Professional Documents
Culture Documents
7 20 1 PB
7 20 1 PB
107-118
Abstrack
The rapid development of information technology including internet bringsgreat impacts
in many aspects such as business and sales. Many companies andindividuals use internet as
amedia for their sales and business. This will affectsocienty’s behavior in shopping to fulfill
theirneeds. This study was aimed to identify the profile of Semarang’s society who are involved in
e-commerce andfigure out the effects of e-commerce towards the Semarang’s people
behavior.This study is a descriptive research with people in Semarang as thepopulation.
Thesamples were determined by using purposive method samplingnamely judgement sampling
and quota sampling. The data were gathered throughquestionnaires and interviews. Thus,
thedata collected were analyzed descriptive-quantitatively and descriptive-qualitatively.The
studyshowed that 70% of Semarang people has done transactionsonline, and were dominated
bywomen (58%). They are mostly high schooleducated (60%) under the age of 30 years old.
Based on the type of the productsbought, people mostly bought goods (90%) specifically,fashion
clothes (63%)and electronics (24%). E-commerce sites that are used to shop online were
variedacross various sites (8 sites). Most of all, Shoope (25%) and company websites(21%) were
the most two used sites for doing e-commerce. In addition, people inSemarangstill rarely to
conduct online transactions with safety factor (42%), Considered as being less secure, as their
main reason.
Abstrak
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat termasuk internet ternyata
membawa dampak yang besar bagi segala aspek, termasuk dalam dunia bisnis dan pemasaran.
Saat ini sudah sangat perusahaan atau perorangan yang memanfaatkan internet sebagai media
pemasaran dan bisnis. Hal ini tentu saja akan berdampak pada perilaku masyarakat dalam
berbelanja guna memenuhi kebutuhan barang maupun jasa. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi profil masyarakat kota Semarang yang terlibat dalam perdagangan online dan
bagaimana dampak perdagangan online terhadap perilaku masyarakat kota
Semarang.Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan populasi masyarakat kota
Semarang. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive
sampling, yaitu judgement sampling dan quota sampling. Data dikumpulkan dengan teknik
angket dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif-kuantitatif dan
deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (70%) masyarakat
kota Semarang pernah melakukan transaksi secara online, dan didominasi oleh perempuan
(58%). Mereka kebanyakan berpendidikan SMA (60%) dengan usia di bawah 30 tahun.
Berdasarkan jenis produknya, sebagian besar adalah kelompok barang (90%), terutama
pakaian/fashion (63%) dan elektronik sebesar 24%. Media/situs online shop yang sering
dilakukan untuk bertransaksi cukup bervariasi dan menyebar diberbagai media/situs (8 media),
namun terbanyak adalah melalui media Shoope (25%) dan website (21%). Masyarakat kota
Semarang masih termasuk jarang melakukan transaksi secara online, dengan alasan utama
factor keamanan (42%) yang dianggap kurang terjamin.
Seminar
Pengumpulan Pengolahan Penyusunan
Hasil
Persiapan Data Data Laporan
109
Kajian Pengaruh Perdagangan Online
Terhadap Perilaku Masyarakat Kota Semarang (Farid Ahmadi, dkk)
sebagai mahasiswa yaitu sebesar 32%, adanya penghematan biaya, barang bisa
dan profesi terendah yaitu Pegawai langsung diantar ke rumah, pembayaran
Negeri Sipil (PNS) sebesar 4%. Alasan dilakukan secara transfer dan harga lebih
mengapa sebagian besar yang minat bersaing (Juju dan Maya, 2010) dalam Sari
untuk melakukan pembelian secara (2015). Selanjutnya, menurut Shenli dan
online, menurut Hasugian (2005) dalam Demoss (2012) menambahkan suatu
Sari (2015) umumnya mahasiswa transaksi belanja online selain dipengaruhi
melakukan belanja online bukan oleh desain website dan reputasi juga
didasarkan pada kebutuhan semata, dipengaruhi oleh kemudahan yang
melainkan demi kesenangan dan gaya dilakukan dalam bertransaksi. Adanya
hidup. Selain itu, mahasiswa juga identik manfaat yang di rasakan dalam berbelanja
dengan tren masa kini serta mereka online ini tentunya pada gilirannya akan
berpendapat bahwa pembelian secara mempengaruhi perilaku seseorang dalam
online itu lebih murah dan praktis berbelanja online. Konsumen akan merasa
dibandingkan dengan pembelian secara senang berbelanja secara online karena
langsung. umumnya mereka menemukan berbagai
kemudahan manakala melakukan
Gambaran Penilaian Responden transaksi secara online (Widiyanto dan
Terkait Indikator 1: Pernah Prasilowati, 2015).
Melakukan Pembelian Barang/ Jasa
Secara Online Gambaran Penilaian Responden
Pada indikator “Pernah Terkait Indikator 3: Frekuensi
Melakukan Pembelian Barang/ Jasa Secara Pembelian Barang/ Jasa Secara
Online”, terdiri dari 2 komponen yaitu Ya Online
dan Tidak. Dari 2 komponen yang ada Pada indikator “Frekuensi
pada indikator 1 terlihat bahwa sebagian Pembelian Barang/ Jasa Secara Online”,
besar responden lebih menjawab “Ya” terdiri dari 3 komponen yaitu Sangat
dengan persentase sebesar 70%, Sering, Sering dan Jarang. Dari 3
sementara yang menjawab “Tidak” komponen yang ada pada indikator 3
sebesar 30%. terlihat bahwa sebagian besar responden
menjawab “Jarang” dengan persentase
Gambaran Penilaian Responden sebesar 64%, sementara persentase
Terkait Indikator 2: Alasan Lebih terendah menjawab “Sangat Sering” yaitu
Memilih Pembelian Barang/ Jasa sebesar 3%. Alasan mengapa sebagian
Secara Online besar responden menjawab “Jarang”
Pada indikator “Alasan Lebih pada indikator frekuensi pembelian online
Memilih Pembelian Barang/ Jasa Secara karena sebagian besar pembeli lebih
Online”, terdiri dari 4 komponen yaitu: memilih pembelian secara langsung, yang
Mudah, Hemat Waktu, Lebih Murah, menurut pendapat responden pembelian
Lainnya. Dari 4 komponen yang ada pada secara langsung itu lebih aman, dimana
indikator 2 sebagian besar responden mereka dapat melihat barang yang dibeli
dalam penelitian ini memilih “Mudah” secara jelas serta bertemu dengan
dengan persentase sebesar 56%, penjualnya. Selain itu kurangnya Undang-
sedangkan yang memilih dengan Undang yang mengatur jual-beli online
komponen terendah yaitu “Lainnya” mengakibatkan responden takut untuk
dengan persentase sebesar 6%. Alasan melakukan pembelian secara online.
mengapa sebagian besar responden
memilih “Mudah” saat melakukan
pembelian secara online, karena online
shop memberikan beragam kemudahan
bagi konsumennya diantaranya adalah
111
Kajian Pengaruh Perdagangan Online
Terhadap Perilaku Masyarakat Kota Semarang (Farid Ahmadi, dkk)
113
Kajian Pengaruh Perdagangan Online
Terhadap Perilaku Masyarakat Kota Semarang (Farid Ahmadi, dkk)
115
Kajian Pengaruh Perdagangan Online
Terhadap Perilaku Masyarakat Kota Semarang (Farid Ahmadi, dkk)
116
Riptek Vol. I2, No. 2, Tahun 2018 Hal. 107-118
118