja keras,
jujur dan bertanggungjawab. Nilai keadilan dan kesejahteraan menjadi dasar sekaligus tujuan
yang diharapkan dari seluruh bangsa Indonesia. Negara Indonesia yang diharapkan adalah
negara yang adil makmur. Menurut Alfian dalam Yudi Latif (2012) terdapat empat faktor
yang dapat menjadikan suatu ideologi tetap dapat bertahan dan menjadi ideologi yang
tangguh, yakni
(2) bahwa ideologi tersebut dipahami, dan bagaimana sikap dan tingkah laku masyarakat
terhadapnya,
(4) seberapa jauh nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi itu membudaya dan diamalkan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berdasarkan fakta sejarah telah
membuktikan bahwa faktor kualitas nilai yang terkandung dalam Pancasila baik sebagai
dasar negara maupun pandangan hidup bangsa tidak perlu diragukan, tetapi faktor
pemahaman dan sikap masyarakat, faktor kemampuan masyarakat, dan faktor pembudayaan
dan pengamalan ideologi masih memerlukan usaha untuk dapat mempertahankan,
memantapkan, memapankan, dan mengokohkan Pancasila. Untuk itulah perlu adanya usaha
secara serius, dengan jalan mengimplementasikan Pancasila dalam segala aspek kehidupan
masyarakat berbangsa dan bernegara. Pengamalan Pancasila secara subjektif maupun
objektif, harus dipahami bahwa sila-sila Pancasila adalah merupakan satu kesatuan yang
bulat dan utuh. Pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah yang berperikemanusiaan,
berpersatuan Indonesia, berkerakyatan dan berkeadilan sosial; pengamalan sila kemanusiaan
yang adil dan beradab adalah yang berKetuhanan, berpersatuan, berkerakyatan dan
berkeadilan sosial; pengamalan sila Persatuan Indonesia adalah yang ber-Ketuhanan,
berperikemanusiaan, berkerakyatan dan berkeadilan sosial; pengamalan sila Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan adalah yang ber-
Ketuhanan, berperikemanusiaan, berpersatuan dan berkeadilan sosial; pengamalan sila
Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah yang ber-Ketuhanan,
berperikemanusiaan, berpersatuan dan berkerakyatan.