You are on page 1of 4

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Kerjakanlah soal tugas 2 berikut ini!

Skor
No Tugas Tutorial Maksima
l
1 Jelaskan dengan menggunakan grafik, bagaimana pengaruh kebijakan 30
pemerintah yang berupa kontrol harga terhadap surplus konsumen dan
surplus produsen !

2 Meskipun memiliki keleluasaan dalam menentukan harga, seorang 20


monopolis tidak dapat menentukan harga setinggi mungkin karena
tujuan utamanya adalah memperoleh profit maksimum. Jelaskan
bagaimana menentukan harga dalam monopoli !

3 Dalam kasus duopoli, salah satu model untuk mengukur tingkat 20


persaingan perusahaan adalah Model Cournot. Jelaskan inti dari
model Cournot dan apa yang dilakukan oleh perusahaan duopoli pada
saat keseimbangan Cournot !

4 Jelaskan dua ciri utama pasar kompetitif yang monopolistik ! 20

5 Jelaskan jenis-jenis pasar tenaga kerja ! 20

Jawab

1.
Pada kurva diatas ada perubahan yang terjadi pada surplus konsumen dan surplus produsen
yang disebabkan kebijakan pemerintah terkait control harga. Sebagaian konsumen keluar dari
pasar karena control harga dan pruduksi serta penjualan mengalami penurunan dari Q0 ke Q1.
Sebagian cust akan menikmati surpus konsumen diwakili daera A dan konsumen yang tidak
dapat melakukan pembelian akan mengalami kerugian dalam daerah B. karena wilayah A-B
lebih luas maka tredapat surplus konsumen bernilai positif. Produsen yang masih dalam area
Q1 sekarang menerimaharga yang lebih rendah untuk output sehingga mereka kehilangan
surplus proddusen yang diwakili daerah A, produksi yang dihasilkan juga menurun, hasilnya
produsen mengalami kerugian akibat dari control harga perubahan total dari -A-C. Kerugian
produsen disebabkan control harga yang tidak digantikan dengan keuntungan konsumen,
karena hasil control harga dalam kerugian bersih dari surplus disebut kerugian mati
( Deadweight loss).
2. Dalam menentukan harga monopolis tidak dapat menentukan dengan harga setinggi-tingginya
karena hal tersebut akan berdampak pada kuantitas yang akan terjual di pasar nantinya, jika
harga yang sangat tinggi bisa memungkinkan terjual namun dalam kuantitas yang sedikit.
Untuk memaksimumkan profit terlebih dahulu harus mengetahui karakteristik permintaan
pasar dan struktur input yang akan digunakan dalam produksi. Pengetahuan tentang
permintaan dan biaya sangat penting untuk membuat keputusan ekonomi perusahaan. Seleah
itu monopolis harus memutuskan berapa banyak kuantitas produk yang akan diproduksi dan
dijualnya. Monopolis dapat menentukan harga dan kuantitas yang akan dijual dengan harga
yang mengikuti kurva permintaan pasar untuk mengetahui tingkat profotabilitas aksimum di
harga dan kuantitas berapa.
3. Inti dari model Cournot adalah dimana setiap perusahaan akan memperhitungkan tingkat
output dari kompetitornya yang seakan – akan sudah sudah ditetapkan, selanjutnya
memutuskan berapa banyak tingkat output yang akan diproduksi. Pada titik keseimbangan
curnout setiap perusahaan meneteapkan output berdasarkan kurva reaksinya sendiri sehingga
tingkat output keseimbangan berada pada perpotingn kantara duar kurva reaksin dana pada
titik ini juga perusahaan mengasumsikan secara tepat berapa banyak kompetitornya akan
memproduksi dan berdasarkan hal ini profit akan menjadi maksimal.
4. Ciri-ciri pasar kompetitif yang monopolistik adalah :
1) Perusahaan-perusahaan bersaing dengan menjual produk yang berbedayang dengan
sangat mudah dapat saling menggantikan antara satu dengan yang lain tetapi bukan
subtitusi sempurna. Dengan kata lain, elastisitas harga silang dari permintaan lebih besar,
tetapi tidak tak terbatas.
2) Terdapat kebebasan untuk masuk atau keluar yang membuat raltif mudah bagi perusahaan
baru untuk memasuki pasar dengan merek produknya sendiri dan bagi perusahaan yang
telah ada untuk meninggalkan pasar jika mereka sudah tidak menguntungkan.
5. 1. Berdasarkan Prioritasnya
Pasar Tenaga Kerja Utama ( Primary Labour Market)
Pasar kerja utama adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan jabatan atau posisi dengan
tingkat upah atau gaji yang tinggi, pekerja yang baik dan dengan kondisi yang setabil. Pasar
ini dapat ditemukan pada sektor usaha yang menggunakan padat modal.
Pasar Tenaga Kerja Sekunder (Secondary Labour Market)
Para pekerja sekunder adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan jababtan atau posisi
dengan tingkat upah atau gaji yang rendah, posisis yang kurang setabil dan kurang memberi
kesempatan untuk pengembangan karir karyawan. Biasanya ini dapat dilihat pada industri
rrestoran dan jasa hotel, kasir dan penjualan ritel.
Berdasarkan Pendidikannya
2. Bedasarkan Pendidikannya
Pasar Tenaga Kerja Terdidik (Skilled Labour Market)
Pasar keja sekunder adalah pasar tenaga kerja yang menawarkan pekerjaan yang
membutuhkan karyawan yang berpendidikan dan memiliki keterampilan yang memadai.
Pasar tenaga kerja ini biasanya dibutuhkan pada sektor usaha formal, misalnya dokter,
akuntan, pengacara, dan lain sebagainya.
Pasar Tenaga Kerja Tidak Terdidik (Unskilled Labour Market)
Pasar tenaga kerja tidak terdidik adalah yang menawarkan pekerjaan yang tidak
mementingkan pendidikan maupun keterampilan-keterampilan khusus tertentu. Pasar tenaga
kerja ini biasanya ditemui pada sektor usaha informal, misalnya pedagang asongan, loper
koran dan majalah, juru parkir dan lain sebagainya.
3. Pasar tenaga kerja intern dan ekstern
Pasar tenaga kerja intern yaitu pasar yang mendahulukan para pegawai yang sudah ada untuk
mengisi lowongan kerja yang dibutuhkan. Ini berarti berkaitan dengan pemberian promosi
(kenaikan jabatan) bagi pegawai yang bersangkutan. Pasar tenaga kerja ekstern yaitu pasar
yang mempersilakan orang luar untuk mengisi lowongan kerja yang dibutuhkan.
4. Pasar tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri
Pasar tenaga kerja dalam negeri yaitu yang terjadi di dalam negeri. Pasar tenaga kerja luar
negeri yaitu pasar tenaga kerja yang terjadi di luar negeri.
5.Pasar Tenaga Kerja Persaingan Sempurna
Dalam pasar tenaga kerja persaingan sempurna terdapat banyak sekali perusahaan. Oleh
karena itu, para tenaga kerja dapat menawarkan jasanya secara perseorangan pada perusahaan
yang diinginkan. Pada pasar ini, setiap tenaga kerja bertindak demi kepentingan masing-
masing dan tidak mendirikan perserikatan seperti serikat pekerja demi mewakili kepentingan
bersama.
6.Pasar Tenaga Kerja MonopolI
Berbeda dengan pasar tenaga kerja persaingan sempurna, pada pasar ini seluruh tenaga
kerja bersatu, menyatukan kekuatan dan kepentingan dengan bergabung dalam serikat
pekerja atau serikat buruh. Serikat pekerja bertugas mewakili para pekerja dalam
menuntut upah dan fasilitas-fasilitas lain kepada perusahaan demi meningkatkan
kesejahteraan pekerja. Karena bergabung dalam satu kekuatan, yakni serikat pekerja
maka para tenaga kerja memiliki hak monopoli dalam menjual atau menawarkan
tenaganya.
7.Pasar Tenaga Kerja Monopsoni
Pasar tenaga kerja monopsoni terjadi jika di satu wilayah tertentu hanya ada satu
perusahaan yang bersedia meminta tenaga kerja, sedangkan para tenaga kerja tidak
mempunyai organisasi seperti serikat pekerja. Ini berarti, kekuatan perusahaan jauh lebih
besar dibanding tenaga kerja. Akibatnya upah yang terjadi umumnya di bawah upah
ekuilibrium atau upah keseimbangan.
8. Pasar Tenaga Kerja Monopoli Bilateral
Pasar tenaga kerja monopoli bilateral terjadi jika terdapat dua kekuatan yang saling
bertentangan. Kekuatan pertama berasal dari para tenaga kerja yang bersatu dalam serikat
pekerja, dan kekuatan kedua berasal dari satu perusahaan yang merupakan satu-satunya
perusahaan yang memakai tenaga kerja. Serikat pekerja yang memberikan penawaran
tenaga kerja mempunyai posisi yang sama kuat dengan perusahaan yang melakukan
permintaan tenaga kerja, sehingga terjadilah keadaan saling memonopoli, yang disebut
monopoli bilateral.

You might also like